BAB VII : PROSEDUR PEMERIKSAAN SIKLUS INVESTASI (PEMBIAYAAN) Oleh : Ni Kadek Riana Trisna Dewi, NIM. 1214081033, Kelas VI/ F Pendahuluan Investasi pada umumnya merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah daerah. Investasi surat berharga dapat merupakan penanaman modal dalam surat berharga yang termasuk aktiva lancar maupun bukan aktiva lancar. Tujuan Audit Tujuan audit atas siklus investasi adalah memperoleh bukti mengenai masing-masing pernytaan signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus investasi, yang meliputi : 1) pernyataan keberadaan dan keterjadian : saldo investasi yang tercatat merupakan investasi yang ada pada tanggal neraca, serta pendapatan dari investasi dihasilkan dari transaksi investasi periode tersebut. 2) Pernyataan kelengkapan : semua investasi sudah tercakup atau dinyatakan dalam saldo investasi, serta pengaruh dari seluruh transaksi investasi periode bersangkutan sudah tercakup dalam pendapatan dari investasi. 3) Pernyataan hak dan kewajiban : semua investasi yang tercatat benar-benar merupakan investasi yang dimiliki pemda. 4) Pernyataan penilaian dan pengalokasian : investasi dilaporkan dalam neraca nilai pasar yang paling tepat, serta pendapatan dari investasi dilaporkan dalam jumlah yang tepat. 5) Pernyataan pelaporan dan pengungkapan : saldo investasi telah dengan tepat diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan, serta dasar penilaian dan investasi sebagai jaminan telah diungkapkan secara memadai. Materialitas, Risiko, dan Strategi Audit Investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang mungkin material bagi neraca maupun laporan surplus-defisit pemda. Risiko salah saji pada transaksi penanaman investasi pemda umumnya relatif rendah karena jarang terjadi dan pengendalian internalnya efektif. Strategi audit sangat bergantung pada frekuensi penanaman investasi. Pemahaman atas Struktur Pengendalian Internal
Pemahaman atas struktur pengendalian internal meliputi pertimbangan
berikut : 1) lingkungan pengendalian : pemahaman dapat diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kepada pihak manajemen pemda, penelaahan struktur organisasi pemda, dan penelaahan deskripsi tugas. 2) Sistem akuntansi : diperoleh melalui penelaahan atas buku manual akuntansi dan sistem bagan alur, mengajukan pertanyaan pada bagian pencatatan, dan pengalaman terdahulu dengan klien. 3) Prosedur pengendalian : menerapkan otorisasi yang memadai, pencatatan, akses ke aktiva, dokumen dan catatan. Pemahaman dan Pendokumentasian Risiko Pengendalian Proses penentuan risiko pengendalian meliputi indentifikasi salah saji potensial, pengendalian yang perlu, dan pengujian pengendalian yang mungkin dilakukan.
Auditor
menggunakan
pemahaman
yang
diperoleh
untuk
mengidentifikasi salah saji yang potensial. Pengidentifikasian salah saji ini
digunakan untuk merancang pengujian substantif. Pengujian Substantif atas Saldo Investasi Dalam rangka merancang pengujian substantif, pertama kali auditor harus menentukan tingkat risiko deteksi yang diterima untuk masing-masing pernyataan signifikan yang terkait. Alur Prosedur Pemeriksaan Siklus Investasi Dimulai dengan meminta Daftar Surat Berharga dan Investasi yang kemudian dianalisis. Klasifikasi surat berharga digunakan sebagai pertimbangan pengungkapan rinci atas surat berharga dan investasi. Saldo awal tahun diverifikasi dengan kertas kerja tahun sebelumnya. Tambahan surat berharga diverifikasi dengan penelusuran tambahan surat berharga. Pengurangan surat berharga diveifikasi dengan penelusuran penjualan surat berharga. Berdasarkan laba rugi penjualan dari surat berharga, akan diperiksa pencatatannya dengan menilai harga pasar surat berharga di akhir tahun dan penyesuaian penurunan nilai
surat
berharga.
Hal
ini
dilakukan
dengan
menelusuri
bersangkutan. Saldo akhir tahun diperiksa berdasarkan neraca saldo.