Anda di halaman 1dari 11

Evolusi Komunikasi Bergerak

Nama : Mandala Rosmana Putra


Kelas : TKJ 5B

1. Teknologi OG, 0.5G (Zero Generation)


Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya
generasi telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal
ditemukan belum diberi nama dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal
mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile
telephone radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radiotelephone)
khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta
dengan jangkauan jaringan yang terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu
terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Pada generasi 0G, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan
dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah
pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa
komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai
operator untuk mengarahkan panggilan. Sedangkan pada sistem telepon radio
tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan
antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem
komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau
taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline
Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers),
dan two-way radio dealers.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang
dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Bisanya,
komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver)
terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan kepala (dial,
display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Kelebihan yang dimiliki dari teknologi adalah Bisa melayani komunikasi suara
saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang
diimplementasikan dan dikomersialkan.
Kekurangan yang dimiliki oleh teknologi ini antara lain :

Metode transmisinya masih half-duplex meski pada


perkembangannya mendukung full-duplex

Jumlah pelangan terbatas

Jangkauan jaringannya terbatas dan tidak mendukung komunikasi


data.
2. Teknologi 1G, 1.5G (First Generation)

Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler


(cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah
standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat
komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya digunakan untuk kepentingan
militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan
teknologi komunikasi ini.
Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division
Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan pembagian alokasi frekuensi
pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut,
maksudnya untuk setiap pelanggan saat sedang melakukan pembicaraan akan
memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam
sel yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja setiap stasiun radio yang
menyiarkan menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan
stasiun yang lainnya).
Kelebihan teknologi ini adalah Melayani komunikasi suara dan data berukuran
kecil.
Kelebihan Teknologi ini antara lain :

Tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan


besar

Kapasitas trafik yang kecil

Jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit

Penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna


menggunakan satu buah kanal frekuensi

Derau intemodulasi (suara tidak jernih)


3. Teknologi 2G (Second Generation)

Teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena


tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G
sudah menggunakan teknologi digital, serta mekanisme Time Division Multiple
Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik
komunikasinya.
Teknologi standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM (Global
System for Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis TDMA
yang dikembangkan oleh study group yang bernama Groupe Special Mobile
(GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di
Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European

Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada


pertengahan 1991.
Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem
jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat
diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem baru juga harus terdapat
kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna serta kemampuan
melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan jumlah
pengguna baru.
Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia, pada
tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993
berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1
milyar. Kini GSM di gunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2
milyar di seluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup
untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Sedangkan
teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA
yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band
Class 1 (1900 MHz). Diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an
dan di dukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung,
Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner.
Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah
percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih
efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan
2G memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat
bergerak dimulai dengan pesan singkat (SMS).
4. 2.5G, 2.75G (Second and A half Generation)
Penamaan 2.5G digunakan untuk tujuan pemasaran saja. Teknologi yang disebut
dengan 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari
teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami
penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM
(TDMA) teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio
Services) dan WiDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network),
sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam
CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau IS2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2).
Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched)
dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan
GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM.
Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA,
dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka mempunyai tingkat
transfer data di atas 144 Kbps), namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G
(atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih)
sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G yang sebenarnya.
GPRS (General Packet Radio Services)

Adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk
menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan
menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas
jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer
data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat
dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan
penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada
terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai
hingga 160 Kbps. Teknologi GPRS memiliki 3 fitur keunggulan, yaitu:

Always Online. GPRS menghilangkan mekanisme dial kepada pengguna


pada saat ingin mengakses data, sehingga dikatakan GPRS selalu online
karena transfer data dikirim berupa paket dan tidak bergantung pada
waktu koneksi.

An Upgrade to existing networks (GSM and TDMA). Adopsi sistem GPRS


tidak perlu menghilangkan sistem lama karena GPRS dijalankan di atas
infrastruktur yang telah ada.

An Integral part of EDGE and WCDMA. GPRS merupakan inti dari


mekanisme pengiriman paket data untuk teknologi 3G selanjutnya.

GPRS dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kemampuannya, yaitu:


1. KelasA
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) pada
waktu besamaan penggunannya, perangkat yang mendukung kelas A
masih tersedia sampai saat ini.
2. KelasB
Dapat dihubungkan ke jaringan GPRS dan GSM (suara dan SMS) tetapi
hanya satu yang dapat digunakan pada waktu yang sama. Ketika layanan
GSM (telepon atau SMS) digunakan, maka GPRS harus menunggu dan
akan otomatis aktif kembali setelah layanan GSM (telepon atau SMS)
diakhiri. Kebanyakan perangkat GPRS termasuk dalam kelas B.
3. KelasC
Untuk menghubungkan layanan GPRS atau GSM (suara dan SMS), harus
dilakukan pengantian layanan secara manual antara kedua layanan
(hampir sama seperti kelas B hanya pergantian jaringan yang aktif tidak
otomatis).
Kelebihan teknologi ini antara lain :

Layanan lebih banyak seperti komunikasi suara, SMS (Short Message


Service; layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160
karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan
maksimal 9.600 bps (untuk SMS, download gambar, atau ringtone MIDI).

Kapasitas pengguna dapat lebih besar.

Suara yang dihasilkan lebih jernih.

Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga menghemat baterai,


handset dapat dipakai lebih lama, dan ukuran baterai bisa lebih kecil.

Sedangkan kelemahan dari teknologi ini antara lain :

Kecepatan transfer data masih rendah.

Tidak efisien untuk trafik rendah.

Jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya


BTS (cell tower).
5. Teknologi 3G (Third Generation)

Teknologi 3G adalah teknologi komunikasi generasi ketiga yang menjadi standar


teknologi telepon bergerak (mobile phone), menggantikan 2.5G. Hal ini
berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT2000.
Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan
yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan
yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum.
Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas
(wide-area wireless voice telephony), panggilan video (video calls), dan jalur data
kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu berkerja
dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi
data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4
Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink.
ITU mendefisikan 3G sebagai teknologi yang:
1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada pengguna
yang bergerak dengan kecepatan 100 km/jam.
2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 Kbps pada pengguna
yang berjalan kaki.
3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada pengguna diam
(stasioner).
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut:
1. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan.
2. Menambah kemampuan jelajah (roaming).
3. Untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
4. Peningkatan kualitas layanan (QoS atau Quality of Service).
5. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet).
HSPA (High-Speed Packet Access)
Adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol
teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah
kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS
yang telah ada sebelumnya. Karena adanya perbedaan kemapuan (downlink dan
uplink) tersebut HSPA dibagi menjadi 2 standar, yaitu:

1. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)


Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai
kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai
kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain
dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh
Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.
2. HSUPA (High Speed Uplink Packet Access)
Merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer
uplink-nya (dari handset ke jaringan), dimana HSUPA dapat mencapai
kecepatan uplink secara teori sampai kecepatan 5.76 Mbps, tetapi HSUPA
ini tidak implentasikan (dikomersialkan) dan handset-nya tidak dibuat.
6. Teknologi 3.5G, 3.75G ( Third and A Half Generation)
Teknologi 3.5G atau disebut juga Beyond 3G adalah peningkatan dari teknologi
3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari
teknologi 3G (diatas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia
seperti akses internet dan video sharing. Yang termasuk dalam teknologi ini
adalah:
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
Adalah teknologi 3.5G yang merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson. HSDPA
merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (Wideband CDMA) yang
mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi.
HSDPA fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps. Kemudian menyusul fase kedua
berkapasitas 11 Mbps dan kapsitas maksimal downlink peak data rate hingga
mencapai 14 Mbps.
Kecepatan jaringan HSDPA di lingkungan perumahan dapat melakukan download
data berkecepatan 3,7 Mbps. Seorang yang sedang berkendaraan di jalan tol
berkecepatan 100 km/jam dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.
Sementara itu, pengguna di lingkungan perkantoran yang padat tetap masih
dapat menikmati streaming video meskipun hanya memperoleh 300 Kbps.
Kelebihan HSDPA adalah mengurangi keterlambatan (delay) dan memberikan
respon yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti
mobile office atau akses internet kecepatan tinggi, yang dapat disertai pula
dengan fasilitas gaming atau download audio dan video. Kelebihan lain HSDPA,
meningkatkan kapasitas sistim tanpa memerlukan spektrum frekuensi
tambahan, sehingga pasti akan mengurangi biaya layanan mobile data secara
signifikan.
WiBro (Wireless Broadband)
Adalah teknologi 3.5G yang dikembangkan Samsung bersama dengan ETRI
(Electronics and Technology Research Institute) dan telah mendapat sertifikat
dari WiMAX Forum. WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi
informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WiBro mampu
mengirim data dengan kecepatan hingga 50 Mbps. Kecepatan transfer data itu
mampu mengungguli kecepatan platform HSDPA yang kecepatannya sampai 14
Mbps.

Kelebihan teknologi ini antara lain :

Memiliki kecepatan transfer data cepat (144 Kbps-2 Mbps); 2 Mbps


untuk lokal/indoor/slow-moving access; 384 Kbps untuk wide area
access.

Layanan data broadband seperti internet, video conference, video


streaming, video on demand, music on demand, games on demand.

Kualitas suara yang lebih bagus.

Keamanan yang terjamin.

Kekurangan teknologi ini adalah Belum mencukupinya kecepatan transfer data


dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang
mumpuni.
7. Teknologi 4G (Fourth Generation)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi
komunikasi yang digunakan untuk menjelaskan evolusi berikutnya dalam dunia
komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups),
infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G akan mempunyai hampir semua
standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga akan bertindak
sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang.
Teknologi 4G akan mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang
komperhensif di mana suara, data dan streamed multimedia dapat diberikan
kepada para pengguna kapan saja, di mana saja, dan pada kecepatan
transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Banyak perusahaan sudah mendefinisikan sendiri arti mengenai 4G untuk
menyatakan bahwa mereka telah memiliki 4G, seperti percobaan peluncuran
WiMAX, bahkan ada pula perusahaan lain yang mengatakan sudah membuat
sistem prototipe yang disebut 4G. Walaupun mungkin beberapa teknologi yang
didemonstrasikan sekarang ini dapat menjadi bagian dari 4G, sampai standar 4G
telah didefinisikan, mustahil untuk perusahaan apapun sekarang ini dalam
menyediakan kepastian solusi nirkabel yang bisa disebut jaringan seluler 4G
yang tepat sesuai dengan standar internasional untuk 4G. Hal-hal seperti itulah
yang mengacaukan statemen tentang keberadaan layanan 4G sehingga
cenderung membingungkan investor dan analis industri nirkabel.
Kelebihan teknologi ini antara lain :
1. Mendukung service multimedia interaktif, telekonfrensi, wireless intenet.
2. Bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service.
3. Bit rates lebih besar dari 3G.
4. Global mobility (skalabilitas untuk jaringan mobile), service portability,
low-cost service (biaya yang murah sampai 100 Mbps).
5. Sepenuhnya untuk jaringan packet-switched.
6. Jaringan keamanan data yang kuat

1. Perbedaan antara GSM dan CDMA


Perbedaan mendasar antara GSM dengan CDMA adalah Metode Multiple
Accessnya. Pada jaringan GSM menggunakan Metode TDMA (Time Division
Multiple Access) dimana menggunakan waktu untuk membentuk sebuah
jalur untuk setiap sambungan telepon. Pada jaringan CDMA menggunakan
metode CDMA(Code Division Multiple Access) dimana pengkodean data
dengan setiap kanal yang ada serta memakai karakter-karakter
interferensi konstruktif dari kode-kode tertentu tersebut guna melakukan
pemultipleksan

2. Pengertian TDM

TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang


cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara
bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup
digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit
interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk
menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character
interleaving atau byte interleaving).

Adalah dengan cara menggunakan satu saluran secara bergantian, tiap


pelanggan di beri jatah waktu(time slot) tertentu sedemikian rupa
sehingga semua informasi dapat dikirim melalui satu saluran secara
bersama sama.

3. Apa yang dimaksud CDMA & Jelaskan Sistem Multiplenya

CDMA (Code division multiple access) adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode
akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu
(seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan
cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan
dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi
konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
CDMA juga mengacu pada sistem telepon seluler digital yang
menggunakan skema akses secara bersama ini,seperti yang diprakarsai
oleh Qualcomm.

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi


kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya,
yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan
komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai
berikut :

1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan


panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit 1, digunakan representasi kode (chip spreading
code) tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit 0, yang digunakan adalah inverse
dari kode tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah
pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari
kode-kode tersebut.
5. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan
dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk
diinterpretasikan.

4. Apa yang dimaksud dengan Multiplexing

Multiplexing adalah Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk


dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana
perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut
juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima,
gabungan sinyal - sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan
tujuan masing masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing.
Receiver atau perangkat yang melakukan Demultiplexing disebut dengan
Demultiplexer atau disebut juga dengan istilah Demux.

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :


a. Time Division Multiplexing (TDM) : Synchronous TDM & Asynchronous
TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)
d. Wavelength Division Multiplexing (WDM)
e. Optical code Division Multiplexing (ODM)

5. Lebih menguntungkan mana,GSM atau CDMA?

CDMA,karena biaya penelitian dan perawatannya lebih rendah sehingga


biaya yang dikeluarkan pengguna untuk melakukan komunikasi (telepon
atau sms) lebih murah dibanding dengan GSM. Dari segi keamanan pun
CDMA lebih susah untuk di sadap oleh orang lain karena menggunakan
kode unik yang berbeda dari setiap pengguna. CDMA pun mempunyai
level noise yang rendah

6. Dalam aplikasinya,GSM lebih disukai,Mengapa?


GSM merupakan Komunikasi Seluler Standar Internasional,GSM memiliki
area coverage yang lebih luas dibandingkan dengan CDMA bahkan masih
dapat digunakan hingga ke Luar negeri , mudah dalam mengganti
nomor/kartu SIM GSM

7. Apa yang salah dalam teknologi CDMA?

Operator yang mendukung teknologi CDMA sedikit dan kalah bersaing


dengan Operator GSM yang sangat banyak dengan persaingan tarif yang
semakin kompetitif antara CDMA dan GSM , Masyarakat sudah terlanjur
memakasi GSM dan enggan untuk berpindah ke CDMA, Coverage CDMA
kebanyakan hanya ada pada kota-kota besar saja.

Anda mungkin juga menyukai