Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PENGAMAN SEPEDA MOTOR VIA SMS

MELALUI JARINGAN GSM MENGGUNAKAN


MIKROKONTROLLER ATmega 8535

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Galuh Dhatuningtyas Harsono


Mohamad Irfanul Hakiem
Muhammad Yusuf Saifulloh
Fendy Gilang Hernantyo

(125874201)
(125874203)
(125874242)
(125874243)

Kelas :

Teknik Elektro A 2012


Dosen :

Nurhayati, ST., MT
Prodi S1 Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013
1

Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Penelitian ini dengan judul

: SISTEM

PENGAMAN SEPEDA MOTOR VIA SMS MELALUI JARINGAN GSM MENGGUNAKAN


MIKROKONTROLLER ATmega 8535 di tengah kecanggihan teknologi masa kini.
Laporan ini ditujukan untuk tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah Dasar Sistem
Telekomunikasi. Melalui laporan ini, penulis ingin memberikan solusi terhadap permasalahan
peningkatan tindak kriminalitas.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada
Nurhayati, ST., MT selaku dosen pengajar mata kuliah yang telah memberikan banyak
bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan laporan ini.
Semoga apa yang telah kami sampaikan ini bisa bermanfaat khususnya bagi para
mahasiswa,dan umumnya bagi masyarakat yang membutuhkan teknologi baru untuk pengaman
kendaraan bermotor.

Surabaya, 24 Mei 2013

Penulis

i
2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi .

ii

BAB I PENDAHULUAN ..

1.Pendahuluan
1.1Latar Belakang ...........................................................................................

1.2 Tujuan ........................................................................................................

BAB II DASAR TEORI

2. Dasar Teori
2.1 Mikrokontroler ATMega8535

2.1.1 Arsitektur ATmega8535

2.1.2 Konfigurasi Pin ATMega8535 .

10

2.2 Komunikasi Serial .

11

2.2.1 Konsep Dasar Komunikasi Serial .

12

2.3 Handphone

12

2.4 SMS ( Short Message Service )

12

2.5 AT Command

13

2.6 Software yang digunakan ( BASCOM-AVR IDE 1.11.9.5 ) .

13

2.7 Kabel Data ..

13

2.8 Power Supply .

13

2.9 IC Regulator LM 7805

14
3

3. Perancangan ..

14

3.1 Perancangan Sistem . 15


ii
3.2 Perancangan Unit Control .

15

3.3 Perancangan Unit Komunikasi Serial ........

15

3.4 Perancangan Unit Keluaran

15

3.5 Perancangan Power Supply .

..

15
4. Pembahasan ........
16
4.1 Pengujian Pengendali Mikrokontroller ATMega8535 ...................................

17

4.2 Pengujian Unit Komunikasi Serial dengan IC MAX232 ................................ 17


4.3 Pengujian Unit Keluaran ................................................................................. 17
4.4 Pengujian Unit Power Supply Minimum System ............................................ 18
4.5 Pengujian AT-Command Handphone M35 ...................................................... 18
4.6 Pengujian SMS Konfirmasi dari Handphone Sistem ....................................... 19
5.Kebutuhan Software yang digunakan ....................................................................... 19
5.1 Software-software .............................................................................................. 19
5.2 Pembacaan SMS ................................................................................................. 19

BAB III METODE PENULISAN ................................................................... 23


BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA ...................................................... 25
Lampiran Gambar
4

2.1 Blok diagram Fungsional ATMega8535


2.2 Pin ATmega8535
2.3 Tampilan BASCOM-AVR IDE [1.11.9.5]
2.5 Format Pengiriman Data Serial
2.12 Skematik IC Adjustable Regulator LM7805
3.1 Perancangan Prinsip Kerja Sistem
3.2 Rangkaian Unit Sistem Kontrol
3.3 Rangkaian Komunikasi Unit Serial
3.4 Rangkaian Unit Keluaran
3.5 Blok diagram power supply
3.6 Rangkaian Power Supply
4.1 Program AVRDude GUI v1.3 (avrdude 5.2)
4.2 Koneksi serial HP dengan mikro berhasil
4.3 Relay posisi open/terputus
4.4 Relay posisi closed/terhubung
4.6 Pengujian AT-Command HP dengan program hyperterminal
4.7 SMS konfirmasi bahwa sistem sudah aktif
4.8 SMS konfirmasi bahwa sistem sudah dinonaktifkan
4.9 SMS konfirmasi bahwa perintah salah
5.2 Skema pembacaan SMS

BAB V PENUTUP .......................................................................................

27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28


5

BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Peranan elektronika disegala bidang menjadi semakin besar diabad ke dua satu ini.
Bermula dari penerapan rangkaian elektronika analog, kemudian digital dan kini hampir semua
peralatan menggunakan Fontro mikroprosesor. Pada masa

sekarang ini penggunaan

mikrokontroler semakin meluas. Dalam kehidupan sehari-hari, sampai saat ini masyarakat masih
bergantung pada alat seperti remote control untuk mengendalikan dalam jarak jauh. Akan tetapi
pengontrolan tersebut hanya dapat dilakukan pada jarak tertentu saja, sehingga apabila jarak
antara alat yang dikontrol dengan pengontrolnya itu melewati batas toleransinya maka peralatan
tersebut tidak dapat berfungsi sesuai dengan keinginan. Telepon seluler dengan fasilitas SMS
yang mampu bertukar informasi berbasis teks secara jarak jauh (remote) dan tanpa kabel
(wireless) dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah pengontrolan keamanan secara
jarak jauh. Ditambah dengan dukungan teknologi mikrokontroler yang memungkinkan
dibentuknya sebuah Fontro FontrolF yang memiliki efisiensi daya dan tempat, menjadikan
telepon seluler sebagai sarana FontrolFive selain sebagai sarana komunikasi juga dapat
dijadikan sebagai sarana pengendali jarak jauh.
Dengan pengembangan fasilitas Fontrol dan penambahan sensor pada Alarm dan
Remote Fontrol ini diharapkan dapat membantu memantau dan mengetahui apa yang sedang
terjadi dengan kendaraan saat diparkir secara real time yang terkoneksi langsung dengan
Handphone pemilik dengan demikian bila terjadi pencurian dapat segera diambil tindakan
preventif. System ini memanfaatkan teknologi GPS (Global Positioning Sistem), Modem GSM
(Global Sistem for Mobile), Sensor PIR (Pasif Iinfra Red), Sensor LDR (Light Dependent
Resistor), Sensor Getar dengan ECM (Electet Condenser Microphone), IC MAX232, Gerbang
logika NOT, Mikrokontroller Atmega16, 8 Relay 12V/30A dan aplikasi Google Earth.
Selanjutnya, Sistem alarm pengaman mobil jarak-jauh Via SMS Remote Kontrol melalui
jaringan GSM dan GPS Sebagai Vehicle Tracker Berbasis Mikrokontroller. Atmega16

ini
6

diharapkan dapat mengontrol serta memberikan informasi lebih cepat dengan efektif dan efisien.
Baik dari pembacaan sensor maupun pembacaan dari koordinat GPS. Selama kendaraan masih
dalam jangkauan provider GSM.

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi sekarang bermunculan banyak model dan teknologi dalam kendaraan
bermotor. Baru-baru ini yang sedang trend di kalangan masyarakat adalah sitem injeksi yang irit
bahan bakar. Tapi di samping teknologi tersebut alat keamanan pun perlu di pikirkan untuk
mengantisipasi tindak kriminal. Tercatat tindak kriminal di Indonesia meningkat di setiap
tahunnya. Bahkan alat keamanan yang terpasang saat ini belum mampu menguranginya.
Untuk mengatasi masalah tersebut,dibuat suatu alat pengaman kendaraan dengan sistem sensor
sidik jari. Diharapkan dengan adanya alat ini dapat mengurangi tingkat kriminalitas yang
meningkat setiap tahunya.

1.2 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk membantu masyarakat dalam pengamanan kendaraan.
2. Membantu mengurangi tindak kriminalitas dalam hal curanmor.
1.3 Rumusan Masalah
1. Kurangnya sistem keamanan pada kendaraan bermotor.
2. Tingginya tindak kriminal dalam hal curanmor.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.

Memanfaatkan alat-alat sederhana di sekitar kita untuk menemukan teknologi baru.


Mencari solusi cerdas untuk mengurangi tindak kriminalitas.
Membantu pihak kepolisian untuk meminimalisir kriminalitas.

BAB II

DASAR TEORI
2.

Dasar Teori
2.1 Mikrokontroler ATMega 8535

Mikrokontroler adalah sebuah chip yang dapat mengontrol peralatan elektronik. Sebuah
mikrokontroler umumnya berisi seluruh memori dan antarmuka I/O yang dibutuhkan, sedangkan
mikroprosesor membutuhkan chip tambahan untuk menyediakan fungsi yang dibutuhkan.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC ( Reduced Instruction Set Computing ) 8 bit yang
instruksinya dikemas dalam kode 16 bit dan dieksekusi dalam satu siklus clock. Hal ini berbeda
dengan seri MCS51 yang berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing) yang
membutuhkan 12 siklus clock.
2.1.1 Arsitektur ATmega8535

2.1 Blok diagram Fungsional ATMega8535


ATMega memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal.
6. SRAM sebesar 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit interupsi internal dan eksternal.
9. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat deprogram saat operasi.
10. Antarmuka komparator analog.
11. Port USART untuk komunikasi serial.
2.1.2 Konfigurasi Pin ATMega8535

Gambar 2.2 Pin ATmega8535


Secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 adalah sebagai berikut :
1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2. GND merupakan pin ground.
3. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC.
4. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.
5. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator.
6. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,
yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler
8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
2.2 Komunikasi Serial
2.2.1 Konsep Dasar Komunikasi Serial
Komunikasi data serial sangat berbeda dengan format pemindahan data paralel. Disini,
pengiriman bit-bit tidak dilakukan sekaligus melalui saluran pararel, tetapi setiap bit dikirimkan
satu persatu melalui saluran tunggal (perhatikan Gambar 2.5). Dalam pengiriman data secara
serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan penerima agar data yang
dikirimkan dapat diterima dengan tepat dan benar oleh penerima. Salah satu mode transmisi
dalam komunikasi serial adalah mode asynchronous.

Transmisi serial mode ini digunakan


10

apabila pengiriman data dilakukan satu karakter tiap pengiriman. Antara satu karakter dengan
yang lainnya tidak ada waktu antara yang tetap. Karakter dapat dikirimkan sekaligus ataupun
beberapa karakter kemudian berhenti untuk waktu yang tidak tentu, kemudian dikirimkan
sisanya.
Dengan demikian bit-bit data ini dikirimkan dengan periode yang acak sehingga pada sisi
penerima data akan diterima kapan saja. Adapun sinkronisasi yang terjadi pada mode transmisi
ini adalah dengan memberikan bit-bit penanda awal dari data dan penanda akhir dari data pada
sisi pengirim maupun dari sisi penerima. Format data komunikasi serial terdiri dari parameter parameter yang dipakai untuk menentukan bentuk data serial yang dikomunikasikan, dimana
elemen-elemennya terdiri dari :
1. Kecepatan mobilisasi data per bit (baud rate)
2. Jumlah bit data per karakter (data length)
3. Parity yang digunakan
4. Jumlah stop bit dan start bit

Gambar 2.5 Format Pengiriman Data Serial


2.3 Handphone
Perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama
dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke

mana-mana (portabel,

mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel;
wireless). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global
System for Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).

11

2.4 SMS ( Short Message Service )


SMS adalah salah satu fasilitas yang dimiliki oleh jaringan GSM (Global System for Mobile
Communication). Dengan SMS maka pelanggan dapat mengirimkan atau menerima pesan
singkat sepanjang 160 karakter. SMS ditangani oleh jaringan, melalui SMS Service Centre
(SMS SC) yang berfungsi menyimpan dan meneruskan pesan dari sisi pengirim ke sisi penerima.
Format

SMS yang dipakai adalah PDU (Protocol Deskription Unit). Format PDU akan

mengubah kode ASCII (7 bit) menjadi bentuk byte PDU (8 bit) pada saat pengiriman data dan
akan diubah kembali menjadi kode ASCII pada saat diterima.
2.5 AT Command
Pada ponsel GSM terdapat fasilitas pengaksesan data. Dalam mengakses data tersebut,
diperlukan beberapa instruksi pada antarmuka ponsel. Instruksi tersebut lalu distandarkan oleh
ETSI (European Telecommunication Standards Institute) ke dalam spesifikasi teknik GSM pada
dolumen GSM 07.07 dan GSM 07.05. Instruksi inilah yang disebut dengan AT Command. AT
Command yang digunakan untuk SMS biasanya diikuti oleh data I/O yang diwakili oelh unit
PDU. PDU berisi bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. Jadi ada beberapa AT
Command untuk SMS adalah sebagai berikut : AT+CNMI : AT Command digunakan untuk
menampilkan pesan SMS baru
AT+CMGS : AT Command yang digunakan untuk mengirim SMS
AT+CMGL : AT Command yang digunakan untuk memeriksa SMS
AT+CMGD : AT Command yang digunakan untuk menghapus SMS
2.6 Software yang digunakan ( BASCOM-AVR IDE 1.11.9.5 )
BASIC merupakan bahasa tingkat tinggi, lebih mudah dipelajari dan dipahami dibandingkan
dengan bahasa Assembly atau C.

12

Gambar 2.3 Tampilan BASCOM-AVR IDE [1.11.9.5]


2.7 Kabel Data
Kabel data merupakan kabel yang digunakan untuk mentransfer data antara dua perangkat,
contohnya antara komputer dengan ponsel atau ponsel dengan mikrokontroler. Kabel data yang
digunakan adalah kabel serial. Pada sistem ini kabel data yang digunakan adalah kabel data
ponsel dan menggunakan standard RS 232 untuk konektornya.
2.8 Power Supply
Unsur penting yang terdapat pada semua peralatan elektronika adalah Power Supply, karena
fungsinya sebagai sumber energi dalam rangkaian. Semua rangkaian elektronika membutuhkan
sumber tegangan DC (Direct Current) untuk beroperasi. Power Supply yang digunakan dalam
rangkaian ini adalah battery 9 volt.
2.9 IC Regulator LM 7805

13

Gambar 2.12 Skematik IC Adjustable Regulator LM7805


IC regulator disini mempunyai fungsi untuk menstabilkan tegangan DC. IC regulator yang
digunakan pada sistem ini adalah LM7805. LM78xx memiliki tegangan keluaran tertentu
tergantung dari jenis IC tersebut dan untuk LM 7805 menghasilkan tegangan keluaran +5VDC.
3. Perancangan
3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Prinsip Kerja Sistem


3.2 Perancangan Unit Control

Gambar 3.2 Rangkaian Unit Sistem Kontrol


14

3.3 Perancangan Unit Komunikasi Serial

Gambar 3.3 Rangkaian Komunikasi Unit Serial


3.4 Perancangan Unit Keluaran

Gambar 3.4 Rangkaian Unit Keluaran


3.5 Perancangan Power Supply

15

Gambar 3.5 Blok diagram power supply

Gambar 3.6 Rangkaian Power Supply


4. Pembahasan
4.1 Pengujian Pengendali Mikrokontroller ATMega8535
Untuk pengujian port dari pengendali mikro dilakukan dengan memasukkan sebuah
program singkat untuk mengecek output pada port A.6 dan port A.7. Hasil yang didapatkan dari
program singkat diatas adalah buzzer 1 dan buzzer 2 bergantian nyala mati sesuai dengan logika
yang diberikan. Proses download program dengan menggunakan aplikasi AVRDude GUI v1.3
(avrdude5.2).

16

Gambar 4.1 Program AVRDude GUI v1.3 (avrdude 5.2)


4.2 Pengujian Unit Komunikasi Serial dengan IC MAX232
Pengujian max232 ini dilakukan dengan cara mengetikkan command dalam program
untuk mengoneksikan antara handphone dengan mikrokontroler yaitu dengan perintah AT,
perintah ini dikirimkan secara serial dari mikrokontroler ke handphone, ternyata setelah
menjalankan program ini di dapatkan hasil OK pada tampilan LCD.

Gambar 4.2 Koneksi serial HP dengan mikro berhasil

17

4.3 Pengujian Unit Keluaran


Saat memberikan input tegangan DC 5V pada unit pengendali mikro, maka buzzer yang
terpasang akan berbunyi dan tahanan dari output rangkaian relay adalah 1 yang berarti relay
dalam keadaan open. Setelah mendapatkan SMS dengan karakter ON maka bunyi buzzer
mati relay dalam keadaan closed. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa keluaran dari alat
sudah dapat berfungsi dengan baik.

Gambar 4.3 Relay posisi open/terputus

Gambar 4.4 Relay posisi closed/terhubung

4.4 Pengujian Unit Power Supply Minimum System


Pada saat unit pengendali mikro mendapatkan tegangan dari adaptor sebesar 12 Volt
maka unit pengendali mikro tersebut telah aktif. Hasil pengukuran pada bagian port input supply
adalah sebesar 12,07 Volt. Hal ini menunjukkan bahwa adaptor dapat mewakili fungsi aki dengan
baik.

Gambar 4.5 Tegangan power supply unit pengendali mikro


18

4.5 Pengujian AT-Command Handphone M35


Setelah handphone dihubungkan dan program hyperterminal diset pada baudrate 19200 maka
akan tampil jendela hyperterminal kemudian diketikkan command untuk :
Memilih inbox pada memori handphone dengan perintah AT+CPMS=ME.
Menampilkan isi SMS pada memori inbox I dengan perintah AT+CMGR=1.
Menghapus isi SMS pada memori inbox I dengan perintah AT+CMGD=1.
Mengirim sebuah sebuah SMS balasan ke suatu nomor handphone tujuan tertentu dengan
perintah AT+CMGS= 47. Ternyata semuanya berhasil dilaksanakan dengan baik seperti yang
terlihat pada gambar 4.8 berikut :

Gambar 4.6 Pengujian AT-Command HP dengan program hyperterminal


4.6 Pengujian SMS Konfirmasi dari Handphone Sistem
Adapun SMS konfirmasi dari sistem apabila mendapat SMS ON dan sistem melakukan
eksekusi perintah tersebut mendapat SMS konfirmasi seperti pada gambar 4.11 berikut :
19

Gambar 4.7 SMS konfirmasi bahwa sistem sudah aktif


Selanjutnya SMS konfirmasi dari sistem apabila mendapat SMS OFF dan sistem
melakukan eksekusi perintah tersebut mendapat SMS konfirmasi seperti pada gambar 4.12
berikut :

Gambar 4.8 SMS konfirmasi bahwa sistem sudah dinonaktifkan


Selanjutnya SMS konfirmasi dari sistem apabila mendapat SMS diluar program sistem
tersebut maka SMS konfirmasi seperti pada gambar 4.13 berikut :

20

Gambar 4.9 SMS konfirmasi bahwa perintah salah

5.Kebutuhan Software
5.1 Software-software
a. Software Proteus
b. Software Express PCB
c. Software Code Vision AVR
d. Software Khazama
e. Software Google Earth
5.2 Pembacaan SMS

21

Gambar 5.2 Skema pembacaan SMS


AT+CMGR=1 adalah perintah untuk membaca pesan dan nilai 1 merupakan lokasi pesan
yang akan dibaca, putchar(0x0D); adalah perintah untuk tombol enter, setelah pesan terbuka
kemudian menunggu baris yang ketiga yaitu baris yang akan dibaca kemudian membandingkan
dengan data yang telah direferensikan if((k==psn1[i])){no_benar=1;
nilai bit benar=1

maka perintah tersebut akan dieksekusi

jika pesan sama dan

sesuai dengan perintah yang

dikirimkan.
Pada Program penyeleksi nomer ini yaitu dengan cara membandingkan dengan data
referensi, akan tetapi yang dibandingkan hanya bagian nomer pengirm saja, bila nomer masuk
benar maka nilai bit akan bernilai satu kemudian akan menyalakan buzzer dan akan memulai
prosedur program pembacaan pesan, akan tetapi bila nomer tesebut salah maka akan diabaikan
dan langsung dihapus oleh program.
Pada program pembacaan sensor pada system alarm pengaman mobil jarak-jauh Via
SMS Remote Kontrol ini menggunakkan interup dengan tujuan saat sensor sedang membaca
object tidak menggangu proses pembacaan pesan masuk sehingga perintah eksekusi pesan
aman dari kesalahan.

22

BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Waktu dan Tempat Penulisan
3.1.1

Waktu
Waktu untuk membuat laporan ini dimulai sejak persetujuan judul oleh dosen
pengajar pada akhir bulan April sampai dengan akhir bulan Mei.
23

3.1.2

Tempat
Penulisan kepustakaan (library research) ini dilakukan di Perpustakaan Pusat
Universitas Negeri Surabaya dan Perpustakaan Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Negeri Surabaya.

3.2

Tipe Penulisan

Penelitian ini merupakan penelitian yang berbentuk deskriptif. Tipe penelitian ini jelas
bukan untuk menguji suatu teori tertentu, akan tetapi diupayakan untuk memberikan gambaran
mengenai suatu fenomena secara terperinci. Dalam hal ini yang dideskripsikan adalah mengenai
penerapan teknologi sederhana anti maling guna menguranagi tindak kriminal.

3.3

Teknik Percobaan dan Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan studi langsung
dengan menambah pengaman melalui via sms pada kendaraan bermotor.
Setelah percobaan tersebut berhasil,langkah selanjutnya adalah menyusun data tersebut
menjadi data yang valid guna menjawab permasalahan.

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1

Data Hasil Penelitian


4.1.1

Pengertian PENGAMAN SEPEDA MOTOR VIA SMS

24

Pengaman sepeda motor via sms adalah suatu sistem pengaman yang menggunakan alat
yang dipasang pada sepeda motor, semacam alarm yang sistem kerjanya menggunakan
mikrokontroler ATmega 8535.

4.1.2 Cara Kerja


Cara kerja alat tersebut yaitu dengan cara alat yang sudah di pasang pada kendaraan akan
dikendalikan dengan sistem sms.Alat tersebut dirakit dengan menggunakan teknologi
mikrokontroler dimana semua sistemnya sudah diatur di program tersebut.Sedangkan
sistem untuk menyambungkan alat tersebut dengan hp,maka digunakan software
hypertermal.

BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN :
Setelah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data

penelitian terhadap alat yang

dibuat dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


1. Setelah dilakukan Observasi didapat kesimpulan dari sisi functionality sudah sangat baik, setelah
dilakukan pengujian, didapatkan nilai Observasi functionality adalah 100 %, tiap komponen
dan program berfungsi dengan baik dan sesuai kinerjanya.

25

2.

Setelah dilakukan Observasi didapat kesimpulan dari sisi Scurity sudah sangat baik, setelah
dilakukan pengujian, didapatkan nilai Observasi Scurity adalah 100 %, tiap komponen dan
program penyeleksi nomer berfungsi dengan baik dan sesuai kinerjanya.

3. Setelah dilakukan Observasi didapat kesimpulan untuk Dengan pembacaan SMS yang hanya
sekali kemudian dibandingkan dengan data referensi, membuat eksekusi pembacaan data
perintah SMS menjadi lebih cepat dengan Observasi Performance didapat presentase hasil
87,75% menunjukan program yang dibuat sudah cukup bagus.
4. Setelah dilakukan Observasi didapat kesimpulan untuk Kualitas sisi usability sudah cukup
baik, Nilai Observasi usability yang didapatkan adalah 75.10%. Dari skor persentase yang
didapat maka kualitas dari sisi usability GPS pada SMS remote kontrol telah sesuai dengan yang
diharapkan.
5. Perancangan sistem pengaman sepeda motor via SMS ini terbagi atas dua bagian yaitu
perancangan hardware dan software. Perancangan hardware terbagi atas perancangan unit
sistem control, perancangan unit komunikasi serial, perancangan unit keluaran dan perancangan
unit power supply. Sedangkan perancangan software terdiri dari perancangan program basic
6. (BASCOM). Hasil perancangan sistem pengaman ini mempunyai tingkat
7. akurasi sebesar 99%. Alat ini dapat melakukan pengontrolan jarak jauh hingga berates ratus
bahkan beribu-ribu km tergantung luasnya jaringan GSM.
8.

Cepat atau lambat sampainya SMS sangat tergantung pada keadaan jaringan dari masingmasing service centre operator seluler.

9. Handphone pada sistem (server) yang digunakan harus support AT-Command. Biaya yang
digunakan untuk melakukan pengontrolan cukup murah karena berbasis SMS dan saat ini banyak
operator seluler memberikan bonus ratusan SMS.

DAFTAR PUSTAKA
Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR Seri ATMega853.
Yogyakarta : ANDI Publisher.
Iswanto. 2009. Belajar Sendiri Mikrokontroler AT90S2313 dengan Basic
Compiler. Penerbit Andi : Yogyakarta
.............. 2004. Atmega8535(L) Preliminary Complete, Atmel Corporation
26

http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc2502.pdf
.............. 2010. AT Command Set (GSM 07.07, GSM 07.05, Siemens specific
commands, Siemens Corporation
http://alumni.ipt.pt/~pmad/s35i_c35i_m35i_atc_commandset_v01.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai