Anda di halaman 1dari 56

TOTAL PARENTERAL

NUTRISI PADA
PEDIATRIK

Kharis Ma'mun
Pembimbing : dr.Juliani,
SpA

TOTAL PARENTERAL NUTRISI


PEDIATRIK
Suatu tindakan pemberian nutrisi melalui jalur intravena tanpa
melewati saluran cerna untuk mencapai kebutuhan nutrisi yang
optimal, pada anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
melalui oral ( enteral feeding ) secara adekuat.

NUTRITIONAL SUPPORT OF THE PEDIATRIC PATIENT. Ashcrafts Pediatric Surgery. 2005.

INDIKASI NP
opankreatitis, small bowel syndrome, malnutrisi berat. Pada bayi
premature dengan berat badan lahir sangat rendah < 1500 gr,
dimana pemberian nutrisi oral tidak maksimal karena saluran cerna
imatur.

Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

Jos Vicente Noronha Spolidoro*. Parenteral nutrition in pediatrics. Jornal de Pediatria. Copyright 2000 by Sociedade
Brasileira de Pediatria

KONTRAINDIKASI
oPada pasien yang dapat mengkonsumsi nutrisi enteral sesuai atau
melebihi kebutuhan.
oPemberian nutrisi parentral memberikan efek samping yang lebih
berbahaya dibandingkan penyakit dasarnya.

Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

LANGKAH-LANGKAH PADA
TATALAKSANA NP

1. penentuan status nutrisi (klinik, antropometrik & laboratorik),


2. perhitungan kebutuhan nutrisi (energi, cairan dan nutrien),
3. pemilihan dan perhitungan cairan yang akan digunakan,
4. penentuan akses NP (sentral atau perifer),
5. pelaksaan pemberian dan
6. pemantauan komplikasi.
Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

Jos Vicente Noronha Spolidoro*. Parenteral nutrition in pediatrics. Jornal de Pediatria. Copyright 2000 by Sociedade
Brasileira de Pediatria

1.
PENENTUAN
NUTRISI

STATUS

1. Secara klinis : proporsi tubuh, jaringan lemak subkutis, tonus dan trofi
otot.
2. Secara antropometri : BB/U, TB/U, BB/TB, dan LILA,
sedang pada neonatus atau bayi : ditambah lingkar kepala dan lingkar
dada.
3. Indikator laboratorik : Hb, hitung limfosit, albumin, transferin, prealbumin, RBP dan komposisi tubuh (TBW).

Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

2. PENENTUAN KEBUTUHAN
NUTRISI
oUmumnya kebutuhan energi pada anak hampir sama dengan kebutuhan cairan
oKebutuhan energi NP jumlahnya lebih sedikit daripada NE.
oPrinsipnya kebutuhan energi pada pasien pediatri harus seimbang
oKebutuhan bayi lebih tinggi dibandingkan anak yang terutama digunakan untuk
sintesis protein dan pertumbuhan.

Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

MENGHITUNG KEBUTUHAN
ENERGY HARIAN

Basal metabolic rate (BMR) : jumlah energy yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi
organ vital, tidak termasuk aktivitas dan food processing, pada posisi terlentang, suhu
lingkungan normal, setelah 12 18 jam puasa, sebelum memulai aktivitas.
Resting energy expenditure (REE) : serupa dengan BMR tapi setelah 8 12 jam puasa,
sesaat sebelum bangun tidur.
Anne=
Gargasz
al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4, pp.451-464. 2012.
BMR
REE , xet 0,9

Post-Operative : Pierro et al
Pada operasi mayor tanpa komplikasi EE meningkat pada 2-4
jam pertama kembali normal setelah 12 24 jam maka tidak
perlu energy tambahan.

Burn Injury : Goran et al


Pada kasus luka bakar dibutuhkan 2 x REE dari rumus HarrisBenedict.

Anne Gargasz , et al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4, pp.451-464. 2012.

BEBERAPA KEADAAN DAPAT


MENAIKKAN KEBUTUHAN ENERGI

Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

3. PEMILIHAN DAN PERHITUNGAN


CAIRAN YANG AKAN DIGUNAKAN
Cairan
Karbohidrat
Protein
Lemak
Mineral dan vitamin

MENGHITUNG KEBUTUHAN VOLUME


CAIRAN IV MAINTENANCE
Volume cairan IV maintenance (MIVF) pada pasien pediatric :
Holliday-Segar 100-50-20 rule (total daily volume) atau 4-2-1 rule (hourly rate)

PN volume = [MIVF(maintenance IV fluid)] [lipid volume drip/IV


medication volumes] [oral/nasogastric feeds]
Kebutuhan cairan dipengaruhi oleh :
umur, ukuran tubuh, suhu tubuh, lingkungan, dan keadaan hidrasi pasien.

Anne Gargasz , et al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4,
pp.451-464. 2012.

Anne Gargasz , et al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4,
pp.451-464. 2012.

BERAT BADAN - JUMLAH


CAIRAN

KARBOHIDRAT

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

KARBOHIDRAT
Pemberian glukosa berlebih memungkinkan
terjadinya
Hiperglikemia
Meningkatkan lipogenesis/fat deposit produksi
triglycerides.
Meningkatkan produksi CO2 dan ventilasi
Meningkatkan mortalitas pada pasien infeksi

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

PROTEIN

Jumlah asam amino minimum adalah1.5 g/kg/hari, maksimum adalah 4


g/kg/hari untuk mencegah negative nitrogen balance.

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

PROTEIN

Anne Gargasz , et al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4,
pp.451-464. 2012.

LEMAK

Parenteral lipid intake should usually be limited


to a maximum of 34 g/kg per day (0.130.17 g/kg
per hour) in infants (GOR B) and 23 g/kg per day
(0.080.13 g/kg per hour) in older children.
Anne Gargasz , et al. Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition. AACN Advanced Critical Care Volume 23, Number 4,
pp.451-464. 2012.

LEMAK
Pemberian infus lemak harus di hentikan sementara,
jika terjadi :
Trigliserida > 200 mg/dl
Sepsis
Hiperbilirubinemia

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

ELEKTROLIT DAN MINERAL

VITAMIN

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

Neonatal Nutrition
18-40% px bedah anak dalam kondisi Malnutrisi
Nutritional assessment :
Mini Nutrition Assessment
Subjective Global assessment (SGA) : pada saat pemeriksaan
klinis : weight loss ( mild 5%, moderate severe 10%)
Biochemical Nutritional ass :
Albumin (t1/2 = 20 hari), prealbumin binding protein (2 hari), Retinol
binding protein ( 12 jam), semakin pendek waktu paruh semakin baik
menentukan derajat nutrisi
premature 1 kg, cadangan energy hanya 4 hari, aterm 1 bulan.
BB neonatus akan turun sampai 10% dalam 7 hari pertama

STS 2013

28

4. PENENTUAN AKSES NP
Akses NP:
Vena perifer
Digunakan untuk akses vena jangka pendek
Parsial parenteral nutrisi / supplementasi.
Phlebitis jika osomolalitas > 600mOsm.

AKSES NP
Untuk mencapai Total Parenteral Nutrisi dibutuhkan akses vena sentral (CVC). CVC
masuk melalui vena subklavia, vena jugularis interna, atau vena femoralis
mencapai superior atau inferior vena cava atau diluar atrium kanan.
Vena subklavia lebih nyaman dibandingkan akses femoralis pada anak karena
resiko

infeksi

lebih

rendah,

namun

waspada

saat

pemasangan

terjadi

pneumothorak atau hemothorax.


Ujung CVC berada di luar pericardial sac mencegah resiko tamponade. Pada
bayi ujung kateter melalui jugular atau subklavia berjarak 0,5 1cm diluar batas
jantung (X-ray), bila melalui femoral ujung kateter berada diatas vena renalis.
Dengan bantuan Ultrasound dapat mengurangi komplikasi dari akses vena

Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

jugularis pada anak dan bayi.

Jos Vicente Noronha Spolidoro*. Parenteral nutrition in pediatrics. 0021-7557/00/76-Supl.3/S339.Jornal de


Pediatria.Copyright 2000 by Sociedade Brasileira de Pediatria

AKSES NP
Kateter yang digunakan adalah tunnelled catheters, (Broviac or Hickman
CVCs) berbahan silicone dan polyurethane sedikit terjadi trombogenik,
sedikit traumatic dan lebih dipilih untuk pemakaian jangka panjang.
Jumlah cabang kateter harus seminimal mungkin (single) dan hanya
digunakan

sebagai

akses

PN,

tidak

untuk

akses

darah

ataupun

pengukuran CVP.
Pembilasan

dengan

saline

heparinisasi

5-10u/ml

1-2xseminggu

menjaga patensi CVC.


Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition (ESPGHAN) and (ESPEN), Supported by (ESPR). Journal of Pediatric
Gastroenterology and Nutrition. November 2005.

5.
PEMBERIAN

PELAKSANAAN

PROSEDUR PEMBERIAN
NUTRISI PARENTERAL
TOTAL (NPT)

NPT SENTRAL

Osmolaritas cairan yang digunakan dapat diatas 900 mosm/L,


konsentrasi dekstrose 15-25%.
Prosedur pemberian NPT sentral :
1. Kateter dipasang pada BBLSR digunakan kateter silastik yang
paling kecil, (No. 1, 9 F) sedangkan untuk bayi yang lebih besar
( No. 2, 7 F ).
2. Cairan yang diberikan dengan infusion pump melalui penghubung
Y / T.
3. Karena tingginya resiko infeksi pada pemberian secara sentral,
maka tidak boleh digunakan untuk pengambilan darah, pemberian
obat-obatan maupun transfusi.
4. Semua cairan disiapkan di bagian farmasi.
5. Heparin ditambahkan dengan konsentrasi 0,5 u/ml cairan

6. PEMANTAUAN
Parameter
Suhu
Antropometri
Berat badan
Panjang badan
Lingkar kepala
Metabolik
Glukosa
Kalsium & Fosfor
Elektrolit

Magnesium

Hematokrit
BUN & Kreatinin
Bilirubin
Ammonia
Protein & Albumin
SGOT & SGPT
Trigliserida
Urine
Berat jenis & Glukosa

Frekwensi Pemeriksaan
Setiap 4 jam

Setiap hari
Setiap minggu
Setiap hari

Setiap hari
2 x/minggu, kemudian setiap mingg
Setiap hari dalam 3 hari pertama, kemudian 2 x/minggu, jika berat
badan < 1000 g, 3 x/minggu
Selang sehari dalam minggu pertama, kemudian setiap minggu
Selang sehari selama 1 minggu, kemudian setiap minggu
Setiap minggu
Setiap minggu, jika menggunakan protein tinggi
Setiap minggu
Setiap minggu
Setiap minggu
Setiap minggu untuk penderita yang diberikan lemak

Setiap sample urin selama minggu pertama, kemudian tiap shift

Nutrisi Parenteral Pada Neonatus

KOMPLIKASI NP
Komplikasi NP dapat dikategorikan ke dalam 4 golongan:
A. Pemberian nutrisi tidak adekuat:

B.

C.

under/over nutrition

Metabolik:
gangguan
elektrolit,
hypoglikemia,
hiperglikemia,
cholestasis,
azotemia,
hiperammonia, hiperbilirubinemia, Hypertriglyceridemia, Metabolic Bone Disease,
Refeeding Syndrome

Mekanik:
Pada kateter vena sentral dapat terjadi : sindroma vena cava superior, aritmia,
tamponade jantung, trombus intrakardial, efusi pleura, emboli paru dan hidrosefalus
sekunder terhadap trombosis vena jugularis. pnemotoraks, hemotoraks, emboli udara
dan lain-lain.

D. Infeksi: sepsis, flebitis dan lain-lain.


Sepsis sering disebabkan oleh Staphylococcus epidermis, Stretococcus viridans,
Escheria Coli, Pseudomonas spp dan Candida albicans.
Guidelines for the Use of Parenteral and Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients. American Society for Parenteral and Enteral

Nutrition (ASPEN). 2002

COMPATIBILITY

COMPATIBILITY

WEANING PN
Sebaiknya NP parenteral tidak dihentikan secara mendadak, tetapi dalam 24 jam, bahkan
pada neonatus harus dilakukan dalam 2-3 hari dan jika asupan nutrisi enteral sudah
mencapai 2/3 kebutuhan.

Pemberian enteral nutrisi secara tepat mencegah atrofi saluran cerna,


mendorong terjadinya adaptasi.
Pada anak dengan gangguan saluran cerna berat, nutrisi enteral ditingkatkan
secara perlahan 1 ml/kg/hari. NP dikurangi bertahap 5 ml/kg/hari selama
beberapa hari.
Akses vena central tetap dijalankan selama proses weaning.
Aryono Hendarto, Sri S Nasar. Aspek Praktis Nutrisi Parenteral pada Anak. Vol. 3, No. 4, Maret 2002

CONTOH KASUS TPN


Bayi laki laki usia 7 bulan dengan berat badan 8kg dengan diagnosa: Pancreatitis
akut. Tentukan jumlah nutrisi jika rencana pemberian Total Parenteral Nutrisi.

PELAKSANAAN PEMBERIAN

1.
HITUNG
KEBUTUHAN
KALORI,
PROTEIN
DAN
CAIRAN

2. HITUNG JUMLAH LIPID


Kebutuhan lipid 30% dari jumlah kalori total (800kkal)
Kalori dari lipid = total kalori x 0.3 = 800 x 0.3 = 240 kkal
Konversi kalori lipid ke dalam emulsi lipid
(1.1kkal/ml untuk emulsi 10%, 2 kkal/ml untuk emulsi 20%).
Emulsi lipid (ml)

= kalori lipid : 1.1 (2 kkal/ml untuk emulsi 20%).

= 240 kkal : 2 kkal/ml


= 120 ml

3. HITUNG JUMLAH PROTEIN


Kebutuhan Protein/hari = 16 gr/hari
Pada Aminofusin Paed 5% terdiri dari 50gr/L sediaan 250cc
250 cc = 12,5 gr protein

4. HITUNG JUMLAH
DEXTROSA
Hitung kebutuhan kalori yang berasal dari KH.
Kalori dekstrosa

= kalori total - kalori lipid kalori protein

= 800 240 0
= 560 kkal

Tentukan konsentrasi larutan dekstrosa yang akan digunakan


D40 (1600kkal; sediaan 25 cc) 8 cc = 512 kkal

5. TAMBAHKAN CAIRAN
TAMBAHAN
Tambahkan cairan tambahan berdasarkan perhitungan :
= kebutuhan cairan - jumlah larutan lipid, protein dan KH
= 800cc 120cc 320cc 8cc
= 352cc
Digunakan D4N/5 (160kkal/L; Na:31/L 500cc) sebanyak 350cc

KOMPOSISI AKHIR LARUTAN


NP :

Ditambah dengan elektrolit dan trace element

DAFTAR PUSTAKA
1. M. Braga a, et al. ESPEN Guidelines on Parenteral Nutrition: Surgery. 2009.
2. Berthold Koletzko, et al. Guidelines on Paediatric Parenteral Nutrition of the European Society of
Paediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition (ESPGHAN) and the European Society for
Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN), Supported by the European Society of Paediatric
Research (ESPR). Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition. November 2005.
3. Guidelines for the Use of Parenteral and Enteral Nutrition in Adult and Pediatric Patients.
American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN). 2002
4. Jos Vicente Noronha Spolidoro. Parenteral nutrition in pediatrics. Jornal de Pediatria. 2000.
5. Anne Gargasz , PharmD, BCPS. AACN Neonatal and Pediatric Parenteral Nutrition, Volume 23,
Number 4, pp.451-464. 2012.
6. Boerhan Hidayat, et al. NUTRISI PARENTERAL PADA NEONATUS. Nutrisi Pada Kasus Bedah Anak.
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik bagian IKA FK UNAIR RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 2006.
7. Widiasa, Suandi, I. Wayan Retayasa. Nutrisi Parenteral Total pada Bayi Prematur. Vol. 9, No. 1,
Juni. 2007.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai