Anda di halaman 1dari 30

PENDEKATA

N FRAMING
Tengku Reza Aditya S.IP

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Secara filosofis kajian komunikasi adalah


hakikat kehidupan manusia untuk
mempertahankan hidup dalam lingkup
berbangsa dan bernegara.

Perkembangan komunikasi sendiri dalam


kajian ilmiah ditandai salah satunya oleh
munculnya aneka pendekatan teoritik
serta metode penelitian.

PENDEKATAN FRAMING
Alternatif model analisis yang dapat mengungkap rahasia
dibalik sebuah perbedaaan bahkan pertentangan media
dalam mengungkapkan fakta.

Mengetahui
bagaimana realitas
dibingkai oleh media.

Realitas sosial dipahami,


dimaknai, dan dikonstruksi
dengan bentukan dan makna
tertentu

Analisis framing, suatu pendekatan analisis untuk


melihat bagaimana realitas itu dibentuk dan
dikonstruksi oleh media.

Karena itu dalam praktiknya, framing dijalankan


oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan
mengabaikan isu lain, serta menonjolkan aspek
isu tersebut dengan menggunakan berbagai
strategi wacana.
Alex Sobur, 2006, Analiss Teks Media :suatu
pengantar untuk analisis wacana, analisis
semiotik dan analisis framing, (Bandung : PT

Analisis framing merupakan suatu senikreativitas yang memiliki kebebasan dalam


menafsirkan realitas dengan menggunakan
teori dan metodologi tertentu.

Ada dua esensi utama dari analisis framing


yaitu,
1.
2.

Bagaimana peristiwa dimaknai.


Bagaiman fakta ditulis.

BAB II
PEMBAHASAN

PENDEKATAN FRAMING
Istilah framing disini cenderung banyak dipakai untuk menunjuk
gejala-gejala yang kendatipun sama atau mirip namun dilihat dari
sudut pandang yang berbeda-beda.
1.

2.

3.

4.

5.

Wicks (1992) menunjuk kategori-kategori kognisi yang ada pada


khalayak,
Hamili dan Lodge (1986) mirip dengan yang sering dikonsepkan
dengan frame, script/ schema.
Iyengar dan Kinder (1987) menggunakan istilah ini sama dengan
istilah agenda setting dan priming.
Belakangan McCombs, Shaw dan Weaver (1997) framing sebenarnya
merupakan kelanjutan dari agenda setting.
Scheufele mengamati bahwa penelitian mengenai framing sering kali
ditandai oleh ketidak jelasan teoritik dan empirik, karena kurangnya
kesepakatan mengenai model teoritik serta terbatasnya alat-alat dan
hasil-hasil penelitian yang dapat saling diperbandingkan.

Pawito, Ph.D., 2009, Komunikasi Politik : Media


Massa dan Kampanye Pemilihan, (Yogyakarta :

Framing atau pembingkaian yang


dilakukan media pada dasarnya merujuk
pada empat elemen :

Identifikasi Masalah atau Define Problem


Diagnose Causes
Penilaian dan Evaluasi atau Moral
Judgement
Rekomendasi Solusi atau Treatment
Recommendation

AKAR HISTORIS TEORI FRAMING

Analisisframingmerupakan versi terbaru dari pendekatan


analisis wacana, khususnya untuk menganalisis teks media.
Gagasan mengenaiframing,pertama kali dilontarkan oleh
Beterson pada tahun 1955
Analisisframingsebagai suatu metode analisis isi media,
terbilang baru, berkembang terutama berkat pandangan kaum
konstruksionisme.
Konsep mengenai konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog
interpretatif, Peter L. Beger & Thomas Luckman, yang banyak
menulis karya dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial
dan realitas. manusia dan masyarakat adalah produk yang
dialektis, dinamis, dan plural secara terus-menerus.
Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas
suatu realitas.
Sebagai hasil dari konstruksi sosial maka realitas dapat
merupakan realitas subyektif dan realitas objektif.

LANDASAN TEORITIK ANALISIS FRAMING

Perspektif
Perspektif
Perspektif
Perspektif

Komunikasi
Sosiologi
Psikologi
Disiplin Ilmu Lain

KONSEP ANALISISFRAMING

Konsep tentangframingbukan murni konsep ilmu komunikasi,


akan tetapi dipinjam dari ilmu kognitif (psikologis).

Gamson dan Modigliani ,


pendekatan kultural & pendekatan psikologis
Gitlin,
memperkuat asumsi mengenai proses kognitif individual
penstrukturan representasi kognitif dan teori proses pengendalian
informasidalam psikologi.
Entman
MelihatFramingdalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan
penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas.
G.J. Aditjondro
metode penyaajian realitas dimana kebenaran suatu kejadian tidak
diingkari secara total, melainkan dibelokkan secara halus dengan
memberikan sorotan terhadap aspek-aspek tertentu saja dengan
menggunakan istilah-istilah yang punya konotasi tertentu dan dengan
bantuan foto, karikatur, & alat ilustrasi lainnya.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ANALISISFRAMING
DENGAN ANALISIS WACANA KRITIS

Pusat
perhatiannya
Analisis
Framing
adalah pembentukan
pesan teks.
Melihat bagaimana pesan
atau peristiwa
dikonstruksi oleh media.
Bagaimana wartawan
mengkonstruksi peristiwa
dan menyampaikannya
kepada khalayak
pembaca.
Konstruksi makna
cenderung bersifat
simbolis, laten dan

Analisis

Wacana Kritis

Lebih menekankan pada


pemaknaan teks yang
mengandalkan
interpretasi dan
penafsiran peneliti.
Berpretensi memfokuskan
pada
pesanlatent(tersembunyi
).
Bukan hanya kata, atau
aspek isi lainnya yang
dikodekan, tetapi struktur
wacana yang kompleks
pun dapat dianalisis pada
berbagai tingkatan
deskripsi.

PERBEDAAN KARAKTERISTIK
ANALISISFRAMING
DENGAN ANALISIS WACANA KRITIS

Teks berita mengandung


Analisis
Framing
sejumlah
perangkat
retoris
yang akan berinteraksi
dengan memori khalayak
dalam proses konstruksi
makna.
Tujuannya menangkap
bentuk konstruksi media
terhadap realitas yang
disajikan sebagai berita.
Kajiannya mengkaji
masalah sintaksis,
semantik, skrip, tematik,
retoris, skema, detail,
nominalisasi antarkalimat,
kata ganti leksikon, grafis,

Analisis

Wacana Kritis

Tidak berpretensi melakukan


generalisasi dengan beberapa
asumsi. Karena setiap peristiwa
pada dasarnya selalu bersifat unik.

Tujuannya menggali bagaimana


pemakaian bahasa dalam
tuturan atau tulisan sebagai
bentuk praktek sosial, termasuk di
dalamnya praktek kekuasaan.

Kajiannya mengkaji wacana,


ideologi, representasi, struktur,
kognisi sosial, teks, konteks, dsb.

TEKNIK ANALISISFRAMING

Entman, Framingdalam berita dilakukan dengan


4 cara :
problem identification, causal interpretation,
moral evaluation, and treatment recommendation.
Abrar, Pada umumnya terdapat empat teknik
mem-framingberita yang dipakai wartawan yaitu:
Cognitif dissonance, Empati, Packing, Asosiasi
Gamson
Level kultural dan level individu,

EFEKFRAMING

Menonjolkan Aspek Tertentu-Mengaburkan Aspek Lain


Berita secara sadar atau tidak diarahkan pada aspek tertentu.
Akibatnya, ada aspek lainnya yang tidak mendapatkan
perhatian yang memadai.
Menampilkan Sisi Tertentu-Melupakan Sisi Lain
Dengan menampilkan aspek tertentu dalam suatu berita
menyebabkan aspek lain yang penting dalam memahami
realitas tidak mendapatkan liputan yang memadai dalam
berita.
Menampilkan Aktor Tertentu-Menyembunyikan Aktor
Berita seringkali juga memfokuskan pemberitaan pada aktor
tertentu, efek yang segera terlihat adalah menyebabkan aktor
lain yang mungkin relevan dan penting dalam pemberitaan
menjadi tersembunyi.

Mobilisasi Massa
Dalam suatu gerakan sosial, ada strategi bagaimana supaya
khalayak mempunyai pandangan yang sama atas suatu
isuHanya dengan itu, khalayak bisa digerakkan dan
dimobilisasi.

Menggiring Khalayak Pada Ingatan Tertentu


frameyang disajikan oleh media ketika memaknai realitas
mempengaruhi bagaimana khalayak menagsirkan peristiwa.

MODEL-MODEL ANALISISFRAMING

Zhong dan Pan Gerald M. Kosicki,


Mengoperasionalisasikan empat dimensi struktural teks
berita sebagai perangkatframingyaitu, sintaksis, skrip,
tematik, dan retoris. Model ini berasumsi bahwa setiap berita
mempunyaiframeyang berfungsi sebagai pusat organisasi
ide.
William A. Gamson dan Andre Modigliani, Frame
merupakan inti sebuah unit besar wacana publik yang
disebutpackage. Di dalam packageini terdapat dua struktur,
yaitucore framedancondesnsing symbols.Struktur pertama
merupakan pusat organisasi elemen-elemen ide yang
membantu komunikator untuk menunjukkan substansi isu
yang tengah dibicarakan. Sedangkan struktur yang kedua
mengandung dua substruktur, yaituframing
devicesdanreasoning devices.

MurrayEdelman, framing sebagai kategorisasi pemakaian


perspektif tertentu dengan pemakaian kata-kata yang tertentu
pula yang menandakan bagaimana fakta atau realitas
dipahami. bagaimana orang membuat kategorisasi atas suatu
peristiwa melalui kategorisasi hendak ke mana sebuah
peristiwa diarahkan dan dijelaskanElemen penting dalam
melihat suatu peristiwa ialah bagaimana orang membuat
kategorisasi atas suatu peristiwa melalui kategorisasi hendak
ke mana sebuah peristiwa diarahkan dan dijelaskan.
Robert N Entman, menggambarkan proses seleksi dan
penonjolan aspek tertentu dari realitas oleh media.
Framing,pada dasarnya merujuk pada pemberian definisi,
penjelasan definisi, evaluasi dan rekomendasi dalam suatu
wacana untuk menekankan kerangka berpikir tertentu
terhadap peristiwa yang diwacanakan.

PERBANDINGAN DAN KEISTIMEWAAN MODEL-MODEL


ANALISISFRAMING

Makro

Mikro

Struktural

struktural

Retoris

Murray Edelman

Robert N Entman

William Gamson

Zhong dang Pan

Gerald M Kosicki

KONTEKS PENDEKATAN FRAMING DALAM KOMUNIKASI


POLITIK

Pada umumnya terdapat tiga tindakan yang biasa


dilakukan pekerja media massa khususnya oleh
para komunikasi massa apabila melakukan
konstruksi realitas politik yang berujung pada
pembentukan makna atau citra mengenai sebuah
kekuatan politik, yaitu :

Dalam hal pemilihan kata atau symbol politik


Dalam melakukan pembingkaian atau framing
peristiwa politik
Jika media menyediakan ruang atau waktu untuk
sebuah peristiwa politik maka peristiwa itu akan
memperoleh perhatian dari masyarakat.

MEDIA FRAMING DAN INDIVIDUAL AUDIENCE FRAMING

Media framing pada hakikatnya merupakan


konstruksi atau pendefinisian oleh media
mengenai realitas atau peristiwa peristiwa
yang terjadi dalam masyarakat.
Entman menyebut individual frame sebagai
gagasan gagasan yang tersimpan dalam
pemikiran yang dapat membimbing seseorang
dalam memproses informasi.
McLeod dkk dalam menggunkan istilah
individual framing untuk menunjuk bagaimana
individu individu audience memberikan makna
makna terhadap berita politik.

CONTOH KASUS DAN ANALISA

KASUS LUMPUR LAPINDO

ANALISIS KASUS DARI PENDEKATAN


FRAMING KOMUNIKASI POLITIK

Dalam perkembangannya media massa tumbuh


menjadi industri.
Kapitalisme media ditandai dengan munculnya
industri kebudayaan di Amerika, ditandai dengan:

Dijadikannya informasi sebagai komoditas


Munculnya media baru dan terjadi penggabungan
media
Berpengaruhnya ekonomi dan pasar.

Denis McQuail, sistem kapitalis ini muncul karena


institusi media tidak bisa dilepaskan dengan industri
pasar karena adanya ketergantungan pada imbalan
kerja, teknologi dan kebutuhan pembiayaan.

Kasus Lapindo Untuk Kepentingan Politik

Media digunakan sebagai alat propaganda untuk tujuan


politik menuju pemilihan presiden 2014. Melalui Group Viva
yang membawahi ANTv, TV One dan Portal Berita Viva News,
pemberitaan tentang Kasus Lapindo diarahkan ke hal-hal
yang menguntungkan Aburizal Bakrie.
Di sisi lain, serangan terhadap Aburizal Bakrie juga dilakukan
oleh media massa. Media yang paling getol memberitakan
kasus Lapindo adalah Media Group yang membawahi Media
Indonesia dan Metro Tv. Media ini adalah milik Surya Paloh
yang merupakan seteru Aburizal Bakrie ketika
memperebutkan kursi Ketua Umum Golkar tahun 2009.
Pembingkaian (Framing) yang dilakukan media membuat
suatu berita dapat terus menerus ditayangkan di media
sehingga muncul sebagai agenda publik.

BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN

Metode analisis framing dapat diartikan sebagai suatu


metode untuk memahami bagaimana realitas
dibingkai oleh media
Framing merupakan strategi konstruksi dan
simplifikasi realitas sedemikian rupa untuk
ditampilkan kepada pembaca.
Dari contoh kasus Lapindo dapat terlihat media
Framing digunakan oleh dua aktor politik Abu rizal
bakrie dan Surya Paloh untuk menciptakan pencitraan
kepentingan politiknya. Pencitraan diharapkan dapat
mempengaruhi minat dan keinginan khalayak dalam
melakukan partisipasi politik yang berkaitan dengan
kedua tokoh politik tersebut.

SARAN

Mengerti dan memahami apa yang diberitakan oleh


media, mana pemberitaan yang memang benar-benar
sesuai dengan realitas yang ada dimasyarakat dan
mana pemberitaan yang bermuatan kepentingan,
entah itu kepentingan politik atau kepentingan
pencitraan dari pemilik media tersebut.
Dalam perspektif komunikasi politik, sebenarnya kita
dapat mengetahui bahayanya media penyiaran
dikuasai oleh para politisi diantaranya dengan
analisis framing.
Karenanya, berita menjadi manipulatif dan bertujuan
untuk menguntungkan si pemilik modal yang juga
pengurus partai politik.

Thank you
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai