I.
Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Negara
hukum (pasal 1 ayat 3 UUD 1945), Negara kesatuan yang
berbentuk republik (pasal 1 ayat 1 UUD 1945), dengan sistem
pemerintahan
presidensiil
yang
bersifat
parlementer.
pemerintahan
yang
dibantu
oleh
seorang
wakil
dibagi
di
bagi
menjadi
2,
di
dalam
Majelis
Mahkamah
Konstitusi/MK
Agung/MA
yang
secara
dan
sebuah
Mahkamah
bersama-sama
memegang
provinsi
dan
kabupaten/kota
di
seluruh
wilayah
terdiri
dari
33
provinsi
yang
memiliki
lagi
menjadi
kota/kabupaten
dan
setiap
lainnya
di dunia. Di
Konstitusi
yang
juga
berwenang
mengadili
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang di
bahas adalah:
III.
umumnya?
B. Bagaimana kualitas pejabat publik dari kalangan artis?
C. Bagaimana tujuan kampanye di indonesia?
D. Bagaimana sistem birokrasi di Indonesia?
Tujuan
Dalam pembuatan karya ilmiah ini tujuan yang akan dicapai
adalah:
A. Mengetahui orientasi pejabat publik.
B. Mengetahui kondisi birokrasi di Indonesia saat ini.
C. Mengetahui sistem birokrasi di Indonesia
Isi
Birokrasi dalam sistem politik merupakan tuntutan
mutlak yang harus dipenuhi untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Pemberian layanan merupakan implikasi
dari fungsi negara sebagai media yang wajib memenuhi
kebutuhan rakyatnya. Birokrasi, baik secara personal maupun
institusional, merupakan organ negara yang diberi tugas
menjalankan
semua
kebijakan
pemerintah
yang
terkait
wewenang
Kondisi
ini
menguasai
membuat
akses
birokrasi
atas
kepentingan
rentan
terhadap
dalam
tugasnya
sebagai
pelayan
masyarakat
sehingga
pertarungan
antara
aktor
politik
yang
sedang
semua
kepentingan
pribadi
dan
mengutamakan
Indonesia/DPR
RI,
Dewan
Perwakilan
Daerah
Republlik
Indonesia/DPD
RI,
Dewan
Perwakialan
Rakyat
dimana
seharusnya
seorang
pemimpin
dan
Kabupaten
Blitar.
Pejabat
negara
lain
yang
juga
menteri
dan
penjabat
publik
yang
akhirnya
SH,
Ir.
Giri
SE,
MBA,
Suseno
Prof.
Dr.,
Hadihardjono,
Ir.
Ginanjar
MSME,
Dr.
SE,
Sanyoto
Sastrowardoyo,
M.Sc,
Ir.
Masa
kampanye
seperti
ini
pada
saat
pemilu
politik
bertanggungjawab..
masyarakat
Sehingga
menghabiskan milyaran
dan
dana
dilaksanakan
secara
kampanye
yang
ketimbang
calon
yang
dianggap
layak
sebagai
mereka
hanya
kewenangan
kebijakan,
seremonial,
ujarnya.
Direktur
tidak
punya
Riset
Charta
pengenalan
mengandalkan
publik
keartisan
atau
cukup
besar.
popularitas
Padahal,
tanpa
bekal
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Di Indonesia masih banyak sekali pejabat publik
yang
juga
sebagai
mempengaruhi
pejabat
kebijakan
yang
parpol
dibuat,
sehingga
fokus
para
negeri
ini,
mengurus
penduduk
yang
77
dinyatakan
bahwa
kampanye
pemilu
dilaksanakan secara
belum
dilaksanakan,
bertanggungjawab,
partai
politik
masih
cenderung
massa
kampanye
mengambang.
berikutnya
target
Dan
pada
penarikan
kegiatan
suara
itu
II.
Saran
Saran dari penulis untuk pemerintah dari masalah
yang telah di kaji adalah sebagai berikut:
a. Harus ada regulasi larangan pejabat publik rangkap
jabatan di parpol.
b. Pengawalan dan pengawasan dalam pelaksanaan
pemilu.
c. Mengembalikan kaidah tujuan pemilu sesuai UU
Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilu Anggota DPR,
DPD, dan DPRD.
d. Perlunya seleksi yang selektif untuk menentukan
kader yang akan di ajukan oleh parpol untuk duduk
dalam pemerintahan.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Pembangunan_VII
http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie
http://www.unisosdem.org/article_detail.php?
aid=7732&coid=3&caid=31&gid=2
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/cetak/2013/11/
17/243458
http://duniabembi.blogspot.com/2013/04/kampanyepemilu-2014-bag-1.html
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?
tabel=1&id_subyek=12
http://nefosnews.com/post/nasional/Cuti-BerjemaahPejabat Negara,-Kosongkah-Pemerintahan
10