Anda di halaman 1dari 1

a

Sakit Dalam Pandangan Islam


Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan umat manusia secara beramai-ramai memburu kemewahan hidup, disisi lain
masih banyak manusia yang terkungkung dengan penderitaan hidup. Akibat
ketidak mampuan mengatasi kesulitan hidup banyak manusia yang mengalami
kegoncangan jiwa karena tertekan oleh suatu kondisi. Kondisi yang menekan ini
membuat jiwanya goncang lalu menimbulkan penderitaan bathin atau muncul
bermacam-macam penyakit pada fisik.
Dalam perjalanan hidupnya didunia, manusia menjalani tiga keadaan
penting: sehat, sakit atau mati. Kehidupan itu sendiri selalu diwarnai oleh hal-hal
yang saling bertentangan, yang saling berganti mengisi hidup ini tanpa pernah
kosong sedikit pun. Sehat dan sakit merupakan warna dan rona abadi yang selalu
melekat dalam diri manusia selama dia masih hidup. Tetapi kebanyakan manusia
memperlakukan sehat dan sakit secara tidak adil. Kebanyakan mereka
menganggap sehat itu saja yang mempunyai makna. Sebaliknya sakit hanya
dianggap sebagai beban dan penderitaan, yang tidak ada maknanya sama sekali.
Orang yang beranggapan demikian jelas melakukan kesalahan besar, sebab Allah
SWT selalu menciptakan sesuatu atau memberikan suatu ujian kepada hambanya
pasti ada hikmah / pelajaran dibalik itu semua. (Q.S. Shaad : 27)
Gangguan psikis lainnya yang sering dialami oleh orang sakit adalah rasa
putus asa, terutama bagi penderita yang kronis dan susah sembuh. Karena tipisnya
aqidah (keimanan) kemudian muncul keinginan pada diri orang sakit untuk
mengakhiri hidup dengan jalan yang tidak diridhai Allah SWT. Semua ini
diakibatkan oleh hilangnya keyakinan kepada rahmat Allah SWT, sehingga
kadang kala ada pasien yang sengaja meninggalkan ibadah sehari-hari, seperti
doa, dzikir, atau sholat. Akibatnya semakin gersanglah nurani orang sakit tersebut
dari sibghah ilahi rabbi.

Anda mungkin juga menyukai