Anda di halaman 1dari 5

Akupunktur: Menusuk Kulit,

Menyembuhkan Penyakit
Oleh Admin pada 25 Feb, 2010 Komentar 21

Dahulu, terapi akupunktur memang hanya


dikenal di dunia pengobatan timur. Tapi lama kelamaan dunia kedokteran barat pun mengakui
keberadaannya. Kini, di samping terapi akupunktur tradisional tetap eksis, metoda akupunktur
medis juga ikut ramai menolong para penderita penyakit. Terapi akupuntur terbukti bisa
membantu penyembuhan banyak penyakit. Akupunktur juga bisa membantu upaya penurunan
bobot badan anak usia 3 5 tahun, menanggulangi rasa nyeri hebat ketika serangan kejang
jantung, dan paling berhasil adalah penanganan pada kasus nyeri otot (myalgia).
Penyakit lain ikut sembuh
Akupunktur sebenarnya tak cuma ilmu, tapi juga seni menusuk jarum guna mengembalikan
keseimbangan tubuh. Yang menjadi landasannya, falsafah alamiah bahwa dalam setiap
kehidupan senantiasa mengalir energi atau Ci (bioenergi). Sirkulasi Ci berjalan menurut irama
tertentu melalui saluran hipotetis yang disebut meridian. Pada meridian ini terletak titik
akupunktur. Gangguan aliran Ci pada meridian akan menimbulkan penyakit. Terapi akupunktur
dapat memberikan rangsangan pada titik akupunktur untuk mengatur kembali aliran energi yang
terganggu atau tidak seimbang.
Secara garis besar dasar ilmu akupunktur sama, tapi seninya bisa berbeda. Seni menusukkan
jarum, mulai dari cara menusuk, kombinasi titik, sampai teknik stimulasi yang dipakai, tidak ada
yang sama di antara para akupunkturis. Mungkin hal itu yang membuat akupunktur agak susah
diterima di kedokteran barat.
Padahal, dengan terapi akupunktur, menurut beberapa kalangan kedokteran, biasanya tidak cuma
masalah utama yang teratasi. Tidak jarang penyakit lain ikut tersembuhkan. Umpamanya, pasien
penyakit jantung yang diobati dengan terapi akupunktur, secara tidak langsung juga akan
memperbaiki kadar gula darah, SGPT-SGOT, dan fungsi hati jadi terkontrol. Begitu pula pasien

sakit pinggang. Adakalanya setelah ditusuk di titik daerah pinggang, dan juga pada titik ginjal,
beberapa hari kemudian selain sakit pinggangnya hilang, gairah seksualnya juga meningkat.
Prinsipnya, akupunktur bekerja mengembalikan keseimbangan energi tubuh.
Disisi lain akupunktur ternyata juga menimbulkan sifat kecanduan. Oleh karena itu, terapi perlu
dibatasi sampai 12 kali tindakan, setelah itu diistirahatkan satu sampai tiga bulan. Maksudnya,
supaya pasien tidak kecanduan. Kemudian baru dilanjutkan terapi berikutnya. Lantaran
menimbulkan kecanduan ini pula, akupunktur bisa digunakan untuk membantu merehabilitasi
morfinis. Seorang morfinis membutuhkan morfin dari luar tubuh, dan dengan terapi akupunktur
kebutuhan itu bisa dipenuhi dari dalam tubuhnya sendiri. Saat jarum ditusukkan ke bagian tubuh,
morfin di badan (endorfin) terangsang keluar. Untuk tindakan ini pasien mesti dirawat inap di
rumah sakit. Jadi setiap dua jam, diberi terapi akupunktur. Setiap kali pasien meronta minta
morfin, langsung saja dihantam dengan tusuk jarum. Namun dalam kasus-kasus normal,
terapinya tak sekejam itu.
Setiap pasien ditusuk jarum dengan frekuensi berbeda, dari sekali seminggu sampai tiga kali
seminggu menurut tingkat penyakit yang diderita. Idealnya seminggu tiga kali untuk semua
penyakit. Kalau seminggu sekali efeknya tidak begitu bagus. Tapi, kalau pasiennya tidak banyak
waktu, bisa dilakukan seminggu dua kali. Bahkan kalau terpaksa, umpamanya untuk pasien luar
kota atau pulau, terapi bisa dilakukan setiap hari guna mengurangi biaya transport. Satu seri
terapi sebanyak 12 kali tindakan. Meski demikian kalau setelah tiga atau empat kali tindakan
hasilnya sudah bagus, terapi tidak perlu dilanjutkan. Pengobatan dengan cara ini tidak harus
sampai berseri-seri.
Jumlah jarum yang ditusukkan pada setiap kali terapi berbeda-beda tergantung pada kebutuhan
dan jenis penyakitnya. Untuk sakit maag, cukup satu titik pada titik lambung. Sedangkan untuk
diabetes perlu penusukan titik-titik diabetes di sepanjang tulang belakang. Banyaknya 6 8 titik.
Namun, tak tertutup kemungkinan adanya titik tambahan di kaki dan tangan untuk meningkatkan
daya tahan tubuh. Pada prinsipnya dipilih titik utamanya dulu, baru kemudian ditambah titik
pendukungnya. Bahkan, bagi yang merasakan nyeri di seluruh badan bisa ditusuk sampai 30
jarum.
Dalam kasus penurunan bobot badan, si pasien ditusuk pada lima titik di telinga, yakni titik
lapar, titik metabolik, titik thyroid, titik lambung, dan titik hypothalamus. Dengan tusukan itu,
pasien akan makan sesuai kebutuhan tubuhnya dan enzim ATP (enzim pembakar kalori)
dipengaruhi. Nafsu makan berlebihan bisa ditekan sehingga keinginan ngemil berkurang dan rasa
kenyang bisa dipertahankan. Efek diet seperti lesu dan lemas ditanggulangi dengan penusukan
pada titik lambung dan tiroid. Meski sedang menjalani terapi, pasien dianjurkan tetap diet dan
olahraga. Pada anak-anak disarankan menghindari makanan cepat saji dan cokelat.
Pada penderita penyakit jantung koroner, terapi akupunktur bisa memperbaiki energi pada organ
jantung, juga meridian sekitar jantung sehingga rasa sakit akibat penyempitan koroner atau pun
tegangan pembuluh darah koroner dapat dikontrol. Sedangkan pada kasus nyeri otot, akupunktur
melancarkan energi pada otot yang kaku, sehingga pengendapan asam susu dari asam urat di
sekitar otot yang sakit dapat larut dan terangkut ke organ pengeluaran.

Pada penderita diabetes, akupunktur mampu menurunkan kadar gula darah dengan jalan
mempengaruhi daya kerja pankreas. Bahkan, pasien yang tadinya harus selalu disuntik insulin,
dengan akupunktur bisa lepas dari insulin. Asalkan pankreasnya masih berfungsi minimal 25
persen. Kurang dari itu, sulit untuk diperbaiki. Namun, kondisinya bisa dipertahankan dengan
terapi akupunktur agar tidak lebih buruk lagi. Tiap tiga bulan pasien menjalani terapi sebanyak
satu seri. Dengan begitu gula darahnya bisa stabil, meskipun masih tinggi.
Terhadap penyakit kanker, akupunktur bisa mengurangi nyeri, meningkatkan daya tahan tubuh,
memberi rasa nyaman pada pasien yang kankernya sudah menyebar, dan menghambat
penyebaran.
Penanganan medis terhadap orang tidak memiliki keturunan biasanya cuma mengotak-atik organ
reproduksi, tetapi dalam kedokteran Cina, organ ginjal kanan, yang dianggap sebagai sumber
api abadi, juga diperhatikan. Kalau jumlah sperma suami kurang, artinya dingin. Terapi
diberikan pada titik ginjal kanan, dan juga penghangatan pada titik tiga jari di bawah pusar (solar
flexus) selama 15 menit. Kalau siklus menstruasi istri tidak normal, api pada ginjal kanan
mesti diperbaiki terlebih dahulu.
Dunia akupunktur memang menganggap ginjal sebagai organ unik. Ginjal kiri berfungsi
membersihkan tubuh dari racun. Ginjal kanan merupakan faktor keturunan dan disebut Ming
Men (Ming = kaisar, Men = api atau pintu).
Jadi, terapi akupunktur tidak cuma menghilangkan gejala penyakitnya, juga penyebabnya.
Ping Puk Ping Sie
Pada teori akupunktur lama, titik akupunktur terdapat pada bagian-bagian tertentu berdasarkan
peta akupunktur (titik utama). Tapi teori baru menyebutkan, There is no acupoint. All of the
body is acupoint. Jadi, di bagian mana pun dari tubuh kalau ditusuk akan memberikan efek
yang sama. Hanya saja bila dilakukan pada titik utama reaksinya lebih cepat dan lebih efektif.
Misalnya, dalam memberi terapi untuk orang yang sulit tidur, titik utamanya berada di bagian
belakang telinga. Titik ini merupakan titik penenang paling kuat. Titik lain ada juga yang
memberi efek menenangkan, tapi tidak sekuat titik penenang.
Ketika dilakukan penusukan di titik akupunktur, akan terjadi reaksi. Sekali tusuk, dua puluh dua
reaksi dalam tubuh terjadi. Reaksi itu di antaranya rasa nyeri, bengkak, kemerahan, juga rasa
hangat. Reaksi kemerahan di sekitar titik yang ditusuk menunjukkan adanya pelebaran pembuluh
darah.
Proses yang terjadi pada tindakan tusuk jarum adalah merangsang sistem saraf untuk melepaskan
zat-zat kimia dalam otot, urat saraf tulang belakang, dan otak. Zat-zat kimia itu di antaranya akan
mengubah rasa sakit, memicu pengeluaran zat kimia dan hormon yang mempengaruhi sistem
internal tubuh. Dengan membaiknya keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, kesehatan
fisik dan emosional pun menjadi baik.

Pada orang dewasa jarum yang ditusukkan didiamkan beberapa saat, sebelum kemudian dicabut
lagi. Lamanya tusukan berbeda-beda menurut penyakitnya. Untuk penyakit maag, gula,
menstruasi tidak teratur, lamanya penusukan 15 menit. Untuk nyeri, 20 30 menit. Sedangkan
pada bayi, jarum diangkat segera setelah ditusukkan.
Pada kondisi normal, kulit yang ditusuk dengan jarum biasa akan merasakan sakit. Sebaliknya,
kalau dengan jarum akupunktur, tidak merasakan sakit, malahan hangat.
Panjang jarum akupunktur beragam, mulai dari 1,3 cm hingga 10,2 cm. Demikian juga
diameternya, 0,24 mm sampai 0,45 mm. Jarum paling panjang digunakan untuk menusuk bagian
pantat. Ukuran lebih pendek untuk seluruh bagian tubuh. Jarum lebih pendek lagi untuk titik
paru-paru. Yang paling pendek untuk tangan atau wajah. Jarum-jarum tersebut terbuat dari logam
yang berbeda-beda. Kini, hampir semuanya terbuat dari baja tidak berkarat (stainless steel). Di
Eropa Barat seperti di Jerman Barat dan Prancis masih dipakai jarum perak atau emas. Jarum
perak dipakai untuk menenangkan atau sedasi, sedangkan jarum emas untuk tonifikasi.
Jarum akupunktur tidak menularkan penyakit. Yang bisa menularkan penyakit AIDS atau
penyakit lain adalah jarum suntik. Bagian dalam jarum suntik berongga sehingga ketika jarum
disuntikan dan kemudian ditarik lagi, ada darah atau serum yang terikut. Nah, kalau jarum ini
dipakai ulang, orang lain berpeluang tertular. Sedangkan jarum akupunktur tidak berongga.
Kalau ditusukkan kemudian dicabut lagi, tak ada yang terikut. Jarum akupunktur dijamin aman
dengan jarum disposible (sekali pakai) atau sterilisasi yang akurat.
Jarum, laser, atau ultrasound
Dalam perkembangannya, orang Amerika dan Eropa menggantikan jarum akupunktur dengan
sinar laser, populer dengan sebutan laserpunktur, dan gelombang ultrasound. Penggantian ini
terjadi lantaran adanya ketakutan pada banyak orang akan rasa sakit akibat jarum dan penularan
penyakit.
Kalau akupunktur yang menggunakan jarum sebagai alat utama, maka pada laserpunktur yang
ditusukkan adalah sinar laser yang dihasilkan diode gallium arsenide. Titik-titik penyinarannya
tak jauh berbeda. Hanya saja biasanya dipilih titik paling efisien. Lamanya penyinarannya ada
aturannya. Agar luka cepat menutup, misalnya, diperlukan waktu satu menit, dan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh, butuh 30 detik.
Efek penyinaran energi laser pada titik akupunktur, antara lain mengurangi peradangan,
menghilangkan rasa sakit, mempertinggi metabolisme, memperbaiki pembaharuan jaringan dan
kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, merangsang metabolisme sel, dan sebagainya.
Laserpunktur juga dilaporkan berhasil mengobati berbagai gejala penyakit, seperti sakit saraf,
radang sendi, asma, radang selaput lendir hidung, radang tekak, dan lain-lain. Pada anak-anak,
hasilnya bagus sekali.
Soal efektivitas, antara laserpunktur dan akupunktur memang berbeda. Akupunktur tetap lebih
efektif dibandingkan dengan laserpunktur. Kalau dinilai dengan angka, perbandingannya kirakira 100 : 75. Tusuk jarum memberikan efek paling bagus.

Penerapan laserpunktur secara benar tidak menimbulkan efek samping. Penyinarannya paling
lama empat menit. Kalau kelamaan paling cuma gosong. Dengan ultrasound kalau kelamaan
diduga sel-sel bisa memuai. Tetapi berdasarkan pengalaman, efek samping yang begitu relatif
sedikit sekali.
Mau mencoba?
Penulis: A. Hery Suyono & I Gede Agung Yudana, Intisari

Anda mungkin juga menyukai