Anda di halaman 1dari 2

Ny.

R 53 tahun, islam, kawin


No rm 011682596
Kedoya rt 05 rw 02, kelurahan kedoya selatan, kebon jeruk, jakarta barat
Autoanamnesis 8 April 2015
Penglihatan turun dengan mata merah
1 tahun lalu pasien mengeluhkan mata merah pada mata sebelah kiri. Pasien juga mengaku
kadang mata pasien terasa gatal. Pasien tidak mengeluhkan adanya kotoran mata, dan pasien juga
menyangkal ada rasa silau bila melihat cahaya. Nyeri juga tidak dirasakan pasien. Setelah sekian
lama pasien merasakan adanya rasanya mengganjal pada matanya dan terlihat adanya selaput
yang menutupi mata. Pasien juga mengaku pandangannya tidak begitu jelas seperti dulu.
Pasien mengaku mata sering kelilipan debu. Hal ini terjadi karena pasien bekerja di luar ruangan
sebagai pedagang ikan di pasar. Namun pasien menyangkal bila adanya trauma pada mata.
Pasien dulu juga sering kelilipan debu namun biasanya kembali normal tidak seperti ini. Pasien
mencoba mengobatinya dengan obat tetes air mata di pasaran, namun tidak ada perubahan.
1 hari sebelum ke poli mata, pasien masih merasakan keluhan mata yang sama, bahkan
penglihatannya menjadi lebih buram hingga membuat tidak nyaman.
Akhirnya pasien datang ke poliklinik mata RSUD tarakan.

Visus R : 20/60 S + 0.75 20/30 PH (-)


L : 20/200 S+ 2.00 C -1.50 x 180 20/40 PH (-)

Pterigium
Pterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat degeneratif
dan invasif. Pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal
konjungtiva yang meluas ke daerah kornea. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di
central atau di daerah kornea. Pterigium mudah meradang dan bila terjadi iritasi, maka bagian
pterigium akan berwarna merah. Pterigium dapat mengenai kedua mata.
Pterigium diduga akibat iritasi kronis akibat debu, cahaya sinar matahari, dan udara yang panas.
Etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga merupakan suatu neoplasma, radang dan
degenerasi.
Pterigium dapat tidak memberikan keluhan atau akan memberikan keluhan mata iritatif, merah
dan mungkin menimbulkan astigmat yang akan memberikan keluhan gangguan penglihatan.
Pterigium dapat disertai dengan keratitis pungtata dan dellen (penipisan kornea akibat kering)
dan garis besi yang terletak di ujung pterigium.
Diagnosis pterigium adalah pseudopterigium, pannus dan kista dermoid.
Pengobatan tidak diperlukan karena sering bersifat rekuren, terutama pada pasien masih muda.
Bila pterigium dapat diberikan steroid atau suatu tetes mata dekongestan.
Pengobatan pterigium adalah sikap konservatif atau dilakukan pembedahan bila terjadi gangguan
penglihatan akibat terjadinya astigmatisme iregular atau pterigium yang telah menutupi media
penglihatan.
Lindungi mata dengan pterigium dari sinar matahari, debu, dan udara kering dengan kacamata
pelindung. Bila terdapat tanpa radang beri air mata buatan bila perlu dapat diberikan steroid. Bila
terdapat denle (lekukan kornea) beri air mata buatan dalam bentuk salep. Bila dibei
vasokonstriktor maka perlu control dalam 2 minggu dan bila telah terdapat perbaikan pengobatan
dihentikan.
Tindakan pembedahan adalah suatu tindak bedah plastik yang dilakukan bila pterigium telah
mengganggu penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai