BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada prinsipnya adalah sebuah upaya untuk menekan berbagai biaya untuk
meningkatkan baik profit dan kinerja dari kelangsungan usaha (Business Survival).
2.1.1
(cost management), yang dimana manajemen biaya merupakan suatu upaya untuk
membantu konsumen dengan harga yang murah, melalui pengendalian biaya secara
terus menerus, Charles T. Horngreen, 1993, hal 5.
Berkonsentrasi pada kondisi saat ini dan hasil yang akan datang
Program ini akan selesai, pada suatu kondisi tertentu, bila pengeluaran
didalam organisasi dapat ditekan pada tingkat yang minimum.
10
11
12
13
Agar tetap kompetitif dalam jangka panjang, sangatlah penting untuk menyediakan
kesempatan berbisnis yang lebih menarik kepada para karyawan dengan menjadikan
mereka market value yang tinggi sehingga mereka akan secara sukarela berkomitmen
dengan perusahaannya dalam jangka waktu yang panjang.
Masuki A. & Kazuki O, 2002.
14
menerus, yang hanya akan memeberikan respon apabila diterima oleh sebuah
pemacar yang di pasang pada kendaraan. Sinyal tersebut kemudian di pancarkan balik
oleh pemancar yang ada di kendaraan ke antena jaan tol, sinya ini membawa no seri
pemacar yang berada di kendaraan tersebut, yang berisi tentang identitas, rekening,
dan sisa kredit yang dimiliki oleh pemilik kendaraan. Data-data lain seperti tanggal,
jam, dan banyaknya frekuensi kendaraan tersebut melewati gerbang bisa tercatat
tergantung dari kebutuhan data si pengelola jalan tol. Setelah menerima gelombang
mikro ini, alat transpoder kemudian menggunakan kabel fiber-optic,
selular modems atau pemancar wireless untuk mengirim balik gelombang mikro ke
tempat pusat pemancar, dimana komputer akan menggunakan sejumlah kode yang
unik untuk mengidentifikasi rekening dari pelanggan yang dimana ongkos bea tol di
debetkan. Sistem ETC ini menggunakan bermacam-macam teknologi yang berbeda
untuk melakukan cara kerja.
15
16
17
18
19
Pengambilan Kartu
Tombol untuk
mengeluarkan kartu
20
3. Pengguna melewati sensor Infra Merah yang terletak diantara mesin GTO dan
ALB.
4. ALB akan tertutup.
Cara kerja GTO (untuk internal Jasamarga):
1. Dalam keadaan Automatic Line Barrier (ALB) tertutup, loop detector akan
mendeteksi kendaraan masuk dan kartu akan keluar.
2. Pengguna cukup menyentuhkan kartu dinas di bagian tulisan Kartu Dinas,
kartu TOL akan masuk kembali dan ALB akan terbuka.
3.
Pengguna melewati sensor Infra Merah yang terletak diantara mesin GTO
dan ALB.
21
Loop Detector
Sensor Infra Merah
Sistem GTO ini sudah dipakai pada gerbang Baros 1, Padalarang Timur,
Cileunyi. Di lokasi ini biasanya dilalui 500 kendaraan perjamnya. Sistem GTO ini
diakui relatif lebih cepat melayani pengguna jalan TOL dan memungkinkan setiap
ALB
transaksi lebih terpantau. Sistem yang bertujuan utnuk jangka panjang ini bila ditinjau
dari sisi investasi sekarang ini memang terlihat mahal, akan tetapi manfaat dari
penerapan sistem ini sudah dapat dari sekarang dengan contoh :
1. Antrian telah berkurang.
2. Biaya operasional sedikit demi sedikit berkurang.
3. Produktivitas volume lalulintas bertambah.
Dengan meningkatkan efektifitas secara operasional, selain menerapkan
sistem GTO, Jasamarga sudah menerapkan kebijaksanaan untuk tidak menambah
pekerja operasional TOL lagi, apabila memang dirasakan perlu, pekerja aka di
outsource ke perusahaan lain.
Electronic Toll Collection yang ada sekarang masih menggunakan sistem
semi otomatis atau yang lebih dikenal yaitu GTO (Gerbang Tanpa Orang) dan juga
hanya kendaraan Golongan I yang dapat menggunakan GTO. GTO sendiri sekarang
22
ini masih digunakan hanya pada pintu masuk Tol. Pada kesempatan kali ini penulis
akan menjelaskan GTO yang tidak hanya pada gerbang masuk saja, tetapi juga untuk
gerbang keluar atau pada pembayaran Tol. Sistem GTO ini pengguna jalan tidak
hanya mendapat pelayanan otomatis dari gerbang masuk, tetapi juga pada gerbang
pembayarannya. Sistem kerja dari GTO yang akan kami jelaskan tidak berbeda
dengan yang ada sekarang, hanya kami menambahkan pada sistem pembayarannya.
Pertama-tama pengguna jalan tetap akan mengambil tiket tol dari mesin GTO.
Selama ini pengguna setibanya di gerbang keluar masih harus membayar dengan
uang. Dengan GTO yang kami jelaskan akan dibagi menjadi tiga alternatif
pembayaran yaitu:
1. Dengan menggunakan kartu langganan.
2. Dengan menggunakan kartu debit dari bank atau kartu kredit.
3. Tetap dengan pembayaran tunai / cash.
Dengan adanya tiga alternatif pembayaran akan membuat pengurangan dari
antrian pada gerbang tol dan akan membuat keuntungan-keuntungan yang akan kami
jelaskan pada halaman-halaman berikutnya.
23
di urutan 31 diantara 41 negara pada tahun 1994, urutan 33 dari 482 negara pada
tahun 1995, serta urutan 41 dari 46 negara pada tahun 1996.
Penilaian terhadap tingkat daya saing ini didasarkan pada delapan indikator,
yaitu kekuatan ekonomi domestik, kemampuan menembus pasar internasional,
kondisi pemerintah, keuangan, infrastruktur, penguasaan iptek, dan kemampuan
sumber daya manusia. Akan tetapi dilihat dari besarnya korupsi, Indonesia justru
menjadi negara peringkat teratas. Berdasarkan kondisi tersebut, maka ketiga faktor
determinan diatas (SDM, kebijakan/ketatalaksanaan dan kelembagaan) harus selalu
diberdayakan. Pembinaan / pemberdayaan SDM, perlu diarahkan kepada
terwujudnya sosok aparatur yang terampil, menguasai bidang tugasnya, berwawasan
luas, profesional, serta menerapkan nilai-nilai imtak dan iptek dalam mendukung
kelancaran tugasnya. Pemberdayaan ketatalaksanaan diarahkan pada tersedianya
perangkat aturan / hukum yang menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya
kreativitas dan daya cipta (inovasi), penyederhanaan prosedur perijinan dan
pelayanan umum, serta konsistensi kebijakan yang menjamin kepastian hukum dan
rasa keadilan masyarakat. Sedangkan pemberdayaan kelembagaan diarahkan kepada
terbentuknya struktur dan kewenangan organisasi yang bersifat luwes dan fleksibel,
akordion, kejelasan dalam pembaganan dan pembagian tugas, ramping, serta
memperbanyak tenaga-tenaga ahli fungsional.
24
oleh
karenanya
Jasamarga
menyelenggarakan
program
pelatihan
dan
25
26
27
28