Bab 3
Bab 3
Bab 3
f.
3.1.3
Selanjutnya alokasi anggaran perlu dilaksanakan secara terbuka berdasarkan skala prioritas
dan kebutuhan (transparansi), selain itu pengelolaan belanja harus diadministrasikan dan
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (akuntabilitas).
3.2.1 Arah pengelolaan belanja daerah tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
pinjaman daerah dengan ketentuan besaran pinjaman daerah tidak melebihi kemampuan
daerah dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini tercermin dari besaran rasio kemampuan
membayar kembali pinjaman atau Debt Services Coverage Ratio (DSCR) minimal sebesar
2,5. coverage.
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran yang
bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo. Setelah
pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk penyertaan
modal kepada BUMD yang berorientasi keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat. Dengan penyertaan modal yang dilakukan diharapkan dapat
menghasilkan bagi hasil laba yang dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus kinerja
lembaga yang mendapat tambahan modal dalam melayani masyarakat. Secara lebih rinci
Kebijakan Umum Anggaran Provinsi DIY Tahun 2009-2013 adalah sebagai berikut:
3.3.1
Pendapatan Daerah
Sejalan dengan kebutuhan pendanaan pembangunan daerah yang terus meningkat,
pemerintah daerah merencanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan yang bisa
diupayakan oleh daerah sendiri (PAD), yang bersumber dari pusat (Dana Perimbangan),
serta pendapatan lainlain. Saat ini sumber pendapatan dari PAD masih relatif kecil
dibandingkan dengan dana perimbangan. Kebijakan umum pendapatan daerah diarahkan
untuk mendorong peningkatan pendapatan daerah melalui mobilisasi pendapatan asli
daerah dan penerimaan daerah lainnya.
Pendapatan daerah diperkirakan Tahun 20092013 mengalami pertumbuhan rata
rata sekitar 6%. Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan pada komponen PAD
dan komponen dana perimbangan yang masingmasing diperkirakan memiliki ratio
pertumbuhan ratarata sekitar 40,9% dan 25,4%. Pertumbuhan lain-lain pendapatan,
pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil perusahaan daerah akan menjadi faktor yang
penting dalam mendorong pertumbuhan dana perimbangan yang akan diperoleh.
Khusus untuk pendapatan lainlain yang sah, bagi hasil dari Pemerintah Provinsi
berperan penting sebagai salah satu sumber pendapatan dalam mendukung pendanaan
berbagai program dan kegiatan. Bagi hasil dari Pemerintah Provinsi ini antara lain Pajak
Kendaraan Bermotor/Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB/BBNKB), Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan lainlain. Pendapatan bagi hasil
Pemerintah Provinsi ini sangat terkait dengan aktivitas ekonomi daerah. Pemerintah
Daerah dapat berperan dalam memberikan insentif dan dorongan aktivitas perekonomian
daerah. Adapun perkiraan pendapatan daerah Provinsi DIY berikut pertumbuhannya pada
tahun 20092013 dapat dilihat pada Tabel berikut:
KODE
REK
URAIAN
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
TARGET
2009
2009
2010
2011
2012
2013
JUMLAH PENDAPATAN
1.161.986.630.223,4
2
1.221.594.240.781,42
1.294.889.895.228,3
1
1.376.467.958.627,6
9
1.470.067.779.814,3
7
1.572.972.524.401,3
8
41
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
547.887.175.315,00
596.850.801.653,00
632.661.849.752,18
672.519.546.286,57
718.250.875.434,05
768.528.436.714,44
411
Pajak Daerah
486.168.175.841,00
524.567.434.500,00
556.041.480.570,00
591.072.093.845,91
631.264.996.227,43
675.453.545.963,35
412
33.144.872.640,00
32.935.463.785,00
34.911.591.612,10
37.111.021.883,66
39.634.571.371,75
42.408.991.367,77
12.768.526.834,00
14.071.903.368,00
14.916.217.570,08
15.855.939.277,00
16.934.143.147,83
18.119.533.168,18
414
Retribusi Daerah
Hsl Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yg Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Asli
Daerah Yang Sah
15.805.600.000,00
25.276.000.000,00
26.792.560.000,00
28.480.491.280,00
30.417.164.687,04
32.546.366.215,13
42
421
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
590.574.676.643,42
59.333.281.643,42
618.381.981.128,42
61.052.031.128,42
655.484.899.996,13
64.715.152.996,13
696.780.448.695,88
68.792.207.634,88
744.161.519.207,20
73.470.077.754,05
796.252.825.551,71
78.612.983.196,84
413
39
422
423
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
43
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
511.773.395.000,00
19.468.000.000,00
523.919.950.000,00
33.410.000.000,00
555.355.147.000,00
35.414.600.000,00
590.342.521.261,00
37.645.719.800,00
630.485.812.706,75
40.205.628.746,40
674.619.819.596,22
43.020.022.758,65
23.524.778.265,00
6.361.458.000,00
6.743.145.480,00
7.167.963.645,24
7.655.385.173,12
8.191.262.135,23
40
JUMLAH PENDAPATAN
27,47
5,13
6,00
6,30
6,80
7,00
41
30,27
8,94
6,00
6,30
6,80
7,00
411
Pajak Daerah
28,30
7,90
6,00
6,30
6,80
7,00
412
Retribusi Daerah
Hsl Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg
Dipisahkan
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
125,13 -0,63
10,2
3,21
1
59,9
8,57
2
6,00
6,30
6,80
7,00
6,00
6,30
6,80
7,00
6,00
6,30
6,80
7,00
4,71
6,00
6,30
6,80
7,00
2,90
2,37
71,6
1
6,00
6,00
6,30
6,30
6,80
6,80
7,00
7,00
6,00
6,30
6,80
7,00
6,00
6,30
6,80
7,00
413
414
42
421
422
DANA PERIMBANGAN
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum
423
LAIN-LAIN PENDAPATAN
43
DAERAH YANG SAH
Sumber : DPPKA 2009
1.
20,85
-94,16
72,9
6
Belanja Daerah
Kebijakan umum belanja daerah diarahkan pada peningkatan efisiensi, efektifitas,
transparansi, akuntabilitas melalui penetapan prioritas alokasi anggaran. Kebijakan
belanja daerah juga diarahkan untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam
rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
Belanja daerah dikelompokan ke dalam belanja langsung dan tidak langsung yang
masing-masing kelompok dirinci kedalam jenis belanja. Untuk belanja tidak langsung,
jenis belanjanya terdiri atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja
hibah, belanja bantuan keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja
tidak terduga. Sementara itu, untuk belanja langsung jenis belanjanya terdiri atas belanja
pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Prinsip efisiensi dan efektifitas
harus diterapkan pada semua pos belanja daerah tersebut di atas.
Laporan Tahunan DPPKA Provinsi DIY Tahun 2009
40
1.
41
Sumber: Lap.Ket Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur DIY 20032009, diolah.
Gambar: 3
42
43
2009
2010
2011
2012
2013
Rata-rata
Proporsi
BELANJA
45,98 49,95 52,53 54,33 55,66
TIDAK LANGSUNG
BELANJA
54,02 63,65 47,47 45,67 44,34
LANGSUNG
TOTAL BELANJA
100,00 113,60 100,00 100,00 100,00
Sumber: Lap.Ket Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur DIY
2003-2009, diolah.
2.
51,69
51,03
100,00
Pembiayaan Daerah
Dengan diberlakukannya anggaran kinerja, maka dalam penyusunan APBD
dimungkinkan adanya defisit maupun surplus. Pembiayaan defisit anggaran antara
lain bersumber dari pinjaman daerah, sisa lebih perhitungan anggaran, dana
cadangan dan penjualan aset. Pemerintah daerah juga berhak melakukan pinjaman
daerah. Selain dilakukan secara hati-hati sesuai dengan kemampuan keuangan
daerah, pinjaman yang dilakukan harus tepat sasaran. Alokasi pinjaman daerah
selain memberikan pemasukan pada PAD juga diharapkan mampu untuk
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dengan berkembangnya sektor
perdagangan dan jasa.
Selanjutnya untuk pengeluaran pembiayaan diprioritaskan pada pengeluaran
yang bersifat wajib, antara lain untuk pembayaran hutang pokok yang telah jatuh
tempo. Setelah pengeluaran wajib terpenuhi, maka pengeluaran pembiayaan
diarahkan untuk penyertaan modal kepada BUMD yang berorientasi keuntungan
dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan
penyertaan modal yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan bagi hasil laba
yang dapat meningkatkan pendapatan daerah sekaligus kinerja lembaga yang
mendapat tambahan modal dalam melayani masyarakat. Untuk lebih jelasnya
proyeksi pembiayaan Provinsi DIY Tahun Anggaran 20092013 dapat dilihat
pada grafik berikut:
44
45
b) Target Kinerja :
1. Realisasi terhadap target Pendapatan sebesar = 108 %,
2. Jumlah instansi yang telah menerapkan administrasi pengelolaan keuangan daerah sesuai
dengan peraturan yang berlaku = 31 instansi,
3. Jumlah optimalisasi pemanfaatan aset daerah = 3 buah,
4. Jumlah Kab/Kota yang terevaluasi penyusunan dan perhitungan APBD = 5 Kab/Kota
Tabel: 7 Target dan realisasi Pendapatan
No.
a.
IKU
SATUAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Rp
898.553.743.100
948.997.482.805
110,00
Instansi
31
31
100 %
Bidang
11
367 %
Kab/Kota
100 %
pendapatan sebesar
108%
b.
c.
d.
46
Kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY merupakan
proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Provinsi DIY dalam rencana
stratejik, dan akan dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Provinsi DIY melalui berbagai kegiatan tahunan.
Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator
kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan yang ada di Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Propinsi DIY.
ANGGARAN
PERUBAHAN
REALISASI
1.161.986.630.223,00
547.887,175,315,00
486.168.175.841,00
33.144.872.640,00
12.768.526.834,00
15.805.500.000,00
1.325,463,828,353.74
699.726.193.600,48
525,186,561,693,35
29,259,898,275,50
12.481.050.738,67
132.798.682.892,96
590,574.676.843,00
590,574,676,643,00
59.324.977.528,00
8.304.115,00
601.802.167.488,00
601.366.904.088,00
70.549.425.301,00
11.347.787,00
511,773.395.000,00
19.468.000.000,00
511.773.394.400,00
19.468.000.000,00
435.263.400,00
-
19.872.736.265
2.322.585.200
314.880.000,00
23.935.467.265.26
23.620.587.265,26
1.161.985.630.223,00
1.325.463,828,353,74
314.880.000,00
47
Gaji :
Anggaran Gaji dan Tunjangan Pegawai sebesar Rp. 14.059.072.159,- dan terealisasai
sebesar Rp. 13.810.924.175,- atau 98,08%
Rencana kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Propinsi
DIY memuat informasi tentang sasaran yang akan dicapai pada tahun 2009, indikator
kinerja sasaran, rencana capaiannya, program, uraian kegiatan, dan indikator kinerja serta
rencana capaiannya.
Adapun komponen rencana kinerja meliputi :
1. Peningkatan pendapatan daerah dengan menggali dan mengoptimalkan sumbersumber pendapatan,
2. Meningkatkan fungsi regulasi fasilitasi, pelayanan, pengendalian dan pengawasan.
Pengukuran kinerja meliputi antara lain :
1) Kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat
capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
2) Tingkat pencapaian sasaran Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Propinsi DIY merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari
masing-masing indikator sasaran yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Propinsi DIY sebagai mana telah dituangkan di
dalam rencana kerja.
3) Pengukuran kinerja dimaksud dapat dilakukan dengan menggunakan formulir
Pengukuran Kinerja Kegiatan (Tabel :1)
Kinerja yang dapat dicapai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset selama
tahun 2009, sangat dipengaruhi oleh situasi, proses, dan waktu.
Adapun evaluasi kinerja Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Propinsi
DIY adalah sebagai berikut :
1. Capaian Kinerja
Sekretariat
1) Terealisasinya kenaikan pangkat 43 PNS Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Propinsi DIY;
48
49
29) Tercukupinya peralatan mesik tik, mesin hitung, komputer, note book, printer dan
UPS di kantor DPPKA,
30) Peningkatan fungsi meubelair dalam mendukung pelayanan wajib pajak,
31) Terlaksananya kelancaran tugas SKPD, meningkatnya fungsi gedung kantor KPPD
secara optimal,
32) Terpeliharanya kendaraan dinas selama 1 tahun,
33) Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor selama 1 tahun,
34) Terpeliharanya peralatan gedung kantor selama 1 tahun,
35) Terlaksananya pemeliharaan rumah dinas,
36) Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor eks gedung pariwisata, bangunan eks
gudang buku, kantor KPPD Kota dan KPPD Gunungkidul,
37) Tertingkatnya sistem pengarsipan yang sistematis,
38) Tersusunnya arsip yang mudah dan cepat dicari.
Bidang Anggaran Pendapatan
1) Terealisasinya
penerimaan
PBB,
BPHTB,
PPh
Ps.21
dan
PPh
OPDN,
Terkoordinasinya pemungutan PBB, BPHTB, PPh Ps.21 dan PPh OPDN dengan
optimal;
2) Terealisasinya penerimaan pendapatan dari Pajak Daerah;
3) Terwujudnya koordinasi di 3 (tiga) instansi (DPPKA/KPPD, PT Jasa Raharja dan
POLRI), Tersedianya sarana dan prasarana pemungutan pajak daerah;
4) Meningkatnya pemahaman masyarakat wajib pajak terhadap peraturan tentang pajak
daerah;
5) Terealisasinya pemungutan dari retribusi lelang hasil hutan;
6) Terwujudnya penerimaan pendapatan dari sumbangan pihak ke tiga;
7) Tersusunnya target pendapatan tahun 2009 dan realisasi pendapatan tahun 2009,
dokumen estimasi potensi pajak daerah, retribusi daerah dan BUMD serta pihak
ketiga;
8) Meningkatnya pemahaman instansi pengelola pendapatan terhadap peraturan tentang
retribusi dan pendapatan lain-lain.
50
51
Target
Rp. 41.551.317.025
Rp.
45.778.400
Rp. 17.015.222.300
Rp. 116.393.128.300
Rp. 201.741.158.800
Rp. 79.488.400.000
Rp. 21.786.849.212
Terealisasi
Rp.
30.316.064.933
Rp. 45.778.400
Rp. 15.550.887.300
Rp. 96.340.500.384
Rp. 198.385.862.000
Rp. 76.388.400.000
Rp. 0
a. Belanja Langsung
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Laporan Tahunan DPPKA Provinsi DIY Tahun 2009
52
1) Penyediaan jasa surat menyurat Rp. 20.585.000,- terealisasi Rp. 16.464.000,berupa pembelian materai 600 buah, perangko sebanyak 300 buah dan pengiriman
surat sebanyak 2.152 buah sebesar 80 %,
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Rp. 749,335,200,-
Rp.
Rp. 332,496,400,-
terealisasi Rp.
Rp330,762,400,-
sebesar 94%
8) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan Rp. 321,855,200,- terealisasi Rp.
266,375,555,- sebesar 82.8%;
9) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor Rp. 47,169,240,terealisasi Rp. 43,270,750 sebesar 91.7%;
10) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Rp. 4,800,000 terealisasi Rp.
4,700,000,- sebesar 97.9%;
11) Penyediaan peralatan rumah tangga Rp. 6,100.000,- terealisasi Rp. 4.950.000,sebesar 81.1%;
12) Penyediaan bahan bacaan dan peralatan perundang-undangan Rp. 62,248,000,terealisasi Rp. 44,636,600, berupa pembayaran langganan surat kabar/majalah dan
buku bacaan;
13) Penyediaan makanan dan minuman Rp. 161,776,000,- terealisasi Rp. 82,696,500
atau (51,1%), berupa hidangan rapat dan jamuan tamu kantor selama 1 tahun;
Laporan Tahunan DPPKA Provinsi DIY Tahun 2009
53
54
Rp. 565,756,250,-
55
20. Penyusunan Laporan Inventarisasi Barang Milik Daerah Rp. 93,175,000,- terealisai
Rp. 90,021,875,- atau (96.6%) berupa laporan Inventarisasi Barang Milik Daerah di
Provinsi DIY;
21. Pemeliharaan Rutin/berkala Program/Sistem Penerbitan SP2D untuk Belanja Non
Gaji Rp. 303,380,150,- terealisasi 287,091,500 atau (94.6%) beriupa terpeliharannya
program penerbitan SP2D untuk belanja non gaji, 2 tersediannya komputer PC;
22. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Program/istem Penganggaran Belannja sebesar Rp.
213,245,625,- terealisasi Rp. 211,085,1125 atau (99%) berupa terpeliharannya
program sistem penganggaran belanja dan terealisasinya perubahan jumlah menu dan
sub menu aplikasi penyusunan APBC;
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aperatur
1. Sosialisasi
peraturan
perundang-undangan
Rp.
35.900.000
terealisasi
Rp.
terealisasi Rp.
56
57
terealisasi Rp.
pegawai PNS dan buku Laporan realisasi gaji, terlaksanaanya koordinasi dengan
pihak ke tiga (PT. Askes, PT. Taspen dan Taperum) dan Penjelasan Program Gaji;
12. Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang Laporan Realisasi Anggaran,
Penyusunan Neraca dan catatan atas Laporan Keuangan di SKPD se Provinsi DIY
Rp. 182,423,000,- realisasi 166,663,000 (91.36%) berupa Terlaksanaanya Bimtek
Implementasi Paket Regulasi Tentang Penyusunan Laporan Keuangan;
13. Peningkatan dan Pengembangan Manajemen BUMD Rp. 597,265,730 realisasi
568,330,730 atau (95.16%) berupa terlaksanaanya pemasangan aplikasi komputer
sistem akuntansi BUMD, terlaksananya pemasangan aplikasi komputer sistem
akuntasni BUMD, terlaksanannya forum komunikasi BUMD, terlaksannya pelatihan
manajemen perbankan, terlasananya pelatihan teknik pemasaran LKM, terlaksannya
penyusunan RKAT BUMD, terlaksanya peningkatan kinerja BUMD dan BUKP serta
terlaksananya monev perkembangan BUKP;
14. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan di KPPD Kota Yogyakarta
Rp. 907,366,770 terealisasi Rp. 866,558,570 atau (95.5%) berupa terlaksananya
Pemungutan PKB, BBN-KB, PABT, Retibusi lain-lain dan pendapatan daerah yang
syah;
15. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan di KPPD Bantul Rp.
767,313,000,- terealisasi sebesar Rp. 661,220,550 atau (86.17%), terlaksananya
pemungutan PKB, BBN-KB, PABT, Retribusi lain-lain dan pendaptan daerah yang
syah;
58
dan
terealisasi
atau
(81.27%),
terpungutnya
retribusi
lelang
terealisasi Rp.
hasil
hutan,
59
60
1. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan kepala daerah Rp. 163,979,000,terealisasi Rp. 121,468,500,- atau (74.2%), berupa terlaksanaanya pengendalian
manajemen pelaksanaan pengendalian manajemen pelaskanaan kebijkan kepala
daerah;
2. Tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi Rp. 66,455,000 terealisasi Rp.
55,439,000 atau (83,4%), berupa terlaksanaanya tutntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi (TPGR)
3. Tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan Rp. 59,724,400,49,747,450
terealisasi Rp.
pemeriksaan;
2.11 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
a) Penyusunan Sistem Informasi terhadap Layanan Publik Rp. 40.730.500 realisasi
40,424,000,- atau (99.2%) berupa terlaksanaanya penyususnan bank data dan
pembuatan website DPPKA Provinsi dIY.
2.12 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
a) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-Undangan Rp.
112,452,500 realisasi Rp. 97,520,500,- berupa tersusunnya draft Raperda tentang
Pengelolaan Barang Milik daerah di Provinsi DIY.
61
62