Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 1

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa ikhlas penulis mengucapkan Alhamdulillah sebagai wujud syukur
kehadirat yang Maha Agung Allah SWT.Yang telah memberikan penulis petunjuk, kekuatan,
dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Judul makalah ini yaitu:
PEMBAHASAN TENTANG INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Pembuatan makalah ini merupakan suatu syarat untuk menambah pengetahuan
tentang induksi elektromagnetik danMelengkapi Tugas Dalam Proses pembelajaranfisika.
Akhir kata penulis bersujud pada Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan kepada penulis. Semoga penulis dapat memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh
untuk kebaikan. Amin-Amin Ya Rabbal Alamin.
Wabillahhitaufiq walihidaiyah Wassalamualaikum Wr. Wb.

Kelomok 1

Kelompok 1

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Listrik dalam era industri merupakan keperluanyang sangat vital.

Dengan adanya

transformator, keperluan listrik pada tegangan yang sesuai dapat terpenuhi. Dahulu untuk
membawa listrik diperlukan kuda.
1.2 Manfaat
Saat ini hampir semua orang memiliki peralatan yang satu ini.Dia begitu kecil yang bisa
dengan nyaman diletakkan di dalam saku, namun dianggap memiliki fungsi yang sangat
besar terutama untuk berkomunikasi.Ya, benda itu adalah sebuah ponsel (telepon seluler).
Saat ini ponsel tidak hanya digunakan untuk menelpon saja tetapi juga untuk fungsi lain
seperti mengirim dan menerima pesan singkat (sms), mendengarkan musik, atau mengambil
foto. Bagaimana perangkat ponsel dapat terhubung dengan perangkat ponsel yang lain
padahal mereka saling berjauhan? Konsep yang bisa menjelaskan fenomena ini adalah
konsep gelombang elektromagnetik. Dan, konsep gelombang elektromagnetik ternyata sangat
luas tidak hanya berkaitan dengan TV atau ponsel saja, melainkan banyak aplikasi lain yang
bisa sering kita temukan sehari-hari di sekitar kita. Aplikasi tersebut meliputi microwave,
radio, radar, atau sinar-x.Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya bahwa ada dua hukum
dasar yang menghubungkan gejala kelistrikan dan kemagnetan. Pertama, arus listrik dapat
menghasilkan

(menginduksi)

medan

magnet.

Ini dikenal

sebagai gejala induksi

magnet.Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukangejala ini secara
eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere.Gejala induksi magnet dikenal
sebagai Hukum Ampere.

Kelomok 1

Kelompok 1

1
BAB II
IMBAS ELEKTROMAGNETIK.
GAYA GERAK LISTRIK IMBAS (INDUKSI)

x x ax x x x x x x x x x x x x x x
x x x x x x x x x

B x x x x x x x

x x l x x x x x x x x x x x x G x x
x x x x x x x x x x x x x x x x x x
x x b x x x x x x x x x x x x x x x

Suatu rangkaian kawat yang dibengkokkan


sehingga berbentuk huruf U dilengkapi
dengan Galvanometer G diletakkan tegak
lurus medan magnet B seperti pada gambar.
Pada rangkaian tersebut juga terdapat
penghantar lain ab (panjang l) yang dapat
digerakkan ke kanan/kiri.

Bila ab digerakkan ke kanan dengan kecepatan v, maka muatan positif di dalam


penghantar tersebut akan tertarik ke atas sehingga terkumpul di titik P. Oleh sebab arus
mengalir selalu berasal dari (+) ke (-), maka akan terjadi arus mengalir dari a-G-b-a.
Tetapi bila digerakkan ke kiri akan timbul arus listrik yang arahnya sebaliknya yaitu dari
b-G-a-b.
Jika GGL induksi yang terjadi E dan kuat arusnya i, tenaga listrik yang terjadi dalam t
detik adalah :
W = E.i. t Joule
Tenaga listrik ini berasal dari tenaga mekanik yakni untuk menggerakkan kawat ab.
Tenaga untuk menggerakkan kawat ab sama dengan usaha untuk mengatasi gaya Lorentz.
W = -F.S
W = -i B.l v. t
Dari kedua persamaan di atas maka :
E.i. t = -i.B.l v. t (tanda hanya menunjukkan arah)
E = B.l.v
Bila kecepatan v membentuk sudut dengan medan magnet B besar GGL adalah :
E = B.l.v sin
l
B
v
E

=
=
=
=

Panjang penghantar/kawat dalam meter


Besar induksi magnetik dalam W/m2 atau Tesla
Kecepatan gerak penghantar dalam m/det
Gaya gerak listrik imbas (induksi) dalam volt.
2

Arah Arus Induksi.

Kelomok 1

Kelompok 1

Kaidah tangan kanan.


Arahkan ibu jari dengan arah gerak kawat penghantar (v) dan arahkan keempat jari yang
dirapatkan sesuai dengan arah medan magnetik (B), maka arah telapak tangan menunjukkan
arah arus induksi (i).
Kaidah sekrup putar kanan.
Memutar dari v ke arah B maka gerak keluar/masuknya sekrup menunjukkan arah arus
induksi (i).
Kesimpulan :
GGL induksi terjadi jika penghantar memotong garis-garis gaya medan magnet.
HUKUM-HUKUM IMBAS ELEKTROMAGNETIK.
Hukum Faraday.
Bunyinya : Besarnya GGL induksi sebanding dengan laju perubahan flux magnetiknya.
Pada persamaan

W = F.S
W = I.B.l.S Joule

B.l.S adalah banyaknya garis-garis gaya yang dipotong oleh kawat ab, atau banyaknya
perubahan garis-garis gaya yang dirangkumkan
W

= - I. Joule
= - I.

E.I.
t

Besar GGL dalam setiap saat.


E =
E =

Lim
t0
t
d

dt

Bila dalam pengamatan yang lain kita gunakan N lilitan, maka besarnya E diperoleh :
E= N

d
dt

3
Tanda negatif hanya menunjukkan arah arus imbas, sedangkan untuk menghitung besar
GGL imbas, tanda negatif tidak dipakai. Tanda (-) ini dapat diterangkan dengan hukum
Lens.
Contoh lain dari peristiwa induksi listrik.

Kelomok 1

Kelompok 1

Dua buah lingkaran kawat A (yang dialiri arus dari baterai) dan B (yang dilengkapi dengan
Galvanometer G) saling didekatkan. Pada A akan timbul medan magnet (fluks magnet) yang
sebagian akan melalui B. Akibat fluks yang melalui B, di B terjadi arus listrik (dilihat di
Galvanometer).
Arus yang timbul ini disebut arus imbas (arus induksi).

Hukum Lens.
Hukum ini berguna untuk menentukan arah dari arus induksi. Hukum arah arus
induksi adalah sedemikian rupa sehingga melawan sebab yang menimbulkannya.
Keterangan :

Jika GGL disebabkan oleh gerakan suatu penghantar dalam medan magnet, arah arus
induksinya adalah sedemikian rupa sehingga gaya magnet pada penghantar berlawanan
dengan arah geraknya. Jadi gerakan penghantar dilawan.

Jika GGL disebabkan oleh perubahan fluks yang melalui suatu rangkaian tertutup, arus
menimbulkan medan magnet yang didalam luas penampang yang dibatasi oleh
rangkaian adalah :
a. Berlawanan dengan medan asal, jika fluksnya bertambah.
b. Arahnya sama dengan medan asal, jika fluksnya berkurang.

PENERAPAN INDUKSI MAGNETIK.


Arus Focault (arus pusar = arus eddy)
Bila penghantar memotong garis-garis gaya, dalam penghantar terjadi arus induksi,
demikian pula bila dalam penghantar pejal itu terjadi perubahan garis-garis gaya. Arus
induksi yang terjadi arahnya melingkar dan tegak lurus pada garis-garis gaya, karenanya
disebut arus pusar atau arus eddy (Focault). Arus Focault berubah menjadi panas, karenanya
memakai energi. Adanya arus Focault menimbulkan beberapa kesulitan pada alat-alat listrik
seperti Transformator, induktor, elektromotor, dan sebagainya. Untuk menghindari kerugian
yang diakibatkan oleh arus Focault, inti besi dibuat dari keping-keping tipis yang satu sama
lain diisolir, dan diletakkan sejajar dengan garis-garis gaya.
4
Transformator.

Kelomok 1

Kelompok 1

Transformator adalah alat yang dapat


digunakan untuk mengubah tegangan arus
bolak-balik.
Terdiri atas inti besi B, dan dua kumparan
masing-masing K1 dan K2.

Kumparan yang dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik disebut kumparan primer
(input) dan kumparan yang lainnya disebut kumparan sekunder (output).
Perubahan kuat arus dalam kumparan primer menimbulkan perubahan flux magnetik dalam
inti besi.
Perubahan flux magnetik dalam inti besi membangkitkan GGL induksi pada kumparan
sekunder.
Ep =

d
. Np
dt

Es =

d
. Ns
dt

-----------------Ns

Es = Np . Ep
Ep : Es = Np : Ns
Jadi jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan kumparan
primer, tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primer (step-up transformer).
Kita anggap tidak ada energi listrik yang hilang pada perpindahannya dari kumparan primer
ke kumparan sekunder maka :
Es . Is . t = Ep . Ip . t
Is =

Ep
. Ip
Es

Is =

Np
. Ip
Ns

Ip : Is = N s : N p
Dari hubungan itu dapat kita lihat bahwa jika jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih
banyak, kuat arus pada kumparan sekunder lebih kecil daripada kuat arus dalam kumparan
primer.
Pada alat las listrik kumparan sekunder hanya terdiri atas beberapa lilitan saja, karenanya Inya sangat besar. Arus yang besar mampu menghasilkan panas yang sangat besar.

Daya hilang pada transformator.

Kelomok 1

Kelompok 1

Bagaimanapun sempurnanya transformator yang kita buat, tidak mungkin dapat mencapai
efisiensi 100 %.
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai daya keluaran dibagi dengan daya masukan.

=
Daya hilang terdiri dari :

daya keluaran
daya masukan - daya hilang
=
daya masukan
daya masukan

Daya hilang karena arus pusar pada inti


transformator.
Daya hilang pada kawat lilitan.

Daya hilang = i2.R

Untuk transformator dengan efisiensi ( ) tertentu berlaku :


daya keluaran
daya masukan
Ps
= Pp atau Ps = .Pp

Es . is = Ep . ip
1
Es
ip
= Ep .
is

Es

ip

Ns

Ns

Karena Ep = Np maka perbandingan arus untuk trafo tidak ideal adalah :


= Np .
is
GGL induksi pada kumparan.
Kawat empat persegi PQRS luasnya A, berada dalam medan magnet serba sama, rapat garisgaris gayanya B, dan B tegak lurus pada bidang PQRS.
Bidang kumparan diputar beraturan dengan kecepatan sudut dalam t detik ditempuh sudut

t.

Setelah berputar t detik, flux magnetik yang menembus kumparan sama dengan flux
magnetik yang menembus tegak lurus A1.
A1 . B A cos . B

A . B cos t
Besar GGL induksi saat itu.

E=E=-

d
dt

d ( A.B cos t)
dt

E = A.B sin t
6
A.B adalah flux magnetik yang menembus kumparan saat permulaan 0
E = . . sin t
Persamaan ini menyatakan bahwa GGL induksi adalah fungsi sinus, nilai maksimumnya :

Kelomok 1

Kelompok 1

Emax =

Dengan demikian besar GGL induksi dirumuskan sebagai :


E = Emax sin t
Bila kumparan kawat itu mempunyai N gulungan besar GGL induksi :
E = N . Emax sin t

Suatu kumparan yang diputar 2 radian, memberikan GGL induksi yang grafiknya berupa
sinusoide.
Jadi arah tegangan adalah bolak-balik,
demikian juga arusnya. Arus listrik yang
arahnya bolak-balik disebut arus bolak-balik.

Mudah dipahami bahwa pada saat-saat flux magnetik yang menembus bidang kumparan
mencapai nilai maksimum, GGL induksinya mencapai nilai nol dan sebaliknya.
Generator.
Kita mengenal generator arus bolak-balik
(AC) dan generator arus searah (DC).
Kedua generator ini mempunyai prinsip
kerja yang sama, perbedaannya hanya
terletak pada cincin yang mengalirkan arus
itu keluar generator.
Generator arusbolak-balik mempunyai dua
cincin T1 dan T2.

Masing-masing dihubungkan dengan ujung-ujung kumparan. S1 dan S2 adalah sikat-sikat


sedangkan L adalah beban yakni semua alat listrik yang menggunakan arus listrik. Pada
gambar kumparan ABCD berputar dalam medan magnet. Saat itu AB bergerak ke atas, CD
bergerak ke bawah. Arus yang terjadi arahnya : A-B-C-D-T 1-S1-L-S2-T2. S1 menjadi kutub
positif.
Setelah berputar 1800, AB disebelah kanan dan bergerak ke bawah. Sedangkan CD disebelah
kiri dan bergerak keatas. Arus yang terjadi arahnya D-C-B-A-T2-S2-L-S1-T1. Kini yang
menjadi kutub positif adalah S2.
Mudah dipahami bahwa baik didalam maupun diluar generator mengalir arus bolak-balik.
7
Generator arus searah.
Generator arus searah hanya memiliki satu cincin itu dibagi dua dan diantaranya dipasang
isolator. Tiap paruhan cincin dihubungkan dengan ujung-ujung kumparan.
Mula-mula arah arus dalam kumparan adalah A-B-C-D-T1-S1
Sikat S1 menjadi kutub positif.

Kelomok 1

Kelompok 1

Setelah kawat berputar 1800, kawat AB berada di kanan dan bergerak ke atas. Selain daripada
itu, T2 bersentuhan dengan S1.
Arah arus yang terjadi adalah : D-C-B-A-T2-S1, sikat S1 tetap menjadi kutub positif.

Induktansi.
Bila didalam suatu penghantar terjadi
perubahan kuat arus maka flux magnetik
disekitar penghantar itu berubah-ubah.
Akibatnya dalam penghantar terjadi arus
induksi. Induksi yang terjadi dalam suatu
penghantar sebagai akibat dari perubahan
arus dalam penghantar itu sendiri disebut
induktansi diri (Induksi diri).

Makin besar perubahan arus dalam tiap satuan waktu makin besar pula perubahan garis gaya
tiap satuan waktu, dan dengan demikian makin besar pula GGl induksi yang terjadi.
Jadi, GGL induksi diri sebanding dengan perubahan arus tiap satuan waktu.
E=-L

dI
dt

L disebut koefisien induksi diri atau induktansi diri.


Didalam SI, E dalam volt,

dI
volt . det
dalam A/det dan L dalam :
atau Henry.
dt
A

Definisi :
Induktansi diri suatu penghantar adalah satu Henry jika karena perubahan arus 1A dalam 1
detik timbul GGL induksi diri sebesar 1 volt. Kita ketahui, perubahan kuat arus dalam
8
umparan berarti perubahan flux magnetik dalam kumparan. Bila kumparan terdiri dari N
lilitan maka GGL induksi diri dalam penghantar ialah : E = - N
Kita samakan dengan

E=-L
-L

d
dt

dI
dt

dI
d
=-N
dt
dt

Kelomok 1

Kelompok 1

L dI = N

d
1

Baik ruas kiri maupun ruas kanan diintegralkan :L dI = N d


L I = N
N
I

L=
L

= koefisien induktansi diri

= banyak garis-garis gaya (flux magnet)

= arus listrik.

Induktansi Pada Toroida.


Sebuah toroida mempunyai N lilitan, penampang A dan keliling sumbunya 1. Bila dalam
toroida terjadi perubahan arus

dI
maka :
dt

E=-L

dI
dt

Perubahan induksi magnetik pada sumbu toroida.


dB

0 . n . dI = 0 . N . dI
l

Perubahan flux magnetnya,


d

= A. dB =

E=-N
-L
L=

0. A . N 2
l

0 . N . A . dI
l

2
d
dI
= 0 Nl . A .
dt
dt

2
dI
dI
= 0 Nl . A .
dt
dt

Catatan : Rumus ini berlaku pula untuk solenoida yang sangat panjang.
9

Induksi Timbal Balik.


P
adalah
kumparan
primer
yang
dihubungkan dengan sumber arus. S adalah
kumparan sekunder duhubungkan dengan
Galvanometer. Jika terjadi perubahan arus
pada salah satu kumparan dari kedua
pasangan kumparan itu, akan terjadi arus
induksi kumparan lainnya.

Kelomok 1

Kelompok 1

Dalam hal ini perubahan arus dalam kumparan P mengakibatkan timbulnya GGL induksi
pada kumparan kedua.
Es = M

Es

dIp
dt

M = N1

M = dIp / dt
d 2
d 1
= N2
di 2
di1

M disebut induktansi timbal balik.


Induktansi timbal balik dapat kita nyatakan sebagai perbandingan GGL induksi pada
kumparan sekunder dengan perubahan arus dalam kumparan primer. Satuan M adalah Henry.
Perubahan induksi magnetik dalam kumparan primer
dB 0 . n . I
Bila luas rata-rata kumparan adalah A maka :
d

0 . n . dI . A

d 0 .

Es = Ns

d
=
dt

0.

Np
. dI . A
l

Np Ns
dI
.A.
l
dt

dI
Np Ns
dI
.A.
= 0.
dt
l
dt

M = 0.

Np Ns
.A
l

10

Peran L Dalam Rangkaian Arus Searah (DC).


Karena adanya induksi diri maka pada saat arus dialirkan melalui kumparan tidak dapat
langsung mencapai harga stasionernya, sebaliknya pada saat arus dihentikan tidak dapat
langsung berhenti. Dengan perkataan lain induktansi kumparan tidak mengijinkan arus (dan
fluks) untuk naik atau turun dengan cepat ketika saklar mulai dibuka atau ditutup.
Peran induktansi dalam rangkaian arus searah (DC) ialah :
Menjaga peralatan listrik dari kenaikan/penurunan arus secara tiba-tiba ketika arus melalui
peralatan listrik tersebut.
Pertumbuhan dan Penyusutan Arus.

Kelomok 1

Kelompok 1

Bila saklar S ditutup, kuat arus dalam kalangan tidak segera mencapai nilai yang maksimum.
Sebab bersama dengan itu terjadi GGL induksi yang berlawanan sebagai akibat pertambahan
garis-garis gaya kemagnetan disekitar kawat.
Sebaliknya jika saklar dibuka arus dalam kalangan tidak seketika menjadi nol, sebab
bersamaan dengan itu timbul GGL induksi yang searah, sebagai akibat lenyapnya garis-garis
gaya disekitar kawat.
Grafik yang menyatakan hubungan kuat arus dengan waktu ketika saklar ditutup dan dibuka
seperti terlukis di atas.
Timbulnya GGL induksi ketika kalangan dibuka dapat kita saksikan dengan adanya loncatan
bunga api ditempat arus itu diputus.
Energi Didalam Induktor.
Ketika sebuah induktor dihubungkan ke baterai, arus mengalir dalam induktor, dan usaha
(kerja) dilakukan oleh baterai pada induktor. Dari definisi induktansi diri L, kita dapatkan :
E=-L

dI
dt

GGL induksi E di antara ujung-ujung induktor menyebabkan arus mengalir melalui induktor.
Daya yang dikeluarkan dalam mengalirkan arus i melalui beda potensial V ialah :
P=V.I
Karena GGL induksi menghasilkan beda potensial V = E di antara ujung-ujung induktor, daya
sesaat yang dihasilkan dalam induktor oleh baterai ialah :
P=i.E
P = i.L

dI
dt

11
Untuk menentukan total kerja W yang dikerjakan baterai pada induktor, yaitu :
P=
i.L

dW
dt

dI
dW
=
dt
dt

dW i . L . di

ruas kanan dan kiri masing-masing diintegralkan :


W

dW = L i . di

Kelomok 1

Kelompok 1

W=

1
L . i2
2

12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garisgaris gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi
dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
besar GGL induksi yaitu:

Kelomok 1

Kelompok 1

1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul
juga semakin besar.
Untuk memperkuat gejala kemagnetan pada kumparan dapat dengan jalan memasukkan inti
besi lunak. GGL induksi dapat ditimbulkan dengan cara lain yaitu:
1. Memutar magnet di dekat kumparan atau memutar kumparan di dekat magnet. Maka kedua
ujung kumparan akan timbul GGL induksi.
2. Memutus-mutus atau mengubah-ubah arah arus searah pada kumparan primer yang di
dekatnya terletak kumparan sekunder maka kedua ujung kumparan sekunder dapat timbul
GGL induksi.
3. Mengalirkan arus AC pada kumparan primer, maka kumparan sekunder didekatkan dapat
timbul GGL induksi. Arus induksi yang timbul adalah arus AC dan gaya gerak listrik induksi
adalah GGL AC.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://pustakainformation21.blogspot.com/2012/01/makalah-tentang-induksielektromagnetik.html
http://adiwarsito.wordpress.com/2009/08/06/materi-pelajaran/
http://fisika-sma.us/induksi-elektromagnetik

Kelomok 1

Kelompok 1

*dengan perubahan seperlunya

14

Kelomok 1

Anda mungkin juga menyukai