Anda di halaman 1dari 47

APLIKASI AKMS DAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DI BIDANG KIA

Oleh:
Aulia Dewi Nuur Halimah 25010113120193
Fathimah Az Zahrah
25010113120194
Vika Agustin Damayanti 25010113120195
Qoni Mulia Sagita
25010113120196
Dita Roykhana Nabella Nur 25010113120197
Istiqomah
25010113120198
Indartik Mamnu'ah
25010113120199
Nadia Puspitasari
25010113130200
Ade SelviaSeptiani
25010113140201
Sicilia Trisnaningtyas
25010113130202
Silvia Rahmania
25010113130203
Istiqomah Suryaningtyas 25010113130204
Annisa Restiyani
25010113130205
Annisa Amilush Shalihah 25010113140206
Elisra Prabawati Mahadi 25010113140208
Indah Purnamaningsih 25010113130209

Advokasi
adalah
usaha
mempengaruhi
kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (John Hopkins
School fo Public Health).
Advokasi Kesehatan adalah advokasi yang
dilakukan untuk memperoleh komitmen atau
dukungan dalam bidang kesehatan, atau yang
mendukung pengembangan lingkungan dan
perilaku sehat (Depkes, 2007).

KASUS 1
ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI JAWA
TENGAH CUKUP TINGGI
ADVOKASI DI BIDANG KIA
Melihat kasus Angka Kematian Ibu (AKI) di
daerah Jawa Tengah yang masih cukup
tinggi, menunjukkan bahwa advokasi di
bidang ini masih kurang atau belum
terlaksana dengan baik.

PENGAPLIKASIAN ADVOKASI KIA


Langkah-langkah Pokok dalam Advokasi
(Menurut Depkes, 2007):
1. Identifikasi dan analisis masalah atau isu yang
memerlukan advokasi.
. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Jawa Tengah
yang mencapai 711 jiwa pada tahun 2014 lalu. Angka
tersebut merupakan angka tertinggi di Jateng.
Pemerintah harus sangat serius bekerja guna
menangani masalah tersebut.
. Memasuki bulan pertama 2015, dua wilayah di Jateng
yakni
Kabupaten
Pekalongan
dan
Kabupaten
Grobogan menjadi wilayah dengan AKI tertinggi,
dengan kasus kematian empat jiwa.

2. Identifikasi dan analisis kelompok sasaran.


Advokasi pada Kepala Daerah Jawa Tengah,
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Kepala
Camat dan Kelurahan Jawa Tengah, dalam
rangka meraih dukungan dalam pelaksanaan
program penurunan angka kematian ibu.
3.Siapkan dan kemas bahan informasi
Informasi mengenai data Angka Kematian Ibu yang
tinggi di Jawa Tengah.

4.Rencanakan teknik atau cara kegiatan operasional


Kebijakan Program Upaya Penyelamatan Ibu, Bayi
Baru Lahir dan Anak serta kondisi Kesehatan Jawa
Tengah (Dinkes Propinsi Jawa Tengah);
Memaksimalkan pelayanan primer, berupa Unit
Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas yang tersebar di
Jateng untuk melayani masyarakat (Dinkes Propinsi
Jawa Tengah);
Strategi pemberdayaan masyarakat dalam upaya
penyelamatan ibu, bayi baru lahir dan anak (Bapermas
Jawa Tengah);
Upaya Penyelamatan Bayi Baru Lahir dan Anak Dalam
Percepatan Penurunan AKI dan AKB (IDAI Jawa
Tengah);
Upaya Penyelamatan Bayi Baru Lahir dan Anak Dalam
Percepatan Penurunan AKI dan AKB (HOGSI).

5. Laksanakan kegiatan, pantau dan evaluasi


serta lakukan tindak lanjut.
Setelah melakukan kegiatan, evaluasi yang
didapatkan adalah : Pelayanan kesehatan dan
sosialisasi terhadap masyarakat yang kuat lebih
efektif untuk mengurangi AKI.
Tindak lanjut ke depan, dengan perubahan
birokrasi atau sistem pemerintah dalam
menekan AKI semoga AKI dan termasuk AKB
bisa ditekan.

Komunikasi

Menurut
NCI
(national
cancer
institute)
mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai seni
dan teknik menyampaikan informasi, mempengaruhi,
dan memotivasi individu, institusi, dan audiens public
tentang pentingnya persoalan kesehatan.
The Centers of Disease Control and Prevention (CDC)
mendefinisikan komunikasi kesehatan sebagai suatu
ilmu dan sebagai penggunaan strategi komunikasi
untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi
keputusan individu dan masyarakat yang dapat
meningkatkan kesehatan.

Komunikasi kesehatan diperlukan di bidang kesehatan


karena komunikasi dalam kesehatan merupakan kunci
pencapaian peningkatan tarap atau tingkat kesehatan
masyarakat.
Apabila digunakan secara tepat, komunikasi kesehatan
dapat

mempengaruhi

sikap,

persepsi,

kesadaran,

pengetahuan dan norma sosial serta berperan sebagai


precursor (pelopor) perubahan perilaku.

Sejauh ini komunikasi senantiasa berkembang seiring


berkembangnya dunia teknologi komunikasi. komunikasi
yang dulunya biasa dilakukan dengan penyuluhan yang
secara langsung berhadapan dengan masyarakat dan
dilakukan dengan media audio/radio sekarang lebih
popular dengan penyampaian pesan atau informasi
kesehatan melalui media internet maupun media cetak
dan elektronik.

Salah satu sarana komunikasi di bidang KIA yaitu


Posyandu.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggaran dari, oleh, untuk dan
bersama
masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberikan informasi
dan memberdayakan masyarakat serta memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar, yang terutama adalah
untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu
dan bayi.

Terdapat
tiga
manfaatpaling
utamadari
posyandu, yaitu:
1. masyarakat memperoleh kemudahan untuk
mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan
dasar
2. masyarakat
memperoleh
layanan
secara
profesional dalam pemecahan masalah kesehatan
terutama terkait kesehatan ibu dan anak
3. masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan
dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar.

Pada transfer informasi yang terjadi di Posyandu


inilah proses komunikasi kesehatan berjalan dari
petugas kesehatan ke masyarakat. Komunikasi yang
terbentuk

berupa

komunikasi dua arah.

komunikasi

interpersonal

dan

Dengan mengikuti kegiatan dan menerima


pelayanan di Posyandu, masyarakat akan
mendapatkan informasi yang memadahi terkait
dengan kondisi masing-masing individu.
Semakin banyak informasi yang mereka
dapatkan, pengetahuan mereka semakin tinggi,
maka masyarakat akan semakin mampu untuk
menjaga kesehatan dirinya masing-masing dan
memiliki persiapan yang matang untuk
menjalani kondisinya sekarang.

Contoh lain dalam komunikasi bidang KIA adalah


buku

KIA.

Buku

KIA

merupakan

alat

untuk

mendeteksi secara dini adanya gangguan atau


masalah kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi
dan penyuluhan dengan informasi yang penting
bagi

ibu,

pelayanan

keluarga

dan

kesehatan

Ibu

masyarakat
dan

anak

mengenai
termasuk

rujukannya dan paket (standar) pelayanan KIA, gizi,


imunisasi, dan tumbuh kembang balita.

Rendahnya akses pelayanan kesehatan ibu dan


bayi baru lahir yang berkualitas adalah salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya
kematian ibu maupun bayi.
Namun dengan buku KIA dan stiker P4K
(Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi) diharapkan akan tercipta banyak
tenaga kesehatan yang terampil dalam bidang
klinis dan komunikasi.

ANALISIS KASUS 1
Dari kasus tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi dalam
hal pencegahan atau menurunkan AKI di Jawa tengah masih
kurang. Buktinya selama tahun 2014, AKI di jawa tengah
mencapai 711 jiwa dan bulan pertama 2015, dua wilayah di
Jateng yakni Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Grobogan
menjadi wilayah dengan AKI tertinggi, dengan kasus
kematian empat jiwa.
Untuk pelayanan kesehatannya sendiri, di semarang sudah
memiliki banyak obgyn, yakni hingga mencapai 74 tenaga
obgyn tapi hal itu belum bisa menurunkan AKI yang ada.
Menurut gubernur jawa tengah, Ganjar Pranowo. Bahwa
jumlah obgyn tidak bisa menentukan kasus AKI di semarang
tinggi atau rendah.

Lanjutan..

ANALISIS KASUS 1
Diperlukan pelayanan kesehatan dan sosialisasi yang lebih
intensif lagi kepada masyarakat untuk dapat lebih efektif
dalam menurunkan kasus AKI di jawa tengah. Oleh karena
itu, jumlah pelayanan kesehatan yang tidak diseimbangi
dengan sosialisasi yang cukup tidak akan berdampak atau
lebih berpengaruh terhadap kasus AKI jawa tengah.
Kasus AKI di jawa tengah juga di tangani dengan cara
memaksimalkan pelayanan primer. Dalam memaksimalkan
pelayanan primer tersebut, pemerintah dinas kesehatan
jawa tengah telah memiliki Unit Pelayanan Terpadu (UPT)
Puskesmas yang tersebar di Jateng untuk melayani
masyarakat. Dan dengan adanya UPT ini diharapkan bahwa
komunikasi dan sosialisasi serta pelayanan kesehatan
kepada masyarakat akan lebih efektif, sehingga kasus AKI
dan termasuk AKB di jawa tengah dapat ditekan.

ANALISIS KASUS 2
Angka kematian ibu melahirkan di kota tegal menurun dari 11
kasus kematian ibu melahirkan pada tahun 2011 menjadi 7
kasus kematian ibu melahirkan, namun masih termasuk dalam
zona merah AKI.
Ada

beberapa

penyebab

yang

mempengaruhi

kesehatan

reproduksi yang mengakibatkan AKI di tegal masih tergolong


tinggi yang meliputi kondisi ekonomi, pendidikan, dan kultur
masyarakat pesisir. Oleh karena itu diperlukannya komunikasi
dari para petugas pelayanan kesehatan yang bertugas di
wilayah tersebut untuk memberikan informasi terkait dengan
kesehatan reproduksi.

Lanjutan..

ANALISIS KASUS 2

Program MDGs yang telah jalan di wilayah tersebut selama 5


tahun cenderung masih belum mencapai target yang diinginkan,
disebabkan belum adanya sinergitas antara pemerintah dan
masyarakat sehingga masyarakat belum seluruhnya menangkap
apa isi dari program MDGs.
Hal ini membuktikan kurangnya komunikasi antara pemerintah
dengan masyarakat Tegal tentang program tersebut. Selain itu
juga perlu adanya pemahaman tentang kesehatan reproduksi
yang sebenarnya bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau
dinass kesehatan saja, tapi juga diperlukan peran serta
masyarakat dan sinergitas dengan dinas-dinass yang terkait
untuk keberhasilan program tersebut. Untuk pemberian
informasi tentang program MDGs pada masyarakat dapat
dilakukan dengan penyuluhan-penyuluhan di pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah tersebut.

Lanjutan..

ANALISIS KASUS 2

Salah satu penyebab kematian ibu melahirkan adalah karena


penyakit yang menyertai seperti eklamsia tinggi yang
menimbulkan kejang. Untuk menurunkan AKI, menurut dia,
perlu dilakukan perbaikan pelayanan dasar, standarisasi
pelayanan, dan peningkatan skill bidan.
Untuk menurunkan lagi AKI di Tegal perlu adanya kepahaman
mengenai permasalan AKI dan semua yang berhubungan
dengan AKI seperti kesehatan Reproduksi bukan hanya
menjadi tugas tenaga kesehatan, bidan, atau perawat saja.
Perlu ada kesinambungan dari semua pihak yang terkait.

Mobilisasi merupakan pengarahan seluruh anggota


masyarakat untuk ikut aktif dalam suatu usaha untuk
kepentingan bersama.
Dalam

prosesnya

terjadi

upaya

penggerakan

masyarakat dari berbagai unsur untuk secara fokus


mendukung suatu kegiatan yang telah ditentukan.

Mobilisasi pada bidang KIA


Upaya

mobilisasi

sosial

untuk

menyiagakan

masyarakat saat situasi gawat darurat, khususnya


untuk membantu ibu hamil saat bersalin.

1. Membuat daftar dari berbagai organisasi yang ada


2. Mengetahui jenis kegiatan dan mengenal tokoh
organisasi tersebut
3. Menganalisa
kemungkinan-kemungkinan
yang
mendukung atau memperlambat untuk mencapai
tujuan
4. Membuat perkiraan kemungkinan yang dapat
membantu untuk mencapai tujuan
5. Mengatur strategi agar organisasi lain dapat segera
dimobilisasi

Di daerah Tegal, Jawa Tengah terdapat 7 kasus kematian ibu


pada tahun 2014. Angka tersebut berada di atas standar MDGs
(Millennium Development Goals), alhasil Dinas Kesehatan Jawa
Tengah menempatkan daerah Tegal sebagai daerah merah
untuk AKI.
Banyak faktor yang menyebabkan Angka Kematian Ibu tinggi
didaerah Tegal, yaitu kondisi ekonomi, pendidikan, kesehatan
reproduksi dan kultur masyarakat pesisir. Hal ini juga terjadi
akibat rendahnya kesadaran masyarakat dan pemerintah
dalam menangani persoalan Angka Kematian Ibu ini, umumnya
mereka berpikir bahwa masalah ini hanya masalah milik Dinas
Kesehatan saja. Padahal persoalan ini membutuhkan kerjasama
yang baik dan kompleks dari berbagai pihak, baik masyarakat,
swasta, maupun pemerintah itu sendiri.

Berdasarkan kasus diatas, tentunya mobilisasi sosial


sangatlah
diperlukan.
Mobilisasi
sosial
sendiri
merupakan proses dimana berbagai orang dan/atau
masyarakat terlibat untuk meningkatkan kesadaran dan
mempromosikan perubahan sosial pada masalah yang
berhubungan dengan kesehatan.
Dengan kata lain, mobilisasi sosial berusaha untuk
memfasilitasi perubahan melalui berbagai pemain yang
terlibat dalam upaya saling terkait dan saling
melengkapi.

Selain perlu dilakukan perbaikan pelayanan dasar,


standarisasi pelayanan, dan peningkatan skill bidan
yang ada untuk mengurangi AKI juga diperlukan
partisipasi masyarakat itu sendiri.
Peningkatan skill bidan atau petugas kesehatan ini
bukan hanya dalam hal penanganan medis-nya saja,
melainkan juga dalam memfasilitasi terbentuknya
persatuan di masyarakat dan membantu masyarakat
dalam pemetaan partisipatif, penyusunan rencana
kegiatan, serta perencanaan proyek.

Untuk menurunkan AKI di daerah Tegal, Jawa Tengah


perlu ditingkatkannya peningkatan skill tenaga
kesehatan setempat dan pengetahuan masalah
faktor penyebab peningkatan AKI seperti Kesehatan
Reproduksi.
Tetapi bukan hanya menjadi tanggung jawab tenaga
kesehatan daerah setempat melainkan merupakan
tanggung jawab bersama dari tenaga kesehatan
daerah setempat, Dinas Kesehatan dan masyarakat
itu sendiri.

Kesinergisan kerjasama antar sektor merupakan poin


penting dalam masalah penurunan AKI. Jika sektor dari
masyarakat diabaikan maka program MDGs tidak dapat
terlakasana. Perlunya mobilisasi sosial sangat berpengaruh
terhadap respon yang dikeluarkan dari masyarakat.
Dengan dilibatkannya sektor masyarakat seperti melakukan
penyuluhan kepada masyarakat dengan seperti itu maka
masyarakat yang tadinya tidak mengetahui pentingnya
kesehatan reproduksi yang berperan penting terhadap
tingginya
AKI
akan
mengetahuinya
dan
dapat
menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Selain itu
masyarakat yang sudah faham dapat memberitahukan
ilmunya kepada tetangga di sekitar rumahnya tentang
kesehatan reproduksi untuk menekan AKI.

Empowerment atau pemberdayaan secara singkat


dapat diartikan sebagai upaya untuk memberikan
kesempatan

dan

kemampuan

kepada

kelompok

(miskin) untuk bersuara (voice) serta kemampuan dan


hak untuk memilih (choice).
Karena itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai
proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade
utilitas dari obyek yang diberdayakan.

Dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan


proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau
tanpa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki
kondisi lngkungan, sanitasi, dan aspek lainnya yang
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
dalam kesehatan mereka.

Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di


bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pemberdayaan Masyarakat di bidang KIA merupakan
upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun
sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi
situasi gawat darurat dari aspek non klinis terkait
kehamilan dan persalinan.

Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong,


yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam
hal penggunaan alat transportasi/komunikasi (telepon
genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencatatan-pemantaun dan informasi KB.
Dalam pengertian ini tercakup pula pendidikan
kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat,
serta menambah keterampilan para dukun bayi serta
pembinaan kesehatan akan di taman kanak-kanak.

Kegiatan :
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui
serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.
2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.
3. Pemantauan tumbuh kembang balita.
4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta
BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada
bayi.

5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam


mencapai tujuan program KIA.
6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah untuk macam-macam penyakit ringan.
7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang
memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir
ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari).
8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak
dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan.

1.Sistem pencatatan-pemantauan.
2.Sistem transportasi-komunikasi.
3.Sistem pendanaan.
4.Sistem pendonor darah.
5.Sistem Informasi KB.

Kasus

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/588818-angka-kematian-ibu-di-jateng-cap
ai-744-jiwa
)

VIVA co.id- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah harus ekstra serius


dalam menangani tingginya Angka Kematian Ibu (AKI). Selama
2014, AKI di Jateng mencapai 711 jiwa. Gubernur Jateng Ganjar
Pranowo mengatakan, angka tersebut merupakan angka tertinggi
di Jateng. Untuk itu, pemerintah harus sangat serius bekerja guna
menangani

masalah

tersebut.

"Kita

harus

punya

upaya

penanganan yang serius untuk menekan AKI," kata Ganjar dalam


kunjungannya di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu, 11 Februari

Lanjutan

"Seperti di Kota Semarang yang banyak obgyn yang mencapai 74


tenaga obgyn, ternyata masih banyak kasus kematian," ujar
politisi PDI Perjuangan ini. Memasuki bulan pertama 2015, dua
wilayah di Jateng yakni Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten
Grobogan menjadi wilayah dengan AKI tertinggi, dengan kasus
kematian empat jiwa. "Dua wilayah tersebut menjadi pembuka AKI
yang serius di Jateng. Maka dengan memaksimalkan pelayanan
primer, AKI akan dicegah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jateng,
Yulianto

Prabowo.

Ia

mengatakan,

untuk

memaksimalkan

pelayanan primer, pihaknya saat ini telah memiliki Unit Pelayanan


Terpadu (UPT) Puskesmas yang tersebar di Jateng untuk melayani
masyarakat. "Ke depan, dengan reformasi birokrasi ini semoga AKI
dan termasuk AKB bisa ditekan," tuturnya.

Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
dan Sosialisasi
Terhadap Masyarakat
Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
KIA

Memaksimalkan
Pelayanan Primer

Deteksi Dini Ibu


Hamil dan Bayi
Risiko Tinggi

Penurunan AKI dan


AKB di Jawa Tengah

Pemantauan
Tumbuh Kembang
Balita, Imunisasi, dll

Dalam menghadapi kasus tingginya AKI dan AKB di Jawa


Tengah

(khususnya

pemberdayaan

Pekalongan

masyarakat

di

dan

Grobogan),

bidang

kesehatan,

khususnya bidang KIA sangat diperlukan, dalam hal ini


dapat berupa peningkatan pelayanan kesehatan dan
sosialisasi terhadap masyarakat.

Dengan hal tersebut maka kegiatan pemberdayaan


masyarakat bidang KIA dapat berjalan lebih efektif
seperti

dapat

deteksi

dini

memaksimalkan
ibu

hamil

dan

pelayanan
bayi

primer,

risiko

tinggi,

pemantauan tumbuh kembang balita, imunisasi, dll.


Hal tersebut diharapkan dapat lebih membantu dalam
menurunkan angka kematian bagi ibu dan bayi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai