Anda di halaman 1dari 20

ASESMEN

Asesmen berbeda dengan pengukuran dan evaluasi


Pengukuran : menyangkut pengumpulan infromasi
tentang prestasi belajar siswa melalui tes dan
lembar kerja
Asesmen : lebih luas dan menyangkut penilaian
profesional pendidik, perasaan dan pengamatan
serta informasi lain yang dikumpulkan dari
lingkungan belajar
Asesmen : proses pengumpulan informasi tentang
siswa berkenaan dengan apa yang mereka ketahui
dan lakukan (Hart, 1994)
Evaluasi : proses penafsiran (interpretasi) serta
pembuatan keputusan berkenaan dengan informasi
asesmen (Hart, 1994)

Pertanyaan kunci tentang asesmen


adalah : BAGAIMANA KITA DAPAT
MENEMUKAN ADA YANG SEDANG
DIPELAJARI SISWA ?
Sedangkan pertanyaan kunci untuk
evaluasi adalah : APAKAH PARA SISWA
BELAJAR APA YANG KITA INGINKAN
AGAR MEREKA PELAJARI ?

1.
2.
3.
4.

Empat fungsi asesmen adalah :


Pedoman merencanakan dan
memperkaya PBM di kelas
Sarana komunikasi dengan siswa,
administrator, dan orangtua siswa
Alat untuk memonitor hasil belajar dan
perbaikan PBM
Acuan untuk memperbaiki kurikulum dan
pengajaran

Jenis asesmen dibedakan menjadi 3 atas dasar


tujuan :
1. Asesmen diagnostik, dilakukan sebelum memulai
suatu eksploitasi untuk mendapatkan gambaran
apa saja yang sudah dan belum diketahui siswa,
serta yang diketahui secara salah oleh siswa
(melacak miskonsep siswa)
2. Asesmen formatif, dilaksanakan selama PBM
untuk mengetahui apa yang dipelajari siswa dan
untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan
PBM
3. Asesen sumatif, diberikan sesudah PBM selesai,
untuk mengetahui seberapa banyak materi
pelajaran mampu diserap siswa dan untuk
mendapatkan nilai akhir siswa

Jenis Asesmen Waktu


Pelaksanaan

Perlunya dilaksanakan

Diagnostik
Sebelum PBM Mendeteksi kebutuhan siswa,
melacak miskonsep, dan
(Prates/Pretes)
mengetahui yang sudah dan
belum diketahui siswa
Formatif

Selama PBM

Umpan balik segera,


perbaikan PBM dan
pembimbingan siswa

Sumatif

Setelah PBM

Mendapatkan nilai dan


mendapatkan gambaran
seberapa banyak yang
diserap siswa

Empat cara pelaksanaan asesmen :


1. Tes tertulis (tes pensil & kertas)
2. Laporan tertulis proyek yang dikerjakan
siswa
3. Porto folio
4. Observasi guru dan kinerja
(performance) siswa


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Frazee dan Rudnitski (1995)


mengemukakan beberapa cara
implementasi asesmen adalah :
Menulis
Berbicara
Essay (memperlihatkan kemampuan
analisis, sintesis dan meringkas
informasi)
Proyek (terutama proyek penelitian atau
pengamatan)
Pameran
Porto folio

Asesmen dapat mencakup aktivitas


beragam seperti :
1. Wawancara lisan
2. Tugas problem solving individu atau
kelompok
3. Pembuatan porto folio

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Alat-alat yang digunakan pada asesmen antara


lain :
Ceklist (tujuan, kemajuan dan kelancaran
menulis/membaca dsb)
Simulasi
Essei dan contoh penulisan lain
Demonstrasi atau perbuatan
Wawancara
Presentasi lisan
Evaluasi oleh instruktur sejawat atau lainnya
formal maupun informal
Asesmen diri
Pertanyaan-pertanyaan untuk respon yang
tergagas

Fungsi asesmen diagnostik :


1. Membantu guru mengenal kelebihan dan
kelemahan siswa
2. Membantu guru mengenal siswa yang
memerlukan/tidak bantuan tertentu
dalam belajar
3. Membantu guru mengenal berbedaan
cara belajar setiap siswa

Asesmen formatif dilaksanakan di tengah


pelaksanaan PBM bila dirasakan siswa
kesulitan memahami materi pelajaran.
Diberikan secara lisan atau tulisan,
perorangan atau kelompok, dapat juga
diberikan dalam bentuk unjuk kinerja
siswa (keterampilan proses)

Asesmen sumatif sangat berkaitan erat


dengan tujuan pembelajaran (terutama
tujuan khusus)
Tujuan khusus pembelajaran hendaknya
megacu pada tiga ranah yang
dikemukakan Bloom (kognitif, afektif dan
psikomotor)

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Masih menurut Bloom, ranah kognitif


(pengetahuan) mengandung enam tingkat
kecerdasan (intelegensia) :
Hapalan (tentang fakta dan prinsip)
Pemahaman (fakta dan ide-ide)
Penerapan (menerapkan fakta dan ide pd
situasi baru)
Analisis (memecahkan konsep dan melihat
hubungannya satu sama lain)
Sintesis (mengumpulkan fakta dan ide)
Evaluasi (menentukan nilai fakta dan ide)

Dua pertama tingkat kecerdasan diatas


(pengetahuan hapalan dan pemahaman)
dikategorikan pada gologan berpikir
tingkat rendah
Empat sisanya digolongkan sebagai
berpikir tingkat tinggi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cara pelaksanaan asesmen ranah


kognitif dibagi menjadi 6 macam :
Tes tertulis
Observasi
Tes gambar
Jurnal siswa
Peta konsep
Porto folio


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dalam menyusun soal tes tertulis berupa pilihan berganda


(multiple choice) hendaknya memperhatikan :
Soal mengandung tiga unsur : masalah, perancu, dan
jawaban benar
Masalah berupa pernyataan dengan menggunakan katakata yang jelas, dan hindari pernyataan negatif
Perancu (distractor) dan jawaban benar hendaknya
berjumlah empat. Jawaban benar hendaknya hanya satu.
Hindari kalimat/frasa semua benar atau semua salah.
Distribusikan jawaban benar secara acak, jangan sampai
menunjukan suatu pola.
Hindari kata-kata mutlak seperti : tidak pernah, selalu dan
lain-lain
Jangan mengulangi kata-kata dalam masalah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Porto folio adalah kumpulan hasil prestasi siswa


yang positif
Wadahnya dapat berupa kotak, folder atau
stofmap
Isi porto folio dapat berupa :
Hasil ulangan
Laporan kegiatan
Ringkasan buku
Daftar buku yang sudah dibaca berikut notasinya
Peta konsep buatan sendiri
Karangan kreatif
Lukisan
Hasil kerajinan tangan
Grafik
Istilah-istilah yang dipelajari

Manfaat porto folio :


1. Guru bisa memahami secara lebih
mendalam tentang cara berpikir siswa
2. Memotivasi siswa untuk berpacu menjadi
lebih baik dan mampu menilai diri sendiri
secara obyektif
3. Membantu orang tua siswa mengikuti
perkembangan belajar anaknya

Contoh tes afektif


Kalian sudah mempelajari panas dan
energi panas, terapkan pengetahuanmu
pada situasi berikut :
1. Tutuplah pintu lemari es itu, nanti
dinginnya hilang! Mengapa kalimat
berikut ini kurang tepat ?
2. Bagaimana memperbaiki kalimat
tersebut supaya tepat ?

Soal
1. Sebut dan jelaskan macam-macam
asesmen !
2. Apa yang dimaksud dengan asesmen ?
3. Bedakan asesmen autentik dari
asesmen alternatif dan tradisional !
4. Bagaimana mendesain asesmen
alternatif supaya juga bisa menjadi
asesmen autentik ?
5. Bagaimana juga mendesain asesmen
tradisional menjadi asesmen autentik ?

Anda mungkin juga menyukai