Anda di halaman 1dari 5

Review Video Servered Corpus Collosum

1)

Kasus yang di alami oleh klien pada video tersebut dimana, pasien

tersebut mengalami kerusakan pada otak saat klien. Sebelumnya itu semua terjadi
karena klien mengalami epilepsi dan dikarenakan kejang epilepsy tersebut otak klien
kemudian untuk menghentikan kejang epiliepsi tersebut otak klien harus dilakukan
pembedahan dimana antara jaringan otak kanan dan kiri diputus sehingga tidak
terjadi lagi serangan epilepsy. Namun, karena pembedahan jaringan otak tersebut
klien mengalami kerusakan/kesulitan dalam menerima informasi seperti yang di
tampilkan dalam video tersebut klien diberi intruksi untuk menggambar dua buah
gambar yang berbeda namun, harus ditulis ulang oleh klien. Klien, memproses
informasi tersebut secara terbalik ketika gambar yang berada disebelah kanan yang
memproses informasi gambar tersebut ialah otak sebelah kiri dan sebaliknya. Selain
itu, ketika klien dilakukan tes yang lain seperti tes klien diminta untuk
membaca/mengenali tulisan yang diketik lalu dimunculkan hanya beberapa detik
dilayar komputer. Kemudian, klien diminta untuk menyebutkannya ulang ketika
tulisan tersebut terdapat dikanan klien masih bisa mengenali seperti tulisan piano.
Namun, ketika tulisan tersebut muncul disebelah kiri yang dimana itu otak kanan
yang bekerja klien tidak bisa mengenali tulisan tersebut. Umumnya orang yang
memiliki otak normal dapat melakukan hal tersebut dengan baik dan benar namun
tidak dengan klien tersebut dikarenakan pembedahan otak yang dilakukan dan
merusak jaringan otak kanan dan kiri.

2) Teori fungsi otak kanan dan kiri serta korpus kalosum


Salah satu fungsi korpus kalosum dan komisura anterior adalah membuat
informasi yang disimpan dalam korteks salah satu hemifer berlaku juga bagi area
kortikal hemisfer sisi lainnya yang sesuai. Dari kerja sama antara kedua hemisfer ini
ada tiga contoh penting
1. Pemotongan korpus kalosum menghambat pemindahan informasi dari
area Wernicke hemisfer dominan ke korteks motorik otak sisi lainnya. Oleh
karena itu, fungsi intelektual area Wernicke, yang terletak di hemisfer kiri,
kehilangan pengaturannya pada korteks motorik kanan yang memulai fungsi
motorik voluntar tangan kiri dan lengan, walaupun gerakkan bawah sadar
yang biasa dari tangan kri dan lengan masih normal.
2. Pemotongan korpus kalosum mencegah pemindahan informasi somatick
dan visual dari hemisfer kanan ke area Wernicke pada hemisfer kiri yang
dominan. Oleh karena itu, informasi somatik dan visual dari sisi kiri tubuh
seringkali gagal mencapai area interpretasi umum otak ini, sehingga tidak
dapat digunakan untuk membuat keputusan.
3. Orang yang seluruh korpus kalosumnya dipotong mempunyai dua bagian
sadar dari otak yang sepenuhnya terpisah. Sebagai contoh, seorang remaja
laki-laki yang korpus kalosumnya terpotong, hanya otak bagian kiri yang
dapat mengerti kata-kata yang diucapkan dan ditulis, sebab otak bagian kiri
merupakan hemisfer dominan. Sebaliknya otak sisi kanan masih dapat
mengerti kata-kata yang tertulis tetapi tidak mengerti kata-kata yang
diucapkan. Selanjutnya korteks kanan dapat menimbulkan respon aksi
motorik untuk kata-kata yang tertulis tanpa korteks kiri pernah mengetahui
terjadi respon.
Pada fungsi otak dan kiri pada umumnya dijelaskan secara menyeluruh yaitu
area asosiasi disebut area-area yang menerima dan menganalisis sinyal-sinyal
secara bersamaan dan berbagai region, baik dari korteks motoric maupun
korteks sensorik, demikian juga dari struktur-struktur subkortikal. Ternyata area

asosiasi ini memiliki fungsi khusus sendiri. Area asosiasi yang paling penting
adalah sebagai berikut
1. Area asosiasi parieto-oksipitotemporal :
a. Analisis terhadap keserasian spasial tubuh yaitu pada area ini menerima
informasi sensoris penglihatan dari korteks oksipitalis posterior dan secara
bersamaan juga informasi somatosensoris dari korteks parietalis anterior.
Dari informasi ini, area tersebut menghitung koordinasi penglihatan,
pendengaran, dan sekeliling tubuh.
b. Area untuk pemahaman bahasa, ini adalah region yang paling penting di
seluruh otak untuk fungsi intelektual yang lebih tinggi karena hamper
semuanya didasarkan pada bahasa
c. Area untuk melakukan proses awal bahasa penglihatan (membaca), girus
yang dinamakan girus angularis diperlukan untuk mengartikan kata-kata
yang diterima secara visual. Bila daerah ini tidak ada, seseorang masih dapat
memiliki pemahaman bahasa yang sangat baik dengan cara mendengar,
tetapi tidak dengan cara membaca.
d. Area untuk penamaan objek, didaerah paling lateral lobus oksipitalis
anterior dan lobus temporalis terdapat area untuk memberi nama suatu
objek. Nama-nama ini terutama dipelajari melalui input pendengaran,
sedangkan sifat fisik suatu objek dipelajari terutama melalui input visual.
2. Area asosiasi prefrontal : korteks prefrontal menerima banyak informasi
sensorik yang belum di analisis, khususnya informasi mengenal keserasian
tubuh secara spasial yang diperlukian untuk merencanakan gerakan-gerakan
yang efektif. Area asosiasi prefrontal juga penting untuk melakukan proses
berpikir dalam benak pikiran. Kemampuan untuk memproses informasi
nonmotorik dan motorik dari daerah yang luas pada otak, sehigga dapat
menghasilkan tipe pemikiran nonmotorik seperti juga tipe motorik.

3. Area asosiasi limbik :secara primer berhubungan dengan tingkah laku emosi,
dan motivasi. Korteks limbrik adalah bagian dari system yang sangat luas, yaitu
system limbik yang meliputi rangkaian kompleks dari struktur neuron di region
midbasal otak. System limbik ini menghasilkan banyak sekali pengaturan emosi
untuk mengaktifkan area otak lain ke dalam suatu aksi, dan bahkan
menghasilkan pengaturan motivasi untuk proses belajar itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, C. A & Hall, J. E., (2006). Fisiologi Kedokteran (11th ed.). Jakarta:
EGC Medical Publisher.

Anda mungkin juga menyukai