Jurnal Servqual
Jurnal Servqual
Nur Iksan Pirdaus, 2 Asrianto, 3Ardhi Sigit P, 4Hadrawi, 5Hermawan, 6Renhart Purba, 7Saiful Anwar,
8
Thabrani
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman, Jl. Tanah Grogot No. 01
Gunung Kelua Samarinda 75119
mungkin
sesuai
dengan
ekspektasi
mahasiswa
dengan
kuantitatif
serta
perhitungan
servqual
dilakukan
untuk
Pendahuluan
Salah satu kondisi yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini
merupakan masalah persaingan yang bersifat lokal,regional dan global. Perguruan
Tinggi (PT) di Indonesia, baik yang berstatus negeri atau swasta tidak hanya bersaing
dengan PT lokal tetapi juga berbagai institusi Perguruan Tinggi di tingkat internasional.
Dari data Statistik Pendidikan Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional
menyebutkan jumlah PT di Indonesia menunjukkan perkembangan cukup pesat
terutama pada Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Untuk tahun 2008/2009 PTS yang ada
di Indonesia berjumlah 2892 PT atau 97,21% (meningkat sebesar 11,32% dari tahun
2007/2008) yang terdiri dari 393 universitas, 49 Institut 49, 1391 Sekolah Tinggi, 955
Akademi, dan 104 Politeknik. Sedangkan Perguruan Tinggi Negeri berjumlah 83 PT
atau 2,79% (meningkat 1,22%) yang terdiri dari 48 universitas, 6 Institut, 2 Sekolah
Tinggi, dan 27 Politeknik.
Dilihat dari sudut pandang konsumen dalam hal ini mahasiswa, situasi ini
sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri. Semakin banyaknya Perguruan Tinggi
yang beroperasi, berarti memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menentukan
pilihan sehingga mendorong PT untuk mampu memberikan pelayanan sebaik mungkin
sesuai dengan ekspektasi konsumen (mahasiswa) dengan meningkatkan kualitas
pelayanan terutama kualitas pelayanan akademik sebagai core business dari perguruan
tinggi.
Kualitas layanan yang diberikan seringkali dapat menentukan keberhasilan dan
kegagalan suatu organisasi baik organisasi yang profit oriented maupun non profit
oriented. Bahkan, kualitas layanan telah menjadi senjata terampuh yang harus dimiliki
oleh setiap organisasi. Sebagaimana yang diucapkan oleh Stanley Marcus kepada
sekelompok bankir bahwa tagihan dollar yang nasabah terima dari teller empat bank
yang berbeda jumlahnya sama. Akan tetapi, yang membedakannya hanyalah kualitas
layanan dari tellernya (Parasuraman et.al, 1988).
lembaga
yang
mengimplementasikan sistem
manajemen
maka pengukuran
wajib dilakukan
secara
periodik.
Dengan
jenis
layanan
Mulawarman.
Kerangka Teori
Kualitas sering didefinisikan sebagai kesesuaian terhadap spesifikasinya, akan
tetapi definisi ini dapat menyesatkan. Kualitas adalah kesesuaian terhadap spesifikasi
yang dibuat oleh pelanggan bukan oleh produsen. Jadi, pelangganlah yang berhak
mendefinisikan kualitas dari suatu layanan.
Pelanggan menilai kualitas dari suatu layanan dengan cara membandingkan apa
yang mereka inginkan atau harapkan dengan apa yang nyatanya mereka dapatkan
atau persepsi yang mereka terima. Untuk memperoleh reputasi sebagai organisasi
yang berkualitas maka organisasi tersebut harus mampu memenuhi atau bahkan
melebihi terhadap harapan pelanggannya.
para
pelanggan
dan
merespons
permintaan
mereka,
serta
menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara
cepat, 4) Assurance (Jaminan): yakni perilaku karyawan mampu menumbuhkan
kepercayaan pelanggan terhadap organisasi dan organisasi tersebut bisa menciptakan
rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu
bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan, dan 5) Empathy (Empati) :
berarti perusahaan memahami masalah pelanggannya dan bertindak demi kepentingan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki
jam operasi yang nyaman. (Parasuraman et.al, 1990).
Kualitas pelayanan diukur dari masing masing dimensi di atas dengan
menghitung variabel G yang menggambarkan selisih atau gap antara persepsi (actual)
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan dengan harapan pelanggan.
Formula sederhananya bisa ditulis sebagai berikut (Tjiptono, 2004):
G =P E
G= Gap antara persepsi dan harapan pelanggan atas kualitas pelayanan
P = Aktual atau persepsi pelanggan terhadap pelayanan (perception of
deliveredservice)
E = Harapan atas pelayanan yang diterima (expectation of service)
Pada prinsipnya ada tiga kunci dalam memberikan pelayanan pelanggan yang
unggul, yaitu:
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 1995). Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Mulawarman Samarinda pada prodi
Manajemen, Akuntansi, dan IESP. Sedangkan teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah nonprobability sampling.
Instrumen kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah SERVQUAL
yang dikembangkan oleh Parasuraman et.al (1990). Dalam penelitian ini pemberian
skor menggunakan skala Likert yaitu dengan menghadapkan seorang responden
dengan sebuah pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban: sangat
penting, penting, cukup penting, kurang penting,tidak penting.
Kuesioner yang dibagikan sebanyak 55 lembar, Dari uji instrumen yang
dilakukan terhadap 50 lembar tersebut diperoleh semua item pertanyaan adalah valid
dan dapat dinyatakan reliabel. Hasil jawaban responden untuk kuesioner yang
menanyakan aktual (P) serta harapan (E) mereka atas kualitas pelayanan akademik di
Universitas Mulawarman Samarinda kemudian dicari gap-nya dengan rumus G=P-E.
Tabel 1.
Variabel
Pernyataan
Variabel
Item
Bukti
Langsung (tangibles)
Penataan eksterior dan interior baik
1
Penampilan karyawan Admin rapi dan
2
sopan memiliki fasilitas yang memadai
Admin
3
(Komputer dan program yang canggih)
Keandalan (reliability)
Bag. Admin berupaya memberikan
4
pelayanan yang memuaskan sesuai yang
dijanjikan
Bag. Admin memberikan kemudahan
5
prosedur administrasi
Bag. Admin mampu menangani masalah
6
nasabah dengan memuaskan
Daya tanggap (responsiveness)
Bag. Admin memberikan kecepatan dan
7
ketepatan dalam menyelesaikan transaksi
maupun dalam penanganan masalah
Bag. Admin memberikan informasi yang
8
Anda butuhkan dengan jelas dan dapat
memuaskan Anda
Bag. Admin peduli terhadap permasalahan
9
Anda
Jaminan (assurance)
Anda merasa nyaman selama melakukan
10
Administrasi Kemahasiswa
Bag. Admin bersikap ramah, sopan, dan
11
profesional serta memberikan rasa aman
saat melakukan
Anda merasa terbantu dalam melakukan
12
administrasi dengan adanya Sistem
komputerisasi
Empati (empathy)
Bag. Admin dapat memahami keperluan
13
Anda
Bag. Admin selalu berusaha untuk
14
membantu keluhan nasabah secara
maksimal
Bag. Admin memiliki sifat yang ramah,
15
sopan, dan selalu memperhatikan
mahasiswa
JUMLAH
RATA-RATA
Tabel 2.
Nilai Rata-rata
Aktual
Harapan
GAP
3,28
3,18
4,6
4,54
Kuadran
-1,32
-1,36
3,14
4,74
-1,6
2,7
4,78
-2,08
2,78
4,88
-2,1
2,88
4,9
-2,02
2,86
4,82
-1,96
3,06
4,88
-1,82
2,6
4,8
-2,2
2,58
4,76
-2,18
2,48
4,74
-2,26
2,96
4,7
-1,74
2,78
4,96
-2,18
2,74
4,86
-2,12
2,82
4,88
-2,06
42,84
2,86
71,84
4,79
-29
-1,93
No. Dimensi
1
Bukti Langsung (tangibles)
2
Keandalan (reliability)
3
Daya tanggap (responsiveness)
4
Jaminan (assurance)
5
Empati (empathy)
Rata-Rata Keseluruhan
Aktual
3,2
2,79
2,84
2,67
2,78
2,86
Harapa Gap
n 4,63
-1.43
4,85
-2,06
4,83
-1,99
4,73
-2,06
4,9
-2,12
4,79
-1,93
Jika dicermati lebih lanjut terutama pada tabel 2 di atas pada kolom aktual
terlihat bahwa mahasiswa menganggap pelayanan akademik di Fakultas Ekonomi
Universitas Mulawarman Samarinda berada sedikit di atas rata-rata. Namun demikian
harapan mereka lebih tinggi dibandingkan Aktual mereka sehingga terdapat gap negatif.
Hal ini mengindikasikan masih lemahnya kualitas pelayanan akademik karena belum
mampu memenuhi harapan mahasiswa dimana gap terbesar terdapat pada dimensi
Empati (empathy) yaitu sebesar -2,12.
1. Penelitian ini hanya menggunakan mahasiswa tiga prodi yang berada pada
semester 4 dan 6 sebagai populasi penelitiannya. Agar dapat memberikan
rekomendasi yang lebih valid kepada para pengambil keputusan di Fakultas
Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda, perlu kiranya populasi penelitian
ini diperluas ke seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi agar hasilnya nanti dapat
digeneralisasikan.
2. Perlunya dukungan dari setiap civitas akademika lebih-lebih para pembuat
kebijakan di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda untuk
mendukung semua upaya yang dilakukan oleh setiap insan yang ingin
melakukan penelitian. Kiranya hal ini diperlukan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi Universitas Mulawarman.
3. Hasil penelitian ini menyingkap beberapa fakta yaitu bahwa terdapat beberapa
kualitas pelayanan akademik yang masih belum baik. Hasil analisis gap
menggunakan instrumen Servqual menunjukkan bahwa ke semua dimensi yang
diteliti berada pada gap yang negatif.
Daftar Pustaka
Ahmad Rosyid, EVALUASI KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN PADA STAIN
PEKALONGAN DENGAN INSTRUMEN SERVQUAL;
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=251323&val=6751&title=EVALUASI%20KUALITAS%20LAYANAN
%20PENDIDIKAN%20PADA%20STAIN%20PEKALONGAN%20DENGAN
%20INSTRUMEN%20SERVQUAL Di akses pada tanggal 22 Februari 2015.
Herni Justiana Astuti, ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN (SERVQUAL Model dan
Important Performance Analysis Model);
http://jurnal.ump.ac.id/index.php/EKONOMI/article/view/259 Di akses pada
tanggal 22 Februari 2015.
Nugraha, ANALISIS PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP
KUALITAS LAYANAN AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI;
http://prosiding.lppm.unisba.ac.id/index.php/Sains/article/view/226/pdf Di akses
pada tanggal 22 Februari 2015.