Anda di halaman 1dari 98

KEANEKARAGAMAN PIPERACEAE DAN RUBIACEAE

DI TAMAN WISATA ALAM DELENG LANCUK


KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA

T E S I S

Oleh

AHDATIKA LUBIS
067030001/BIO

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
KEANEKARAGAMAN PIPERACEAE DAN RUBIACEAE
DI TAMAN WISATA ALAM DELENG LANCUK
KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains


dalam Program Studi Biologi pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara

Oleh
AHDATIKA LUBIS
067030001/BIO

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Judul Tesis : KEANEKARAGAMAN PIPERACEAE DAN
RUBIACEAE DI TAMAN WISATA ALAM
DELENG LANCUK KABUPATEN KARO
SUMATERA UTARA
Nama Mahasiswa : Ahdatika Lubis
Nomor Pokok : 067030001
Program Studi : Biologi

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Retno Widhiastuti, M.S)


Alexander Barus, M.Sc
Ketua
Anggota
)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Ing. Ternala

(Dr. Dwi Suryanto, M.Sc


)

Direktur,

(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc


)

Tanggal lulus : 9 September 2008


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Telah diuji pada
Tanggal 9 September 2008

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : Prof. Dr. Retno Widhiastuti, M.S
Anggota : 1. Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander Barus, M.Sc
2. Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D
3. Prof. Dr. Ir. B. Sengli J. Damanik, M.Sc
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
ABSTRAK

Penelitian Keanekaragaman Piperaceae dan Rubiaceae di TWA Deleng


Lancuk telah dilaksanakan pada bulan Januari 2008 Maret 2008.
Lokasi penelitian
di tentukan secara Purposive dan dibagi menjadi 5 berdasarkan
jumlah bukit; yaitu
bukit I, II, II, IV dan bukit V, Ketinggian ke 5 bukit tersebut
berada pada ketinggian
1300 1600 m dpl. Areal pengamatan seluas 1,25 ha (10 x 10 x
25 x 5) tiap lokasi
yang diamati dibuat dalam 25 plot berukuran 10 x 10 m.
Dari hasil penelitian diperoleh 32 jenis Piperaceae dan Rubiaceae
dengan
jumlah 3200 individu. Spesies yang mendominasi pada Piperaceae
adalah: Piper sp 1
dan Piper caninum BL, sedangkan pada Rubiaceae adalah Mussaenda
sp, Hedyothis
philippensis Merr, Argostemma involucratum L. Jumlah jenis yang
tertinggi pada
Piperaceae pada bukit III sedangkan pada Rubiaceae tertinggi pada
bukit IV.
Tumbuhan yang mendominasi pada bukit I, Piperaceae adalah Piper
caninum BL
sebanyak dengan INP 99,51%, Rubiaceae adalah Mussaenda sp yaitu
64,01%. Pada
bukit II Piperaceae didominasi oleh Piper sp 1 dengan INP 146,71%
sedangkan pada
Rubiaceae didominasi oleh Mussaenda sp dengan INP 50,73%. Pada
bukit III
Piperaceae didominasi oleh Piper caninum BL dengan INP 77,50%,
sedangkan pada

Rubiaceae adalah Hedyothis philippensis Merr dengan INP 45,28%.


Pada bukit IV
jenis Piperaceae yang didominasi oleh Piper sp 1 130,93% sedangkan
pada
Rubiaceae didominasi oleh Argostemma involucratum L. dengan INP
44,33%.
Sedangkan pada bukit V Piperaceae didominasi oleh Piper crassipes
Korth dengan
INP 89,83% sedangkan Rubiaceae didominasi oleh Argostemma
involucratum L
dengan INP 70,83%.

Kata kunci: Keanekaragaman, Piperaceae, Rubiaceae, TWA Deleng


Lancuk

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
ABSTRACT

The diversity research of Piperaceae and Rubiaceae in Deleng


Lancuk Natural
Park had been done on January 2008 untill March 2008. The location
of this research
is made purposively and divided into 5 based on the sum of the
hills; those are I, II,
III, IV. Where all hills on 1300-1600 m high from sea level. The
observation area is
1,25 hectare (10 x 10 x 25 x 5), each observed location stated
into 25 plots with 10 x
10 m.
The research finds 32 species of piperaceae and Rubiaceae with
3200
individuals. The dominant species on piperaceae is piper sp I and
piper caninum BL,
and on Rubiaceae is Mussaenda sp, Hedyothis philippensis Merr,
Argostemma
involucratum L. The highest sum of peperaceae is on hill III, and
the highest on
Rubiaceae is on hill IV. The dominant plant on hill I, piperaceae
is Piper caninum BL
as much as INP 99,51%, Rubiaceae is Mussaenda sp with 64,01%.The
hill II,

piparaceae is dominated by Piper SP I in INP 146,71%, and


Rubiaceae is dominated
by massaenda SP in INP 50,73%. In hill III, piperaceae is
dominated by Piper
caninum BL in INP 77,50%, and Rubiaceae is dominated by Hedyothis
philippensis
Merr with INP 45,28%. In hill IV, piperaceae is dominated by Piper
sp 1 in 130,93%,
and Rubiaceae dominated by Argostemma involucratum L in INP
44,33%. And last in
the hill V Piperaceae is dominated by Piper crassipes Korth in INP
89,83% and
Rubiaceae is dominated by Argostemma involucratum L with INP
70,83%.

Key word: Diversity, Piperaceae , Rubiaceae, Deleng Lancuk Natural


Park
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwataala yang dengan RidhoNya


sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis Keanekaragaman
Piperaceae dan
Rubiaceae di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara.
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program
Studi Magister
Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. Retno
Widhiastuti, M.S
sebagai Dosen Pembimbing I dan Prof. Dr. Ing. Ternala Alexander
Barus, M.Sc
sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan
dan bimbingan
selama penulis melaksanakan penelitian sampai selesainya
penyusunan hasil
penelitian ini.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D dan Prof. Dr. Ir. B.
Sengli J. Damanik,
M.Sc sebagai penguji yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan dalam
penyempurnaan penyusunan hasil penelitian ini.
2. Dr. Dwi Suryanto, M.Sc sebagai Ketua Program Studi Magister
Biologi.
3. T. Alief Aththorick, M.Si yang banyak memberikan bantuan dan
pemikiran mulai

dari awal survei sampai penulis menyelesaikan hasil penelitian


ini.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
4. Gubernur Provinsi Sumatera Utara dan Kepala Bappeda Sumatera
Utara yang
telah memberikan beasiswa S-2 kepada penulis, sehingga penulis
dapat
menyelesaikan studi S2.
5. Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Sumatera Utara
yang telah
memberikan izin lokasi penelitian.
6. Keluarga besar SMA N 13 Medan yang telah memberikan izin dinas
bagi penulis
untuk dapat melakukan penelitian ini serta telah memberikan
dukungan moril dan
materiil, especially Bapak Darul Aman S.Pd, dan Bapak Ibu guru,
serta staf
pegawai.
7. Ayahanda (H.M. Ali Musa Lubis), yang tercinta Ibunda (Hj.
Faizah Nasution),
dan keluarga besar Abang, kakak, ipar dan keponakan semua yang
telah
memberikan doa dan semangatnya.
8. Keluarga Besar SMA N 1 Medan, khususnya Dra. Hj Rebekka
Girsang, Bapak
Ibu wakil kepala sekolah, Bapak Ibu guru, teman-teman guru BP,
guru piket, serta
seluruh pegawai tata usaha dan karyawan SMA N 1 Medan.
9. Keluarga Bapak Drs. Salman Ginting dan Keluarga Eling Tuhono,
Spd.
10. Teman-teman dalam tim penelitian dan adik-adik mahasiswa yang
telah
meluangkan waktunya menemani penulis sejak awal survei sampai pada
saat
penelitian, khususnya, Eka Rahmadani S.Si, Nurmaini S.Si, Marliya
S.Si, Mahya
S.Si, Misran, Boy, Kabul, Verta, Idom dan lain-lain yang tidak
bisa disebutkan
satu persatu.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Akhir kata semoga Allah selalu memberikan Rahmatnya dalam kita
mengejar
ilmu dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
Medan,

April 2008

Penulis
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

RIWAYAT HIDUP

AHDATIKA LUBIS dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1969 di


Serbelawan
Kecamatan Dolok Batunanggar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera
Utara.
Anak dari pasangan Ayahanda H.M. ALI MUSA LUBIS dan Ibunda HJ.
FAIZAH
NASUTION, sebagai anak keenam dari tujuh bersaudara.
Tahun 1982 penulis lulus SD Negri 1 Serbelawan, tahun 1985 lulus
dari SMP
N 1 Serbelawan dan tahun 1988 lulus dari SMA Negri Serbelawan.
Pada tahun 1989
memasuki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UISU) Medan
jurusan
MIPA/Biologi dan lulus pada tahun 1994. Kurang lebih 13 tahun
honor di Yayasan
Perguruan ANI IDRUS WASPADA GROUP. Pada tahun 2004 diangkat
menjadi
guru Bantu di SMA N 13 Medan dan pada tahun 2007 diangkat menjadi
Pegawai
Negeri Sipil di SMA N 1 Medan dan bertugas di sekolah tersebut
hingga sekarang.
Tahun 2006 mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan Program
Magister
(S2) di Program studi Biologi Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara
dengan beasiswa dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ..........................................................
..........................................
ABSTRACT..........................................................
.........................................
KATA
PENGANTAR ........................................................
........................
RIWAYAT
HIDUP.............................................................
..........................
DAFTAR
ISI ..............................................................
...................................

DAFTAR
TABEL ............................................................
............................
DAFTAR GAMBAR
..................................................................
..................
DAFTAR
LAMPIRAN .........................................................
.......................
i
ii
iii
vi
vii
xi
ix
x
I.
PENDAHULUAN.......................................................
.................... 1
1.1 Latar
Belakang..........................................................
.................
1.2 Masalah
Penelitian........................................................
.............
1.3 Tujuan
Penelitian........................................................
...............
1.4 Manfaat
Penelitian........................................................
.............
1
3
3
3

II. TINJAUAN
PUSTAKA ..........................................................
....... 5
2.1 Deskripsi Piperaceae dan
Rubiaceae ........................................
2.2 Deskripsi Umum
Rubiaceae .....................................................
5
6
2.3 Distribusi
Rubiaceae ........................................................
.........
2.4 Jenis-jenis
Rubiaceae.........................................................
........

2.5 Pemanfaatan
Rubiaceae.........................................................
....
2.6 Klasifikasi Piperaceae dan
Rubiaceae ......................................
9
11
14
15
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
2.7 Kepentingan
Ekonomi ..........................................................
.... 16

III. DESKRIPSI
AREA .............................................................
........... 20
3.1 Letak dan Luas
Area..............................................................
....
3.2
Topografi ........................................................
..........................
3.3 Tipe
Iklim.............................................................
.....................
20
21
21
3.4
Vegetasi..........................................................
........................... 21
IV. BAHAN DAN
METODE ...........................................................
.... 22
4.1 Tempat dan Waktu
Penelitian....................................................
4.2 Pelaksanaan
Penelitian .......................................................
.......
22
22
4.2.1 Di
Lapangan .........................................................
...........
4.2.2 Di
Laboratorium .....................................................
.........

4.3 Metode
Penelitian........................................................
..............
4.4 Analisis
Data .............................................................
................
22
23
24
24

V. HASIL DAN
PEMBAHASAN ......................................................
26
5.1 Keanekaragaman Jenis Piperaceae dan
Rubiaceae....................
5.2 Distribusi Jenis pada Kelima
Bukit ..........................................
5.3 Pemanfaatan Piperaceae dan
Rubiaceae ..................................
5.4 Indeks Nilai
Penting...........................................................
........
5.5 Indeks Keanekaragaman (H) dan Indeks Keseragaman (E).....
5.6 Indeks
Similaritas.......................................................
...............
5.7 Deskripsi Spesimen
Piperaceae/Rubiaceae...............................
26
31
32
32
50
53
56
VI. KESIMPULAN DAN
SARAN ...................................................... 88
6.1
Kesimpulan .......................................................
........................
6.2
Saran ............................................................
.............................
88
89

DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................
......................... 90

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1. Jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae di Hutan Deleng
Lancuk ...... 26

2. Sebaran Jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae yang Didapatkan


pada Setiap Bukit di Hutan Deleng
Lancuk .....................................
28
3. Nilai K, KR, F, FR, dan INP Bukit
I ................................................

33

4. Nilai K, KR, F, FR, dan INP Bukit


II ............................................... 36
5. Nilai K, KR, F, FR, dan INP Bukit
III ............................................. 40
6. Nilai K, KR, F, FR, dan INP Bukit
IV .............................................

43

7. Nilai K, KR, F, FR, dan INP Bukit


V ..............................................

47

8. Indeks Indeks Keanekaragaman dan Indeks


Keseragaman .............. 51
9. Nilai Indeks Similaritas
(IS) .............................................................
53

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
1. Morfologi
Rubiaceae ........................................................
............ 7
2. Struktur Bunga
Rubiaceae ........................................................
.... 9
3. Cinchona
sp ..............................................................
................... 11
4. Ixora
coccinea .........................................................
...................... 12
5. Galium
sp ...............................................................
....................... 13
6. Rubia cordifolia
.... 13
7. Perbandingan Jumlah
Jenis............ 30
8. Indeks Nilai Penting Bukit I
..................... 34
9. Indeks Nilai Penting Bukit II
.................... 37
10. Indeks Nilai Penting Bukit III
...................

41

11. Indeks Nilai Penting Bukit IV


......................

44

12. Indeks Nilai Penting Bukit V


....................

48

13. Piper sp 1

. 56
14. Piper sp
2
57
15. Piper caninum
BL
58
16. Piper crassipes
Kort 59
17. Piper
laevifolia..
............. 60
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
18. Piper
longum
61
19. Piper recuryum
BL.
62
20. Piper
sarmentosum.

63
21. Piper
tjibodasama
64
22. Piper
ungaramence ......................................................
................ 65
23. Argostemma involucratum
Hemsl ................................................

66

24. Argostemma
sp ...............................................................
............... 67

25. Canthium
sp ...............................................................
................... 68
26. Coffea malayana
Ridl .............................................................
...... 69
27. Hedyotis sp 1
..... 70
28. Hedyotis sp 2
..... 71
29. Hedyotis phillippensis Merr
.. 72
30. Lasianthus tomentosus Bl
..... 73
31. Lasianthus
sp ...............................................................
................. 74
32. Mussaenda
sp ...............................................................
................. 75
33. Mycetia
malayana .........................................................
................ 76
34. Ophiorrhiza bracteata
77
35. Ophiorrhiza blumeana Korth
..

78

36. Pavetta indica L


.....
79
37. Petunga macrocarpa Dc
... 80
38. Psychotria sp

.. 81
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
39 Psychotria stipulacea
Wall... 82

40 Randia microphylla Hook.


F....

83

41 Tarenna pulchra Ridl


..... 84
42 Tarenna sp

...... 85
43 Uncaria acida Merr
... 86
44 Urophyllum
sp.
.... 87

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman
1. Peta Penelitian Kawasan Hutan TWA Deleng
Lancuk .................... 93
2. Jalur & Plot Pengamatan di Hutan TWA Deleng
Lancuk................. 94

3. Tabel Pengamatan Vegetasi Tumbuhan di Hutan Deleng Lancuk....


96
4. Hasil Analisis
Vegetasi .........................................................
........... 101
5. Contoh
Perhitungan ......................................................
.................... 106
6. Surat Identifikasi Herbarium
MEDANENSE ..................................

109

7. Surat Identifikasi Herbarium


ANDALAS ........................................

110

8. Data Pengukuran Faktor


Fisik ..........................................................
111
9. Foto-foto
Penelitian .......................................................
................... 112

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Piperaceae termasuk salah satu suku dari ordo Piperales, sedangkan
Rubiaceae adalah salah satu suku dari ordo Rubiales. kedua jenis
tumbuhan tersebut
merupakan jenis tumbuhan terna atau jenis tumbuhan berkayu. Hal
yang

membedakan kedua jenis tumbuhan ini adalah jenis Piperaceae


berkayu seringkali
memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat, mempunyai ciri khas
yaitu
daunnya kerap kali berbau aromatis atau rasa pedas, sedangkan
Rubiaceae memiliki
ciri yang khas yaitu pada buahnya terdapat aroma yang memiliki
daya tarik atau
memiliki suatu zat penikmat. Piperaceae dan Rubiaceae ini secara
alami tumbuh
di hutan hujan tropis, dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Piperaceae di Indonesia secara umum dikenal dengan sirih,
Rubiaceae secara
umum dikenal dengan kopi. Kedua suku tumbuhan tersebut sudah
banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sejak dulu hingga sekarang karena
mempunyai
potensi ekonomi yang tinggi antara lain; sebagai tanaman
budidaya, bahan rempahrempah, obat-obatan, bahan kosmetik, bahan antiseptik, dan bahan
minuman.
Tumbuhan Piperaceae diperkirakan mencapai 1300 jenis yang
terbagi
dalam 10 marga. Hampir semuanya tumbuh di daerah tropika, berbeda
dengan
tumbuhan Rubiaceae suku ini meliputi tidak kurang dari 4.500 jenis
terbagi dalam
400 marga, tersebar di seluruh dunia, sebagian besar di daerah
beriklim panas.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Jumlah jenis Piperaceae di kawasan Sumatera, khususnya Sumatera
Utara belum
diketahui jenisnya (Van Steenis, 2005).
Mengingat pentingnya peran tumbuhan Piperaceae dan Rubiaceae
tersebut
secara ekonomi maka perlu diungkap kekayaan jenisnya. Panddey
(2003)
menyatakan bahwa Rubiaceae merupakan jenis tumbuhan yang
bermanfaat secara
ekonomi. Banyak jenis dari famili Rubiaceae ini dijadikan sebagai
bahan obat-obatan
yang berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, misalnya
Morinda
citrifolia yang dapat digunakan sebagai penghasil zat warna, daun
dapat dimakan
sebagai sayur, cairan buah untuk obat tekanan darah tinggi dan
Uncaria gambir
sebagai obat anti diare. Jenis-jenis Rubiaceae juga dijadikan
sebagai tanaman hias
di pekarangan rumah, halaman perkantoran dan taman-taman rekreasi,
misalnya Ixara
sp dan Mussaenda sp.
Taman Wisata Alam Deleng Lancuk yang bersebelahan dengan Hutan

Gunung Sinabung Kabupaten Karo, termasuk jenis hutan hujan yang


merupakan
habitat yang disukai oleh Piperaceae dan Rubiaceae. Hutan Deleng
Lancuk
mempunyai luas areal sekitar 435 ha, dengan ketinggian antara 1300
sampai 1600
meter di atas permukaan laut. Taman Wisata Alam Deleng Lancuk dan
Hutan
Gunung Sinabung memegang peranan penting dalam kelestarian
lingkungan hayati
yang berkelanjutan. Tumbuhan Piperaceae dan Rubiaceae merupakan
jenis tumbuhan
yang bermanfaat sebagai bahan makanan, tanaman hias dan untuk
tanaman obat.
Di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk, banyak ditemukan jenis
Piperaceae
dan Rubiaceae, namun demikian masih belum ada informasi tentang
keanekaragaman
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Piperaceae dan Rubiaceae di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk.
Berdasarkan hal
tersebut penelitian Keanekaragaman Piperaceae dan Rubiaceae di
Taman Wisata
Deleng Lancuk perlu dilakukan.
1.2. Masalah Penelitian
Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo merupakan kawasan
yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dari beberapa
famili yang
ditemukan di hutan terebut diantaranya adalah famili Piperaceae
dan Rubiaceae.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan, famili
tersebut memiliki
penyebaran yang luas di daerah tersebut, namun sejauh ini belum
diketahui
bagaimanakah keanekaragaman Piperaceae dan Rubiaceae di Taman
Wisata Alam
Deleng Lancuk Kabupaten Karo ini.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis
Piperaceae dan
Rubiaceae yang terdapat di kawasan Taman Wisata Alam Deleng
Lancuk, Sumatera
Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
jumlah jenis
Piperaceae dan Rubiaceae sebagai salah satu kegiatan melengkapi
data inventarisasi
keanekaragaman Piperaceae dan Rubiaceae di Deleng Lancuk. Datadata tersebut

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
dibutuhkan dalam konservasi jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae
khususnya dan
sumberdaya alam hayati Indonesia umumnya.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
penelitian
lainnya terutama dalam bidang taksonomi tumbuhan. Dengan
diketahuinya kekayaan
jenis Piperaceae dan Rubiaceae, merupakan informasi awal untuk
menentukan
potensi jenis-jenis yang terdapat di Deleng Lancuk yang mungkin
dapat
dikembangkan serta mengungkap aspek-aspek biologi lainnya seperti:
perbungaannya, pollinator, etnobotani.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Diskripsi Piperaceae dan Rubiaceae
Piperaceae kebanyakan berupa terna, hanya kadang-kadang berupa
tumbuhan
berkayu sering kali memanjat dengan menggunakan akar-akar pelekat.
Daun
duduknya berbeda, tunggal, tepi rata, bertulang daun menyirip atau
menjari, kerapkali
berbau aromatis atau rasa pedas. Bunga tersusun dalam bunga
majemuk yang disebut
bunga lada (amentum), masing-masing kecil tanpa hiasan bunga,
berkelamin tunggal
atau banci dengan 1-10 benang sari; putik terdiri dari 1-6 dan
buah (kebanyakan 3)
kepala putik beruang 1 dengan 1 bakal biji yang tegak pada
dasarnya. Buahnya buah
batu atau buah buni, Dengan endosperm dan perisperm. Dalam biji
terdapat sel-sel
minyak atsiri (Van Steenis, 2005).
Rubiaceae juga berupa terna atau tumbuhan berkayu dengan daun
tunggal
atau majemuk yang duduk berhadapan, dengan atau tanpa daun
penumpu. Daun
penumpu terletak antara tangkai daun, berlekatan berpasangan,
kadang-kadang

terbagi dalam tajuk. Bunga di ketiak atau terminal, kadang-kadang


tunggal,
kebanyakan dalam berbagai bentuk karangan bunga beraturan,
kebanyakan
berkelamin 2, kelopak dan mahkota berdaun lekat. Benang sari sama
banyak dengan
tajuk mahkota dan berseling dengannya, tertancap pada tabung atau
leher mahkota.
Kepala sari beruang. Bakal buah seluruhnya atau sebagian besar
tenggelam, beruang
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
sampai banyak. Tangkai putik satu. Buah sangat bermacam-macam:
buah buni, buah
batu atau pecah dalam kendaga (Tjitrosoepomo, 1993).
Famili Rubiaceae masuk kedalam ordo Rubiales yang tersebar luas di
daerah
tropis kawasan Asia dan Eropa. Rubiales berupa terna atau tumbuhan
berkayu dengan
daun tunggal atau majemuk yang duduk berhadapan, dengan atau tanpa
daun
penumpu. Bunga banci aktinomorf atau zygomorf, berbilang 4-5,
biasanya
membentuk bunga majemuk. Daun mahkota berlekatan, pada bunga yang
aktinorf
benang sari sama banyaknya dengan daun mahkota, pada bunga yang
zygomorf
jumlah benang sari lebih sedikit, duduk berseling dengan daun-daun
mahkota. Ordo
ini meliputi lima famili yaitu, Rubiaceae, Adoxaceae, Dipsacaceae,
Caprifoliaceae
dan Valerianacea (Lawrence, 1995).
2.2. Deskripsi Umum Rubiaceae
Berupa semak, perdu, atau pohon-pohon jarang berupa herba. Daun
tunggal
berhadapan atau berkarang, dengan daun penumpu dalam ketiak atau
antar tangkai.
Bunga dalam rangkaian bersifat resemosa atau simosa, sering
berbentuk seperti
bongkol, aktinomorf atau zigomorf, banci atau berkelamin tunggal,
biasanya
berbilangan 4 5, kadang-kadang lebih. Daun-daun kelompok
tersusun sebagai
katup, daun mahkota berlekatan, bentuk mahkota bermacam-macam,
benang sari
melekat pada mahkota, berseling dengan taju-taju mahkota, jumlah
benang sari lebih
kecil. Dalam bunga biasanya terdapat cakram. Bakal buah tenggelam,
beruang-ruang,
jarank 1 banyak, tiap ruang dengan 1 banyak bakal biji.
Buah bermacam-macam,
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

jarang hanya beruang 1, biji kebanyakan mempunyai endosperm,


lembaga lurus atau
bengkok (Tjitrosoepomo, 2005). Morfologi Rubiaceae dapat dilihat
pada Gambar 1
berikut ini:

Gambar 1. Morfologi Rubiaceae: a. Pertulangan daun, b. Stipula, c.


Perbungaan,
d. Mahkota, e. Androcium dan Gynocium, f. Bakal buah, g. Kelopak
Pada umumnya Famili Rubiaceae berdaun tunggal. Daunnya memiliki
daun
penumpu (stipula). Tipe stipula dari famili ini adalah
interpetiolaris atau
intrapetiolaris. Stipula sederhana, terkadang lebih besar dari
daun misalnya pada
Gallium (Pandey, 2003).
Bunga majemuk, berkumpul membentuk satu unit, misalnya
pada
Sarcopcephalus, dan Morinda. Pada Gardenia dan Randia juga
beberapa jenis yang
lain perbungaannya disusun oleh bunga yang kecil yang terletak di
bagian terminal.
Pada Coffea arabica bunganya terletak di ketiak daun, dengan bunga
hermaprodit,
b
a c
d
e
f
g
(Sumber: Robbrecht, 1997)
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
tipe actinomorf, dan terdiri atas empat atau lima kelompok. Bunga
lengkap dengan
bakal buah yang epigin. Misalnya pada Coprosoma. Corolla terdiri
dari lima atau
empat petal yang saling berlekatan, dengan bentuk seperti corong.
Pada jenis
Henriquezia corolla zygomorf dan memiliki bibir. Androcium terdiri
atas lima atau
empat stamen yang terletak di dalam atau di dekat rongga pada
tabung dan saling
berlekatan dengan corolla. Secara umum bakal buahnya tenggelam,
namun pada

genus Synaptanta yang terdapat di Australia bakal buahnya setengah


tenggelam. Pada
Gaertnera dan Pogamea, memiliki bakal buah yang menumpang. Tipe
buah pada
famili Rubiaceae adalah buah drupa, kapsul atau berry. Buah-buah
tersebut kering
atau berdaging. Contoh jenis yang memiliki buah berdaging adalah
Randia, dan
Mussaenda. Buah drupa contohnya adalah Coffea, sedangkan buah
kapsul contohnya
adalah Galium. Terdiri atas lima atau empat sepal yang berlekatan,
misalnya pada
Mussaenda, dan Worscewiezia (Pandey, 2003).
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Struktur bunga Rubiaceae dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
(Sumber: Pandey, 2003)
Gambar 2. Struktur bunga Rubiaceae, A. Coffea arabica, B. Rubia
tinctorum,
C. Cinchona sp.: a. Stamen, b. Mahkota, c. Stigma, d. Stilus,
e. Kelopak, f. Ovary

2.3. Distribusi Rubiaceae


Famili Rubiaceae tersebar luas di seluruh dunia, dapat ditemukan
di kawasan
tropis dan subtropis. Ditemukan melimpah di Amerika Utara dan Asia
Selatan.
Kawasan Asia terdiri dari 135 genus yang mewakili seluruh vegetasi
maupun
tumbuhan bawah dari dataran rendah dan hutan hujan. Jenis ini juga
tumbuh liar
di pematang sawah, tebing-tebing sungai, pinggir jalan, kebun atau
di padang rumput.
Tumbuh dari dataran rendah sampai menengah dari ketinggian 10 m
sampai 600 m
di atas permukaan laut misalnya Hedyotis diffusa (Van Balgooy,
1998).
Van Balgooy (1998) mengemukakan bahwa, di daerah paleotropik
terdapat
genus Gardenia yang tersebar di hutan hujan dataran rendah.
Hedyotis tumbuh
a
a
b
c
d
e
e
f f
A B C
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

di dataran rendah dan hutan pegunungan, Ixora tumbuh di hutan


hujan dataran
rendah, Mussaenda tumbuh di dataran rendah dan hutan pegunungan,
Nauclea
tumbuh di hutan hujan dataran rendah, Urophyllum tumbuh di hutan
dataran rendah
dan hutan hujan pegunungan. Di daerah pantropical terdapat genus
Psychtria tumbuh
di dataran rendah dan hutan hujan dataran rendah dan Uncaria
tumbuh di hutan
primer dataran rendah, dan hutan hujan sekunder, Cinchona
legeriana, Cinchona
succirubra, Cinchona officinalis tersebar di daerah India Selatan.
Mulati (2004) menyatakan Uncaria gambir Roxb, dan Uncaria
sclerophylla
Bl. Ditemukan di kawasan Hutan Tangkahan Taman Nasional Gunung
Leuser,
tumbuhan di atas merupakan tumbuhan memanjat. Wahyuni (2004) juga
menemukan
beberapa jenis dari famili Rubiaceae di kawasan tersebut antara
lain Chasalia
chartaceae Craib, Coffea malayana Ridl, Hedyotis philippinensis
Merr, Ixora
javanica DC, Lasianthus stipularis BI, L. tomentosus BI,
Pogostemon cablin BI,
Peristomeris malavana Ridl, Randia spinosa (L.f), Poir, jenisjenis tersebut adalah
tumbuhan semak. Mumpuni, (2004 ) menyatakan bahwa Argostemma
involucrum L.,
A subcrassum L.,Nauclea mangayi Hook., Psycothria stipulaceae
Wall, Opphioriza
communis Ridl dan Randia longiflora Lam dapat ditemukan di kawasan
tersebut.
Handayani (2004) juga mengemukakan bahwa jenis-jenis Rubiaceae
yang habitatnya
berupa herba dapat ditemukan di Kawasan Hutan Tangkahan Taman
Nasional
Gunung Leuser, beberapa diantaranya adalah Argostema involutrata,
Ophiorriza
discolor.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
2.4. Jenis-jenis Rubiaceae
Beberapa jenis Rubiaceae dapat dilihat pada Gambar 3, 4, 5 dan
Gambar 6.
2.4.1. Cinchona

Gambar 3. Cinchona sp. a. Bunga, b. Daun, c. Batang


Genus ini terdiri dari sekitar 25 spesies, berupa semakan atau
pohon kecil 5 15 m. Daun oppsite atau Lanset dengan panjang 10 40 cm. Bunga
putih, pink atau

merah dan terletak di terminal dan buah kecil berbentuk kapsul.


Beberapa diantaranya
adalah Cinchona calisaya, C. ledgeriana, C. succirubra, C.
Officinalis dan
C. pubescens (Taylor, 1995).
2.4.2. Ixora
(Sumber: Pandey, 2003)
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
(Sumber: Pandey, 2003)
Gambar 4. Ixora coccinea: a. Bunga, b. Daun, c. Batang
Ixora adalah salah satu jenis Rubiaceae yang sangat dikenal.
Berupa perdu
yang tegak, tingginya 2-4 m. Daun penumpu bulat telur segitiga,
meruncing bentuk
paku. Daun berhadapan, bertangkai pendek,bentuk memanjang bulat
telur terbalik,
dengan pangkal dan ujung tumpul, tepi rata sedikit beringgit.
Bunga harum, tersusun
dalam malai rata yang bertangkai, duduk atau bertangkai pendek,
pada ujung tangkai
dengan 2 anak daun pelindung kecil. Beberapa diantaranya adalah
Ixora grandiflora,
Ixora stricta dan Ixora coccinea (Steenis, 2005).

2.4.3. Galium
Gambar 5. Gallium sp.: a. Bunga, b. Internodus, c. Nodus, d.
Batang, e. Daun
Genus galium berupa annual perennial herbaseus. Ada sekitar 400
jenis dari
genus ini, dan tersebar luas di daerah tropis dan sub tropis.
Beberapa jenis dari genus
(Sumber: Pandey, 2003)
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
ini antara lain, Galium aparne,G. Tricornutum, G. aparine dan G.
Odoratum
(Taylor, 1995).
2.4.4. Rubia
Gambar 6. Rubia cordifolia: a. Batang, b. Daun, c. Bunga
Genus ini ada sekitar 60 jenis, perenial merambat atau herba
memanjat dan
juga berupa semak kecil. Tingginya 1,5 m, daun selalu hijau
dengan panjang 5 10
cm. Bunga kecil dengan panjang 3 5 mm, dengan lima petal yang
berwarna kuning
dan buah berwarna merah sampai ke hitam. Beberapa jenis dari genus
ini adalah,
Rubia cordifolia, R. khasiana, R. sikkimensis., dan R. tinctorum
(Taylor, 1995).
2.5. Pemanfaatan Rubiaceae

Jenis yang sangat dikenal dari famili ini adalah Coffea (kopi)
sangat penting
dalam industri pertanian. Jenis lain yang sangat penting dalam
bidang ekonomi dan
kesehatan adalah Cinchona (kina) yang digunakan sebagai obat
malaria, dan
Psichotria ipecacuanha, dikenal sebagai obat penghilang rasa mual.
(Sumber: Pandey, 2003)
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Famili Rubiaceae juga sangat penting dalam bidang holtikultura,
seperti
bunga Gardernia (kacapiring), Ixora, Pentas, Musaenda, dan
Sherardia dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman hias (Robbrecht, 1997). Mumpuni
(2004) menyatakan
masyarakat di sekitar Kawasan Hutan Tangkahan Taman Nasional
Gunung Leuser
memanfaatkan Argostemma involucrum L., Argostemma subcrassum,
sebagai obat
sakit perut, Nauclea mangayi Hook, digunakan sebagai obat rematik
dan sakit kulit,
Psycotria stipulaceae Wall digunakan sebagai obat radang otak dan
lumpuh dan
Randia longiflora Lam, digunakan sebagai obat gatal-gatal.
Balgoy dan Tjitrosoepomo (2004), menyatakan bahwa Coffea arabica,
Coffea leberica, Coffea Canephora menghasilkan kopi untuk minuman,
dan Uragora
ipecuacuanka sebagai obat diare. Rubia tinctorum, Rubia peregrine,
Rubia cordifolia
sebagai penghasil zat warna. Morinda citrifolia dapat dimanfaatkan
sebagai penghasil
zat warna, daun dapat dimakan sebagai sayur, cairan buah sebagai
obat tekanan darah
tinggi. Pausinystalia johimbe dapat digunakan sebagai pemicu nafsu
birahi dan
Borreria latifolia sebagai indikator tanah kurus.
Menurut Pandey (2003), Cinchona calisaya, Cinchona ledgeriana,
Cinchona
succrirubra, Cinchona officinalis ekstrak batangnya dapat
digunakan sebagai obat
malaria, jenis ini terdapat di Amerika Selatan dan India Selatan.
Coffea arabica, dan
Coffea liberica bijinya dimanfaatkan sebagai minuman non-alkohol
yang disebut
sebagai kopi komersial. Hamelia patens berupa semak yang indah
dengan bunga
berwarna merah, sering dijadikan tanaman ornamental di taman.
Ixora chinensis,
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Ixora fulgens, Ixora lutea, Ixora nudulata, Musaenda glabrata dan
Musaenda luteola,
sering digunakan sebagai tanaman hias di taman.

2.6. Klasifikasi Piperaceae dan Rubiaceae


Klasifikasi suku Piperaceae dan Rubiaceae berdasarkan
Tjitrosoepomo (2004)
adalah sebagai berikut:
A. Klasifikasi Piperaceae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
B. Klasifikasi Rubiaceae
Divisio : Spermatophyta
Sub division : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Suku Piperaceae mempunyai 3 anak suku (sub famili) Piper,
Peperomia,
Heckeria, sedangkan suku Rubiaceae terdiri dari 10 anak suku (sub
family) yaitu
Rubia, Cinchona, Coffea, Morinda, Ixora, Mussaenda, Gardenia,
Uncaria, Uragoga,
Pausingstalia.
2.7. Kepentingan Ekonomi
Piperaceae dan Rubiaceae sudah lama dikenal dan digunakan oleh
masyarakat
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Beberapa contoh jenis-jenis dari suku Piperaceae dan Rubiaceaea
adalah:
a. Piper nigrum: lada (Indonesia), buah untuk bumbu masak, butirbutir
ditumbuk atau tidak, berguna untuk bumbu masak. Dari perlakuan
terhadap
buah tergantung apakah nanti diperoleh lada putih atau lada hitam.
Selain itu
bangsa Portugis dan Belanda dating menjajah bangsa-bangsa di Asia
termasuk Indonesia antara lain disebabkan oleh komoditi rempah dan
obat
termasuk lada (Tjitrosoepomo 1993; Van Steenis, 2005).
b. Piper betle: sirih (Indonesia), sebagai bahan antiseptik, atau
sebagai obat:
dapat menyembuhkan penyakit mata, Eksim, bau mulut, kulit gatal,
menghilangkan jerawat, pendarahan gusi, mimisan, Bronkhitis,
batuk,
sariawan, luka, keputihan, sakit jantung, Sifilis, Alergi/biduran,
Diare, sakit
gigi. Sirih juga dapat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan
oleh
Bakteri dan jamur. Menyembuhkan luka pada kulit (Tjitrosoepomo,
1993;
Van Steenis, 2005).

c. Piper cubeba: Kemukus (Indonesia), kemukus ini terutama


dipelihara sebagai
tanaman yang menghasilkan obat-obatan (Tjitrosoepomo, 1993; Van
Steenis,
2005).
d. Piper retrofractum: Cabe Jawa (Indonesia), dapat digunakan
sebagai tanaman
obat. Dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti: kejang
perut,
muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air
besar, sakit
kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat,
sukar
melahirkan, neurastinia, tekanan darah rendah, pencernaan
terganggu,
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
rematik, tidak hamil, rahim dingin, badan lemah, Stroke dan
sebagainya
(Tjitrosoepomo 1993; Van Steenis).
e. Piper sarmentosum: Cabe Jawa (Indonesia), akar tumbuhan ini
berkhasiat
untuk peluruh air seni, dan batu empedu.
f. Rubia tinctorum: Jenis ini dapat dimanfaatkan sebagai
penghasil zat warna,
terutama pada pabrik atau industri (Tjitrosoepomo 1993; Van
Steenis, 2005).
g. Cinchona ledgerina: Kina (Indonesia), kulit batang tumbuhan
ini sangat
bermanfaat karena menghasilkan berbagai alkaloid seperti kinin,
dapat diolah
menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit Malaria, gatal pada kulit
(Tjitrosoepomo, 1993; Van Steenis, 2005).
h. Coffea arabica, Coffea robusta: Kopi (Indonesia), buah kopi
dapat
dimanfaatkan untuk minuman yang memiliki kenikmatan yang spesial
terutama pada orang yang candu terhadap kopi, dan dapat juga
dipakai untuk
menghilangkan rasa bau, sedangkan benalu yang hidup pada tumbuhan
kopi
dapat dipakai sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
(Tjitrosopomo, 1993; Van Steenis, 2005).
i.
Morinda citrofilia: Mengkudu (Indonesia), sering disebut
dengan buah pace.
Dapat digunakan sebagai penghasil zat warna dapat dimakan sebagai
sayur,
cairan buah pace ini dapat dimanfaatkan sebagai obat tekanan darah
tinggi,
dan berbagai jenis penyakit lainnya (Tjitrosoepomo, 1993; Van
Steenis,
2005).
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

j.
Musaenda frondosa: Bunga Nusa Indah (Indonesia), dimanfaatkan
sebagai
tanaman hias di halaman rumah (Tjitrosoepomo, 1993; Van Steenis,
2005).
k. Gardenia augusta: Bunga Kaca Piring (Indonesia), dimanfaatkan
sebagai
tanaman hias di halaman rumah atau pekarangan (Tjitrosoepomo,
1993; Van
Steenis, 2005).
l. Uncaria gambir: Gambir (Indonesia), dimanfaatkan sebagai
penghasil zat
samak terutama untuk Industri kulit. Selain itu juga dimanfaatkan
sebagai
tambahan untuk makan sirih terutama pada acara adat istiadat.
(Tjitrosoepomo, 1993; Van Steenis).

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
III. DESKRIPSI AREA
3.1. Letak dan Luas Area
Secara administratif kawasan Taman wisata Alam Deleng Lancuk dan
Hutan
Gunung Sinabung terletak di Desa Kuta Bulung, Kecamatan Simpang
Empat
Kabupaten Karo. Lokasi Taman Wisata Alam Deleng Lancuk terletak
pada garis
median 98 20 98 30 BT dan 03 10 03 15 LU. Deleng Lancuk
adalah nama sebuah
bukit yang berada di kawasan Hutan Sibayak II. Di kaki Selatan
terdapat danau seluas

lebih kurang 100 Ha yang dikenal dengan Danau Lau Kawar. Jarak
dari Medan ke
TWA Deleng Lancuk dan Hutan Gunung Sinabung adalah 60 km dan
dapat
ditempuh dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum melalui
Berastagi selama
1 jam 30 menit. Peta daerah pada Lampiran 1.
Hutan Deleng Lancuk mempunyai luas 435 ha, termasuk: Danau Lau
Kawar
yang telah ditunjuk menjadi Taman Wisata Alam sesuai dengan Surat
Keputusan
Menteri Kehutanan No. 08/Kpts/II/1989 tanggal 6 Februari 1989.
Secara
administratif pemerintah Kawasan Hutan Wisata ini terletak di
Kabupaten Daerah
Tingkat II Tanah Karo, Kecamatan Simpang Empat, Desa Kuta Gugung.
Hutan
Gunung Sinabung mempunyai luas areal 13. 844 ha, dan merupakan
gunung tertinggi
di Provinsi Sumatera Utara dan dijadikan sebagai tempat wisata
pendakian.
3.2. Topografi
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya Taman Wisata
Alam
Deleng Lancuk memiliki topografi yang relatif bergelombang
sampai dengan curam.
Taman Wisata Alam Deleng Lancuk terletak pada ketinggian antara
1300 sampai
1600 meter dpl.
3.3. Tipe Iklim
Kawasan Taman Wisata Alam Deleng Lancuk Berdasarkan SchmidtFerguson
mempunyai tipe iklim B, berdasarkan informasi Badan Metereologi
dan Geofisika
diperoleh data curah hujan di kawasan Taman Wisata Alam Deleng
Lancuk berkisar
antara 1250 mm sampai dengan 1700 mm pertahunnya.
3.4. Vegetasi
Berdasarkan pengamatan di lapangan tipe vegetasi dataran tinggi,
ditandai
dengan pohon-pohon besar yang banyak ditumbuhi oleh lumut.
Tumbuhan yang
terdapat pada Hutan Wisata Alam Deleng Lancuk ini didominasi oleh
jenis Keliung
(Quercus), Castanopsis sp, dan jenis Ficus sp, dan juga
Pandanaceae dari jenis
Freycinetia sp yang merambat di pohon-pohon tinggi.
Pada pinggiran danau (tebing) banyak dijumpai berbagai jenis
anggrek pohon

dengan bunga-bungaan yang indah, diantaranya Spatoghlothis


plicata, Phaleonpsis
sp, bermacam-macam Nephenthes (kantong semar), tumbuhan berbatang
basah dan
anggrek tanah.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
IV. BAHAN DAN METODE
4.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kawasan Taman Wisata Alam Deleng Lancuk
Kabupaten Karo. Penelitian dilakukan di 5 bukit dengan berbagai
ketinggian, mulai
dari bulan Januari 2008 sampai dengan Maret 2008. Peta lokasi
dapat di lihat pada
Lampiran 1.
4.2. Pelaksanaan Penelitian
4.2.1. Di Lapangan
Penelitian dilakukan di sepanjang jalur pendakian TWA Deleng
Lancuk yang
ditetapkan secara purposive sampling, dimulai dari ketinggian 1300
mtr dpl sampai
dengan 1600 mtr dpl. Pengamatan di lapangan dilakukan dengan
menggunakan
metoda garis berpetak, pada setiap kawasan jalur pendakian dengan
kenaikan 100 m
dibuat petakan berukuran 10 X 10 m. Jalur pendakian dapat dilihat
pada Lampiran 2.
Pada lokasi pengamatan tersebut, dilakukan pencatatan jenis-jenis
Piperaceae
dan Rubiaceae yang dijumpai. Masing-masing jenis dikoleksi dan
diberi label
gantung bernomor. Dicatat deskripsi ciri-ciri morfologinya, jenis
dan jumlah masingmasing jenis. Spesimen diawetkan dengan alkohol 70% yang terlebih
dahulu disusun
dalam lipatan kertas koran dan memasukkannya ke dalam kantong
plastik. Spesimen
nantinya akan diidentifikasikan di laboratorium.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Pengukuran faktor fisik meliputi, suhu udara, intensitas
cahaya, kelembaban,
ketinggian dan pH tanah di tempat penelitian.
4.2.2. Di Laboratorium
Spesimen tumbuhan yang telah di herbarium di lapangan, dibuka
kembali dan
disusun sedemikian rupa lalu dilakukan:
A. Pengapitan dan pengeringan specimen.
B. Pemberian label.
C. Mounting (pengeplakan).

D. Pengamatan morfologi.
E. Analisis kekerabatan.
F. Identifikasi jenis.
Selanjutnya Spesimen Piperaceae dan Rubiace diidentifikasikan di
Herbarium
MEDA USU Laboratorium Taksonomi tumbuhan Fakultas Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, dengan menggunakan
buku-buku
acuan antara lain:
1. Angiosperm, Taxonomi, Anatomi, Embriologi (Pandey, 1981) .
2. Taksonomi Tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2004).
3. Flora (Van Steenis, C. G. J. V., 1997).
4. Malesian Seed Plants (Balgoy, 1998).
5. Taxonomi of Vascular Plants (Lawrence, 1995).
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
4.3. Metode Penelitian
Metode penelitian menggunakan metode Purposive sampling karena
penentuan lokasi penelitian dengan metode garis berpetak untuk
pengambilan sampel
sebanyak 25 plot yang berukuran 10 X 10 m, yang dilaksanakan pada
kelima bukit
di TWA Deleng Lancuk.
4.4. Analisis Data
Untuk mengetahui jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae
yang dominaan
ditemukan pada setiap lokasi dilakukan analisis data dengan cara
melakukan
pengukuran terhadap:
Kerapatan Suatu Jenis (K):
contohpetakLuas
jenissuatuindividuJumlah
K

=
%x
enis seluruh jKerapa
is suatu jenKerapa
KR 100
tan
tan
=

Kerapatan Relatif (KR):

Frekuensi Suatu Jenis (F):


plotseluruhjumlah
jenissuatukanplotditemuJumlah
F

Frekuansi Relative (FR):

%100

x
jenisseluruhfrekuensiTotal
jenissuatuFrekuensi
FR =
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Indeks Nilai Penting (INP):
INP = KR + FR
(Michael, 1984)
Untuk mengetahui tingkat kesamaan jenis Piperaceae
dan Rubiaceae antar
bukit di lokasi penelitian.
Maka perlu dilakukan uji indeks Similaritas dengan rumus:
Indeks Similaritas (IS) :
)(
2
BA
c
IS
+
=
Keterangan : IS = Indeks Similaritas
A = Jumlah jenis yang terdapat
pada lokasi A
B = Jumlah jenis yang
terdapat pada lokasi B
C = Jumlah jenis yang
terkecil yang terdapat pada kedua
Lokasi yang
dibandingkan
(Muller-Dumbois, 1974)
Untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis yang
terdapat di lokasi
penelitian maka perlu dilakukan uji Indeks keanekaragaman Shannon
Wiener dengan
rumus:
Indeks Keanekaragaman ShannonWiener (H)
pipiH ln' =
N
ni
pi =
dengan :
ni = Jumlah individual suatu jenis
N = Jumlah total individu seluruh jenis
(Michael, 1994)

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Keanekaragaman Jenis Piperaceae dan Rubiaceae


Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lima bukit di
Hutan
TWA Deleng Lancuk, diperoleh 32 jenis yang meliputi herba dan
semak. Jenis-jenis
tersebut termasuk dalam 2 famili dari Divisi Spermatophyta,
seperti tercantum dalam
Tabel 1. Tumbuhan tersebut tersebar mulai dari ketinggian antara
1300 sampai
dengan 1600 m dpl.
Tabel 1. Jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae di Hutan Deleng
Lancuk
No Famili Genus Spesies
1 Piperaceae Piper Piper sp 1
2
Piper sp 2
3
Piper caninum BL
4
Piper crassipes Korth
5
Piper longum
6
Piper recuryum BL
7
Pipersarmentosum ROKS
8
Piper ungaramence
9 Piperomea Piperomea laevifolia (BL)
10
Piperomea tjibodasama
11 Rubiaceae Argostema Argostema involucratum L
12
Argostema subcrassum L
13 Chantium Chantium horridum BL
14 Coffea Coffee malayana Ridl
15 Hedyotis Hedyotis philippensis Merr
16
Hedyotis sp 1
17
Hedyotis sp 2
18 Lasianthus Lasianthus sp
19
Lasianthus tomenthosus
20 Mussaenda Mussaenda sp
21 Mycetia Mycetia malayana
Lanjutan Tabel 1
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Ophiorrhiza Ophiorrhiza blumeana K


Ophiorrhiza bracteata
Pavetta Pavetta indica
Petunga Petunga microcarpa
Psychotria Psychotria sp
Psychotria stipulaceae
Randia Randia microphylla Hook.F
Tarenna Tarenna sp
Tarenna pulchara Ridl

31
32

Uncaria Uncaria longiflora


Urophyllum Urophyllum sp

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah jenis dari tumbuhan yang
diamati
pada 5 lokasi penelitian di Hutan TWA Deleng Lancuk keanekaragaman
Piperaceae
dan Rubiaceae cukup tinggi. Ditemukan 17 genus dan 32 spesies,
yang terdiri dari
Piperaceae 2 genus dan Rubiaceae 15 genus. Genus yang memiliki
jenis yang paling
banyak pada Piperaceae adalah genus Piper diperoleh 8 jenis,
sedangkan Piperomea
hanya 2 jenis, pada Rubiaceae genus yang jenisnya banyak adalah
Genus Hedyotis
diperoleh 3 jenis, sedangkan Argostema, Lasianthus, Ophiorrhiza,
Psycotria, Tarenna,
masing-masing 2 jenis, dan Chantium, Coffee, Mussaenda, Mycetia,
Pavetta,
Petunga, Randia, Uncaria, dan Urophyllum masing-masing 1 jenis.
Keanekaragaman Piperaceae lebih sedikit dibandingkan
dengan
keanekaragaman Rubiaceae, hal tersebut disebabkan karena famili
Rubiaceae
menghasilkan biji yang banyak sehingga memudahkan untuk pemencaran
dan
perkembangbiakannya.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Hal ini sesuai dengan Hutchinson (2000), bahwa
Rubiaceae merupakan
famili yang mempunyai lebih dari 10.000 spesies dan 630 genus yang
tersebar luas
di belahan dunia, khususnya di daerah tropis. Kebanyakan anggota
dari jenis pohon,
herba, semak dan termasuk beberapa liana.
Sebaran jenis-jenis Piperaceae dan Rubiaceae dapat dilihat pada
Tabel 2
berikut ini.
Tabel 2. Sebaran Jenis-Jenis Piperaceae dan Rubiaceae yang
Didapatkan pada Setiap
Bukit di Hutan Deleng Lancuk
No Famili Jenis
Bukit
1 2 3 4 5
1 Piperaceae Piper sp 1 21 16 10 41 35
2 Piper sp 2 18 - 3 3 Piper caninum BL 45 3 18 8 3
4 Piper crassipes Korth - - - 47
5 Piper longum - - 4 6 Piper recuryum BL 12 - - 7 Pipersarmentosum ROKS - - 3 4 3
8 Piper ungaramence - - - 1 14
9 Piperomea laevifolia (BL) - - 7 -

10 Piperomea tjibodasama - - 3 - 11 Rubiaceae Argostema involucratum L - - 12 Argostema subcrassum L - - - 63 324


13 Chantium horridum BL - - - - 5
14 Coffee malayana Ridl - - 9 26 15 Hedyotis philippensis Merr 17 47 57 56 20
16 Hedyotis sp 1 26 - 10 16 13
17 Hedyotis sp 2 - 7 1 - 18 Lasianthus sp 7 17 8 2 5
19 Lasianthus tomenthosus 20 8 17 29 29
20 Mussaenda sp 48 79 47 13 1
21 Mycetia malayana - - 6 14 22 Ophiorrhiza blumeana K 23 52 - 130
23 Ophiorrhiza bracteata - - 15 29 27
24 Pavetta indica - 35 32 19 1

210 808

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Lanjutan Tabel 2
25 Petunga microcarpa 2 - 3 10 23
26 Psychotria sp 1 - - 27 Psychotria stipulaceae - 61 36 62 227
28 Randia microphylla Hook.F 1 1 2 9 7
29 Tarenna sp 1 - - 30 Tarenna pulchara Ridl - - - 2 31 Uncaria longiflora 2 - - 32 Urophyllum sp - - 2 1 Jumlah Individu 244 326 293 615 1722
Dari Tabel 2 bahwa jenis-jenis Piperaceae dan
Rubiaceae tersebar mulai dari
bukit I sampai dengan bukit V. Jenis-jenis Rubiaceae dari bukit I
sampai dengan
bukit V cendrung bervariasi. Penyebaran Piperaceae dan Rubiaceae
cenderung
menurun pada bukit II. Hal ini disebabkan karena jenis-jenis yang
terdapat pada bukit
II harus dapat beradaptasi dengan permukaan bukit yang terbuka
karena jumlah
pepohonan berkurang sehingga cahaya matahari langsung kepermukaan
bukit.
Resosoedarmo (1989), menyatakan bahwa karakteristik dari hutan
hujan
tropis adalah mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi dan hanya
jenis tertentu
saja yang dapat toleran dan mampu hidup, tekstur tanah padat dan
keras. Holdridge
(1967) dalam Ewusie (1990) juga menyatakan bahwa kekurangan
keanekaragaman
dalam jenis dapat dikaitkan dengan meningkatnya ketinggian dan
curah hujan yang
berkurang.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Jumlah jenis Piperaceae dan Rubiaceae dapat dilihat pada Gambar 7
berikut:
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Ju
m
la
h
I II III IV V
Bukit
Piperaceae Rubiaceae
Gambar 7. Perbandingan Jumlah Jenis
Dari Gambar 7 dapat dilihat bahwa jumlah jenis
Piperaceae/Rubiaceae pada
bukit II paling rendah dari pada keempat bukit yang lain, terdapat
2 Piperaceae dan 9
Rubiaceae yang termasuk kedalam 2 famili dengan jumlah 326 jenis
(Lampiran 3).
Sementara di bukit I, III, IV, dan V sebagai berikut:
Bukit I
: 5 Piperaceae dan 11 Rubiaceae dengan jumlah 244
jenis
Bukit III : 7 Piperaceae dan 14 Rubiaceae dengan jumlah 293 jenis
Bukit IV : 4 Piperaceae dan 16 Rubiaceae dengan jumlah 615 jenis
Bukit V : 5 Piperaceae dan 14 Rubiaceae dengan jumlah 1722 jenis
Tingginya jumlah jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada bukit I, III,
IV, dan V,
kemungkinan karena kondisi fisik lingkungannya lebih baik
dibandingkan pada bukit
II. Pada bukit I, III, IV, dan V. Pada lokasi tersebut kelembaban
udara rata-rata 94%
(Lampiran 5) dan intensitas cahaya 355 lux (Lampiran 5). Hal ini
sesuai dengan
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gunadi (1985), bahwa iklim suatu daerah tertentu diketahui
merupakan faktor
pertama yang menentukan jenis-jenis tanaman yang tumbuh di
dalamnya, tipetipenya, cara dan kebiasaan tumbuhnya, kebutuhan akan cahaya
matahari, temperatur
udara dan kelembaban udara.
5.2. Distribusi Jenis pada Kelima Bukit

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa terjadi


perbedaan jumlah
jenis antara bukit I, II, III, IV dan V, baik dari jumlah jenis
maupun jumlah genus,
(Tabel 2). Hal ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan tutupan
tajuk dari pohon
yang ada di sekitarnya. Pada bukit II jenis-jenis Piperaceae dan
Rubiaceae kurang
ternaung atau langsung terkena cahaya matahari bahkan tekstur
tanahnya padat dan
keras.
Pada bukit II kurang ternaung (langsung kena cahaya matahari)
bahkan
tekstur tanahnya padat, karena terlalu sering dilalui oleh
pengunjung dan terdapat
tempat peristirahatan, yang mengakibatkan jenis-jenis Piperaceae
dan Rubiaceae yang
kurang toleran tidak dapat bertahan hidup. Resosoedarmo (1989)
menyatakan bahwa
karakteristik dari hutan hujan tropis adalah mempunyai
keanekaragaman jenis yang
tinggi dan hanya jenis tertentu saja yang dapat toleran dan mampu
hidup, tekstur
tanah padat dan keras.
Komposisi dan keanekaragaman jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada
kelima
bukit sangat dipengaruhi faktor lingkungan seperti cahaya,
kelembaban, pH tanah,
tutupan tajuk dari pohon sekitarnya, dan tingkat kompetisi dari
masing-masing jenis.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.3. Pemanfaatan Piperaceae dan Rubiaceae
Dari hasil penelitian diperoleh 32 jenis Piperaceae dan Rubiaceae
di TWA
Deleng Lancuk. Menurut informasi dari masyarakat setempat sebagian
dari
Piperaceae dan Rubiaceae tersebut digunakan sebagai bahan obatobatan tradisional,
tetapi belum terdapat di dalam buku-buku farmasi. Jenis Piperaceae
dan Rubiaceae
ini semua sudah diidentifikasi dan memiliki nama ilmiah, tetapi
sampai saat ini belum
diketahui zat kimia apa yang terkandung dan efek farmakologinya.
Beberapa jenis dari Piperaceae dan Rubiaceae di TWA Deleng Lancuk
yang
memiliki manfaat sebagai tanaman obat adalah:
1. Piper recuryum BL : manfaatnya sebagai obat cuci badan atau
sebagai bahanbahan oukup (mandi uap tradisional).
2. Piper crassipes Kort : manfaatnya sebagai obat anti racun hewan
atau bisa.
3. Argostemma involucratum L : manfaatnya sebagai obat gatal pada
kulit atau
alergi pada kulit.

4. Ophiorrhiza bracteata : manfaatnya sebagai obat penurun panas


demam.
5. Tarenna pulchara Ridl : manfaatnya sebagai obat panas dalam.
6. Uncaria longiflora : manfaatnya sebagai obat cuci badan atau
sebagai bahanbahan oukup (mandi uap tradisional).
5.4. Indeks Nilai Penting
Indeks nilai penting (INP) menyatakan kepentingan suatu jenis
tumbuhan
serta memperlihatkan peranannya dalam komunitas, di mana nilai
penting itu didapat
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
dari hasil penjumlahan Frekuensi Relatif (FR) dan Kerapatan
Relatif (KR). Indeks
nilai penting dari bukit I dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 8
berikut ini.
Tabel 3. Nilai K, KR, F, FR, dan INP
BUKIT I

Jenis
Jumlah
K
Ind/Ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper sp 1 21 84 21.88 0.2400 31.58 53.45
2 Piper sp 2 18 72 18.75 0.0800 10.53 29.28
3 Piper caninum BL 45 180 46.88 0.4000 52.63 99.51
4 Piper recuryum BL 12 48 12.50 0.0400 5.26 17.76
96 384 100.00 0.7600 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Hedyothis philippensis 17 68 11.49 0.2000 13.16 24.64
2 Hedyothis sp 1 26 104 17.57 0.1600 10.53 28.09
3 Lasianthus sp 7 28 4.73 0.0800 5.26 9.99
4 Lasianthus tomenthosus 20 80 13.51 0.3200 21.05 34.57
5 Mussaenda sp 48 192 32.43 0.4800 31.58 64.01
6 Ophioorrhiza blumeana 23 92 15.54 0.0400 2.63 18.17
7 Petunga macrocarpa 2 8 1.35 0.0400 2.63 3.98
8 Psycotria sp 1 4 0.68 0.0400 2.63 3.31
9 Randia (Macrophyla) 1 4 0.68 0.0400 2.63 3.31
10 Tarenna pulchara Ridl 1 4 0.68 0.0400 2.63 3.31
11 Uncaria acida Merr 2 8 1.35 0.0800 5.26 6.61

148 592 100.00 1.5200 100.00 200.00


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
P iperac eae
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
P iperac eae
P iper s p 1 P iper s p 2 P iper c aninum P iper rec uryum B L

Gambar 8. Indeks Nilai Penting Bukit I


Jenis yang memiliki KR tertinggi pada bukit I,
untuk Piperaceae adalah
Piper caninum BL. Hal ini menunjukkan bahwa ini merata (46,88%)
dan yang
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
terendah adalah Piperre recuryum BL (12,50%) , jenis Rubiaceae
yang memiliki KR
tertinggi (32,43%) adalah Mussaenda sp dan yang terendah adalah
Psycotria sp,
Randia microphyla Hook, Tarenna pulchara Ridl (0,68%).
Tinggi rendahnya nilai Kerapatan Relatif (KR) dari jenis
Piperaceae dan
Rubiaceae menunjukkan keadaan lingkungan yang berubah, meliputi
penurunan
suhu, kelembaban yang tinggi dan tanah yang miskin nutrisi seiring
laju penambahan
ketinggian tempat dan daya tumbuh dan penyebaran biji yang tidak
efektif. Menurut
Suseno & Riswan dalam Sofyan (1991), kerapatan tumbuhan
dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
serta
tersedianya biji.
Dari Tabel 3 dapat dilihat nilai Frekuensi Relatif
(FR). Nilai FR tertinggi
pada Piperaceae adalah Piper caninum BL (52,63%) dan yang paling
rendah adalah
Piper recuryum BL(5,62%), sedangkan pada Rubiaceae nilai FR yang
tertinggi
adalah Mussaenda sp (31,58%) dan yang terendah adalah Ophiorrhiza
blumeana
Kort, Petunga macrocarpa Dc, Psycotria sp,Randia microphylla Hook,
dan Tarenna
pulchara Ridl. (2,63%). Hal ini menunjukkan bahwa Piper caninum BL
dan

Mussaenda sp tersebar merata pada bukit I, sedangkan jenis yang


memiliki FR rendah
tidak tersebar merata.
Pada bukit I INP Piperaceae berkisar antara 17,76%-99,51%. Jenis
tumbuhan
yang memiliki INP tertinggi adalah Piper caninum BL yaitu 99,51%.
Hal ini
menunjukkan bahwa jenis ini dominan pada bukit I, sedangkan INP
dari Rubiaceae
berkisar antara 3,31%-64,01%. Jenis tumbuhan yang memiliki INP
tertinggi adalah
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Mussaenda sp yaitu 64,01%. Menurut Setiadi (1989) dalam Sofyan
(1991), jenis
tumbuhan yang mempunyai indeks nilai penting diantara vegetasi
sesamanya disebut
jenis yang dominan. Hal ini mencerminkan tingginya kemampuan jenis
tersebut
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada dan dapat
bersaing terhadap
jenis lainnya.
Indeks nilai penting pada bukit II dapat dilihat pada Tabel 4
Gambar 9 berikut:
Tabel 4. Nilai K, KR, F, FR, dan INP
BUKIT II

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum BL 3 12 15.79 0.1200 37.50 53.29
2 Piper sp 1 16 64 84.21 0.2000 62.50 146.71
19 76 100.00 0.3200 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Hedyotis philippensis 47 188 15.31 0.6000 22.06 37.37
2 Hedyotis sp 2 7 28 2.28 0.1200 4.41 6.69
3 Lasianthus sp 17 68 5.54 0.2000 7.35 12.89
4 Lasianthus tomenthosus 8 32 2.61 0.1600 5.88 8.49
5 Mussaenda sp 79 316 25.73 0.6800 25.00 50.73
6 Ophiorrhiza blumeana 52 208 16.94 0.0800 2.94 19.88
7 Pavetta indica L 35 140 11.40 0.3600 13.24 24.64
8 Psycotria stipulaceae 61 244 19.87 0.4800 17.65 37.52

9 Randia microphylla 1 4 0.33 0.0400 1.47 1.80


307 1.228 100.00 2.7200 100.00 200.00

0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
140.00%
160.00%
Piperaceae
Piperaceae
Piper caninum Bl Piper sp 1
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
Rubiaceae
Rubiaceae
Hedyotis philippensis Merr Hedyotis sp 2
Lasianthus sp Lasianthus tomenthosus
Mussaenda sp Ophiorrhiza blumeana Korth
Pavetta indica Psycotria stipulaceae Wall
Randia microphylla Hook
Gambar 9. Indeks Nilai Penting Bukit II
Dari data yang diperoleh dari analisis vegetasi pada bukit II,
didapat indeks
nilai penting (INP) pada Piperacea berkisar antara 53,29%-146,71%.
Jenis tumbuhan
yang dominan adalah Piper sp 1 yaitu 146,71%, sedangkan pada
Rubiaceae berkisar
antara 1,80%-50,73%, dan jenis tumbuhan yang memiliki INP
tertinggi adalah
Mussaenda sp 50,73%. Jadi jenis yang dominan pada bukit II untuk
Piperaceae
adalah Piper sp 1 Rubiaceae adalah Mussaenda sp.

Frekuensi kehadiran suatu jenis organisma di suatu habitat


menunjukkan
kesering hadiran jenis tersebut dihabitat itu. Dari frekuensi
kehadiran dapat tergambar
penyebaran jenis tersebut pada habitat. Frekuensi relatif suatu
jenis adalah proporsi
frekuensi semua jenis (Suin, 2002).
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Nilai Frekuensi Relatif (FR) tertinggi pada
Piperaceae adalah Piper sp 1
yaitu 62,50%, sedangkan pda Rubiaceae adalah Mussaenda sp 25,00%.
Jenis-jenis
tersebut mampu bertahan hidup dan berkembang dengan baik serta
memiliki
penyebaran yang luas. Keadaan ini menunjukkan bahwa jenis-jenis
tersebut toleran
terhadap kondisi yang ekstrim. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan Loveless
(1989), bahwa sebagian tumbuhan dapat berhasil tumbuh dalam
kondisi lingkungan
yang beranekaragam sehingga tumbuhan tersebut cendrung berkembang
luas.
Nilai Frekuensi Relatif terendah pada Piperaceae adalah Piper
caninum Bl
37,50%, sedangkan Rubiaceae yang terendah Randia microphyla Hook
1,47%. Nilai
FR yang rendah menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut mempunyai
jumlah yang
paling sedikit. Ini juga diduga karena faktor lingkungan yang
kurang cocok dengan
syarat tumbuh dari tumbuhan itu.
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa jenis yang memiliki nilai
Kerapatan Relatif
(KR) tertinggi pada Piperaceae adalah Piper sp 1 84,21% sedangkan
pada Rubiaceae
adalah Mussaenda sp 25,73%. Dari nilai KR juga dapat diketahui
bahwa jenis-jenis
di atas memiliki penyebaran yang luas. Menurut Syahbudin (1987),
Kerapatan Relatif
(KR) dari masing-masing jenis merupakan gambaran presentase
penyebaran suatu
jenis tumbuhan pada suatu areal, dan juga disebabkan oleh faktor
penyebaran, daya
tumbuh biji dan faktor lingkungan. Dengan demikian semakin besar
KR maka jenis
tersebut cendrung tersebar merata pada suatu areal.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Selain itu juga didukung oleh faktor fisik lingkungan yang sesuai
yaitu antara
lain suhu udara 16,0C, suhu tanah 18,9C, kelembaban udara 94%,
pH tanah 4,4

intensitas cahaya 355,3 lux yang mendukung pertumbuhan dan


perkembangannya.
Menurut Ewuise (1990), menyatakan bahwa cahaya, temperatur, dan
air secara
ekologis merupakan faktor lingkungan yang penting.
Jenis Nilai KR terendah pada Piperaceae adalah Piper caninum BL
15,795%
Sedangkan Rubiaceae adalah Randia microphylla Hook 0,33%. Hal ini
mungkin
disebabkan kondisi lingkungan yang ekstrim dan juga aktifitas para
pendaki. Menurut
Tjondronegoro (1979), penyebaran tumbuhan selain karena sebabsebab yang terjadi
secara alami juga dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Indeks nilai penting pada bukit III dapat dilihat pada Tabel 5
Gambar 9
berikut ini.
Tabel 5. Nilai K, KR, F, FR, dan INP
BUKIT III
Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum BL 18 72 37.50 0.3200 40.00% 77.50%
2 Piper longum L 4 16 8.33 0.0400 5.00% 13.33%
3 Piper sarmentosum 3 12 6.25 0.0800 10.00% 16.25%
4 Piper sp 2 3 12 6.25 0.0400 5.00% 11.25%
5 Piper sp 1 10 40 20.83 0.1600 20.00% 40.83%
6 Piperomia leavifolia 7 28 14.58 0.0800 10.00% 24.58%
7 Piperomia tjibodasama 3 12 6.25 0.0800 10.00% 16.25%
48 192 100.00 0.8000 100.00% 200.00%
Rubiaceae
1 Coffea malayana 9 36 3.67 0.1600 5.71% 9.39%
2 Hedyothis philippensis 57 228 23.27 0.6000 21.43% 44.69%
3 Hedyothis sp 2 1 4 0.41 0.0400 1.43% 1.84%
4 Hedyotis sp 1 10 40 4.08 0.0800 2.86% 6.94%
5 Lasianthus sp 8 32 3.27 0.0800 2.86% 6.12%
6 Lasianthus tomenthosus 17 68 6.94 0.1600 5.71% 12.65%
7 Mussaenda sp 47 188 19.18 0.5600 20.00% 39.18%
8 Mycetia malayana 6 24 2.45 0.1200 4.29% 6.73%
9 Ophiorriza bracteata 15 60 6.12 0.1200 4.29% 10.41%

10
11
12
13
14

Pavetta indica L 32 128 13.06 0.4400 15.71% 28.78%


Petunga microcarpa 3 12 1.22 0.0400 1.43% 2.65%
Psycotria stipulaceae 36 144 14.69 0.3200 11.43% 26.12%
Randia microphylla 2 8 0.82 0.0400 1.43% 2.24%
Urophyllum sp 2 8 0.82 0.0400 1.43% 2.24%
245 980 100.00 2.8000 100.00% 200.00%
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Piperaceae
Piperaceae Piper caninum BL
Piper longum l
Piper sarmentosum Roks
Piper sp 2
Piper sp 1
Piperomia lavifolia
Piperomia Tjibodasama
C.D.C
R ubiac eae
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
140.00%
160.00%
180.00%
200.00%
R ubiac eae
C offea malayana ridl Hedyotis philippens is Merr
Hedyotis s p 2 Hedyotis s p 1
L as ianthus s p L as ianthus tomenthos us B l
Mus s aenda s p Myc etia malayana
Ophiorrhiz a brac teata P avetta indic a L
P etunga mic roc arpa Dc P s yc otria s tipulac eae Wall
R andia mic rophylla Hook Urophyllum
Gambar 10. Indeks Nilai Penting Bukit III
Pada bukit III INP Piperaceae berkisar antara 11,25%-77,50%. Jenis
tumbuhan yang memiliki INP tertinggi adalah Piper caninum BL yaitu
77,50%. Hal
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo

Sumatera Utara, 2008.


ini menunjukkan bahwa jenis ini dominan pada bukit III. INP dari
Rubiaceae
berkisar antara 1,85%-45,28%. Jenis tumbuhan yang memiliki INP
tertinggi adalah
Hedyothis philippensis Merr yaitu 45,28 %. Menurut Setiadi (1989)
dalam Sofyan
(1991), jenis tumbuhan yang mempunyai indeks nilai penting
diantara vegetasi
sesamanya disebut jenis yang dominan. Hal ini mencerminkan
tingginya kemampuan
jenis tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada
dan dapat
bersaing terhadap jenis lainnya.
Jenis yang memiliki KR tertinggi pada bukit III, pada Piperaceae
adalah
Piper caninum BL (37,50%). Hal ini menunjukkan bahwa penyebaran
jenis ini merata
dan yang terendah adalah Piper sp 2 (6,25%), sedangkan Rubiaceae
jenis yang
memiliki KR tertinggi (23,85%) adalah Hedyothis philippensis Merr
dan yang
terendah adalah Hedyothis sp 2, (0,42%).Tinggi rendahnya nilai KR
dari jenis diatas
menunjukkan keadaan lingkungan yang berubah, meliputi penurunan
suhu,
kelembaban yang tinggi dan tanah yang miskin nutrisi seiring laju
penambahan
ketinggian tempat dan daya tumbuh dan penyebaran biji yang tidak
efektif. Menurut
Suseno & Riswan dalam Sofyan (1991), kerapatan tumbuhan
dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
serta
tersedianya biji.
Dari Tabel 5, pada bukit III dapat dilihat juga
nilai FR. Nilai tertinggi pada
Piperaceae adalah Piper caninum BL (40,00%) dan yang paling rendah
adalah Piper
longum dengan Piper sp 2 (5,00%), sedangkan pada Rubiaceae yang
tertinggi adalah
Hedyotis philippensis Merr (21,43%) dan yang terendah adalah
hedyotis sp1, Petunga
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
macrocarpa Dc, Randia microphylla Hook, dan Urophyllum sp (1,43%).
Hal ini
menunjukkan bahwa Piper caninum BL dan Hedyotis philippensis Merr
tersebar
merata pada bukit III, sedangkan jenis yang memiliki FR rendah
tidak tersebar
merata.
Indeks nilai penting pada bukit IV dapat dilihat pada Tabel 6
Gambar 11
berikut ini.

Tabel 6. Nilai K, KR, F, FR, dan INP


BUKIT IV
Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum 8 32 14.81 0.2000 25.00 39.81
2 Piper sarmentosum 4 16 7.41 0.1200 15.00 22.41
3 Piper sp 1 41 164 75.93 0.4400 55.00 130.93
4 Piper ungaramence 1 4 1.85 0.0400 5.00 6.85
54 216 100.00 0.8000 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Argostemma involucratum 210 840 37.43 0.2400 6.90 44.33
2 Argostemma subcrassum 63 252 11.23 0.1600 4.60 15.83
3 Coffea malayana RIDL 26 104 4.63 0.2400 6.90 11.53
4 Hedyothis pilippensis 56 224 9.98 0.6000 17.24 27.22
5 Hedyothis sp 1 16 64 2.85 0.1200 3.45 6.30
6 Lasianthus sp 2 8 0.36 0.0400 1.15 1.51
7 Lasianthus tomenthosus 29 116 5.17 0.2400 6.90 12.07
8 Mussenda sp 13 52 2.32 0.2000 5.75 8.06
9 Mycetia malayana 14 56 2.50 0.0400 1.15 3.64
10 Ophiorrhiza bracteata 29 116 5.17 0.2800 8.05 13.22
11 Pavetta indica L 19 76 3.39 0.3600 10.34 13.73
Lanjutan Tabel 6
12 Petunga macrocarpa 10 40 1.78 0.1600 4.60 6.38
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
13 Psycotria stipulaceae 62 248 11.05 0.4800 13.79 24.84
14 Randia microphylla 9 36 1.60 0.2400 6.90 8.50
15 Tarenna pulchara 2 8 0.36 0.0400 1.15 1.51
16 Urophyllum sp 1 4 0.18 0.0400 1.15 1.33
Jumlah 561 2.244 100.00 3.4800 100.00 200.00
P iperac eae
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
R ubiac eae Argos temma involuc ratum L

Argos temma s ubc ras s um L


C offea malayana R idl
Hedyothis piliphens is Merr
R ubiac eae
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
R ubiaceae
Argos temma involucratum L Argos temma s ubcras s um L
C offea malayana R idl Hedyothis piliphens is Merr
Hedyothis s p 1 L as ianthus s p
L as ianthus tomenthos us B L Mus s aenda s p
Mycetia malayana O phiorrhiza bracteata
P avetta indica L P etunga macrocarpa Dc
P s ycotria s tipulaceae Wall R andia microphylla Hook
T arenna pulchara R idl Urophyllum s p
Gambar 11. Indeks Nilai Penting Bukit IV
Dari data yang diperoleh dari analisis vegetasi pada bukit IV,
didapat indeks
nilai penting (INP) pada Piperaceae berkisar antara 6,85%-130,93%,
Jenis tumbuhan
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
yang tertinggi adalah Piper sp 130,93%, sedangkan pada Rubiaceae
berkisar antara
1,33%-44,33%, jenis tumbuhan yang memiliki INP tertinggi adalah
Argostemma
involucratum L.
Nilai Frekuensi Relatif (FR) tertinggi pada Piperaceae adalah
Piper sp 1 yaitu
55,00%, sedangkan pada Rubiaceae adalah Hedyotis philippensis Merr
17,24%.
Tingginya nilai ini menunjukkan banyaknya jumlah jenis tersebut
pada bukit IV.
Jenis-jenis tersebut mampu bertahan hidup dan berkembang dengan
baik serta
memiliki penyebaran yang luas. Keadaan ini menunjukkan bahwa
jenis-jenis tersebut
toleran terhadap kondisi yang ekstrim. Hal ini sesuai dengan yang
dinyatakan
Loveless (1989), bahwa sebagian tumbuhan dapat berhasil tumbuh
dalam kondisi
lingkungan yang beraneka ragam sehingga tumbuhan tersebut cendrung
berkembang
luas.
Nilai Frekuensi Relatif terendah pada Piperaceae adalah Piper
Ungaramence
(miq) C.D.C 5,00%, sedangkan Rubiaceae yang terendah Lasianthus
sp, Mycetia
malayana, Tarenna pulchara Ridl, Urophyllum sp 1,15%. Nilai FR
yang rendah
menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut mempunyai jumlah yang
paling sedikit. Hal

tersebut juga diduga karena faktor lingkungan yang kurang cocok


dengan syarat
tumbuh dari tumbuhan itu.
Dari Tabel 6 juga dapat diketahui bahwa jenis yang
memiliki nilai kerapatan
Relatif (KR) tertinggi pada Piperaceae adalah Piper sp 1 75,93%,
sedangkan pada
Rubiaceae adalah Argostemma involucratum L 37,43%. Dari nilai KR
juga dapat
diketahui bahwa jenis-jenis di atas memiliki penyebaran yang luas.
Menurut
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Syahbudin (1987), Kerapatan Relatif (KR) dari masing-masing jenis
merupakan
gambaran presentase penyebaran suatu jenis tumbuhan pada suatu
areal, dan juga
disebabkan oleh faktor penyebaran, daya tumbuh biji dan faktor
lingkungan. Dengan
demikian semakin besar KR maka jenis tersebut cendrung tersebar
merata pada suatu
areal.
Selain itu juga didukung oleh faktor fisik lingkungan yang sesuai
yaitu antara
lain suhu udara 16,0C, suhu tanah 18,9C, kelembaban udara 94%,
pH tanah 4,4
intensitas cahaya 355,3 lux yang mendukung pertumbuhan dan
perkembangannya.
Menurut Ewuise (1990), cahaya, temperatur, dan air secara ekologis
merupakan
faktor lingkungan yang penting
Jenis Nilai KR terendah pada Piperaceae adalah Piper ungaramence
(miq)
C,D,C 1,85% Sedangkan Rubiaceae adalah Urophyllum sp 0,18%. Nilai
KR yang
rendah menunjukkan bahwa jenis-jenis tersebut mempunyai penyebaran
yang sempit.
Hal ini mungkin disebabkan kondisi lingkungan yang ekstrim dan
juga aktifitas para
pendaki gunung.
Indeks nilai penting pada bukit Jenis Nilai KR terendah pada
Piperaceae
adalah Piper ungaramence (miq) C,D,C 1,85%, sedangkan Rubiaceae
adalah
Urophyllum sp 0,18%. Nilai KR yang rendah menunjukkan bahwa jenisjenis tersebut
mempunyai penyebaran yang sempit. Hal ini mungkin disebabkan
kondisi lingkungan
yang ekstrim dan juga aktivitas para pendaki gunung.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Indeks nilai penting pada bukit V dapat dilihat pada Tabel 7
Gambar 9 berikut
ini.

Tabel 7. Nilai K, KR, F, FR, dan INP


BUKIT V
Jenis
Jumlah
K
Ind/Ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum 3 12 2.94% 0.1200 9.38% 12.32%
2 Piper crassipes 47 188 46.08% 0.5600 43.75% 89.83%
3 Piper sarmentosum 3 12 2.94% 0.0800 6.25% 9.19%
4 Piper sp 1 35 140 34.31% 0.3600 28.13% 62.44%
5 Piper ungaramence 14 56 13.73% 0.1600 12.50% 26.23%
102 408 100.00% 1.2800 100.00% 200.00%
Rubiaceae
1 Argostemama subcrassum 324 1.296 20.00% 0.6400 15.24% 35.24%
2 Argostemma involucratum 808 3.232 49.88% 0.8800 20.95% 70.83%
3 Chantium horridum 5 20 0.31% 0.0400 0.95% 1.26%
4 Hedyothis philippensis 20 80 1.23% 0.2800 6.67% 7.90%
5 Hedyothis sp 1 13 52 0.80% 0.1600 3.81% 4.61%
6 Lasianthus sp 5 20 0.31% 0.0400 0.95% 1.26%
7 Lasianthus tomenthosus 29 116 1.79% 0.3600 8.57% 10.36%
8 Mussaenda sp 1 4 0.06% 0.0400 0.95% 1.01%
9 Ophiorrhiza blumeana 130 520 8.02% 0.2400 5.71% 13.74%
10 Ophiorrhiza bracteata 27 108 1.67% 0.1600 3.81% 5.48%
11 Pavetta indica L 1 4 0.06% 0.0400 0.95% 1.01%
12 Petunga macrocarpa 23 92 1.42% 0.4800 11.43% 12.85%
13 Psycotria stipulaceae 227 908 14.01% 0.6800 16.19% 30.20%
14 Randia microphylla 7 28 0.43% 0.1600 3.81% 4.24%
1620 6.480 100.00% 4.2000 100.00% 200.00%

P iperac eae
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%

70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
P iperac eae
P iper c aninum B L P iper c ras s ipes K orth
P iper s armenthos um R oks P iper s p 1
P iper ungaramenc e (miq) C .D.C
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

R ubiaceae
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
R ubiaceae
Argostemma subcrassum L Argostemma involucratum L C hantium
horridum B L
Hedyothis philippens is Merr Hedyothis sp 1 L as ianthus sp
L as ianthus tomenthosus B L Mussaenda sp O phiorrhiza blumeana
K orth
O phiorrhiza P avetta indica L P utunga macrocarpa Dc
P sycotria s tipulaceae Wall R andia microphylla Hook
Gambar 12. Indeks Nilai Penting Bukit V
Pada bukit V INP Piperaceae berkisar antara 9,19%-89,83%. Jenis
tumbuhan
yang memiliki INP tertinggi adalah Piper crassipes Korth yaitu
89,83%. Hal ini
menunjukkan bahwa jenis ini dominan pada bukit V. INP dari
Rubiaceae berkisar
antara 1,01%-70,83%. Jenis tumbuhan yang memiliki INP tertinggi
adalah
Argostemma involucratum yaitu 70,83% %. Menurut Setiadi (1989)
dalam Sofyan
(1991), jenis tumbuhan yang mempunyai indeks nilai penting
diantara vegetasi
sesamanya disebut jenis yang dominan. Hal ini mencerminkan
tingginya kemampuan
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
jenis tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada
dan dapat
bersaing terhadap jenis lainnya.
Jenis yang memiliki KR tertinggi pada bukit V.
Pada Piperaceae adalah

Piper crassipes Korth (46,08%). Hal ini menunjukkan bahwa


penyebaran jenis ini
merata dan yang terendah adalah Piper caninum BL, dan Piper
sarmentosum Roks
(2,94%), sedangkan Rubiaceae jenis yang memiliki KR tertinggi
(49,88%) adalah
Argostemma involucratum L dan yang terendah adalah Mussaenda sp
dan Pavetta
indica L (0,06%).
Tinggi rendahnya nilai KR menunjukkan keadaan lingkungan yang
berubah,
meliputi penurunan suhu, kelembaban yang tinggi dan tanah yang
miskin nutrisi
seiring laju penambahan ketinggian tempat dan daya tumbuh dan
penyebaran biji
yang tidak efektif. Menurut Suseno & Riswan dalam Sofyan (1991),
kerapatan
tumbuhan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhan dan
perkembangan serta tersedianya biji.
Dari Tabel 7 dapat dilihat juga nilai FR. Nilai
tertinggi pada Piperaceae
adalah Piper crassipes Korth (43,75%) dan yang paling rendah
adalah Piper
sarmentosum Roks (6,25%), sedangkan pada Rubiaceae yang tertinggi
adalah
Argostemma involucratum (20,95%) dan yang terendah adalah Chantium
horridum,
Lasianthus sp, Mussaenda sp, dan Pavetta indica L (0,95%). Hal ini
menunjukkan
bahwa Piper crassipes Korth dan Argostemma involucratum tersebar
merata pada
bukit V, sedangkan jenis yang memiliki FR rendah tidak tersebar
merata.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Faktor lain yang menyebabkan hal ini adalah keadaan lingkungan
yang
ekstrim, di mana suhu rendah, kelembaban tinggi, pH rendah, tanah
dengan unsur
hara yang sedikit, angin yang kuat serta intensitas cahaya yang
tinggi. Menurut
Resosoedarmo et al. (1989) dalam suatu komunitas pengendali
kehadiran jenis-jenis
dapat berupa suhu atau beberapa jenis tertentu atau dapat pula
sifat-sifat fisik habitat.
Menurut Pramono (1992), pertumbuhan selain dipengaruhi oleh faktor
genetik
juga dipengaruhi oleh interaksinya dengan lingkungan. Pengaruh
lingkungan terdiri
faktor tanah, iklim, mikroorganisma, kompetisi dengan organisma
lain. Lebih lanjut
Daniel et al,. (1992) menambahkan bahwa pertumbuhan juga
dipengaruhi oleh zat-zat

organik yang tersedia, kelembaban, sinar matahari, tersedianya air


dalam tanah dan
proses fisiologi tumbuhan tersebut.
5.5. Indeks Keanekaragaman (H) dan Indeks Keseragaman (E)
Nilai indeks Keanekaragaman (H) dan Indeks Keseragaman (E)
dapat dilihat
pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman
Piperaceae
Bukit H E
I 1,2614 0,909928
II 0,4362 0,629249
III 1,7023 0,874816
IV 0,758666 0,547262
V 1,204065 0,748128
Rubiaceae
Bukit H E
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
I 1,8410 0,767761
II 1,8662 0,849328
III 2,1692 0,821948
IV 2,1205 0,764794
V 1,5086 0,571649
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai indeks Keanekaragaman
Shannon
Wiener (H) Piperaceae dan Rubiaceae pada bukit I adalah 1,2614
untuk Piperaceae
dan Rubiaceae 1,8410, pada bukit II Piperaceae 0,4362 dan
Rubiaceae 1,8662, pada
bukit III Piperacaeae 1,7023 dan Rubiaceae 2,1692, pada bukit IV
Piperaceae adalah
0,758666 dan pada Rubiacea 2,1205, pada bukit V pada Piperaceae
1,204065 dan
Rubiaceae 1,5086. Indeks Keanekaragaman tertinggi bukit I pada
Piperaceae yaitu
pada bukit III 1,7023 sedangkan Rubiaceae memiliki Indeks
Keanekaragaman yang
tertinggi pada bukit III 2,1692. Sedangkan Indeks Keanekaragaman
yang terendah
pada Piperceae adalah pada bukit II yaitu 0,4362 sedangkan indeks
Keanekaragaman
yang terendah pada Rubiaceaea dalah pada bukit V sebesar 1.5086.
Menurut Masson (1980), kisaran dan pengelompokan indeks
keanekaragaman
yaitu keanekaragaman rendah apabila H< 1, keanekaragaman sedang
apabila 1< H
< 3 dan keanekaragaman tinggi apabila H > 3.
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa nilai indeks Keanekaragaman
Piperaceae dan Rubiaceae di Deleng Lancuk tergolong sedang,
kecuali pada bukit II

keanekaragaman Piperaceaenya tergolong rendah yaitu 0,4362. Odum


(1971)
menyatakan bahwa semakin banyak jumlah spesies, maka semakin
tinggi
keanekaragamannya. Sebaliknya, bila nilainya kecil maka komunitas
tersebut
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
didominasi oleh satu atau sedikit jenis. Keanekaragaman jenis di
pengaruhi oleh
pembagian penyebaran individu dalam tiap jenisnya, karna suatu
komunitas walau
pun banyak jenisnya tetapi bila penyebaran individu tidak merata
maka
keanekaragaman jenis di nilai rendah.
Dari Tabel 8 juga dapat dilihat indeks keseragaman Piperaceae dan
Rubiaceae
adalah pada bukit I pada Piperaceae 0,909928 dan Rubiaceae
0,767761, pada bukit II
Piperaceae 0,629249 dan Rubiaceae 0,849328, pada bukit III pada
Piperaceae
0,874816 dan pada Rubiaceae 0,821948, pada bukit IV Piperaceae
0,547262 dan
Rubiaceae 0,764794, pada bukit V Piperaceae 0,748128 dan Rubiaceae
0,571649.
Pada lima bukit penelitian Piperaceae memiliki indeks keseragaman
yang
tertinggi pada bukit I 0,909928 sedangkan Rubiaceae pada bukit II
0,849328. Hal ini
menujukan bahwa keseragaman jenis Peraceae pada bukit I dan
Rubiaceae pada bukit
II lebih tinggi dibandingkan jenis Piperaceae dan Rubiaceae pada
bukit yang lain.
Menurut Krebs (1985) keseragaman rendah apabila E bernilai 0-0,5
dan keseragaman
tinggi apabila E bernilai 0,5-1 sehingga dapat dikatakan bahwa
pada kelima bukit
penelitian jenis-jenis Piperaceae/Rubiaceae memiliki keseragaman
yang tinggi.
5.6. Indeks Similaritas
Suatu komunitas dapat dibedakan dengan komunitas lainnya dengan
memperhatikan struktur komunitas tersebut. Dari daftar komposisi
serta peubah
lainnya dapat dihitung secara kuantitatif apakah suatu komunitas
sama atau berbeda
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
dengan komunitas lainnya. Bila dua komunitas jenis organisma
penyusunnya sama
berarti kedua komunitas itu sama. Dalam hal ini berarti tingkat
kesamaannya 100%.
Dari data yang telah dianalisis, diperoleh data mengenai tingkat
kesamaan dari

5 bukit penelitian pada hutan Deleng Lancuk seperti tercantum pada


Tabel 9.
Tabel 9. Nilai Indeks Similaritas (IS)
Piperaceae
IS I II III IV V
I - 66,67% 54,54% 50% 44,44%
II - - 44,44% 66,67% 57,14%
III - - - 54,54% 50%
IV - - - - 88,89%
V - - - - Rubiaceae
IS I II III IV V
I - 60% 56% 51,85% 64%
II - - 69,56% 56% 69,56%
III - - - 86,66% 71,42%
IV - - - - 80%
V - - - - Dari Tabel 9 dapat dibandingkan tingkat kesamaan jenis Piperaceae
antara
bukit I dan II sebesar 66,67%, antara bukit I dan III sebesar
54,54%, antara bukit I
dan IV sebesar 50%, antara bukit I dan V sebesar 44,44%, antara
bukit II dan III
sebesar 44,44%, antara bukit II dan IV sebesar 66,67%, antara
bukit II dan V sebesar
57,14%, antara bukit III dan IV sebesar 54,54%, antara bukit III
dan V 50%, antara
bukit IV dan V sebesar 88,89%.
Pada Rubiaceae antara bukit I dan II sebesar 60%, antara bukit I
dan III
sebesar 56%, antara bukit I dan IV sebesar 51,85%, antara bukit I
dan V sebesar 64%,
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
antara bukit II dan III sebesar 69,56%, antara bukit II dan IV
sebesar 56%, antara
bukit II dan V sebesar 69,56%, antara bukit III dan IV sebesar
86,66%, antara bukit
III dan V sebesar 71,42%, antara bukit IV dan V sebesar 80%.
Nilai IS paling tinggi pada Piperaceae adalah antara bukit IV-V
sebesar
88,89%, sedangkan IS paling tinggi pada Rubiaceae adalah antara
bukit III-IV
sebesar 86,66%. Tingginya nilai IS tersebut didukung oleh kondisi
faktor fisik-kimia
yang hampir sama antara kedua bukit tersebut. Data faktor fisikkimia dapat dilihat
pada Lampiran 8.
Pada Piperaceae antara bukit IV-V dengan suhu udara 16,1-16,6C,
pH tanah
5,3 kelembaban udara 92-94%, Intensitas cahaya 187,6-245 lux dan
suhu tanah 17,718,5 (C). Pada Rubiaceae antara bukit III-IV dengan suhu udara
16,0-16,1 C, pH

tanah 4,4-5,3, kelembaban udara 92-94 %, Intensitas cahaya 187,6355,3 lux dan
suhu tanah 17,7-18,5 (C). Gusmaylina (1983), menyatakan
komposisi dari
keanekaragaman jenis Piperaceae/Rubiaceae sangat dipengaruhi oleh
faktor
lingkungan.
Indeks similaritas digunakan untuk mengetahui kesamaan jenis dari
lima bukit
pengamatan. Menurut Krebs (1985) indeks kesamaan berguna untuk
mengetahui
seberapa besar kesamaan organisma yang dapat hidup di dua tempat
yang berbeda,
dan juga dapat digunakan untuk mengetahui penyebarannya. Semakin
besar IS maka
jenis yang sama pada lokasi yang berbeda semakin banyak.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Kesamaan jenis pada kelima bukit pengamatan sangat tinggi karena
mencapai
50%. Nilai IS yang tinggi ini menunjukan bahwa vegetasi antara
bukit yang satu
dengan bukit yang lain mirip bahkan sangant mirip. Hal ini sesuai
dengan
pengelompokan IS oleh Suin (2003) sebagai berikut:
a. Kesamaan 25% : Sangat tidak mirip
b. Kesamaan 25% - 50% : Tidak Mirip
c. Kesamaan 50% - 75% : Mirip
d. Kesamaan 75% : Sangat mirip
Swan et al (1978) dalam Tobing (1980), menyatakan nilai koefisien
kesamaan
komunitas berkisar antara 0 100, maka makin dekat ke 100 kedua
contoh yang
dibandingkan semakin sama dan semakin dekat ke 0, maka kedua
contoh yang
dibandingkan semakin berlainan. Hal ini semakin menjelaskan

5.7. Deskripsi Spesimen Piperaceae/Rubiaceae


5.7.1
Piper sp 1
Melekat pada pohon atau batu. Daun lonjong dengan ujung runcing
memiliki daun
tambahan dengan ukuran lebih kecil. Berhadapan dengan daun
sebenarnya. Panjang
internodus 5 6 cm, terdapat akar pada nodus dan internodus.
Panjang daun 6,5 7
cm. Lebar daun 4,3 5 cm.
Spesimen : AL 02 , 3 Februari 2008
(MEDA - USU)
Distribusi : Sumatera Utara.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah

dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada


ketinggian 1300 1600 m
dpl.

Gambar 13. Piper sp 1


5.7.2
Piper sp 2
Semak menjalar. Daun berbentuk ujung tumbuh, ujung daun meruncing,
pangkal
daun membelah. Lebar daun 2,5 4,8 cm. Panjang daun 5 7,5
cm. Panjang
internodus 5 6 cm. Akar tidak terdapat pada setiap nodus.
Spesimen
: AL 09 , 3 Februari 2008
(MEDA USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 14. Piper sp 2


5.7.3 Piper caninum BL
Tanaman memanjat, Panjang internodus 4,5 9,2 cm. Panjang daun 7
10 cm.
Lebar daun 2,3 4,5 cm.
Spesimen
: AL 11, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat tersterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian. 1300 1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 15. Piper caninum BL
5.7.4 Piper crassipes Kort
Pteolus (daun pucuk muda) berbulu rapatberwarna putih kekuningan
permukaan
bawah daun berbulu jarang. Panjang antara nodus 2,5 5 cm.
Lebar daun 2 4 cm
Panjang daun 3,5 8 cm ujung daun meruncing.
Spesimen
: AL 46, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah

dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada


ketinggian 1300-1600 m
dpl
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 16. Piper crassipes Kort
5.7.5
Piperomea laevifolia (BL)
Seluruh tubuh tanaman di tumbuhi bulu bulu halus yang rapat,
kecuali bunga,
ujung daun tumpul Bunga aksilar daun terminal. Lebar daun 1 2
cm Panjang
daun 1,9 3,1 cm letak daun berserling tinggi tanaman 15 20
cm Panjang untai 1,5
2,3 cm.
Spesimen
: AL 33, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.

Gambar 17. Piper laevifolia


5.7.6 Piper longum
Tanaman memanjat, panjang internodus 5 8 cm. Panjang daun 6
11 cm, Lebar
daun 3,4 7,3 cm setiap nodus tumbuh akar.
Spesimen
: AL 30, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 18. Piper longum


5.7.7 Piper recuryum BL
Tanaman memanjat, panjang internodus 2,8 9,2 cm. Di setiap
nodus tumbuh akar,
panjang daun 5,3 1,4 cm lebar daun 1,7 6 cm.
Spesimen
:
AL 04, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
:
Sumatera Utara.

Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 19. Piper recuryum BL
5.7.8 Piper sarmentosum Roks
Seluruh permukaan tubuh ditutupi bulu bulu halus. Panjang
internodus 1 5 cm
memiliki stipula tipe liberal. Panjang daun 2 6 cm lebar daun
1 4 cm.
Spesimen
: AL 38, 3 Februari 2008.
(MEDA-USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 20. Piper sarmentosum
5.7.9 Piperomea tjibodasama C.D.C
Tinggi tanaman 5 10 cm seluruh permukaan tanaman ditutupi oleh
bulu bulu
halus, daun, ukuran kecil.
Spesimen
:
AL 32, 3 Februari 2008
(MEDA-USU)
Distribusi
:
Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 21. Piper tjibodasama
5.7.10 Piper ungaramence
Tanaman memanjat. Seluruh tumbuhan licin (tidak ada bulu)
internodus 5 7,5 cm
percabangan aksilar. Pada setiap nodus tumbuh akar. Panjang daun
17.5 18 cm
lebar daun 10 11 cm Pada daun muda terdapat vagina.
Spesimen
: AL 42, 3 Februari 2008
(MEDA
USU)
Distribusi
: Sumatera Utara.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan
terdapat pada daerah

dengan intensitas cahaya yang cukup. Jenis ini hidup pada


ketinggian 1300-1600 m
dpl.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Gambar 22. Piper ungaramence
5.7 Deskripsi Rubiaceae
5.7.11 Argostemma involucratum Hemsl
Herba. Batang: bulat, permukaan berbulu. Daun: tunggal, permukaan
atas dan bawah
berbulu, ujung meruncing, pangkal tumpul, panjang: + 2-6 cm,
lebar: + 1-2,5 cm.
Stipula: besar, berbentuk bulat telur berwarna hijau, panjang: +
0,5-0,7cm, lebar:
+ 0,3-0,5 cm. Perbungaan: majemuk berbatas terletak di terminal,
pada 1
perbungaan terdiri dari 3-4 bunga. Bunga: kelopak dengan 5 sepal
yang saling
bebas, mahkota berbentuk bintang, berwarna putih dengan 5 petal
yang saling bebas,
pada tepi mahkota terdapat bulu halus, memiliki 5 benang sari dan
1 putik.
Spesimen : AL 43, 3 Februari 2008 (fl) MEDANENSE-USU (MEDA-USU)
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Distribusi : Sumatera Utara, Malaysia, Borneo, Jawa, Asia dan
Afrika Barat
(Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1700 m dpl.

Gambar 23. Argostemma involucratum Hemsl


5.7.12 Argostemma sp
Herba. Batang: bulat, permukaan berbulu. Daun: tunggal, membulat,
permukaan atas
dan bawah berbulu, panjang: + 3-9 cm, lebar: + 2-6 cm, ujung
runcing, pangkal
tumpul. Stipula: besat, bentuk oval, berwarna hijau, permukaan
berbulu, panjang:
+ 1-1,5 cm, lebar: + 0,5-1 cm. Perbungaan: majemuk berbatas
terletak di terminal,
pada 1 perbungaan terdiri dari 10-14 bunga. Bunga: kelopak dengan
5 sepal yang
saling berlekatan, mahkota kecil, berbentuk bintang berwarna
putih, dengan 5 petal

yang saling bebas, permukaan berbulu, benang sari 4-5, berwarna


kuning.
Spesimen : AL 44, 3 Februari 2008 (fl)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Malaysia, Borneo, Jawa, Asia dan
Afrika Barat
(Lemmens, 2003).
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Habitat
: Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 24. Argostemma sp


5.7.13 Canthium sp
Semak. Batang: bulat, permukaan berbulu, memiliki duri pengait
yang berhadapan,
berwarna coklat dan terletak di ketiak daun, panjang: + 0,5-1 cm.
Daun: majemuk,
bulat telur atau elips, ujung meruncing, pangkal membulat.
Stipula: kecil berwarna
coklat, panjang: + 0,3-0,5 cm, lebar: + 0,3-0,5 cm.
Spesimen : AL 45, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Indo-Cina, Thailand, Malaysia,
Singapura, Jawa,
Borneo dan Philipina (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 25. Canthium sp


5.7.14 Coffea malayana Ridl
Semak. Batang: bulat berkayu, permukaan licin. Daun: tunggal,
berbentuk bulat

telur atau elips, panjang mencapai 20 cm, ujung meruncing, pangkal


runcing.
Stipula: berbentuk segi tiga berwarna coklat, panjang: + 0,6-0,8
cm, lebar: + 0,4-0,5
cm. Perbuahan: terletak di aksilar, pada 1 tangkai terdapat 1
buah. Bunga tidak
ditemukan. Buah: muda berwarna hijau, panjang: + 1,5 cm.
Spesimen : AL 34, 3 Februari 2008 (fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara dan Malaya (Henderson, 1959).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 26. Coffea malayana Ridl


5.7.15 Hedyotis sp 1
Herba. Batang: permukaan berbulu, berbentuk segi empat. Daun:
tunggal, berbentuk
oval, panjang: 3-6 cm, lebar: 2-5 cm, ujung runcing, pangkal
tumpul. Stipula: oval,
berwarna coklat, panjang: + 0,5-1 cm, lebar: + 0,5-0,7 cm.
Perbungaan: majemuk
berbatas terletak di aksilar. Bunga: kelopak dengan 5 sepal,
mahkota berwarna putih.
Buah: kecil, berwarna putih, panjang: + 4 mm.
Spesimen : AL 07, 3 Februari 2008 (fl)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, India, Asia Tenggara, Australia dan
Amerika Utara
(Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang tinggi. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 27. Hedyotis sp 1


5.7.16 Hedyotis sp 2
Semak. Batang: bulat berkayu. Daun: tunggal, memanjang, ujung dan
pangkal
meruncing, panjang: + 6-10 cm, lebar: + 1-2 cm. Stipula: bentuk
oval berwarna
coklat, panjang: + 0,3-0,5 cm,. Lebar: + 0,2-0,3 cm. Bunga tidak
ditemukan.
Perbungaan: terletak di aksilar dan terminal, kelopak dengan 5
sepal yang saling
bebas, mahkota berbentuk terompet, berwarna putih kekuningan
dengan 5 petal,
terletak di terminal dan aksilar. Buah: berry, tua berwarna putih.
Spesimen : AL 28 , 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, India, Asia Tenggara, Australia dan
Amerika Utara
(Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 28. Hedyotis sp 2


5.7.17 Hedyotis philippensis Merr
Semak atau perdu. Batang: bulat berkayu, permukaan licin. Daun:
tunggal, oval atau
membulat, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang: 5-12 cm,
lebar: 2-5 cm,
Stipula: berbentuk segitiga, berwarna hijau, permukaan berbulu,
panjang: 1 cm,
lebar: 0,3 cm. Bunga tidak ditemukan. Perbuahan: terletak di
aksilar. Buah: muda
berwarna hijau, panjang: + 1-1,5 cm.
Spesimen : AL 14, 3 Februari 2008 (fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, India, Asia Tenggara, Australia dan
Amerika Utara
(Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar 29. Hedyotis philippensis Merr


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.18 Lasianthus tomentosus Bl
Semak. Batang: bulat, permukaan berbulu. Daun: majemuk, bentuk
melanset,
permukaan atas licin, permukaan bawah berbulu. Stipula: kecil,
berbentuk segi tiga,
permukaan berbulu, panjang: + 0,5-0,8 cm, lebar: + 0,5 cm.
Perbungaan: majemuk
berbatas terletak di aksilar, kelopak seperti rambut-rambut dengan
bulu-bulu halus
pada permukaannya. Buah: tua berwarna biru, panjang: + 4-5 mm.
Spesimen : AL 41, 3 Februari 2008 (fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara dan Malaya (Henderson, 1959).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 30. Lasianthus tomentosus Bl


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.19 Lasianthus sp
Perdu. Batang: bulat, berkayu, berbentuk persegi empat, permukaan
licin. Daun:
majemuk, memanjang atau elips, permukaan licin, panjang: + 10-17
cm, lebar: + 3-5
cm. Stipula: berbentu segi tiga, warna hijau, meruncing pada
bagian ujung dan
permukaan berbulu, panjang: + 1-1,5 cm, lebar: + 0.2-0,5 cm.
Spesimen : AL 17, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)

Distribusi : Sumatera Utara.


Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 31. Lasianthus sp

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.20 Mussaenda sp
Semak. Batang: bulat berkayu, permukaan berbulu. Daun: tunggal,
berbentuk bulat
telur, ujung meruncing, pangkal meruncing, panjang: + 9-15 cm,
lebar: + 3-7 cm.
Stipula: berbentuk segitiga, menyempit pada ujung dan berbulu
halus, berwarna hijau
kecoklatan, panjang: + 0,5-0,8 cm, lebar: + 0,3-0,5 cm.
Spesimen : AL 37, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara.
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup ketinggian 13001600 m dpl.

Gambar 32. Mussaenda sp

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.21 Mycetia malayana

Semak. Batang: bulat berkayu, permukaan licin. Daun: tunggal,


ujung meruncing,
pangkal runcing, panjang: + 10-24 cm, lebar: + 4-9 cm. Stipula:
berwarna coklat,
bentuk oval, panjang: + 1,5-2,5 cm, lebar: + 1 cm. Perbungaan:
majemuk berbatas,
melekat pada batang. Bunga: kelopak dengan 5 sepal yang saling
berlekatan,
mahkota berbentuk terompet, berwarna kuning dengan 5 petal yang
saling berlekatan,
benang sari 5, putik 1. Buah: berry, tua berwarna putih, panjang:
+ 1 cm.
Spesimen : AL 29 , 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara.
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 33. Mycetia malayana


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.22 Ophiorrhiza bracteata
Herba. Batang: bulat, permukaan licin. Daun: tunggal, berbentuk
bulat telur atau
elips, ujung meruncing, pangkal meruncing, panjang: + 5-18 cm,
lebar: + 2-6 cm.
Stipula: kebanyakan pada genus ini berukuran sangat kecil,
panjang: + 1 cm, lebar: +
0,1 cm. Perbungaan: majemuk berbatas terletak di terminal. Bunga:
kelopak dengan
5 sepal yang saling berlekatan, mahkota berwarna putih, bentuk
terompet, dengan 5
petal yang saling berlekatan. Buah: berbentuk kapsul, muda
berwarna hijau, panjang:
+ 5 mm.
Spesimen :
AL 35 , 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Asia Tenggara, Australia, India, Cina
Selatan, Jepang
dan Malaysia (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300- 1600 m dpl.

Gambar 34. Ophiorrhiza bracteata


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.23 Ophiorrhiza blumeana Korth
Herba. Batang: bulat, permukaan berbulu. Daun: tunggal, permukaan
berbulu,
berbentuk bulat telur atau elips, ujung meruncing, pangkal
meruncing, panjang: + 1015 cm, lebar: + 2-4 cm. Stipula: kecil berbentuk bulat telur,
panjang: + 0,5-0,8 cm,.
Lebar: + 0,3-0,5 cm. Perbungaan: majemuk berbatas terletak di
terminal. Bunga:
kelopak dengan 5 sepal yang saling bebas, mahkota berbentuk
terompet, putih
kekuningan, dengan 5 petal yang saling berlekatan. Buah: muda
berwarna hijau,
panjang: 5-7 mm.
Spesimen : AL 25, 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Asia Tenggara, Australia, India, Cina
Selatan, Jepang
dan Malaysia (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 35. Ophiorrhiza blumeana Korth


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.24 Pavetta indica L
Semak atau pohon kecil. Batang: bulat berkayu, permukaan kasap dan
berbulu halus.
Daun: tunggal, memanjang, ujung meruncing, pangkal runcing,
panjang: 7-14 cm,
lebar: 2-4 cm. Stipula: hijau dan berbulu halus, panjang: + 1 cm,
lebar: + 0,3-0,5 cm.
Perbungaan: majemuk berbatas terletak di terminal dan aksilar.
Bunga: berbentuk

terompet, mahkota berwarna putih dengan 5 petal yang saling


berlekatan. Buah: tua
berwarna hijau kehitaman, panjang: + 4-6 mm.
Spesimen : AL 27 , 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, India, Utara sampai Barat Himalaya,
Cina Selatan,
Malaysia dan Australia Utara (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 36. Pavetta indica L


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.25 Petunga macrocarpa Dc
Semak atau perdu. Batang: bulat berkayu, permukaan licin. Daun:
majemuk,
berbentuk oval, permukaan licin, beraroma tidak sedap, panjang: 714 cm, lebar: 2-6
cm, ujung meruncing, pangkal runcing. Stipula: oval berwarna
coklat, panjang:
+ 0,5-1 cm, lebar: + 0,5-1 cm. Perbungaan: terletak di aksilar.
Bunga: kelopak
dengan 5 sepal yang saling berlekatan, mahkota berwarna putih
memiliki 4 atau 5
petal yang setengah bebas. Buah: muda berwarna hijau, tua berwarna
ungu
kehitaman, panjang: + 0,5-0,7 cm
Spesimen : AL 23, 3 Februari 2008 (fl + fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara dan Malaya (Henderson, 1959).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 37. Petunga macrocarpa Dc

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.26 Psychotria sp
Herba memanjat pada pohon. Batang: bulat, permukaan licin. Daun:
tunggal,
berbentuk oval, permukaan licin, ujung runcing, pangkal runcing,
panjang: + 2-3,5
cm, lebar: + 1-1,6 cm. Stipula: kecil, berwarna coklat dan
berbentuk segi tiga, ujung
meruncing, panjang: + 0,3-0,5 cm, Lebar: + 0,3 cm.
Spesimen :
AL 16, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Afrika, Asia Tenggara, Amerika, Papua
Nugini dan
Pulau Pasifik (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 38. Psychotria sp

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.27 Psychotria stipulacea Wall
Semak. Batang: bulat berkayu, permukaan berbulu. Daun: tunggal,
selalu melebar
di dekat ujung daun dan menyempit pada bagian pangkal, ujung
meruncing, pangkal
meruncing, permukaan bawah daun berbulu halus dan jarang, panjang
daun mencapai
23 cm. Stipula: besar, berbentuk segitiga, permukaan berbulu,
panjang: 1-2,5 cm,
lebar: 0,5-1 cm. Perbungaan: majemuk berbatas terletak di
terminal, dengan susunan
padat dan 3 tangkai bunga. Bunga: kelopak dengan 5 sepal yang
berlekatan, mahkota
berwarna putih kehijauan dengan 4 atau 5 petal yang saling
berlekatan, memiliki bulu
yang halus pada tepinya, stamen banyak.
Spesimen : AL 26, 3 Februari 2008 (fl)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Afrika, Asia Tenggara Amerika, Papua
Nugini dan
Pulau Pasifik (Lemmens, 2003).

Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat


pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 39. Psychotria stipulacea Wall


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.28 Randia microphylla Hook. F
Semak atau perdu. Batang: berkayu, segi empat, permukaan berbulu.
Daun: tunggal,
berbentuk oblongus atau elips, permukaan atas dan bawah berbulu,
ujung dan pangkal
meruncing, panjag: + 17-24 cm, lebar: + 6-10 cm. Stipula: Kecil,
berbentuk segi tiga,
ujung meruncing dengan permukaan berbulu, panjang: + 2 cm, lebar:
+ 0,5-0,7 cm.
Spesimen : AL 18 , 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara, Cina, Thailand, Malaysia, Philipina,
Australia, Papua
Nugini, Sulawesi, Jawa dan Selat Sunda (Lemmens, 2003).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 40. Randia microphylla Hook. F


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.29 Tarenna pulchra Ridl
Semak atau perdu. Batang: bulat dan berkayu. Daun: tunggal,
melanset, panjang:
+ 8-22 cm, lebar: + 2-3 cm. Stipula: berbentuk segitiga, berwarna
hijau dengan ujung
meruncing, panjang: + 1-1,5 cm,. lebar: + 0,3-0,5 cm.
Spesimen : AL 39, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)

Distribusi : Sumatera Utara dan Malaya (Henderson, 1959).


Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah
dengan intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis
ini hidup pada
ketinggian 1300-1600 m dpl.

Gambar 41. Tarenna pulchra Ridl

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.30 Tarenna sp
Perdu atau pohon. Batang: bulat, berkayu, permukaan licin. Daun:
tunggal,
berbentuk elips atau memanjang, permukaan licin, panjang: + 5-14
cm, lebar: + 1-4
cm. Stipula: berbentuk segi tiga, berwarna hijau, dengan permukaan
licin, panjang:
+ 0,4-1 cm, lebar: + 0,2-0,5 cm. Perbuahan: terletak di aksilar.
Buah: muda
berwarna hijau, panjang: + 1-1,3 cm.
Spesimen : AL 21, 3 Februari 2008 (fr)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara.
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 42. Tarenna sp


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

5.7.31 Uncaria acida Merr


Memanjat dengan kait yang terletak di ketiak daun, panjang: +
2,2,5 cm. Batang:
berkayu, berbentuk segi empat, permukaan licin. Daun: tunggal,
berbentuk oval atau
membulat, permukaan licin, panjang: + 9-14 cm, lebar: + 6-9 cm.
Stipula: berbentuk
oval, panjang: 1-1,5 cm, lebar: 1-1,5
Spesimen : AL 15, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara dan Malaya (Henderson, 1959).
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 43. Uncaria acida Merr

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
5.7.32 Urophyllum sp
Semak atau perdu. Batang: bulat berkayu, permukaan berbulu. Daun:
tunggal, bulat
telur atau elips, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang: + 1317 cm, lebar: + 5-7
cm. Stipula: berbentuk segi tiga, berwarna hijau, menyempit pada
ujung dan
permukaan berbulu, panjang: 1-2 cm, lebar: 0,5-0,7cm.
Spesimen : AL 36, 3 Februari 2008 (St)
(MEDA-USU)
Distribusi : Sumatera Utara.
Habitat : Jenis ini hidup pada habitat teresterial dan terdapat
pada daerah dengan
intensitas cahaya yang cukup. Pada lokasi penelitian, jenis ini
hidup pada ketinggian
1300-1600 m dpl.

Gambar 44. Urophyllum sp

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Keanekaragaman Piperaceae dan
Rubiaceae di Taman Wisata Alam Deleng Lancuk dapat disimpulkan
bahwa:
1. Diperoleh 32 jenis yang terdiri dari 10 jenis Piperaceae dan 22
jenis
Rubiaceae. Piperaceaeditemukan 2 genus, sedangkan Rubiaceae
ditemukan 15 genus.
2. Jumlah jenis dan jumlah individu tertinggi pada Piperaceae
terdapat pada
bukit III yaitu 7 jenis, dan pada bukit V yaitu 102 individu,
sedangkan
pada Rubiaceae pada bukit IV yaitu 16 jenis dan pada bukit V yaitu
1620
individu.
3. Tumbuhan Piperaceae yang mendominasi pada bukit I adalah Piper
caninum BL dengan INP 99,51%, pada bukit II Piper sp 1 dengan INP
146,71%, pada bukit III Piper caninum BL dengan INP 77,50%, pada
bukit IV Piper sp 1 dengan INP 130,93%, pada bukit V Piper
crassipes
kort dengan INP 89,83%. Pada tumbuhan Rubiaceae yang mendominasi
bukit I adalah Mussaenda sp dengan INP 64,01%, pada bukit II
Mussaenda sp dendan INP 50,73%, pada bukit III Hedyothis
philippensis
Merr dengan INP 45,28%, pada bukit IV Argostemma involucratum L
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
denan INP 44,33%, pada bukit V Argostemma involucratum L dengan
INP 70,83%.
4. Indeks keanekaragaman, tertinggi Piperaceae pada bukit III
1,7023
Rubiaceae pada bukit III 2,1692, indeks keseragaman tertinggi
Piperaceae
pada bukit I 0,909928 Rubiaceae pada bukit II 0,849328, sedangkan
indeks similaritas pada lima bukit penelitian adalah sangat tinggi
karena
mencapai diatas 50% yang menandakan bahwa kesamaan antara bukit
yang satu dengan bukit yang lain mirip bahkan sangat mirip.
6.2. Saran
A. Perlu dilakukan penelitian menyeluruh di Hutan Taman Wisata
Alam

Deleng Lancuk untuk memperoleh data yang lebih menyeluruh mengenai


jenis-jenis tumbuhan yang terdapat didaerah tersebut. Kepada
Instansi
terkait diharapkan dapat menjaga kelestarian hutan TWA Deleng
Lancuk
yang merupakan habitat alami bagi jenis-jenis Piperacea dan
Rubiaceae.
B. Perlu dilakukan Penelitian lebih lanjut sehingga menambah
khasanah
kekayaan keanekaragaman hayati tanaman obat tradisional Indonesia
yang
belum tergali.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, J., Sengli J.D., Nazaruddin H., Anthony J.W. 1987. Ekologi
Ekosistem
Sumatera, Yogyakarta: Gajah Mada Univercity Press.
Benson., L. 1957. Plant Classification. California: Pomona College
Claremont. Hal.
113, 237, 287, 289, & 451.
Dalimartha S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 3.
Cetakan I. Jakarta:
Puspa Swarea.
Daniel, T. W., J. A. Helms, & F. S. Baker. 1992. Prinsip-prinsip
Silvinatural.Yogyakarta: UGM Press. Hal. 46-50.
Ewusie, J. Y. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Penerjemah Usman
Tanuwijaya.
Bandung: Penerbit ITB. Hal. 273.
Handayani., K. 2004. Inventaris Jenis-jenis Herba di Kawasan Hutan
Tangkahan
Taman Nasional Gunung Lauser. Skripsi Sarjana Biologi (tidak
Dipublikasikan) Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas
Sumatera Utara. Medan. Hal. 17.
Gusmalayna. 1983. Analisis Vegetasi Dasar di Hutan Setia Mulia
Ladang Padi

Padang. Tesis Sarjana Biologi (Tidak dipublikasikan) FMIPA


Universitas
Andalas
Hafild & Aninger. 1984. Lingkungan Hidup di Hutan Hujan Tropika.
Cetakan 1.
Jakarta: Penerbit Sinar Harapan. Hal. 25.
Hutchinson. 2000. Encylopedia. Jones., Samuel B, Arlene E.
Luchsinger.1986. Plant
Systematics. New York: Mc Grew-Hill, Inc. Hal. 411-412.
Krebs, C. Z. 1985. Ecology: The Experimental Analysis of
Distribution and
Abundance. Third Edition. New York: Harper and Row Publisher Inc.
Hal.
106.
Kusrinawati 2005. Studi Taksonomi Vegetasi bawah Pada jalur
Pendakian Gunung
Sinabung Kabupaten Tanah Karo. Skripsi (Tidak dipublikasikan)
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Hal. 11 & 34.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Lawrence., H. M Taxonomi of Vascular Plants. United States of
Amerika Copyright
1951 by Macmillan Company. Hal. 711.
Loveless, A. R. 1989 Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah
Tropik 2.
Jakarta. PT. Gramedia. Hal. 243.
Mason, C. F.1980. Ecology. Second edition. Longman Inc. USA, New
York. Pp 4-23.
Mueller-Dombois, D. and H. Ellenbreg. 1974. Aims and Methods of
Vegetation
Ecologi. New York: Jhon Willey & Son, Inc.
Mulati., Y. 2004. Inventarisasi Jenis-jenis Tumbuhan Pemanjat di
Kawasan Hutan
Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi Penelitian
Mahasiswa
Jurusan S1 Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal. 19.
Mumpuni., M. 2004. Inventarisasi Tumbuhan Obat di Kawasan Hutan
Tangkahan
Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi (Tidak dipublikasikan)
Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Medan.

Hal. 20.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W. B Saunder Company,
London. Pp.
295-298
Pandey, B. P. 2003. A Text Book of Botani Angiosprems. Ram Nagar,
New Delhi: S.
Chan & Company LTD. Hal. 219-221.
Pramono, H. A. 1992. Tataguna Lahan dan Deforestasi di Indonesia.
Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. Hal. 169.
Resosoedarmo, S., K Kartawinata., & A. Soegiarto. 1989. Pengantar
Ekologi.
Bandung: Penerbit Remadja Karya. Hal. 79-80.
Richard, P. W. 1981. The Tropical Rain Forest. An Ecological Study
london
Cambridge and the Univesity Press. Hal. 96-98.
Robbrecht. 1997. Monografik and Systematic Studies In Rubiaceae
Http://
www.br.fgov .be/SCIENCE/PROJECTS/Rubiaceae.html.[April 12,2007.
Setiadi, D., I. Muhadiono dan A. Yusron. 1989. Penuntun Praktikum
Ekologi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral
Pendidikan
Tinggi.
Shdarnady, H. 1996. Tumbuhan Monokotil. Cetakan I. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Pusat antar Universitas Ilmu Hayat. Bogor: Institut Pertanian
Bogor. Hal. 51-56.
Smith, G. M 1992. Cryptogamic Botany. Vol. H Bryophytes and
Pteridophyta.
Second Edition. NewYork: McGraw-Hill Book Company Inc. Pp. 304306.
Soerianegara, I, & A. Indrawan. 1978. Ekologi Hutan Indonesia.
Departemen
Managemen Hutan. Fakultas Kehutanan Bogor. Hal. 28, 136.
Sofyan, M. Z. 1991. Analisis Vegetasi Pohon di Hutan Salagumo.
Tesis Sarjana
Biologi (Tidak dipublikasikan) FMIPA UNAND. Padang. Hal. 3-10.
Suin, N. M. 2002. Metode Ekologi. Padang: Penerbit Universitas
Andalas. Hal. 78.

Syahbuddin., 1987. Dasar-dasar Ekologi Tumbuhan. Padang:


Universitas Andalas
Press. Hal. 55-72.
Taylor., Charlotte M. Rubiaceae Http:// www.mobot.org
/MOBOT/Research/Tailor.
Shtml[April 12,2007].
Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta).
Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. Hal. 335 337.
Tjondronegoro, P. D. 1979. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bagian
Ekologi,
Departemen Botani Fakultas Pertanian Bogor. Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Press. Hal. 13.
Unit Manajemen Leuser (UML). Program Pengembangan Lau Kawar. BZD
Ecotourism, UML. Hal. 9 10.
Van Balgooy., M. M. J. 1998. Malaysian Seed Plants. Vol. 2.
Leiden, Netherlands:
Rijksherbarium/Botanicus. Hal. 234.
Van Steenis, C.G.C. 2005. Flora. Cetakan Kedua. Jakarta: Pradnya
Paramita.
Hal. 385.
Wahyuni., S. 2004. Inventarisasi Jenis-jenis Tumbuhan Semak
Kawasan Hutan
Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser. Skripsi Penelitian
Mahasiswa
Jurusan Biologi S1. Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal. 17.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 1. PETA LOKASI PENELITIAN

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 2. JALUR PENELITIAN KAWASAN TAMAN WISATA ALAM
DELENG LANCUK

Keterangan Gambar :

10m
10m 10m
10m
10m
10m
Jalur pengamatan
Jarak pengamatan
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 2. PLOT PENGAMATAN

Gambar 2. Sketsa Flot Penelitian.


10 M
25 M
10 M
10 M
10 M
10 M
10 M
10 M
10 M
10 M
10 M
25 M
25 M 25 M
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
Lampiran 3. Tabel Pengamatan Vegetasi Tumbuhan di Hutan Deleng
Lancuk

BUKIT II
NO JENIS FAMILI
PLOT
JUMLAH

1
1
2
-

2 3 4
Piper
- 6 6
Piper
- - -

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
sp 1 Piperaceae - - - - - - - - - - - 1 - - - 2 5 2 - - -16
caninum BL Piperaceae - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - 1 - 3

3 Hedyotis p Merr Rubiaceae - - 1 - 8 4 2 5 4 1 - 4 - 1 - - - 1 4


3 5 - - 2 2 47
4 Hedyotis sp 2 Rubiaceae - - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - 1 7
5 Lasianthus sp Rubiaceae - - - - - - - - - 2 - - - - - - - 4 - 4 - 5 2 - 17
N
O
JENIS FAMILI
Plot JUMLA
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
1
2
4
4
3

Piper sp 1 Piperceae - 5 - 2 - 3 - 3 - - 2 - - - - - - - - - - 6
- - 21
Piper sp 2 Piperceae - 1
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 18
Piper caninum Piperceae - - - - 6 - 1 6 1 - 4 - - - -- - 5 1

2
1 6 - - 3 - - 45
4 Piper recuryum Piperceae - 1
2
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12
5 Hedyotis p Merr Rubiaceae - - - - - - 9 - - 1 1 1 - - - - - - - - - - - 5 17
6 Hedyotis sp1 Rubiaceae - - 3 - - - - - - - - - - 2 -- - - - - - 7 - 1
4
- 26
7 Lasianthus sp Rubiaceae - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 6 - - - 7
8 L tomenthosus Rubiaceae - 2 - 2 - - - - - 3 2 - - - - - 4 - - 4
1 - - 2 - 20
9 Mussaenda sp Rubiaceae - - - 8 2 - 4 - - 2 - 1
4
1 7 1 1 - 1 - - - 2 - 5 - 48
10 O blumeana K Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2
3
23
11 Petunga m Dc Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - - - 2
12 Psycotria sp Rubiaceae - - - - - - 1 - - - - - - - -- - - - - - - - - - 1
13 R microphylla H Rubiaceae - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - -- - - - - 1
14 Tarenna sp Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1
15 Uncaria l Rubiaceae - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 1 - - - - 2
244
Bukit I
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
6 L tomenthosus Rubiaceae - - - 5 - - - - - 1 - - - - - 1 - - - - 1 - - - 8
7 Mussaenda sp Rubiaceae 2 4 7 5 1 3 3 - 7 2 - - - - 11 1 7 4 215 4 - - - 1 79
8 O blumeana
Korth
Rubiaceae - - - - 2 - - - - 50 - - - - - - - - - - - - - - - 52
9 Pavetta indica L Rubiaceae - - - - - 3 - - 6 - 9 2 6 - - - - - 2 3 1 - 3 - 35
10 P stipulaceae
Wall
Rubiaceae 1 - - - - - 2 3 10 - 12 5 6 14 - - - - - 1 3 3 - 1 - 61
11 Randia
macrophyla
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - 1
326
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo

Sumatera Utara, 2008.


BUKIT III
NO JENIS FAMILI
PLOT
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Piper sp 2 Piperaceae - - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3
2 Piper sp 1 Piperaceae - - - - - - 2 - 3 1 - - - - - - 4 - - - - - - - 10
3 Piper
caninum
Piperaceae - - - 4 2 1 - - - - 1 1 - - - - - 1 - - 4 4 - - - 18
4 Piper
longum
Piperaceae - 4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4
5 P laevifolia Piperaceae - - - - 5 - - - - - 2 - - - - - - - - - - - - - 7
6 P
sarmentosum
Piperaceae - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - 2 - 3
7 P
tjibodasama
Piperaceae - - - - 2 - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - 3
8 Coffea m Rubiaceae - - - - - 2 - - - - - - - - - 1 - - - - 4 2
- - - 9
9 Hedyotis p
m
Rubiaceae - - - 1 - 2 7 11 3 2 7 - - 1 1 - - 2 - 5 5 2 - 6 2 57
10 Hedyotis sp
1
Rubiaceae - - 7 - - - - - - - - - - - - - 3 - - - - - - - - 10
11 Hedyotis sp
2
Rubiaceae 1 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1
12 Lasianthus
sp
Rubiaceae - - 6 - - - - - - - - - - 2 - - - - - - - - - - - 8
13 L
tomenthosus
Rubiaceae - 5 - 6 - - 5 - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - 17
15 Mussaenda
sp
Rubiaceae 2 1 1 - - 3 - - - - 3 1 4 2 - 10 13 - 3 - 1 - - 1 2 47
16 Mycetia m Rubiaceae - 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 - 1 - - 6
17 O bracteata Rubiaceae - - - - - - 5 - - - - 7 - - - - - - - 3
- - - - - 15
18 Pavetta
indica
Rubiaceae - 1 3 3 - 2 5 - - - 1 - - 2 4 2 - 1 - - - - - - 8 32
19 Petunga m
Dc
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 - - 3

20 P stipulaceae Rubiaceae 9 - - - - - 2 4 - - - 5 - 8 - 1 - - - 2 - 5 - - 36
21 Randia
m
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 2
22 Urophylum
sp
Rubiaceae - - - - - - - - - - 2 - - - - - - - - - - - - - - 2
293
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
BUKIT IV
N
O
JENIS FAMILI
PLOT JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5

1
e
1
2
e
3
e
1
4
e
-

Piper sp 1 Piperacea
- - - - - - - 1
- 2 - 1 - - 5 1 4 2 2 4 3 - 6 41
Piper caninum Piperacea
- - - - - - 2 - 2 - - 1 - - - - - - - - 1 2 - - 8
P sarmentosum Piperacea
- - - - - - - - - - - - 1 2 - - - - - - - - - - 4
P ungaramence Piperacea
- - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - - - - - 1

5 A incloucratum Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2
5
- 3
5
4
0
4
0
1
5
5
5
210
6 A subcrassum L Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2
3
2
5
5 1
0
63
7 Coffee m Ridl Rubiaceae - - - - - - - - - - - - 7 1
4
- - - - 1 - 1 - 1 2 - 26
8 H philippensis
Rubiaceae - - 4 - - 2 1 9 1 8 4 - - 1 4 2 1
0
6 - 2 - - 1 1 - 56
9 Hedyotis sp 1 Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 5 - 6 - 16
10 Lasianthus sp Rubiaceae - - - - - - - - - - - 2 - - - - - - - - - - - - 2
11 L tomenthosus Rubiaceae - - - - - - - - 2 - - 3 4 - - - - 1 - - 1
1
- 8 - 29
12 Mussaenda sp Rubiaceae 7 - - 3 - - - - - - - - - - - - - - 1 1
- 1 - - - 13
13 Mycetia m Rubiaceae - - - - - - - 1
4
- - - - - - - - - - - - - - - - - 14

14 O bracteata Rubiaceae - - - - - - 3 3 - - - 1 1 - - 7 - 3 - 1 - - - - 29
15 Pavetta indica Rubiaceae - 1 - - 1 2 - 1 9 1 1 1 - - 2 - - - - - - - - - 19
16 Petunga m Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - 2
6 1 - 10
17 P stipulaceae Rubiaceae - 7 - 7 - 3 - 2 3 - - - 6 1
3
3 8 4 1 5 - - - - - - 62
18 Randia m Rubiaceae - 1 - 1 - - 4 1 - - - - - - - - 1 1 - - - - - - 9
19 T pulchara Ridl Rubiaceae - - - - - 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2
20 Urophyllum sp Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - - - 1
615
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
BUKIT V
NO JENIS FAMILI
PLOT
JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Piper sp 1 Piperaceae 4 - 2 - 6 - 4 - - 3 3 - - - - - 9 - 2 - 2
- - - - 35
2 Pcaninum Piperaceae - - - - - - 1 - 1 - - - - 1 - - - - - - - - - - 3
3 P crassipes k Piperaceae - - - - - - - 7 3 1 5 3 2 - - 1 - - 2 5
11 2 3 1 1 47
4 P
sarmentosum
Piperaceae - - - - - - - - - - - 2 - - - 1 - - - - - - - - - 3
5 P
ungaramence
Piperaceae - - - - - - 1 - - - - 2 - - 4 7 - - - - - - - - - 14
6 A
invloucratum
Rubiaceae 45 15 35 5 40 65 80 35 15 60 55 33 15 30 - 30 20 55 - 80
15 - 20 25 35 808
7 Argostema
sp
Rubiaceae - - 15 6 - - - 1 - 15 20 20 21 15 - 15 15 60 - 25 11 35 30 20 324
8 Chantium sp Rubiaceae - - - - - - 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - 5
s9 H
philippensis
Rubiaceae 4 4 3 - - 3 1 - - - 1 - - - - - - - 4 - - - - - - 20
10 Hedyotis sp 1 Rubiaceae - 4 4 2 3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 13
11 Lasianthus
sp
Rubiaceae - - - - - - 5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5

12 Ls
tomenthosus
Rubiaceae - - - - - - 2 2 5 3 - - 5 - - - 1 - 1 - - - 3 7 - 29
13 Mussaenda
sp
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - 1
14 O blumeana
K
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - 45 15 - 15 - 20 25 - - - 10 130
15 O bracteata Rubiaceae - - - - - - - - - - 7 - - - 10 5 - - - - 5 - - - 27
16 Pavetta
indica
Rubiaceae - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1 - - - - - - 1
17 P
microcarpa
Rubiaceae 4 1 1 - - 2 2 1 2 - - - - - - 1 1 2 2 - - - 4 - - 23
18 P stipulaceae Rubiaceae - - - - - - 17 2 - 7 3 14 13 30 5 50 2
25 20 - 10 34 40 20 35 227
19 R
macrophyla
Rubiaceae - - - - - - - - - - 1 - - 3 1 - - - - - - - - - 2 7
1722

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 4. HASIL ANALISISVEGETASI PADA BUKIT I, II, III, IV, DAN
V
DI HUTAN TWA DELENG LANCUK
Tabel Nilai K,KR, F, FR, INP
BUKIT 1

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
piperaceae
1 Piper sp 1 21 84 21.88 0.2400 31.58 53.45

2 Piper sp 2 18 72 18.75 0.0800 10.53 29.28


3 Piper caninum BL 45 180 46.88 0.4000 52.63 99.51
4 Piper recuryum BL 12 48 12.50 0.0400 5.26 17.76
96 384 100.00 0.7600 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Hedyothis philippensis 17 68 11.49 0.2000 13.16 24.64
2 Hedyothis sp 1 26 104 17.57 0.1600 10.53 28.09
3 Lasianthus sp 7 28 4.73 0.0800 5.26 9.99
4 Lasianthus tomenthosus 20 80 13.51 0.3200 21.05 34.57
5 Mussaenda sp 48 192 32.43 0.4800 31.58 64.01
6 Ophioorrhiza blumeana 23 92 15.54 0.0400 2.63 18.17
7 Petunga macrocarpa 2 8 1.35 0.0400 2.63 3.98
8 Psycotria sp 1 4 0.68 0.0400 2.63 3.31
9 Randia ( Macrophyla) 1 4 0.68% 0.0400 2.63 3.31
10 Tarenna pulchara Ridl 1 4 0.68% 0.0400 2.63 3.31
11 Uncaria acida Merr 2 8 1.35% 0.0800 5.26 6.61
148 592 100.00% 1.5200 100.00 200.00

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Tabel Nilai K,KR, F, FR, INP


BUKIT 2

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum BL 3 12 15.79 0.1200 37.50 53.29
2 Piper sp 1 16 64 84.21 0.2000 62.50 146.71
19 76 100.00 0.3200 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Hedyotis philippensis 47 188 15.31 0.6000 22.06 37.37
2 Hedyotis sp 2 7 28 2.28 0.1200 4.41 6.69

3
4
5
6
7
8
9

Lasianthus sp 17 68 5.54 0.2000 7.35 12.89


Lasianthus tomenthosus 8 32 2.61 0.1600 5.88 8.49
Mussaenda sp 79 316 25.73 0.6800 25.00 50.73
Ophiorrhiza blumeana 52 208 16.94 0.0800 2.94 19.88
Pavetta indica L 35 140 11.40 0.3600 13.24 24.64
Psycotria stipulaceae 61 244 19.87 0.4800 17.65 37.52
Randia microphylla 1 4 0.33 0.0400 1.47 1.80
307 1.228 100.00 2.7200 100.00 200.00

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Tabel Nilai K,KR, F, FR, INP


BUKIT 3

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum BL 18 72 37.50 0.3200 40.00 77.50
2 Piper longum L 4 16 8.33 0.0400 5.00 13.33

3
4
5
6
7

Piper sarmentosum 3 12 6.25 0.0800 10.00 16.25


Piper sp 2 3 12 6.25 0.0400 5.00 11.25
Piper sp 1 10 40 20.83 0.1600 20.00 40.83
Piperomia leavifolia 7 28 14.58 0.0800 10.00 24.58
Piperomia tjibodasama 3 12 6.25 0.0800 10.00 16.25
48 192 100.00 0.8000 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Coffea malayana 9 36 3.67 0.1600 5.71 9.39
2 Hedyothis philippensis 57 228 23.27 0.6000 21.43 44.69
3 Hedyothis sp 2 1 4 0.41 0.0400 1.43 1.84
4 Hedyotis sp 1 10 40 4.08 0.0800 2.86 6.94
5 Lasianthus sp 8 32 3.27 0.0800 2.86 6.12
6 Lasianthus tomenthosus 17 68 6.94 0.1600 5.71 12.65
7 Mussaenda sp 47 188 19.18 0.5600 20.00 39.18
8 Mycetia malayana 6 24 2.45 0.1200 4.29 6.73
9 Ophiorriza bracteata 15 60 6.12 0.1200 4.29 10.41
10 Pavetta indica L 32 128 13.06 0.4400 15.71 28.78
11 Petunga microcarpa 3 12 1.22 0.0400 1.4 2.65
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
12 Psycotria stipulaceae 36 144 14.69 0.3200 11.43 26.12
13 Randia microphylla 2 8 0.82 0.0400 1.43 2.24
14 Urophyllum sp 2 8 0.82 0.0400 1.43 2.24
245 980 100.00 2.8000 100.00 200.00

Tabel Nilai K,KR, F, FR, INP


BUKIT 4

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
%
F
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum 8 32 14.81 0.2000 25.00 39.81
2 Piper sarmentosum 4 16 7.41 0.1200 15.00 22.41
3 Piper sp 1 41 164 75.93 0.4400 55.00 130.93
4 Piper ungaramence 1 4 1.85 0.0400 5.00 6.85
54 216 100.00 0.8000 100.00 200.00
Rubiaceae
1 Argostemma involucratum 210 840 37.43 0.2400 6.90 44.33
2 Argostemma subcrassum 63 252 11.23 0.1600 4.60 15.83

3 Coffea malayana RIDL 26 104 4.63 0.2400 6.90 11.53


4 Hedyothis pilippensis 56 224 9.98 0.6000 17.24 27.22
5 Hedyothis sp 1 16 64 2.85 0.1200 3.45 6.30
6 Lasianthus sp 2 8 0.36 0.0400 1.15 1.51
7 Lasianthus tomenthosus 29 116 5.17 0.2400 6.90 12.07
8 Mussenda sp 13 52 2.32 0.2000 5.75 8.06
9 Mycetia malayana 14 56 2.50 0.0400 1.15 3.64
10 Ophiorrhiza bracteata 29 116 5.17 0.2800 8.05 13.22
11 Pavetta indica L 19 76 3.39 0.3600 10.34 13.73
12 Petunga macrocarpa 10 40 1.78 0.1600 4.60 6.38
13 Psycotria stipulaceae 62 248 11.05 0.4800 13.79 24.84
14 Randia microphylla 9 36 1.60 0.2400 6.90 8.50
15 Tarenna pulchara 2 8 0.36 0.0400 1.15 1.51
16 Urophyllum sp 1 4 0.18 0.0400 1.15 1.33
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
561 2.244 100.00 3.4800 100.00 200.00

Tabel Nilai K,KR, F, FR, INP


BUKIT 5

Jenis
Jumlah
K
Ind/ha
KR
F
%
FR
%
INP
%
Piperaceae
1 Piper caninum 3 12 2.94 0.1200 9.38 12.32
2 Piper crassipes 47 188 46.08 0.5600 43.75 89.83
3 Piper sarmentosum 3 12 2.94 0.0800 6.25 9.19
4 Piper sp 1 35 140 34.31 0.3600 28.13 62.44
5 Piper ungaramence 14 56 13.73 0.1600 12.50 26.23
102 408 100.00 1.2800 100.00 200.00
Rubiaceae

1 Argostemama subcrassum 324 1.296 20.00 0.6400 15.24 35.24


2 Argostemma involucratum 808 3.232 49.88 0.8800 20.95 70.83
3 Chantium horridum 5 20 0.31 0.0400 0.95 1.26
4 Hedyothis philippensis 20 80 1.23 0.2800 6.67 7.90
5 Hedyothis sp 1 13 52 0.80 0.1600 3.81 4.61
6 Lasianthus sp 5 20 0.31 0.0400 0.95 1.26
7 Lasianthus tomenthosus 29 116 1.79 0.3600 8.57 10.36
8 Mussaenda sp 1 4 0.06 0.0400 0.95 1.01
9 Ophiorrhiza blumeana 130 520 8.02 0.2400 5.71 13.74
10 Ophiorrhiza bracteata 27 108 1.67 0.1600 3.81 5.48
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
11 Pavetta indica L 1 4 0.06 0.0400 0.95 1.01
12 Petunga macrocarpa 23 92 1.42 0.4800 11.43 12.85
13 Psycotria stipulaceae 227 908 14.01 0.6800 16.19 30.20
14 Randia microphylla 7 28 0.43 0.1600 3.81 4.24
1620 6.480 100.00 4.2000 100.00 200.00

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 5. CONTOH PERHITUNGAN (K,KR, F, FR, INP, H dan IS)
A. Contoh Perhitungan Kerapatan Mutlak pada Piper sp 1

Kerapatan Mutlak (KM) =

10.000

= 84 ind/ha
B. Contoh Perhitungan Kerapatan relatif pada Piper sp 1
Kerapatan Relatif (KR) =

x100%

x 100%

Jumlah individu suatu jenis


Luas Plot contoh / Plot pengamatan
21
2500 m2
Kerapatan mutlak suatu jenis
Jumlah total kerapatan mutlak
Seluruh jenis

0.01
0.04
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
= 21,88%
C. Contoh Perhitungan Frekuensi Mutlak pada Piper sp 1
Frekuensi Mutlak (FM) =

=
=

0.24

D. Contoh Perhitungan Frekuensi Relatif pada Piper sp 1


Frekuensi Relatif (FR) =

x 100%

Jumlah plot yang ditempati suatu jenis


Jumlah seluruh plot pengamatan
6
25
Frekuensi suatu jenis
Frekuensi total seluruh jenis

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
= x 100%

= 31,58%
E. Contoh Perhitungan Indeks Nilai Penting pada Piper sp 1
INP = KR + FR
= 21,88% + 31,58%
= 53,45%
F. Contoh Perhitungan Indeks Keanekaragaman dari Shannon-Wiener
pada
Piper sp 1 di Bukit I

pi =
0.24
0,76
ni
N
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
=
= 0.2188
H = -pi ln pi
= - (-1,2614)
= 1,2614

G. Contoh Perhitungan Indeks Keseragaman pada Bukit I


H
E =
H maks
1,2614
=
1,3863
=

0,9099

H. Contoh Menghitung Indeks Similaritas Bukit I dengan Bukit II


21
96
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

IS

2C

X 100 %
A

B
2 x 2

2 + 4

X 100 %

66,67%

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 6.
HASIL IDENTIFIKASI
Spesimen
LUBIS
Instansi
S-2 Biologi
Universitas Sumatera
Utara Medan
NIM
Lokasi Penelitian
Lancuk, Kabupaten Karo,
Sumatera Utara
NO No Koleksi Famili Spesimen
01 AL 46 Piperaceae Piper crassipes korth

: AHDATIKA
: Mahasiswa
FMIPA
: 067030001
: Hutan TWA Deleng

02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16

AL
Al
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL
AL

33 Piperomea laevifolia miq


30 Piper longum
04 Piper recuryum BL
38 Piper sarmentosum Roks
32 Piperomia tjibodasama C.D.C
42 Piper ungaramence C.D.C
34 Rubiaceae Coffea malayana
14 Hedyotis philippensis Merr
37 Mussaenda sp
35 Ophiorrhiza bracteata
23 Petunga microcarpa
26 Psycotria stipulaceae
39 Tarenna pulchara Ridl
15 Uncaria longiflora
36 Urophyllum sp

Medan, 15 Mei 2008


Diketahui Kepala Laboratorium
Taksonomi Tumbuhan,

Etti Sartina Siregar, S.Si., M.Si.


NIP 132 206 572

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 7.
HASIL IDENTIFIKASI SPESIMEN
Nama
: AHDATIKA LUBIS
Instansi : Mahasiswa (S-2) Biologi USU Sumatera Utara

No Kode sampel Famili


Species
1. AL 02 Piperaceae Piper sp 1
2. AL 07 Rubiaceae Hedyothis sp 1
3. AL 09 Piperaceea Piper sp 2
4. AL 11 Piperaceae Piper caninum BL
5. AL 16 Rubiaceae Psychotria sp
6. AL 17 Rubiaceae Lasianthus sp
7. AL 18 Rubiaceae Randia microphylla
8. AL 21 Rubiaceae Tarenna sp
9. AL 25 Rubiaceae Ophiorrhiza blumeana Korth
10. AL 27 Rubiaceae Pavetta indica L
11. AL 28 Rubiaceae Hedyothis sp 2
12. AL 40 Rubiaceae Mycetia malayana
13. AL 41 Rubiaceae Lasianthus tomentosus BL

14.
15.
16.

Al 43 Rubiaceae Argostema involucratum


AL 44 Rubiaceae Argostema sp
AL 45 Rubiaceae Chantium sp

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

LAMPIRAN 8.
DATA FAKTOR FISIK & KIMIA HUTAN TWA DELENG LANCUK
No Bukit Faktor Fisik & Kimia
Suhu Udara
(oC)
pH
Tanah
Kelembaban
(%)
Intensitas
Cahaya
Suhu
Tanah
01. I 19,8 6,2 87 426,6 19,8
02. II 18,3 5,9 84 266,6 18,8
03. III 16,0 4,4 94 355,3 18,9
04. IV 16,1 5,3 92 187,6 17,7
05. V 16,6 5,3 94 245 18,5

Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman


Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.
LAMPIRAN 9. FOTO-FOTO PENELITIAN

Gambar Hutan Deleng Lancuk

Gambar Jalur Pengamatan di TWA Deleng Lancuk


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar Plot Penelitian 10 X 10

Gambar Pengkoleksian Piperaceae/Rubiacaea


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar Pengukuran Faktor Fisik


Keterangan : a. Soil Thermometer, b. Soil Tester, c. Thermometer,
d. Lux Meter,
e. Hygrometer, f. altimeter

a
d
b
c
e
f
Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Gambar Pengawetan Sampel di Lapangan


Ahdatika Lubis : Keanekaragaman Piperaceae Dan Rubiaceae Di Taman
Wisata Alam Deleng Lancuk Kabupaten Karo
Sumatera Utara, 2008.

Anda mungkin juga menyukai