Praktikum 1 (Urin) (Sie - Pend)
Praktikum 1 (Urin) (Sie - Pend)
Praktikum 1 (Urin) (Sie - Pend)
(URIN)
By : Vinny , Thiarini , Silvi
1. Penentuan Berat jenis Urin
Alat dan Bahan
Urin normal 24 jam
Gelas Ukur
Urinometer
Cara kerja
Isi gelas ukur dengan urin 25-50 ml, masukkan urinometer , letakkan
sedemikian rupa urinometer sehingga tidak menyentu dinsing gela
ukur dan catat berat jenis urin pada urinometer.
Cara menera urinometer
1. Pada suhu 150 serajat celcius BJ = 1,000
2. Pada larutan sukrosa 1,28% maka BJ = 1,005
3. Pada larutan sukrosa 2,56% maka BJ = 1,010
4. Pada larutan sukrosa 5,70% maka BJ = 1,020
5. Pada larutan sukrosa 7,54% maka BJ = 1,030
Hasil
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
3. UJI OBERMEYER
A. Tujuan
Memeriksa adanya indikan dalam urin
B. Dasar
Gugus indoksil dioksidasi oleh pereaksi Obermeyer yang mengandung FeCl3 dalam
HCl pekat membentuk warna biru indigo yang larut dalam kloroform.
C. Bahan dan pereaksi
1. Urin normal 24 jam
2. Tabung reaksi
3. Pereaksi Obermeyer
4. Kloroform
D. Cara kerja
1. Masukkan 4 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 4 ml pereaksi Obermeyer, diamkan 2-3 menit.
3. Tambahkan 1,5 ml kloroform, campur dengan membalik-balik tabung secara
perlahan sebanyak sepuluh kali (jangan dikocok, karena dapat terjadi emulsi).
Kloroform akan mengekstraksi biru indigo.
4. Buang cairan kecoklatan dari tabung dengan hati-hati, lalu tambahkan akuades 1,5
ml kedalam tabung. Perhatikan warna biru indigo yang terbentuk.
E. HASIL
KELOMPOK 3
KELOMPOK 10
KELOMPOK 8
KELOMPOK 9
KELOMPOK 6
KELOMPOK 5
KELOMPOK 7
KELOMPOK 2
3. Pipet Mohr 10 ml
4. Pipet tetes
5. Alat pemanas air/tangas air
6. Pengatur waktu
D. Cara kerja
1. Campurlah dalam tabung reaksi 2,5 ml larutan Benedict dan 4 tetes urin
2. Panaskan dalam tangas air mendidih selama 5 menit atau panaskan langsung
hingga mendidih selama 2 menit. Dinginkan perlahan-lahan!
3. Perhatikan endapan yang terbentuk dan simpulkan sesuai tabel berikut.
Warna
Penilaian
Konsentrasi gula
Biru/hijau keruh
Hijau/hijau kekuningan
+1
Kuning kehijauan/kuning
+2
0,5 1,0 %
Jingga
+3
1,0 2,0 %
Merah
+4
E. HASIL
KELOMPOK 4
KELOMPOK 5
URIN
NORMA
L
URIN
PATOLOG
IS
KELOMPOK 9
KELOMPOK 10
KELOMPOK 6
KELOMPOK 7
KELOMPOK 3
KELOMPOK 8
URIN
PATOLOG
IS
URIN
NORMA
L
UJI GULA MEREDUKSI SECARA BENEDICT untuk Menetapkan kadar gula urin secara
semikuantitatif
Hasil percobaan berwarna biru atau hijau keruh menunjukkan urin normal tanpa kandungan
glukosa, sedangkan percobaan yang mengandung warna lain seperti pada table, menunjukkan
urin mengandung glukosa dengan penilaian dan konsentrasi gula masing-masing sesuai dengan
warna yang terbentuk. Pada percobaan ini, kebanyakan kelompok menyatakan urin patologis
yang diuji berwarna hijau/hijau kekuningan dengan penilaian +1 dan konsentrasi gula <0,5 %
Warna
Penilaian
Konsentrasi gula
Biru/hijau keruh
Hijau/hijau kekuningan
+1
Kuning kehijauan/kuning
+2
0,5 1,0 %
Jingga
+3
1,0 2,0 %
Merah
+4
No
5.
6.
Nama Uji
Uji
Protein
Urin Menurut
Heller
Uji Rothera
Reaksi
1,5 ml asam
nitrat pekat +
1,5 ml urin
normal
mahasiswa
Hasil
Tidak terbentuk cincin putih
Kesimpulan
Urin
mahasiswa
tidak
mengandu
ng protein
1,5 ml asam
nitrat pekat +
1,5 ml urin
patologis
Urin
patologis
mengandu
ng protein
2,5 ml urin
normal
mahasiswa +
sedikit demi
sedikit kristal
amonium
sulfat sampai
jenuh + 2-3
tetes
Nanitroprusida
5% + 1 ml
amoniak
pekat
Berwarna coklat
Urin
mahasiswa
tidak
mengandu
ng zat-zat
keton
2,5 ml urin
patologis
+
sedikit demi
sedikit kristal
amonium
sulfat sampai
jenuh + 2-3
tetes
Nanitroprusida
5% + 1 ml
amoniak
pekat
Urin
patologis
mengandu
ng zat-zat
keton
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Praktikum 6
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10