Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
II.1 Teh
Ada 4 jenis teh yang dikenal di Indonesia yaitu teh oolong, teh hitam, teh hijau, dan
teh putih. Keempatnya dibedakan berdasarkan proses pengolahan. Kualitas teh tinggi
apabila dipetik dari lembar pucuk pertama sampai ketiga. Sebab dalam ketiga lembar daun
itu mengandung katekin sebagai penambah rasa segar dan kafeinnya tinggi. Katekin sendiri
merupakan senyawa polifenol yang kaya antioksidan (Mulja, 1995).
Teh yang digunakan untuk membuat teh khususnya Fruit Tea di PT Sinar Sosro
adalah teh hitam. Menurut (Anonymous, 2004), teh hitam produksinya berlangsung dalam
proses fermentasi penuh, yang menyebabkan daun-daun teh berubah menjadi hitam dan
memberi rasa khas.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan teh hitam berupa teh kering yang berwarna
hitam dengan air seduhan berwarna kuning kemerahan, sedangkan untuk teh hijau produk
berupa teh kering yang berwarna hijau kehitaman dengan air seduhan berwarna hijau
kekuningan (Panuju, 2008).
Untuk produk teh yang lain yaitu Teh Botol Sosro, digunakan teh wangi melati. Teh
wangi melati dibuat dari teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir
sehingga menimbulkan aroma melati atau wangi yang khas (Anonymous, 2008).
Proses pengolahan teh wangi melati merupakan proses penyerapan atau absorbsi
aroma bunga ke dalam teh hijau. Tahapan proses pengolahan teh wangi meliputi penyediaan
bahan baku berupa teh hijau, penggosongan, pemilihan bunga, pelembapan, pewangian,
dan pengeringan (Setyamidjaja, 2000).
II.2 Proses Produksi Teh Botol Sosro
Menurut (Setyamidjaja, 2000), proses pembuatan Teh Botol Sosro terdiri dari
beberapa tahapan yaitu:
1. Tahap penyeduhan teh
Pada tahap ini daun teh kering dimasukkan ke dalam extract tea tank dari pintu sisi
belakang tangki yang ditutup rapat. Air dari buffer tank dialirkan melalui plate heat
exchanger yang akan mendidihkan air sampai suhu 105C. Penyeduhan ini dilakukan
selama 60 menit (30 menit penyeduhan, 30 menit sirkulasi) pada suhu 90C dengan
tujuan untuk mengekstrak kandungan tanin dalam teh, karena tanin merupakan
komponen teh yang mempengaruhi warna, rasa, dan aroma pada teh.
2. Tahap penyaringan Teh Cair Pahit (TCP)
Setelah penyeduhan selesai, TCP akan mengalami tiga kali penyaringan.
Penyaringan pertama terjadai di dalam extract tea tank yang memisahkan ampas
tehnya, karena di dalam extract tea tank terdapat filter yang terbuat dari kasa.
Penyaringan kedua terjadi di dalam Niagara filter yang akan menyaring partikel3
diisikan pada kertas pengemas yang telah disterilisasi dalam filling machine
(sekaligus mencetak atau mengepak menjadi kemasan kotak dan genggam).
II.3 Kemasan Aseptis
Kemasan aseptik merupakan hasil inovasi teknologi. Kotak ini terdiri dari lapisan
kertas, alumunium, dan plastik yang tidak hanya anti bocor, namun juga bisa melindungi isi
kemasan dari kontaminasi mikroorganisme. Karena kelebihannya ini, banyak produk yang
kemudian dikemas dengan menggunakan kemasan aseptik. Kemasan aseptik dikenal juga
dengan tetra pack yang banyak digunakan pada produk minuman juice, susu, teh, santan, dll
(Syarief, R., 1989).
Kemasan tetra pack berbentuk kotak karton berlapis plastik memiliki 6 lapisan sesuai
yang terlihat pada gambar II.1. Menurut Brown (2007) urutan lapisan mulai dari yang paling
dalam yaitu 1) inside LDPE yang berfungsi untuk menutup kotak dalam lingkungan bahan
pangan cair; 2) Adhesive polimer ber-
Alumunium foil sebagai barrier terhadap O2, flavor, dan cahaya; 4) LDPE untuk merekatkan
alumunium foil pada paperboard; 5) paperboard dan print layer sebagai media cetak dan
untuk memberi kekuatan serta stabilitas kemasan; 6) Outside LDPE berfungsi untuk
menghambat air dari luar dan sebagai pelindung cetakan.
Menurut Haryadi (2010) untuk keberhasilan proses aseptis bahan pangan, maka ada
beberapa persyaratan yang diperlukan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
Penyaringan
Teh cair manis
Gambar II.3 Diagram Alir Pembuatan Teh Cair Manis
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3. Mengumpulkan data primer dan sekunder untuk menunjang penyusunan laporan baik
melalui arsip perusahaan, studi literatur dari buku maupun dari internet, pengolahan data
dengan membandingkan dari literatur yang ada dengan di lapangan.
III.3 Jadwal Kegiatan PKL
No.
Nama Kegiatan
Pelaksanaan
bulan/minggu keAgustus
1 2
1.
2.
3.
Keterangan
September
3 4 1 2
3 4
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2004. Info Teh - Mengenal Teh. Diakses tanggal 22 September 2013.
<http://www.sosro.com/indonesia/ it_mengenal_teh>.
Anonymous, 2008. Jenis dan Manfaat Teh. Diakses tanggal 12 September 2013.
<http://www.sosro.com/jenis-manfaat-teh-melati.php>.
Brown, William E. 2007. Plastics in Food Packaging. Marcel Dekker, New York.
Haryadi, P. 2010. Sterilisasi UHT dan Pengemasan Aseptik. http://seafast.ipb.ac.id. Diakses
tanggal 15 September 2013.
Herawati, Heny. 2008. Komponen Aktif Teh. Food Review. Vol III-No 9-September 2008.
Halaman 24-27
Mulja, M. 1995. Analisis Instrumenta. Penerbit ITB, Bandung.
Nazarudin, L. dan Paimin, B. 1993. Pembudidayaan dan Pengolahan Teh. Penebar
Swadaya. Anggota IKAPI. Jakarta
Panuju, Dymas T. 2008. Teh dan Pengolahannya. Diakses tanggal 22 September 2013
10
<http://dyagi.multiply.com>.
Setyamidjaja, D. 2000. Teh Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen. Kanisius, Jogjakarta
Suryana, T. 2007. Perusahaan Global di Indonesia Studi Kasus di PT Sinar Sosro. Di dalam:
Makalah Tugas Leadership. STMIK LIKMI, Bandung.
Syarief, R., S. Santausa, St. Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.
Laboratorium Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
11