Anda di halaman 1dari 2

Piramida Terbalik

Mind Mapping
Respirator
i

M. Tb

Sistemik

Gejala
Klinis

Etiologi
Penegakkan
Diagnosis Tb Paru

Tatalaksa
na

Patogene
sis

Farmako

Penegakkan
Diagnosis

Anamnesi
s

Pemeriksa
an Fisik

OAT lini 1

Kultur
BTA

Judul :
Penegakkan Diagnostik Tb Paru
Kerangka kalimat : 1. Etiologi Tb Paru
2. Gejala klinis Tb Paru
3. Patogenesis Tb Paru
4. Penegakkan diagnosis Tb Paru
5. Penatalaksanaan Tb Paru

Edukasi

OAT lini 2

Penegakkan Diagnosis Tb Paru


M. Tuberculosis merupakan etiologi dari penyakit Tb paru. Bakteri ini berbentuk
batang yang mempunyai ukuran panjang 1-4 mm dan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar
komponen M. Tuberculosis berupa lemak atau lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap
asam. Mikroorganisme ini bersifat aerob oleh karena itu M. Tuberculosis sennag tinggal di
daerah apeks paru-paru yang kandungan oksigennya tinggi.
Gejala klinis pada Tb paru dibagi 2 yaitu, gejala respiratorik dan gejala sistemik.
Gejala respiratorik berupa batuk selama 2-3 minggu terus menerus dapat disertai dahak atau
darah. Sedangkan gejala sistemik terdiri dari berat badan menurun, nafsu makan berkurang,
keringat pada malam hari, demam, dan badan terasa lemah.
Patogenesis pada Tb Paru diawali saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman
Tb melalui air borne. Kuman masuk melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus, dan
terus berjalan hingga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman Tb
berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru yang mengakibatkan
peradangan didalam paru.
Beberapa langkah yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis Tb paru antara
lain anamnesis, pemeriksaan fisik, kultur BTA. Pada anamnesis penderita Tb paling sering
mengeluh batuk terus menerus disertai dahak atau darah. Stem fremitus meningkat dapat
dijumpai pada pemeriksaan fisik. Kultur BTA, pemeriksaan penunjang yang digunakan
sebagai baku emas dalam memastikan penyakit Tb paru.
Penatalaksanaan Tb paru dapat dilakukan dengan cara farmakologi dan pemberian
edukasi. Penatalaksanaan farmakologi dibagi menjadi 2 yaitu, OAT lini 1 dan OAT lini 2.
OAT lini 1 digunakan pada penderita Tb kasus baru sedangkan OAT lini 2 digunakan untuk
kasus gagal, kambuh, lalai. Pemberian edukasi pada penderita Tb sangat penting dalam
proses penyembuhan diantaranya kedisiplinan penderita mengkonsumsi obat yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai