Anda di halaman 1dari 13

Bahan Ajar Laju Reaksi

FAKTOR FAKTOR
LAJU REAKSI

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:


-

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

Bahan Ajar Laju Reaksi

Reaksi kimia tidak akan pernah terlepas dalam kehidupan kita. Reaksi tersebut terjadi
dengan kecepatan yang bervariasi. Misalnya saja ketika ibu membuat teh. Mengapa harus
dengan air mendidih? Mengapa tidak menggunakan air yang sudah dingin? Atau mengapa ketika
kalian membuat minuman teh manis, gula yang dimasukkan ke dalam larutan teh harus kalian
aduk? Mengapa tidak dibiarkan saja melarut dengan sendirinya. Mengapa makanan seperti
daging, tempe,ketika dimasukkan lemari es menjadi lebih awet dibandingkan jika ditaruh di
lemari biasa? Mengapa ibu saat memasak daging harus dibungkus dengan daun papaya atau
daging tersebut dipotong dadu terelebih dahulu? Dan masih banyak pertanyaan lain dalam
kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengankecepatan berlangsungnya reaksi suatu zat.
Larutan teh biasanya dibuat dalam air panas, karena jika dibuat dalam airdingin, maka
sari teh tidak dapat atau sukar larut dalam air. Pengadukangula ketika membuat teh manis
bertujuan agar gula cepat larut. Penyimpanan makanan dalam lemari es atau frezeer bertujuan
agar reaksi berjalan lambat atau bahkan berhenti.Makanan yang ditaruh di dalam lemari es
mengakibatkan reaksi pembusukan menjadi berjalan lambat sehingga makanan dapat lebih
awet. Reaksi kimia dapat dipercepat atau diperlambat dengan cara memberi perlakuan tertentu.
Beberapa perlakuan yang dapatmempengaruhi kecepatan terjadinya reaksi dinamakan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap laju reaksi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cepat
lambatnya reaksi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah luas permukaan materi, suhu,
konsentrasi, dan katalis. Pada bab ini akan dijelaskan tentang pengaruh faktor-faktor tersebut
terhadap laju reaksi.

Gambar 1. Lemari es

Gambar 2. Melarutkan
gula dengan air panas.

Gambar 3. Daging yang


dibungkus daun pepaya.

Gambar 4. Daging
dipotong dadu.

Konsentrasi Reaktan
Secara umum konsentrasi pereaksi akan mempengaruhi laju reaksi. Pengaruh
konsnetrasi terhadap laju reaksi adalah khas untuk setiap reaksi.pada reaksi orde 0 perubahan
konsentrasi pereaksi tidak berpengaruh terhadap laju reaksi. Reaksi orde 1 menyatakan bahwa
setiap kenaikan konsnetrasi dau kali akan mempercepat laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat,
sedangkan untuk reaksi orde 2 bila konsentrasinya diperbesar menjadi 2 kali maka laju reaksinya
menjadi empat kali lebih cepat.
Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi tentu mengandung molekul-molekul yang lebih
rapat dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah. Larutan dengan konsentrasi tinggi
merupakan larutan pekat dan larutan dengan konsentrasi rendah merupakan larutan encer.
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan dengan model teori tumbukan.
Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas
ruangan, dengan demikian tumbukan antar molekul semakin sering terjadi, semakin banyak
2

Bahan Ajar Laju Reaksi

tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin besar,
sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.
Semakin tinggi konsentrasi semakin banyak kemungkinan untuk menghasilkan
tumbukan efektif sehingga reaksi berlangsung lebih cepat.

Luas Permukaan Bidang Sentuh


Pada reaksi heterogen (wujud tidak sama) seperti logam zink dengan larutan asam
klorida, laju reaksi selain dipengaruhi oleh konsnetrasi asam klorida juga dipengaruhi oleh
kondisi logam zink. Dalam jumlah (massa) yang sama butiran logam zink akan bereaksi lebih
lambat daripada serbuk zink.Reaksi terjadi antara molekul-molekul asam klorida dalam larutan
dengan atom-atom zink yang bersentuhan langsung dengan asam klorida. Pada butiran zink,
atom-atom zink yang bersentuhan langsung dengan asam klorida lebih sedikit daripada serbuk
zink, sebab atom-atom zink yang bersentuhan hanya atom zink yang ada dipermukaan butiran.
Akan tetapi bila butiran zink tersebut dipecah menjadi butiran-butiran yang lebih kecil atau
menjadi serbuk, maka atom-atom zink yang semula di dalam akan berada dipermukaan dan
terdapat lebih banyak atom zink yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan asam klorida.
Dengan semakin kecil ukuran suatu materi, makamengandung arti memperluas
permukaan sentuh materi tersebut.Bayangkan. Jika kalian mempunyai benda berbentuk
kubusdengan ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi sama, yaitu 1 cm.Berapa luas permukaan
kubus tersebut? Secara matematika dapatdihitung bahwa luas permukaan kubus sebesar 6 kali
luas sisinya.Karena kubus mempunyai 6 sisi yang sama, maka jumlahluas permukaannya adalah
6 1 cm 1 cm = 6 cm 2. Sekarangjika kubus tersebut dipotong sehingga menjadi 8 buah kubus
yangsama besar, maka keempat kubus akan mempunyai panjang,lebar, dan tinggi masingmasing 0,5 cm. Luas permukaan untuksebuah kubus menjadi 6 0,5 cm 0,5 cm = 1,5 cm 2.
Jumlah luaspermukaan kubus menjadi 8 1,5 cm 2 = 12 cm2. Jadi, denganmemperkecil ukuran
kubus, maka luas permukaan total menjadisemakin banyak. Hitunglah jika kubus diperkecil
menjadi kubus-kubus yang lebih kecil sehingga ukuran rusuknya menjadi 1 mm.

Gambar 5. Jika ukuran kubusdiperkecil, makaluas permukaantotal semakinbesar.

Jika ukuran partikel suatu benda semakin kecil, maka akansemakin banyak jumlah total
permukaan benda tersebut. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa
semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan
antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.

Bahan Ajar Laju Reaksi

Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya
tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat.

Suhu
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan menaikkan temperatur, energi gerak atau energi
kinetik partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Dengan frekuensi tumbukan
yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mampu menghasilkan
reaksi juga semakin besar.
Suhu atau temperatur ternyata juga memperbesar energi potensial suatu zat. Zat-zat yang
energi potensialnya kecil, jika bertumbukan akan sukar menghasilkan tumbukan efektif. Hal ini
terjadi karena zat-zat tersebut tidak mampu melampaui energi aktivasi. Dengan menaikkan suhu,
maka hal ini akan memperbesar energi potensial, sehingga ketika bertumbukan akan
menghasilkan reaksi.
Semakin tinggi suhu, maka molekul-molekul yang mencapai energi aktivasi
semakin banyak, sehingga laju reaksi semakin cepat berlangsung.

Gambar 6. Grafik Pengaruh Suhu terhadap Energi Kinetik Partikel

Rumus nilai peningkatan laju reaksi :

r r

T T0
T

xr0

1
t

T T0
T

xt0

Keterangan:
r
= laju reaksi akhir
r0
= laju reaksi awal
t
= waktu akhir
t0
= waktu awal
r
= kenaikkan laju reaksi
T
= suhu pada laju reaksi akhir
4

Bahan Ajar Laju Reaksi

To
T

= suhu pada laju reaksi awal


= kenaikkan suhu

Contoh soal:
1. Harga laju reaksi bertambah 2x jika suhu dinaikkan 10 0C.
Reaksi A + B C mempunyai harga laju reaksi 2x mol/L. detik pada suhu 15 0C. Jika reaksi
tersebut dilakukan pada suhu 750C. Tentukan perubahan laju reaksinya!
Jawaban:

r r

7515
10

T T0
T

xr0

x xmol / L. det ik

r=
r = (26) x (2x mol/L. detik)
= 128x mol/L.detik
Maka Perubahan laju reaksinya = 128x.

2. Tiap kenaikkan suhu 200C laju reaksi menjadi 2x lebih cepat dari semula, jika pada suhu
200C reaksi berlangsung selama 32 menit, tentukan waktu reaksi pada suhu 80 0C.
1
t

1
t
2

T T0
T

xt0
Jawaban:

80 20
20

1
t
2

x32

x32

1
x32 4
8

maka waktu reaksi pada suhu 800C adalah 4 menit.

Katalis

Bahan Ajar Laju Reaksi

Beberapa reaksi kimia yang berlangsung lambar dapat dipercepat dengan menambahkan
suatu zat ke dalamnya, tetapi zat tersebut setelah reaksi ternyata tidak berubah. Misalnya pada
pengurain kalium klorat untuk menghasilkan gas oksigen.
2KClO3(s) 2KCl (s) + 3O2 (g)
Reaksi berlangsung pada suhu tinggi dan berjalan lambat, tetapi dengan penambahan
Kristal MnO2 ke dalamnya ternyata reaksi akan dapat berlangsung dengan lebih cepat pada suhu
yang lebih rendah. Setelah semua KClO 3 terurai, ternyata MnO2 masih tetap ada (tidak berubah).
Dalam reaksi tersebut MnO2 disebut sebagai katalis.Katalis adalah suatu zat yang dapat
mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya mengalamu perubahan yang kekal. Suatu katalis mungkin
dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi
setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Peranan
katalis dalam menurunkan energi pengaktifan dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

Gambar 7. Grafik tingkat energi reaksi dengan katalis

Katalis mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi. Jalur reaksi yang ditempuh
tersebut mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah dari jalur reaksi yang ditempuh tanpa
katalis. Jadi dapat dikatakan bahwa katalis berperan dalam menurunkan energi aktivasi.
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi dengan cara
menurunkan/memperkecil energi aktivasi.
Terdapat ada dua cara yang dilakukan katalis dalam mempercepat reaksi, yaitu dengan
membentuk senyawa antara dan yang kedua dengan cara adsorpsi.
1. Pembentukan Senyawa antara
Umumnya reaksi berjalan lambat bila energi aktivasi suatu reaksi terlalu tinggi. Agar
reaksi terlalu tinggi. Agar reaksi dapat berlangsung lebih cepat, maka dapat dilakukan
dengan cara menurunkan energi aktivasi. Untuk menurunkan energi aktivasi dapat dilakukan
dengan mencari senyawa antara (keadaan transisi) lain yang berenergi lebih rendah. Fungsi
katalis dalam hal ini mengubah jalannya reaksi sehingga diperoleh senyawa antara. Katalis
6

Bahan Ajar Laju Reaksi

homogen (katalis mempunyai fase sama dengan zat pereaksi yang dikatalis) bekerja
dengan cara ini.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:
A + C AC (1)
B + AC AB + C (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh
reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,
A + B + C AB + C
2. Adsorpsi
Proses katalisasi dengan cara adsorpsi umumnya dilakukan oleh katalis heterogen, yaitu
katalis yang fasenya tidak sama dengan fase zat yang dikatalis (khususnya reaksi gas
dengan katalis padat). Pada proses ini, molekul-molekul pereaksi akan teradsorpsi pada
permukaan katalis, dengan terserapnya pereaksi dipermukaan katalis mengakibatkan zat-zat
pereaksi terkonsentrasi dipermukaan katalis dan akan mempercepat laju reaksi.
Kemungkinan yang lain, karena pereaksi-pereaksi teradsorpsi di permukaan katalis akan
dapat menimbulkan gaya tarik antar molekul yang bereaksi, dan ini menyebabkan molekulmolekul tersebut menjadi reaktif.
Agar katalis tersebut berlangsung efektif, katalis tidak boleh mengadsorpsi zat hasil
reaksi, dan dengan demikian permukaan logam akan segera ditempati oleh molekul baru.
Bila zat pereaksi atau pengotor teradsorpsi dengan kuat oleh katalis maka akan
menyebabkan permukaan katalis tidak aktif. Dalam keadaan tersebut, katalis dikatakan telah
teracuni, dan ini akan menghambat reaksi. Contoh katalis adsorpsi adalah nikel pada
pembuatan margarine, untuk mengkatalis reaksi antara gas hidrogen dengan lemak atau
minyak menjadi margarine. Pada industri asam sulfat digunakan katalis V 2O5 untuk
mempercepat reaksi antara gas SO2 dan O2 menjadi SO3.

Bahan Ajar Laju Reaksi

HUKUM LAJU
ORDE REAKSI

DAN

r
r

Bahan Ajar Laju Reaksi

Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat:


- Menentukan orde reaksi berdasarkan hasil percobaan
- Menuliskan persamaan laju reaksi

Dari percobaan penentuan laju reaksi menunjukkan bahwa laju reaksi akan menurun
dengan bertambahnya waktu. Hal itu berarti ada hubungan antara konsentrasi zat yang tersisa
saat itu dengan laju reaksi. Dari percobaan-percobaan diketahui bahwa umumnya laju reaksi
tergantung pada konsentrasi awal dari zat-zat pereaksi, pernyataan ini dikenal sebagai hukum
laju reaksi atau persamaan laju reaksi.Pada umumnya hubungan antara laju reaksi dengan
konsentrasi zat-zatpereaksi hanya diturunkan dari data eksperimen. Bilangan pangkat
yangmenyatakan hubungan konsentrasi zat pereaksi dengan laju reaksi disebut
ordereaksi.Untuk reaksi berikut:
A+bBcC+dD
persamaan laju reaksi ditulis:
r = k. [A]m.[B]n
Keterangan:
r
= laju reaksi
k
= tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter
[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter
m
= orde reaksi terhadap zat A
n
= orde reaksi terhadap zat B
Konstanta laju (k) adalah konstanta kesebandingan atau proporsionalitas antara laju reaksi dan
konsentrasi reaktan.Berdasarkan eksperimen, lajureaksi meningkat tajam dengan naiknya suhu.
Svante Arrhenius menyatakan bahwa tetapan laju bervariasi secara eksponensial dengan
kebalikan dari suhu.Persamaannya adalah sebagai berikut:
k = A e-Ea/RT
ln k = ln A

Ea
RT

dengan k = tetapan laju reaksi, Ea = energi pengaktifan reaksi, A = tetapanArrhenius, T =


temperatur dalam K, dan R = tetapan gas ideal. Energi pengaktifanadalah energi minimum agar
molekul-molekul dapat bereaksi. Semakin tinggitemperatur, nilai eksponen negatif semakin kecil,
sehingga nilai k semakin besaryang berarti bahwa laju semakin cepat
9

Bahan Ajar Laju Reaksi

T naik k naik laju reaksi naik


Beberapa contoh reaksi dan persamaan laju reaksi yang diperoleh dari hasileksperimen dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel1. Contoh reaksi dan rumus laju reaksi berdasarkan hasil percobaan

Reaksi
2 H2(g) + 2 NO(g) 2 H2O(g) + N2(g)
H2(g) + I2(g) 2 HI(g)
2 HI(g) H2(g) + I2(g)
2 H2(g) + SO2(g) 2 H2O(g) + S(g)
2 H2O2(aq) 2 H2O(l) + O2(g)

Rumus Laju Reaksi


r = k[H2][NO]2
r = k[H2][I2]
r = k[HI]2
r = k[H2][SO2]
r = k[H2O2]2

Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya pada reaksi berikut:
2 H2(g) + 2 NO(g) 2 H2O(g) + N2(g) dengan persamaan laju reaksir = k[H2][NO]2
Orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO =orde dua, dan orde reaksi total
adalah tiga.Orde reaksi ditentukan melalui hasil percobaan dan tidak bergantung pada
persamaan stoikiometri.Beberapa orde reaksi yang umum terdapat dalam persamaan reaksi
kimia adalah orde nol, orde satu dan orde dua.

Reaksi Orde Nol (0)


Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi tersebut
tidakdipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya,seberapapun peningkatan konsentrasi
pereaksitidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi.Secara grafik, reaksi yang mempunyai
ordenol dapat dilihat pada Gambar 8.
Persamaan reaksi yang berorde 0 : r = k [A]0

Gambar8. Grafik reaksi orde nol (o)

Pada orde reaksi 0 perubahan konsentrasi tidak mempengaruhi laju reaksi

Reaksi Orde Satu (1)


10

Bahan Ajar Laju Reaksi

Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnyalaju reaksi berbanding lurus
dengan besarnyakonsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali
semula, maka laju reaksijuga akan meningkat besarnya sebanyak (2) 1 atau2 kali semula
juga.Secara grafik, reaksi orde satu dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 9.
Persamaan laju reaksi: r = k [A]
r
r

Gambar9. Grafik reaksi orde satu (1)

Pada orde reaksi 1 kenaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 1x

Reaksi Orde Dua (2)


Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan pangkat
dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali
semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2) 2 atau 4 kali semula. Apabila konsentrasi
pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi akan menjadi (3) 2 atau 9 kali semula. Secara
grafik, reaksi orde dua dapat digambarkan pada Gambar 10.
Persamaan laju reaksi : r = k [A]1 [B]1 ; V = k [A]2 ; V = k [B]2
r

Gambar 10. Grafik reaksi orde dua (2)

Pada orde reaksi 2 kenaikkan konsentrasi 1x akan menaikkan laju reaksi 2x

11

Bahan Ajar Laju Reaksi

Contoh Soal
Gas nitrogen oksida dan gas klor bereaksi pada suhu 300 K menurut persamaan:
2NO(g) + Cl2(g) 2 NOCl(g)
Laju reaksi diikuti dengan mengukur pertambahan konsentrasi NOCl dan diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 2. Data hasil percobaan reaksi antara NO(g) dan Cl2(g)

Percobaan
1
2
3
4
5

[Cl2]
mol L-1
0,10
0,10
0,10
0,20
0,30

[NO]
mol L-1
0,10
0,20
0,30
0,10
0,10

Laju Pemebentukan
NOCl(mol L-1detik-1)
0,0001
0,0004
0,0009
0,0002
0,0003

Berdasarkan data tersebut maka:


a. Tentukan orde reaksi terhadap NO, terhadap Cl 2, dan orde reaksi total!
b. Tulis persamaan laju reaksi.
c. Hitung harga k.
Penyelesaian:
a. Orde reaksi terhadap NO
(gunakan data nomor 1 dan 2)
Cl
k .[ 2] m2 [NO ]n2
r 1 k .[ Cl 2] m1 [NO ]n1
=

r2
0,1 molL
0,10 molL
0,1 molL
0,20 molL
k .(1)m .( 1)n

.( 1)n
k .( 1)m

0,0001 molL1 detik 1


=
0,0004 molL1 detik 1
1 1
=
4 2

()

1 2 1
=
2
2

() ()

12

Bahan Ajar Laju Reaksi

n 2
Jadi, orde reaksi terhadap NO adalah 2.
Bandingkan hasilnya bila menggunakan data nomor 1 dengan 3 atau 2 dengan 3.
Orde reaksi terhadap Cl2
(gunakan data nomor 1 dan 4)
Cl
k .[ 2]m4 [ NO ]n4
r 1 k .[Cl]m1 [NO ]n1
=

r4
0,10 molL
0,10 molL
0,20 molL
0,10 molL
k .(1)m .(1)n

n
m .(1)
k .(1)

0,0001molL1 detik1
=
0,0002molL1 detik1
1 1
=
2 2

()

n=1

Jadi, orde reaksi terhadap Cl2 adalah 1.


Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3
b. Rumus laju reaksi yaitu: r = k[Cl2][NO]2
c. Untuk menghitung k dapat menggunakan salah satu data, misalnya data nomor 5.
R=k. [Cl2] [NO]2
0,0003 mol L-1 detik-1 = k.[0,3 mol L-1][0,10 mol L-1]2
0,0003molL1 detik1
3 3
k=
0,003 mol L
2

L
= 0,1 mol3 deik

13

Anda mungkin juga menyukai