Chapter II
Chapter II
URAIAN TEORITIS
I. Pengertian Internal Auditing
Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis
untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadiankejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria
yang ditetapkan dan mengomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan.
Institute of Internal Auditor (IIA) dikutip oleh Messier (2005:514) mendefenisikan
audit internal adalah :
aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi
mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin
untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengeloaan resiko, kecukupan
control, dan pengenloaan organisasi.
Definisi ini mengandung pengertian bahwa audit intern merupakan suatu aktivitas
yang dilakukan untuk membantu manajemen dalam penyediaan informasi, dengan tujuan
akhir yaitu menambah nilai perusahaan. Pelaksanaan audit intern dilakukan secara
independen dan obyektif yang berarti tidak terpengaruh oleh pihak manapun dan tidak terlibat
dalam pelaksanaan kegiatan yang diaudit. Hasil audit yang diperoleh dari pelaksanaan audit
intern secara independen dan obyektif tersebut akan dapat diandalkan oleh para pengguna
informasi.
harus
mempertahankan
diri
sebagai
pihak
yang
bebas,
tidak
berkepentinganm tidak memihak, hingga mampu bertindak jujur dan berfikir secara
objektif, serta terbebas dari prasangka.
C. Keterangan-keterangan yang terukur dari criteria-kriteria yang ditetapkan.
Dalam pemeriksaan diperlukan suatu standart atau criteria-kriteria tertentu untuk
mengukur dan mengevaluasi bukti-bukti.
D. Pelaporan
Melaporkan hasil pemeriksaan kepada pihak yang memberi penugasan.
merupakan alat pengendali terhadap performance manajemen yang dimonitor oleh komisiaris
perusahaan. Dengan demikian bagian pemeriksa intern mempunyai kedudukan yang kuat dalam
organisasi.
B. Berada dibawah Direktur Utama
Menurut sistem ini staf internal auditor bertanggung jawab pada direktur utama. Sistem ini
biasanya jarang dipakai mengingat direktur utama terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi
kemungkinan tidak sempat untuk mempelajari laporan yang dibuat internal auditor.
C. Berada dibawah Kepala Bagian Keuangan.
Menurut sistem ini kedudukan internal auditor dalam struktur organisasi perusahaan berada
dibawah koordinasi kepala bagian keuangan. Bagian Internal auditor bertanggung jawab sepenuhnya
kepada kepala keuangan atau ada yang menyebutnya sebagai Controller. Tapi perlu juga diketahui
bahwa biasanya kepala bagian keuangan tersebut bertanggung jawab juga pada persoalan keuangan
dan akuntansi.
G. Menentukan baik tidaknya internal control dengan memperhatikan pemisahan fungsi dan
apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan
H. Membantu manajemen untuk mendapatkan administrasi perusahaan yang paling efisien
dengan memuat kebijaksanaan operasi kerja perusahaan.
I. Melaporkan secara objektif apa yang diketahuinya kepada manejemen disertai
rekomendasi perbaikannya
J. Menentukan kebenaran dari data keuangan yang dibuat dan kefektifan dari prosedur
intern.
K. Membuat rekomendasi perubahan yang diperlukan dalam beberapa fase kerja.
L. Menetukan tingkat koordinasi dan kerja sama dari kebijaksanaan manajemen.
Sawyer (2005:32) menyebutkan fungsi audit intern bagi manajemen sebagai berikut :
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak
Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko
Mevalidasi laporan ke manajer senior
Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis
Membantu proses pengambilan keputusan
Menganalisis masa depan- bukan hanya untuk masa lalu
Membantu manajer untuk mengelola perusahaan
A. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari sistem
pengendalian manajemen, pengendalian intern, dan pengendalian operasional lainnya
serta mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
B. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
C. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari
kemungkinan terjadinya segala bentuk pencurian, kecuranganm dan penyalahgunaan.
D. Memastikan bahwa pengelolan data yang dikembangkan dalam organisasi dapat
dipercaya.
E. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen.
F. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas.
Pada perusahaan, laporan hasil pemeriksaan disusun setelah audit selesai dilaksanakan.
Laporan yang diterbitkan akan dilaporkan kepada principal director. Laporan ini merupakan
informasi penting bagi Principal Director yang sangat berguna sebagai bahan pertimbangan apakah
para bawahan telah bekerja dengan baik dalam arti bebas dari setiap kesalahan baik disengaja
maupun tidak,
Jika adanya temuan dalam pemeriksaan di kebun, maka audit intern terlebih dahulu
membicarakannya dengan KTU (Kepala Tata Usaha) dan bila perlu dengan pengurus kebin agar
didapat tanggapan sebelum laporan tertulis disusun. Untuk memberikan petunjuk selanjutnya, maka
disusun laporan tertulis oleh Audit Intern dan disampaikan kepada bagian yang terkait.
Laporan internal auditor memiliki 4 fungsi utama :
A. Kesimpulan berdasarkan audit.
Laporan auditor mengikhtisarkan segala bukti yang diperoleh selama audit, dan menyajikan
kesimpulan dari audit yang dilakukannya.
B. Pengungkapan keadaan
Di dalam laporannya, auditor menggambarkan bagian-bagain yang memerlukan perbaikan.
Hal ini dapat dijadikan sumber informasi bagi manajemen untuk mengevaluasi dengan melihat
bagian mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak.
C. Kerangka kerja manajerial
Rekomendasi yang diberikan auditor dalam laporannya sebagai kesimpulan dan pekerjaannya
dapat dijadikan pedoman bagi manajemen untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan, dan dapat dijadikan refrensi untuk bagian-bagian lainnya, dan untuk memastikan
langkah-langkah perbaikan yang telah dilakukan oleh manajemen yang bersangkutan.
D. Penjelasan atas pertimbangan auditee
Adakalanya terjadi perbedaan sudut pandang antara auditor dengan bagian yang diaudit.
Bagaimanapun harus dilakukan usaha untuk mencari kesesuain pandangan tersebut. Padangan dari
bagian yang diaudit dapat diuraikan dalam laporan auditor ditambah dengan tanggapan dari auditor
sendiri. Hal ini akan menjadi dasar pertimbangan bagi manajemen dalam menentukan keputusan.
V. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Harian Sumut
Pos
Pihak Manajemen
Internal
auditor
PENJUALAN
PENERIMAAN
KAS
Harian Sumut Pos Medan menempatkan internal auditor dalam suatu sektor khusus
dan terpisah dari pihak manajemen. Hal
melaksanakan tugasnya secara professional dan laporan yang diberikannya akurat dan dapat
dipercaya.
Sebagai perusahaan Media Cetak, penjualan tentu saja menjadi salah satu pendapatan
utama yang nantinya akan membiayai kegiatan operasional perusahaan. Begitu pula
penerimaan-penerimaan kas lainnya. Dan dengan adanya internal auditor ini, tentu saja agar
sistem penjualan dan penerimaan kas yang ada dapat berjalan lebih baik juga berfungsi
sebagai pengawasan agar kecurangan-kecurangan atau pun kesalahan yang ada dapat
diidentifikasi dan dihindari.