Tumor Tulang Sekunder
Tumor Tulang Sekunder
Pembimbing :
dr. Iman Solichin, Sp.OT, Spine (K)
Disusun Oleh :
Yuni Hanifah
G4A013056
LAPORAN MAKALAH
TUMOR TULANG
Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik
Di bagian SMF Bedah Orthopedi
RSUD Prof. Margono Soekardjo Purwokerto
Disusun Oleh :
Yuni Hanifah
G4A013056
Telah disetujui
Pada tanggal :
Maret 2014
Dosen Pembimbing :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan makalah dengan judul
Tumor Tulang Sekunder. Tujuan penulisan laporan makalah ini ialah untuk
memenuhi salah satu syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian Bedah
RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo, Purwokerto
Dalam kesempatan ini perkenakanlah penulis untuk menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Iman Solichin, Sp. OT, Spine (K). selaku pembimbing yang telah
memberikan arahan pada laporan makalah ini.
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan serta masih banyak terdapat kekurangan.
Penulis berharap semoga laporan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
para pembaca serta perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
kedokteran.
Purwokerto,
Maret 2014
Penyusun
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tumor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresif dimana selselnya tidak pernah menjadi dewasa. Tumor tulang primer merupakan tumor
tulang dimana sel tumornya berasal dari sel-sel yang membentuk jaringan
tulang, sedangkan tumor tulang sekunder adalah anak sebar tumor ganas organ
non tulang yang bermetastasis ke tulang (Chansky, 2014).
Tumor tulang sekunder merupakan jenis tumor tulang ganas yang sering
didapat. Kemungkinan tumor tulang merupakan tumor metastatik yang harus
selalu difikirkan, pada penderita yang berusia lanjut. Pada wanita, kanker
primer di payudara adalah tempat mula yang paling sering untuk dapat
bermetastasis ke tulang. Sedangkan, pada pria, kanker prostat dan paru
menyumbang 80% yang kemudian bermetastasis ke tulang. Sisa 20% tempat
keganasan primer yang bermetastasis ke tulang di antaranya adalah keganasan
di ginjal, usus, dan tiroid (Chansky, 2014).
proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses
pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses osteoblastik,
karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang
baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang
abortif (Mundy dan Yoneda dalam Chansky, 2014).
C. Klasifikasi
1) Lesi tulang metastatik dibagi menjadi 3 kelompok (Chansky, 2014) :
a) Lesi osteolitik
b) Lesi osteoblastik
c) Lesi campuran
Lesi osteolitik paling sering ditemukan pada proses destruktif (penghancuran
tulang). Lesi osteoblastik terjadi akibat pertumbuhan tulang baru yang
dirangsang oleh tumor. Secara mikroskopis, sebagian besar tumor tulang
metastatik merupakan lesi campuran.
2) Neoplasma Stimulating Lesions (Chansky, 2014)
a) Simple bone cyst
sedang
pada
metastase
Ca
prostat
nampak
gambaran
sendiri, memperpanjang rasa dari bebas nyeri, dan jika memungkinkan dapat
memperpanjang kebertahanannya (Perez, 2012).
Terapi ditujukan pada jenis karsinoma primernya yang dapat berupa
radioterapi, kemoterapi ataupun hormon terapi. Terapi dari segi bedah adalah
terhadap fraktur patologis yang mungkinmemerlukan fiksasi secara eksternal
atau internal, agar penderita dapat diimobilisasi tanpa merasa kesakitan. Bila
perlu dapat dilakukan fiksasi internal terhadap tulang-tulang ekstremitas
sebelum tulang tersebut mengalami fraktur, jadi baru diperkirakan akan fraktur
bila proses pada tulang dibiarkan berjalan terus (impending fracture) (Perez,
2014).
Terapi radiasi merupakan cara yang sangat efektif untuk pasien dengan
tumor tulaang sekunder. Radioterapi dapat meringankan rasa nyeri (penuh pada
50% pasien, dan meringankan rasa nyeri sebagian pada 30% s.d. 40% pasien.
Onset untuk perasaan meringankan nyeri dapat bermula dari beberapa hari
sampai 4 minggu dan dapat bertahan antara 3 sampai 6 bulan yang bergantung
pada dosis radiografi yang diberikan (Harding, 2014).
Kemoterapi merupakan jalan terapi efektif selain radioterapi. Sekitar 25%
sampai dengan 50% pasien akan mengalami penurunan rasa nyeri, terutama
pada pasien dengan tumor primer di payudara (doxorubicin dan txanes) dan
prostat (taxanes, docetaxel+prednison, docetaxel+estramustin) (Perez, 2012).
Terapi hormonal juga merupakan salah satu terapi yang efektif untuk
tumor primer di payudara dan prostat. Beberapa terapi hormonal untuk tumor
primer di payudara: Tamoxifen, anastrozol, letrozol, exemestane; dan untuk
tumor primer di prostat: LHRH agonis, non-steroid antiandrogen (Perez, 2012).
10
11
DAFTAR PUSTAKA
Diunduh
dari
12