Anda di halaman 1dari 24

Rekayasa Genetik

dan
Bioteknologi
BIOLOGI KEPERAWATAN UIN

Biologi Molekuler
Pengetahuan pemanfaatan teknik biologi molekuler

untuk diagnosa dan terapi penyakit

Polimorfisme
Perubahan urutan DNA banyak penyakit :
1. Pengenalan penyakit lebih dini
2. Mengidentifikasi pembawa (carrier)
3. Sidik DNA (analisis perbedaan urutan DNA) ex.

Menentukan hubungan keluarga dan pelaku


kejahatan
4. Pencegahan dan pengobatan penyakit ex.
Vaksin mencegah hepatitis, insulin manusia
untuk pengobatan DM dan faktor VIII untuk
mengobati hemofilia

Teknik Isolasi DNA dan manipulasi


urutan DNA
Restriksi Enzim
Reaksi berantai polimerase (PCR)
Elektroforesis gel
Blot diatas kertas nitroselulosa
Pembuatan probe berlabel yang melakukan

hibridisasi terhadap urutan DNA sasaran yang sesuai

Teknik mendapat cetakan gen/ fragmen


DNA
Fragmen restriksi oleh enzim restriksi (restriksi
endonuklease) memutus segmen DNA dari genom
4-6 pb
Sifat enzim restriksi :
Spesifitas
Memutus urutan DNA yang sama
Mengenali palindrom (yaitu kedua untai DNA memiliki
urutan basa yang sama bila di baca dalam arah 5 ke 3
Hasil potongan :
1. tumpul/blunt : ujung untai ganda
2. Lengket/sticky : ujung untai tunggal

DNA Ligase
DNA

rekombinan/kimerik
(chimeric)

DNA hasil Reserve Transcriptase


mRNA enzim transkriptase DNA dari RNA

(tidak memiliki intron)

Sintesis DNA secara kimia


Mensintesis oligonukleotida (fragmen DNA untai

tunggal sampai panjang 100 nukleotida (amplifikasi


gen dengan PCR)

Teknik Identifikasi Urutan DNA


Probe

Probe (DNA untai tunggal) dari DNA/RNA


berkomplementer reanelling atau hibridisasi
identifikasi probe label radioaktif 23P
autoradiografi/fluoresens

Teknik Identifikasi Urutan DNA


- Elektroforesis Gel
memisahkan molekul berdasarkan ukuran DNA
dengan medan listrik DNA mengandung fosfat
sehingga bermuatan negatif bermigrasi menuju
elektroda positif molekul lebih pendek
bermigrasi lebih cepat
- Gel poliakrilamid memisahkan satu ukuran DNA
dan gel agarosa memisahkan banyak ukuran
DNA
- Melihat pita DNA Etidium Bromida, uv, probe
berlebel

Deteksi Urutan DNA spesifik


Melalui kertas nitroselulosa memindahkan pita

DNA dari gel elektroforesis larutan basa


memisahkan kedua untai DNA dihibridisasi
dengan probe (Southern Blot) pemisahan protein
dengan dihibridisasi dengan antibodi berlabel
(Westhern Blot)

Teknik Identifikasi Urutan DNA


Penentuan urutan DNA (Frederik Sanger)

melibatkan dideoksinukleotida (ddNTP)


dimasukkan dalam deoksinukleotida normal (dNTP),
DNA polimerase, primer dan cetakan DNA

Teknik Amplifikasi urutan DNA


Pengklonan DNA (Cloning) DNA asing disisipkan

ke DNA vektor (bakteriofaga / plasmid) DNA


rekombinan diinkubasi diisolasi

Teknik Amplifikasi urutan DNA


Reaksi Berantai Polimerase (PCR) pembuatan

DNA invitro secara cepat dari isolasi DNA darah,


mukosa mulut, rambut, semen penambahan
primer keempat deoksiribonukleotida dan DNA
polimerase yang tahan panas proses pemanasan,
pendinginan dan sintesis berkali-kali (20 siklus)
jutaan salinan DNA

DNA rekombinan untuk diagnosa


penyakit
Polimorfisme DNA variasi urutan DNA

mutasi/delesi etiologi/penyebab penyakit


keturunan
Deteksi melalui RFLP ( restriction fragment length
polymorphism) gen yang bermutasi umumnya
lebih panjang dari gen normal
Probe oligonukleotida (slot blotting) dengan
nitroselulosa
Cetakan DNA mutasi dilakukan amplifikasi (PCR)
Variable number of tandem repeat (VNTR), DNA
manusia mengandung urutan DNA yang diulang

Pembuatan
vaksin

Pembuatan
insulin

Hewan
Transgenik

Metoda ELISA

1.
2.

3.

4.

Biakan fase padat


Suatu antibodi spesifik diabsorpsi pada sumur-sumur
dengan lempeng mikrotiter plastik
Ditambahkan bahan yang akan di tes, bila ada antigen
virus akan diikat oleh antibodi, bila berlebihan antigen
akan tercuci
Konyugat ditambahkan antibodi antivirus terikat enzim ,
virus terikat pada lempeng, bagian antibodi konyugat
melekat, konyugat yang tidak terikat akan tercuci
Diberi substrat enzim, substrat terhisrolisis
menghasilkan zat warna yang dapat diukur dengan
spektrofotometer

Dasar penggunaan pengukuran protein intrasel sebagai


dasar untuk mendukung atau menyingkirkan suatu
diagnosis penyakit
Perubahan urutan asam amino gangguan fungsi

penyakit
> 400 penyakit genetik pada manusia disebabkan
pembentukan protein yang cacat karena perubahan 1
asam amino dalam urutan asam amino yang lazim dari
suatu protein
Contoh : anemia sel sabit (Sickell cell anemia) Hb
abnormal dewasa (HbS) dan Hb normal dewasa (HbA)
pada HbA, pada rantai globulin -residu ke-6 adalah glu
berubah menjadi val sifat Hb berubah penyakit

Dasar pemahaman terjadinya gene


rearrangement dan eksperi proteinnya
Pengaturan jenis dan jumlah protein dalam sel

berlangsung dalam transkripsi, pascatranskripsi,


translasi dan pascatranslasi
Perubahan dalam jumlah atau struktur gen
mempengaruhi jumlah dan jenis protein gen
lenyap, meningkatnya jumlah protein, gen
tersusun ulang (gene rearrangement) dan
modifikasi gen

Daftar Pustaka
Ritchie DD dan Carola R : Biology, ed.2, Addison-

Wesley Publishing Company, Sidney, 1983


Goldsby : Basic Biology, Harper & Row, Publisher Inc,
1976
Kinbal,J,W : Biology Fifth Ed. Addison-Wesley
Publishing Company, Inc. Alih Bahasa Tjitrosomo dkk,
IPB, Erlangga, Jakarta, 1991
Murray RK. Granner DK dan Rodwell VW. Harpers
illustrated Biochemistry. 27 th edition. United Stated :
McGraw-Hill. 2003. h.14
Marks DB, Marks AD dan Smith CM : Biokimia
Kedokteran Dasar (Sebuah kedokteran Dasar), Jakarta.
EGC, 21, h 61-136

Anda mungkin juga menyukai