Pendahuluan Revisi
Pendahuluan Revisi
PENDAHULUAN
mencapai dosis yang diperlukan pada pasien dengan berat badan 70 kg, di mana hal tersebut
tidak diinginkan mengingat bahwa tujuan pengobatan SE adalah penghentian segera dari
aktivitas kejang. Dosis yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah 18 mg/kg yang
diinfuskan selama 20 menit (maksimum laju infus adalah 1 mg/kg/menit), yang mana hal
tersbut juga kurang tepat. Selain itu, efek samping terkait penggunaan Phenytoin intravena
pada SE dapat menjadi sering dan berkaitan dengan kardiovaskular, seperti hipotensi,
perpanjangan interval QT, dan cardiac dysrhythmias mungkin terjadi dan merupakan efek
langsung dari zat aktif dan eksipien, serta iritasi vena lokal dan nyeri mungkin dapat terjadi.
Propylene glycol pada formulasi berkontribusi terhadap hipotensi dan aritmia jantung yang
ditunjukkan pada pemberian Phenytoin infus cepat. Salah satu komplikasi lokal yang paling
kurang dipahami dan berpotensi serius pada pemberian Phenytoin intravena adalah purple
glove syndrome, yang ditandai dengan edema progresif pada tungkai, perubahan warna, dan
nyeri. Hanya satu studi sistematis yang melaporkan terjadinya sindrom tersebut, kejadian
purple glove syndrome tersebut terjadi pada 5.9% (9 dari 152) pasien yang menerima
Phenytoin intravena. Oleh karena itu, khasiat Phenytoin untuk pengobatan kejang akut dan
SE ini juga telah ditetapkan, dengan formulasi Phenytoin parenteral, khususnya eksipien dan
alkalinitas tinggi, membatasi jumlah pemberian dan mempengaruhi tolerabilitasnya.58
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Fosphenytoin parenteral diproduksi pada
tahun 1996. Fosphenytoin merupakan prodrug Phenytoin yang dapat larut dalam air dan
diubah menjadi senyawa aktif oleh fosfatase non spesifik dalam darah. Dosis Fosphenytoin
dinyatakan sebagai setara Phenytoin (75 mg Fosphenytoin dinyatakan sebagai 50 mg setara
Phenytoin). Tidak seperti Phenytoin, Fosphenytoin tidak diformulasikan dengan propylene
glycol dengan pH 8.6-9, yang menyatakan bahwa Fosphenytoin dapat diinfuskan lebih cepat,
sampai dengan 150 mg setara Phenytoin per menit. Sehingga, dosis awal 20 mg/kg setara
Phenytoin intravena dapat diberikan pada pasien dengan berat badan 70 kg dalam waktu
kurang dari 10 menit. Potensi manfaat dari Fosphenytoin termasuk pencapaian kadar
terapeutik darah yang lebih cepat dan penurunan resiko dan kejadian efek samping serius
dibandingkan dengan Phenytoin. Selain itu, Fosphenytoin dapat diberikan pada pasien
dengan akses pembuluh darah yang sulit (seperti pada anak-anak, lansia, dan penyalahguna
obat intravena).58
Kedua obat ini telah disetujui oleh US FDA (Food and Drug Administration) untuk
pengobatan SE dan pencegahan atau pengobatan kejang yang telah terjadi selama operasi
saraf. Selain kedua indikasi tersebut, Fosphenytoin parenteral juga disetujui oleh US FDA
sebagai pengganti terapi jangka pendek Phenytoin oral.
3 | Page
4 | Page