Anda di halaman 1dari 10

KASUS

Nama
Usia
Alamat
Agama
Jenis Kelamin

: An. D
: 4 tahun
: Menteng Atas
: Islam
:Laki-laki

Keluhan Utama
Bintik-bintik kecil kemerahan berisi cairan sejak 2 hari lalu.
Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit sekarang
Os datang ke Puskesmas menteng atas untuk berobat ke BP umum dengan keluhan
bintik-bintik di seluruh badan sejak 2 hari yang lalu. Bintik pertama kali muncul di
muka kemudian menjalar ke kepala lalu ke seluruh tubuh dan tangan OS. Bintik
diawali dengan warna kemerahan lalu berubah menjadi bintik yang berisi cairan.
Bintik terasa gatal tapi tidak nyeri. OS juga mengeluhkan kepala yang terasa
pusing.Tidak ada demam,tidak ada mual muntah, OS tidak mengeluhkan adanya
batuk ataupun pilek. BABdan BAK tidak ada kelainan. Os tidak mengalami
penurunan berat badan ataupun nyeri pada bagian tubuh lain.
Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada riwayat penyakit ini sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Kakak dari OS yang berusia 8 tahun baru saja sembuh dari penyakit varicella satu
minggu yang lalu.
RIWAYAT ALERGI
Alergi obat dan makanan disangkal.
RIWAYAT IMUNISASI
Riwayat Imunisasi disangkal.
KEBIASAAN
Sebelum sakit OS selalu mandi sehari dua kali.
RIWAYAT PENGOBATAN
Belum pernah diobati.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
:
menggaruk badannya.
Kesadaran
:
Status Gizi
:
Vital sign:
BB
:
N
:
RR
:
Suhu :

Sakit sedang, penderita tampak lemah dan sesekali


Compos Mentis
Baik
18 Kg.
96/menit
tidak dilakukan
tidak dilakukan

STATUS GENERALIS
Kepala
Rambut
Warna
: Hitam
Distribusi
: Merata
Wajah
Simetris
Edema
: tidak ditemukan
Vesikel
: ditemukan adanya vesikel di bagian wajah OS.
Mata
Diameter Pupil
: 3mm
Refleks pupil
: +/ + isokor
Konjungtiva
: Anemis -/ Sklera

Ikterus
: tidak ditemukan

Hiperemis
: tidak ditemukan
Palpebra

Superior
: Edema -/
Inferior
: Edema -/ Hidung
Deviasi septum
: tidak ditemukan
Sekret
: tidak ditemukan
Tanda Radang
: tidak ditemukan
Massa
: tidak ditemukan
Mulut
Bibir
: Mukosa basah, tidak sianosis
- Lidah
: Kotor ( - ), tepi hiperemis ( - ), tremor ( - )
- Tonsil
: Tenang, TI TI
- Mukosa faring
: Tidak hiperemis
Leher
Simetris
Pembesaran KGB
: tidak ditemukan

Pembesaran tiroid
: tidak ditemukan
Thorax
Paru-paru
Inspeksi

Bentuk dan pergerakan


: Simetris

Tipe pernafasan
: Thoracoabdominal

Retraksi
: Tidak ditemukan.

Penggunaan otot bantu nafas


: Tidak ditemukan.

Massa
: tidak ditemukan
Palpasi

Nyeri tekan
: tidak ditemukan

Krepitasi
: tidak ditemukan

Vokal fremitus
: Kedua lapang paru sama
Perkusi

Hipersonor (D/S)

Auskultasi :
Wheezing
: Tidak ditemukan mengi/wheezing.
Ronkhi
: tidak ditemukan

Jantung
Inspeksi

Ictus Cordis : tidak terlihat


Palpasi

Ictus Cordis : teraba ICS V midclavicula sinistra


Perkusi

Batas jantung
Kanan
: Linea sternalis ICS IV
Kiri
: Linea midclavicula ICS V
Auskultasi

Bunyi jantung I / II : Tunggal

Murmur
: tidak ditemukan

Gallop
tidak ditemukan
Ekstrimitas: ditemukan adanya vesikel pada ekstrimitas atas dan bawah.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan serologi seperti:
Indirect Fluorescent Antibody (IFA)
Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA)
Neutralization Test (NT)
Radioimmunoassay (RIA).

DIAGNOSA akhir
Varicella.
DIAGNOSIS BANDING

Herpes simplex
Herpes zooster

PROGNOSIS
Varicella
Quo ad vitam
Quo ad functionam
Quo ad sanationam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

Penatalaksanaan
Non-farmakologi
Minum obat teratur dan kontrol
Tidak menggaruk badan atau bagian tubuh yang ada vesikelnya.
Potong kuku untuk melindungi terhadap garukan, yang dapat menimbulkan infeksi
pada vesikel yang pecah.
Farmakologi
Paracetamol 3 x 1
Acyclovir
Lotion Kalamin atau anti histamin

TINJAUAN PUSTAKA
VARICELLA

Definisi:
Varicella, atau yang dikenal juga sebagai Chicken pox atau Cacar Air, adalah infeksi
virus yang menyebabkan rash seperti blister (vesikel) pada permukaan kulit dan
membran mukosa. Penyakit yang sangat menular ini disebabkan oleh virus bernama
Varicella Zooster Virus (VZV). . Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang
disebarkan secara aerogen.
Penyakit ini punya gejala yang khas, muncul biasanya di tubuh bagian tengah dulu,
kemudian ke kepala dan tangan serta kaki. Keluhannya mula-mula timbul gatal dan
muncul gelembung kecil-kecil seperti jerawat yang disebut vesikel. Bila tidak sampai
pecah, kelainan kulit ini dapat sembuh sempurna tanpa bekas.Pada beberapa anak bisa
mengalami demam, nyeri perut, atau perasaan tidak enak dengan vesikel pada kulit
mereka. Gejala ini umumnya berakhir sekitar 3 hingga 5 hari, dan demam berkisar antara
38,3oC hingga 39,4oC. Anak yang lebih muda sering mengalami vesikel yang lebih
sedikit dibanding anak yang lebih tua atau orang dewasa. Secara umum, varicella adalah
penyakit ringan, tetapi dapat mematikan pada penderita leukemia atau penyakit lain yang
melemahkan sistem immun.
ETIOLOGI
Infeksi varicella disebabkan oleh varicella-zoster virus (VZV), yang merupakan
kelompok virus herpes berukuran 140-200 , berinti DNA. VZV menyebar dari
ingus hidung dan cairan pada vesikel varicella. Varicella sangat menular, dan 90%
dari orang yang daya tahannya lemah akan tertular bila mereka terekspos. Epidemi
lebih sering pada akhir musim dingin dan awal musim semi, timbul separuhnya
pada anak-anak berusia 5 9 tahun.
Normalnya, varicella merupakan penyakit ringan, tetapi dapat menimbulkan
komplikasi yang serius, termasuk pneumonia, encephalitis, dan infeksi bakteri
serius pada vesikel varicella.
Setelah menyebabkan serangan varicella, VZV tinggal dalam tubuh. Tetapi dormant
yang tinggal dalam sel saraf dapat aktif kembali disaat mendatang untuk
menyebabkan shingles/herpes zoster.
Patofisiologi

Varicella primer disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang merupakan herpes virus.
Penyebaran dapat melalui sekresi lendir pernafasan ke saluran nafas, ataupun kontak dengan
kulit penderita langsung.
Infeksi paling awal terjadi pada konjungtiva atau mukosa saluran pernafasan bagian atas .
Virus bereplikasi di kelenjar getah bening selama 24 hari dan disertai dengan penyebaran
virus melalui darah setelah 46 hari inokulasi. Virus akan bereplikasi di hati, limpa, dan
organ lainnnya. Penyebaran virus kedua melalui darah akan berakhir di kulit setelah 1416
hari pemaparan virus, dan menyebabkan kelainan kulit. Beberapa kondisi berat yang
mungkin terjadi adalah infeksi di otak, hati dan paru-paru.
Masa inkubasi virus selama 1021 hari, penderita dapat menularkan sejak 12 hari sebelum
kelainan kulit timbul sampai lesi kulit mengering (56 hari dari awal lesi kulit pertama timbul
). Walaupun imunitas akan terbentuk setelah infeksi ini, dari beberapa laporan ditemukan
adanya infeksi kembali dari virus yang sama.
Manifestasi Klinis
Inkubasi : Berlangsung selama 10-14 hari

Prodromal:

Terjadi pada hari 1 hingga hari ke 3. Berupa nyeri perut, sakit kepala, anoreksia, batuk
dan coryza, sakit tenggorokan, perasaan lemah (malaise). Kadang-kadang terdapat
kelainan scarlatinaform atau morbiliform

Erupsi (rash): Pada anak yang sehat terdapat sekitar 250-500 lesi.
Dimulai dengan gejala-gejala sistemik ringan diikuti dengan munculnya makulamakula merah (seperti embun di atas mahkota mawar merah) yang kemudian dengan
cepat berubah menjadi vesikel kecil dengan tepi yang eritema, berisi cairan jernih,
tidak memperlihatkan cekungan di tengah (unumbilicated). Kemudian menjadi
pustula, dan terakhir menjadi krusta. Isi vesikel berubah menjadi keruh dalam 24 jam.
Biasanya
vesikel
menjadi
kering
sebelum
isinya
menjadi
keruh.
Dalam 3-4 hari erupsi tersebar. Ruam pada umumnya muncul di kepala dan telinga,
kemudian menyebar secara sentrifugal ke wajah, leher, badan dan ekstremitas.
Erupsi ini disertai perasaan gatal. Pada suatu saat terdapat bermacam-macam stadium
erupsi; ini merupakan tanda khas penyakit varisela. Vesikel tidak hanya terdapat di
kulit melainkan juga di selaput lendir mulut, dan beberapa terlihat di orofaring.

Konvalescen:
Lesi biasanya pecah membentuk krusta setelah 6 hari (2-12 hari) dan sembuh
sempurna dalam 16 hari (7-34 hari). Erupsi yang berkepanjangan atau lamanya
pembentukan krusta dan penyembuhan dapat terjadi pada imunitas seluler yang tidak
cocok.

Gejala Klinis
Timbulnya penderita cacar air biasanya disertai dengan adanya infeksi pada orang-orang
disekitarnya, bahkan pada satu daerah. Perlu di ketahui pula status imunisasi pada anak
tersebut, atau cacar air sebelumnya. Gejala yang mungkin timbul berupa

Demam

Kelemahan tubuh

Mual

Nyeri kepala

Lesi kulit yang berbentuk bentolan berisi air, sangat gatal, yang biasanya berawal dari
badan dan menyebar keluar (muka, kepala, anggota gerak).

Lesi dapat juga terjadi di tenggorokan

Diagnosis banding
Beberapa penyakit mempunyai ruam yang sama dengan varisela antara lain (William, 2002;
Mehta, 2006):

Small pox/ cacar (ruam terkonsentrasi pada ekstremitas dan muncul pada fase yang
sama)

Infeksi coxsackie virus (lebih sedikit ruam dan tidak menyebabkan krusta)

Impetigo (lebih sedikit ruam, tidak ada vesikel klasik, pewarnaan gram positif, respon
terhadap agen antimikroba, lesi perioral atau periferal)

Papular urtikaria (riwayat gigitan serangga, ruam nonvesikuler)

Skabies (tidak ada vesikel yang khas)

Parapsoaris (jarang terjadi pada anak di bawah 10 tahun, kronik atau rekuren, sering
terdapat riwayat varisella sebelumnya)

Ricketsialpox (bekas gigitan kutu, ruam yang lebih kecil, tidak berkrusta)

dermatitis herpetiformis (urtikaria kronis, pigmentasi residual)

Dermatitis kontak

Infeksi enterovirus

Infeksi Herpes Simplex Virus

Penatalaksanaan
Pasien harus diisolasikan dari orang lain, begitu juga untuk kebutuhan sehari-harinya.
Pemberian obat-obatan untuk mengurangi gejala seperti gatal (antihistamin-difenhidramin),
demam (parasetamol) diperlukan agar mengurangi tingkat berat penyakit. Pemberian obat
antivirus berupa acyclovir per oral direkomendasikan dalam 48 jam awal pasien mengeluh
gejala cacar air. Pemberian acyclovir per vena di rekomendasikan pada pasien dengan
komplikasi berat, gangguan sistem imunitas dan bayi. Pemberian varicella-zooster immuno
globulin (VZIG) diberikan kurang dari 96 jam setelah terpapar, yaitu pada :

Wanita dengan kehamilan

Anak dengan gangguan sistem pertahanan tubuh

Bayi baru lahir dengan ibu tertular varicella dalam 5 hari sebelum melahirkan atau 48
jam setelah melahirkan.

Bayi prematur usia 28 minggu atau lebih muda dengan orangtua tanpa riwayat cacar
air sebelumnya.

PEMERIKSAAN FISIK
Diagnosis ditegakkan dengan melihat lesi kulit yang khas, berupa :

Lesi klasik berupa air mata berbentuk oval dengan kemerahan pada kulit bagian
dasarnya.

Lesi kulit timbul pada tubuh dan wajah, dengan diawali bentola kemerahan yang
membesar selama 12 14 hari menjadi besar, berair, berisi nanah dan kering.

Lesi biasanya terletak pada sentral tubuh atau anggota gerak bagian proksimal (lengan,
paha) dan menyebar ke bawahnya tetapi tidak terlalu banyak.

Lesi yang terdapat diseluruh tubuh terdiri atas lesi kulit yang tidak seragam (berbeda
stadium erupsinya).

Benjolan berair dapat timbul di mukosa (mulut, penis, vagina) membentuk luka yang
tidak dalam.

Suhu tubuh pasien akan meningkat sampai 39,5 C selama 3 6 hari setelah terbentuknya
lesi kulit.

Benjolan dapat berdarah.

Penyebaran ke kulit lainnya dalam bentuk pengaktifan kembali.

Dapat disertai dengan nyeri hati (perut atas kanan), dan disertai badan menjadi kuning.

Pemeriksaan terhadap fungsi nafas, saraf pusat, sendi dan tulang karena memungkinkan
terjadi infeksi pada organ-organ tersebut.

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak dibutuhkan untuk diagnosis karena varisela dapat terlihat
dari gejala klinis. Kebanyakan pada anak-anak dengan varisela terjadi leukopeni pada 3 hari
pertama, kemudian diikuti dengan leukositosis. Leukositosis mengindikasikan adanya infeksi
bakteri sekunder, tetapi tidak selalu. Kebanyakan pada anak-anak dengan infeksi bakteri
sekunder tidak terjadi leukositosis.
Pemeriksaan serologi digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi yang lalu untuk menentukan
status kerentanan pasien. Hal ini berguna untuk menentukan terapi pencegahan pada dewasa
yang terekspos dengan varisela. Identifikasi virus varisela zoster secara cepat diindikasikan
pada kasus yang parah atau penyakit belum jelas yang membutuhkan pengobatan antiviral
dengan cepat. Metode yang paling spesifik yang digunakan adalah Indirect Fluorescent
Antibody (IFA), Fluorescent Antibody to Membrane Antigen (FAMA), Neutralization Test
(NT), dan Radioimmunoassay (RIA). Tes serologis tidak diperlukan pada anak, karena
infeksi pertama memberikan imunitas yang pasti pada anak.
Radiologi
Foto toraks : Anak-anak dengan suhu yang tinggi dan gangguan respirasi seharusnya
dilakukan foto toraks untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan adanya pneumonia.
PROGNOSIS
Prognosis untuk penderita cacar air tanpa adanya komplikasi sangat baik. Pada penderita
dengan infeksi paru angka kematian hingga 10% pada penderita tanpa gangguan sistem
pertahanan tubuh, dan angka kematian hingga 30% pada penderita dengan gangguan sistem
pertahanan tubuh.
Komplikasi

Resiko komplikasi varisela bervariasi berdasarkan umur. Komplikasi jarang terjadi pada
anak-anak yang sehat, namun sering mengenai orang-orang dewasa di atas 15 tahun dan bayi
di bawah 1 tahun (CDC, 2005).

Infeksi Bakteri Sekunder. Varisela menyebabkan pasien lebih mudah menderita


infeksi bakteri sekunder.

Komplikasi pada CNS (sistem saraf pusat)

Pneumonia. Pneumonia biasa terjadi pada penderita yang imunocompremised, wanita


hamil, atau dewasa dan sering menjadi fatal. Batuk, dyspnea, tacyphnea, rales, dan
sianosis muncul 3-4 hari setelah onset dari ruam.

Herpes zoster. Merupakan komplikasi yang lambat terjadi pada varisela, yaitu
beberapa bulan sampai tahun setelah infeksi primer. Terjadi pada 15% pasien varisela.
Disebabkan oleh adanya virus yang menetap di ganglion sensoris. Gejalanya rash
vesikular unilateral, terbatas pada 1-3 dermatom. Rash ini menimbulkan rasa nyeri
pada anak-anak yang lebih tua dan dewasa.

Otitis media (5%)

Hepatitis
Hepatitis berat dengan manifestasi klinis jarang terjadi pada anak-anak sehat dengan
varisela.

Glomerulonefritis
Haemorrhagic varicella

Anda mungkin juga menyukai