Skabies
Skenario 5
Analisis Masalah
Hipotesis
Anak berusia 9 tahun dengan keluhan gatal pada sela jari sejak
1 minggu lalu diduga mendetira Skabies.
Anamnesis
penderita berobat untuk penyakit atau keluhan apa. Hal yang terpenting ditanyakan
pada penderita adalah riwayat penyakit, penggunaan obat-obatan untuk penyakit
yang dideritanya maupun untuk penyakit lain, penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang lain, penyakit-penyakit lain yang diderita sekarang maupun pada masa
lampau, dan kebiasaan tertentu.
Dengan memperhatikan RPS, RPD, RPK, R.Pribadi, R. Sos
Hasil anamnesis menurut skenario, yakni gatal pada sela jari sejak seminggu lalu
terutama pada malam hari dan pasien tinggal di asrama.
Pemeriksaan Fisik
Dari pemeriksaan fisik pada penderita scabies, umumnya didapatkan kelainan berupa:
Terowongan berupa garis hitam, lurus, berkelok, atau terputus-putus, berbentuk benang.
Papula, urtikaria, ekskoriasi dalam perubahan eksematous ialah lesi-lesi sekunder yang
disebabkan sensitisasi terhadap parasit, serta ditemukan eksantem.
Terlihat infeksi bakteri sekunder dengan impegtinasi dan furunkulosis.
Lokasi biasanya pada tempat dengan stratum korneum yang tipis seperti: sela-sela jari
tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan,
areola mammae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria) dan perutbagian
bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tngan dan kaki bahkan diseluruh permukaan
kulit
Diagnosis Kerja
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, pasien dinyatan
menderita Skabies, Skabies adalah penyakit kult akibat infeksi Sarcoptes scabiei var.
hominis dan produknya. Penyakit ini termasuk dalam penyakit akibat hubungan
seksual
Epidemiologi Skabies
Banyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain : social
ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya
promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan demografi serta ekologik.
Penyakit ini dapat dimasukkan dalam P.H.S
Cara penularan dengan kontak langsung dan tak langsung
Etiologi Skabies
Siklus hidup tungau ini sebagai berikut: setelah kopulasi yang terjadi di atas kulit,
tungau yang jantan akan mati biarpun kadang-kadang masih dapat hidup beberapa
hari dalam terowongan yang digali oleh betina. Tungau betina yang telah dibuahi
menggali terowongan dengan rahang dan kakinya dalam stratum korneum epidermis
dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir
sehari sampai mencapai 40 atau 50 dalam siklus hidupnya selama 4-6 minggu.
jantan dan betina dengan 4 pasang kaki.
Patogenesis Skabies
Lesi primer skabies berupa terowongan yang berisi tungau, telur dan hasil
metabolisme.
Sekret dan eksekret menyebabkan sensitisasi sehingga menimbulkan pruritus dan lesi
sekunder. Lesi sekunder berupa papul, vesikel, pustul, dan kadang bula.
Gejala gatal timbul akibat reaksi hipersensitivitas terhadap tungau, telur, atau skibala.
Tungau meninggalkan liang hanya ketika suhu temperatur tinggi (bed warmth) dan ini
menyebabkan nocturnal itching.
Kelainan kulit ini disebabkan tidak hanya oleh tungau skabies, tetapi juga oleh
penderita sendiri akibat garukan. Gatal yang terjadi disebabkan oleh sensitisasi
terhadap sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan waktu kira-kira sebulan
setelah infestasi. Pada saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis
Gejala Klinis
Terdapat empat tanda cardinal yang harus dipenuhi minimal dua. Empat tanda kardianal
ini mencakup :
Pruritus nokturnal, artinya gatal pada malam hari.
Menyerang berkelompok, artinya serangan tungau dapat mengenai bebrapa orang
yang berdekatan dalam satu waktu.
Kunikulus, artinya terowongan yang dibentuk oleh tungau pada kulit. Terowongan ini
berwarna putih atau keabuan, panjang rata-rata 1 cm, ujung terowongan berupa papul
atau vesikel.
Ditemukannya tungau.
Diagnosis pasti dapat dibuat dengan menemukan tungau. Tungau dapat ditemukan
dengan cara :
Temukan terowongan dan cari ujung terowongan yang berupa papul.
Menyikat lesi dengan sikat, ditampung di atas kertas putih, dan dilihat dengan kaca
pembesar.
Membuat biopsi irisan dengan cara lesi dijepit dengan dua jari dan dibuat irisan. Irisan
tersebut dilihat dibawah mikroskop.
Membuat biopsy eksisional dan diberikan pewarnaan H.E2
Diagnosis Banding
Ada pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan the great imitator karena
dapat menyerupai banyak penyakit kulit dengan keluhan gatal. Sebagai diagnosis banding
adalah : prurigo, pedikulosis korporis, dan dermatitis.
Penyakit
Prurigo
Pedikulosis
Korporis
Dermatitis
Definisi
erupsi popular
kronis dan rekuren
peradangan kulit
sebagai respons
terhadap faktor
eksogen dan
endogen yang
menyebabkan lesi
Effloresensi
Bekas garukan
polimorfik, berupa
eritema, edema,
papul, vesikel,
Penatalaksanaan
Belerang endap 4-20%. Tidak boleh digunakan kurang dari 3 hari karena tidak efektif
pada stadium telur. Dapat dipakai oleh bayi usia < 2 tahun.
Emulsi benzyl-benzoat 20-25%, diberikan setiap malam selama 3 hari. Efektif terhadap
semua stadium.
Gama benzena heksa klorida (gameksan) 1%. Pemberian cukup sekali. Efektif untuk
semua stadium. Tidak dianjurkan untuk anak usia < 6 tahun dan ibu hamil.
Permetrin 5%, aplikasi sekali dan dihapus setelah 10 jam. Tidak dianjurkan pada bayi
dibawah 2 bulan.
Krotamiton 10%.4
Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat serta syarat pengobatan
dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain higien), maka penyakit ini dapat
diberantas dan memberi prognosis baik.4
Edukasi
Terapi juga harus dilakukan pada anggota keluarga lain dan partner sexual.
Penggunaan obat sesuai aturan dan memperhatikan cara pemakaian, jangan terlalu
berlebihan karena dapat menyebabkan iritasi.
Pakaian, sprei, handuk dll cuci dengan air panas.
Dijaga kebersihan rumah setiap hari. Alat-alat pribadi (handuk, sabun, selimut) sebaiknya
tidak dipakai bersama-sama dalam satu keluarga.5
Kesimpulan