Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan suatu reaksi maladaptif
terhadap suatu stresor yang dikenali dan berkembang beberapa bulan sejak munculnya
stresor, yang ditandai dengan adanya hendaya fungsi atau tanda-tanda distres emosional
yang lebih dari biasa (Nevid, dkk, 2005). Gangguan ini termasuk kelompok gangguan yang
paling ringan yang dapat terjadi pada semua usia. Orang awam menyebutnya sebagai nasib
malang pribadi, sedangkan ahli psikiatrik menyebut gangguan ini sebagai stresor psikososial
(Kapita Selekta, 2001).
Hendaya yang muncul dari reaksi maladaptif ini adalah hendaya yang bermakna
(signifikan) dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau akademis. Diagnosis gangguan penyesuaian
bisa ditegakkan bila reaksi terhadap stres tersebut tidak memenuhi kriteria diagnostik
sindrom klinis yang lain seperti gangguan mood atau gangguan kecemasan (Nevid dkk,
2005).
Reaksi maladaptif dalam bentuk gangguan penyesuaian ini mungkin teratasi bila
stresor dipindahkan atau individu belajar mengatasi stresor. Bila reaksi maladaptif ini masih
berlangsung lebih dari enam bulan setelah stresor dialihkan, diagnosis gangguan
penyesuaian perlu diubah (Nevid dkk, 2005).
2.2 Etiologi
Gangguan penyesuaian dicetuskan oleh satu atau lebih stresor. Beratnya stresor tidak
selalu meramalkan keparahan gangguan. Stresor pada masalah penyesuaian atau keadaan
stres ini dapat bersumber pada frustasi, tekanan, konflik, atau krisis (Maramis, 2005).
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud (tujuan kita),
misalanya bila kita mau berpiknik kemudian mendadak hujan turun atau mobil mogok.
Frustasi dapat datang dari luar atau pun dari dalam. Contoh frustasi yang datangnya dari luar
antara lain, bencana alam, kecelakaan, kematian seorang yang tercinta, peperangan, norma-
penyesuaian memiliki beberapa suptipe dengan reaksi maladaptif yang bervariasi (dapat
dilihat pada Tabel 2.1).
2.4 Diagnosis
Dalam PPDGJ-III, gangguan penyesuaian termasuk dalam kriteria diagnosis F.43
F.43 Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyesuaian
Karekteristik dari kategori ini adalah tidak hanya di atas identifikasi dasar simtomatologi dan
perjalanan penyakit, akan tetapi juga atas dasar salah satu dari
dua faktor pencetus:
Tabel 2.1: Subtipe gangguan penyesuaian
Gangguan
Gangguan Penyesuaian dengan Mood
Ciri-ciri utama
Kesedihan, menangis, merasa tidak
Depresi
Gangguan Penyesuaian dengan
punya harapan.
Khawatir, gelisah, dan gugup (atau
Kecemasan
utama).
Kombinasi dari kecemasan dan depresi.
pembayaran tunjangan).
Gabungan dari gangguan emosi, seperti
atas).
Kategori residual yang dapat diterapkan
Tergolongkan
subtipe lainnya.
Sumber: diadaptasi dari DSM-IV-TR (Nevid dkk, 2005)
1.
2.
Suatu stres kehidupan yang luar biasa, yang menyebabkan reaksi stres akut. Atau
Suatu perubahan penting dalam kehidupan, yang menimbulkan situasi tidak nyaman
yang berkelanjutan. Stres yang terjadi atau keadaan tidak nyaman yang berkelanjutan
merupakan faktor penyebab utama, dan tanpa hal itu gangguan tersebut tidak akan
terjadi.
Gangguan-gangguan ini dapat dianggap sebagai respons maladaptif terhadap stres berat atau
stres berkelanjutan. Dimana mekanisme penyesuaian (coping mechanism) tidak berhasil
mengatasi sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosial-nya.
F.43.2 Gangguan Penyesuaian
1. Diagnosis tergantung pada suatu evaluasi yang teliti terhadap hubungan antara:
a. Bentuk, isi, dan keparahan gejala
b. Riwayat dan kepribadian sebelumnya, dan
c. Kejadian atau situasi yang penuh stres atau krisis kehidupan
2. Adanya ketiga faktor ini harus ditetapkan dengan jelas dan harus mempunyai bukti yang
kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi bila tidak mengalami gangguan tersebut.
3. Manifestasi dari gangguan bervariasi, dan mencakup afek depresif, ansietas, campuran
ansietas-depresif, gangguan tingkah laku, disertai adanya disabilitas dalam kegiatan rutin
sehari-hari. Tidak ada satu pun dari gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung
diagnosis.
4. Onset biasanya terjadi dalam satu bulan setelah terjadinya kejadian yang stresful dan
gejala biasanya tidak bertahan melebihi 6 bulan, kecuali dalam hal reaksi depresif
berkepanjangan (F.43.21) (PPDGJ III,