1.2 Tujuan
Meningkatkan penggunaan jamban sehat diwilayah kerja Puskesmas Baruah Gunuang
kecamatan Bukik Barisan.
Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak
mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar
lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang
kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau,
sungai, dan laut
Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai,
dekat mata air, atau pinggir jalan.
Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau
dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah
Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi
sarang nyamuk.
Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa
menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup
rapat oleh air
Lantan jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus
dilakukan secara periodic
Lantai jamban rata dan miring kea rah saluran lubang kotoran
Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran
karena dapat menyumbat saluran
Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban
akan cepat penuh
2.
Jamban Empang (Overhung Latrine) Adalah jamban yang dibangun diatas empang,
sungai ataupun rawa. Jamban model ini ada yang kotorannya tersebar begitu saja, yang
biasanya dipakai untuk makanan ikan, ayam.
3. Jamban Kimia (Chemical Toilet). Jamban model ini biasanya dibangun pada tempattempat rekreasi, pada transportasi seperti kereta api dan pesawat terbang dan lain-lain.
Disini tinja disenfeksi dengan zat-zat kimia seperti caustic soda dan pembersihnya
dipakai kertas tissue (toilet paper).
Jamban kimia ada dua macam, yaitu :
a. Tipe lemari (commode type)
b. Tipe tangki (tank type)
Jamban kimia sifatnya sementara, karena kotoran yang telah terkumpul perlu
di buang lagi.
4. Jamban Leher Angsa (Angsa Trine). Jamban leher angsa adalah jamban leher lubaang
closet berbentuk lengkungan, dengan demikian akan terisi air gunanya sebagai sumbat
sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-binatang kecil. Jamban
model ini adalah model yang terbaik yang dianjurkan dalam kesehatan lingkungan .
5. Septic tank: Jamban jenis septic tank ini merupakan jamban yang paling memenuhi
persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja semacam ini yang dianjurkan. Septic
tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, dimana tinja dan air buangan masuk
mengalami dekomposisi.
Jamban bentuk septic tank sebagai bentuk jamban yang paling memenuhi syarat, tinja
mengalami beberapa proses didalamnya, sebagai berikut :
1. Proses kimiawi: Akibat penghancuran tinja akan direduksi sebagian besar (60- 70%),
zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge Zat-zat yang tidak dapat
hancur bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk
lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki tersebut. Lapisan ini disebut scum
yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang
memungkinkan bakteri-bakteri anaerob dan fakultatif anaerob dapat tumbuh subur,
yang akan berfungsi pada proses selanjutnya.
2. Proses biologis: Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri
anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik alam sludge dan scum.
Hasilnya selain terbentuknya gas dan zat cair lainnya, adalah juga pengurangan
volume sludge, sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian
cairan
influent
sudah
tidak
mengandung
bagian-bagian
tinja
dan
mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairan influent akhirnya dialirkan melalui pipa.
banyak penyakit berbasis lingkungan yang dapat dicegah, tentunya jamban yang memenuhi
syarat kesehatan. Kalau membahas soal jamban maka tentunya harus lengkap dengan
sarana Air Bersih untuk menunjang keberlangsungan pemanfaatan jamban.
2.5 Pengaruh Tinja Terhadap Sumber Air Bersih Dan Air Minum
Pembuangan tinja yang tidak pada tempatnya seringkali berhubungan dengan
kurangnya penyediaan air bersih, kondisi-kondisi seperti ini akan berakibat terhadap
kesehatan. Disamping itu pula menimbulkan pencemaran lingkungan dan bau busuk serta
estetika.
Air yang telah tercemar mudah sekali menjadi media berkembangnya berbagai
macam penyakit. Air secara fisik merupakan media peralatan dalam menularkan organisme
penyakit, air minum sehingga mengakibatkan infeksi. Organisme berada di air karena air
tercemar oleh kotoran penderita.
2.6 Penyakit Yang Ditularkan Melalui Tinja
Pembuangan tinja manusia yang tidak memenuhi syarat kesehatan seringkali
berhubungan dengan kurangnya penyediaan air bersih dan fasilitas kesehatan lainya. Jamban
dapat memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap status kesehatan
penduduk. Pengaruh langsung, misalnya dapat mengurangi insiden penyakit tertentu,
sedangkan pengaruh yang tidak langsung berkaitan dengan komponen sanitasi lingkungan .
Pembuangan tinja disembarang tempat dapat menimbulkan penularan berbagai
penyakit. Adapun penyakit-penyakit yang ditularkan melalui tinja antara laian : Amoebiasis,
Cholera, Stigellosis, Poliomyelitis, dan Typuhus.