RESUME
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Akuntansi Topik Khusus
Disusun oleh :
Refa Fridianto
21112279
Statement of Authorship
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas yang terlampir adalah murni
hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain kecuali saya
menyatakan dengan jelas bahwa saya menggunakannya.
Saya memahami bahwa tugas yang saya kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarism.
Nama
: Refa Fridianto
NIM
: 21112279
Mata Ajaran
Judul Tugas
Tanggal
: 6 April 2015
Dosen
BAB 1
PRINSIP-PRINSIP PENGANTAR IFRS
1.1
1.1.1
Kerangka tersebut merupakan sistem yang saling menghubungkan konsep yang mengalir dari
sebuah tujuan pelaporan keuangan seperti mengidentifikasi batas-batas pelaporan keuangan,
memilih transaksi, peristiwa, bagaimana itu seharusnya diakui dan diukur, dan bagaimana itu
seharusnya disimpulkan dan dilaporkan.
1.1.2
Kerangka kerja konseptual yang dibuat IASB terdiri atas tiga tingkatan :
1. First Level : Tujuan Dasar
2. Second Level : Konsep Fundamental
a. Karakteristik Kualitatif
b. Elemen Laporan Keuangan
3. Third Level : Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan.
1.1.3
Asumsi Dasar
Kesatuan ekonomi
Kesinambungan
Periode akuntansi
Pengukuran dalam nilai uang
Periodicity
1.1.4
Karakteristik Kualitatif
Relevansi
Dapat dimengerti
Reliability
Tepat waktu
Comparability
Lengkap
1.1.5
Tujuan
keuangan.
Sebagai panduan bagi penyusun standar dalam menyusun standar akuntansi baru dan
1.1.6
1.1.7
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi laporan keuangan
(laporan posisi keuangan), kinerja (laporan laba rugi komprehensif), dan perubahan posisi
keuangan ( laporan arus kas) suatu entitas yang akan berguna bagi para pemakai laporan
keuangan untuk mengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil dari
implementasi sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen..
1.1.8
Sebuah sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari peristiwa masa
lampau dan memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan mengalir ke entitas.
Liabilitas
Sebuah kewajiban entitas masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya diharapkan berasal dari arus keluar dari sumber daya entitas yang
1.1.9
Pengukuran adalah proses dalam menentukan jumlah nilai uang dari elemen laporan keuangan
yang diakui dan turut dalam laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif.
Berikut ini adalah dasar yang digunakan dalam mengukur elemen laporan keuangan :
Biaya Historis
Asset dicatat pada jumlah yang dibayar atau nilai wajar atas jumlah yang diterima dalam
memperoleh aset pada saat akuisisi. Sedangkan liabilitas dicatat pada jumlah yang diterima
setara kas yang akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban saat ini.
Nilai Resiko Neto
Aset adalah nilai tercatat dari kas dan setara kas yang akan diterima dengan menjual aset.
Sedangkan liabilitas tercatat pada nilai realisasi jumlah yang tidak didiskonto atas kas dan
setara kas yang diharapkan dapat dibayar untuk memenuhi liabilitas dalam kondisi usaha
normal.
1.2
1.2.1
Di suatu Negara ketika standar akuntansi keuangan yang berlaku di Negara tersebut akan dirubah
menjadi standar akuntansi internasional (IFRS), maka perubahan standar akuntansi yang berlaku
di Negara tersebut harus mengikuti intsrumen yang dikeluarkan oleh IASB yaitu IFRS 1, yang
berisi tentang tahap-tahap yang harus dilakukan oleh Negara tersebut.
1.2.2
Tujuan IFRS 1
IFRS 1 memberikan entitas sebuah pedoman untuk proses konvergensi IFRS atau penerapan
IFRS dan mengatasi maslaah penting sehubungan dengan adopsi IFRS untuk pertama kali. IFRS
1 bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas yang diterbitkan sesuai dengan
IFRS, nantinya akan memberikan titik awal yang tepat, memberikan transparansi kepada
pengguna dan dapat diperbandingkan selama periode yang disajikan, dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat.
1.2.3
1.2.4
Konsep Penting
Tanggal pelaporan adalah tanggal laporan posisi keuangan pada saat keuangan pertama kali
dinyatakan telah mengadopsi IFRS.
Tanggal transisi adalah tanggal awal periode laporan posisi keuangan untuk tahun sebelumnya,
untuk penyajian laporan keuangan kompartif. Berdasarkan IFRS dalam laporan keuangan IFRS
pertama kali, tiga laporan posisi keuangan yang harus disajikan.
1.2.5
Perlakuan Akuntansi
Hal yang harus dilakukan entitas pada saat penyusunan laporan posisi keuangan :
IFRS.
Menerapkan IFRS dalam mengukur pengukuran aset dan liabilitas. Semua penyesuaian
sehubungan dengan peristiwa atau transaksi yang terjadi sebelum tanggal transisi dicatat
langusng ke saldo laba, kecuali dikategorikan sebagai ekuitas.
1.2.6
Pernyataan tentang laporan keuangan disusun untuk pertama kali sesuai dengan IFRS.
Sehubungan dengan IAS 1 laporan keuangan awal entitas harus memasukan periode saat ini
dan dua periode komparatif untuk laporan posisi keuangan, periode saat ini dan satu periode
komparatuf utuk laporan laba rugi komprehensif, dan periode saat ini dan sat periode
komparatif untuk laporan arus kas. Tiga tahun rekonsiiasi atas laporan perubahan ekuitas dan
Informasi yang berhubungan dengan PABU lama harus diberi label dengan jelas jika
1.3
1.3.1
Konsep Penting
Laporan keuangan harus disajikan secara wajar atas posisi keuangan, dan arus kas dari entitas.
Penyajian yang wajar memerlukan penyajian yang jujur atas seluruh dampak dari transaksi,
kejadian lain, dan kondisi entitas yang berhubungan dengan definisi dan kriteria pengakuan atas
aset, liabilitas, pendapatan, dan beban sebagaimana yang telah diatur pada kerangka kerja.
1.3.2
Tujuan
Tujuan dari IAS 1 adalah untuk menggambarkan dasar penyajian untuk lporan keuangan dan apa
yang penting dari lporan ini agar sesuai dengan IFRS. Masalah pentingnya adalah untuk
memastikan bahwa perbandingan antara laoran keuangan entitas peridoe sebelumnya dengan
entitas yang lainnya.
1.3.3
IAS 1 telah diperbarui pada September 2007, salah satu perbuhannya yaitu perubahan nama pada
laporan laba rugi menjadi laporan laba rugi komprehensif. IAS 1 membahas tentang :
1.3.4
Perlakuan Akuntansi
Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang posisi keuangan entitas, kinerja, dan
arus kas yang berguna secara luas bagi para pengguna dalam membuat keputusan ekonomi.
IFRS memperbolehkan hanya pada keadaan yang amat jarang dimana penerapan IFRS akan
1.3.5
Laporan keuangan harus dapat diidentifikasi dan dibedakan secara mudah dengan berbagai jenis
informasi lainnya. Setiap laporan keuangan harus dapat diidentifikasi dengan mudah melalui
informasi yang jelas yang mencakup tentang :
1.4
1.4.1
Ikhtisar
IAS 7 Laporan Arus Kas mengharuskan entitas untuk menyajikan laporan arus kas sebagai
bagian integral dari laporan keuangan utama. Arus kas diklasifikasikan dan disajikan dalam
aktivitas operasi (baik menggunakan metode 'langsung' atau 'tidak langsung'), kegiatan atau
aktivitas pendanaan investasi, dengan dua yang terakhir kategori umumnya disajikan secara
bruto.
1.4.2
Tujuan dari IAS 7 adalah dengan mewajibkan penyajian informasi mengenai perubahan historis
dalam kas dan setara kas dari suatu entitas melalui laporan arus kas, yang mengklasifikasikan
arus kas selama periode menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
1.4.3
Perlakuan Akuntansi
Semua entitas yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK diwajibkan untuk
dari pengelolaan kas entitas juga dimasukkan sebagai komponen kas dan setara kas. [IAS
7,7-8].
Arus kas harus dianalisa antara kegiatan pembiayaan operasi, investasi dan. [IAS 7.10].
1.4.4
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama entitas yang tidak berinvestasi atau
pendanaan, arus kas sehingga operasi meliputi kas yang diterima dari pelanggan dan kas
1.5
1.5.1
Ikhtisar
IAS 8 Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan diterapkan dalam
memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi, akuntansi untuk perubahan estimasi dan
mencerminkan koreksi kesalahan periode sebelumnya.
1.5.2
Suatu entitas diperbolehkan untuk mengubah kebijakan akuntansi hanya jika perubahan :
Hasil dalam laporan keuangan yang menyediakan informasi yang dapat dipercaya dan lebih
relevan tentang pengaruh transaksi, peristiwa atau kondisi lain pada posisi keuangan entitas,
kinerja keuangan, atau arus kas. [IAS 8.14].
Pengungkapan yang berhubungan dengan perubahan kebijakan akuntansi yang disebabkan oleh
standar baru atau interpretasi meliputi [IAS 8.28] :
1.5.4
Sifat dan jumlah perubahan dalam estimasi akuntansi yang memiliki efek pada periode
1.5.5
Kesalahan
Prinsip umum dalam IAS 8 adalah bahwa entitas harus memperbaiki semua kesalahan masa
materi sebelumnya secara retrospektif di set pertama laporan keuangan untuk diterbitkan setelah
penemuan mereka dengan [IAS 8.42] :
Ulangan jumlah komparatif untuk periode sebelumnya (s) disajikan di mana kesalahan
terjadi.
Jika kesalahan terjadi sebelum periode sebelumnya yang disajikan, ulangan saldo pembukaan
aset, kewajiban dan ekuitas untuk periode sebelumnya yang disajikan.
BAB II
LAPORAN KELOMPOK USAHA
2.1
2.1.1
Kombinasi bisnis adalah penyatuan dua atau lebih perusahaan (entitas) yang terpisah menjadi
satu entitas pelaporan.Semua kombinasi bisnisharus diperhitungkan dengan menerapkan metode
pembelian. Prinsip dasar yang terdapat dalam kombinasi bisnis ini adalah harus mengakui aset
sejumlah nilai wajarnya pada tanggal akuisisi dan mengungkapkannya kepada pengguna yang
membutuhkan agar dapat mengevaluasi sifat dan pengaruh keuangan pada tanggal akuisisi.
IFRS 3 bertujuan untuk meningkatkan relevan, keandalan, dan keterbandingan informasi yang
dilaporkan dalam laporan keuangan tentang kombinasi bisnis dan pengaruhnya.
2.1.2
Ruang Lingkup
IFRS 3 harus diterapkan pada akuntansi untuk kombinasi bisnis, tetapi tidak berlaku untuk:
Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali (IASB memiliki proyek agenda terpisah pada
transaksi sepengendali)
Akuisisi oleh entitas investasi anak perusahaan yang diperlukan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi berdasarkan IFRS 10 Laporan Keuangan Konsolidasian.
2.1.3
Perlakuan Akuntansi
Metode akuisisi harus diterapkan oleh pihak pengakuisisi untuk setiap kombinasi bisnis. Hal ini
termasuk pada tahapan:
1.
2.
3.
4.
2.1.4
2.2
2.2.1
Konsep Penting
Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan dari kelompok yang disajikan menjadi
entitas ekonomi tunggal. Pengendalian dianggap ketika perusahaan induk memperoleh lebih dari
setengah hak suara entitas yang menjadi anak.
2.2.2
Tujuan
Dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas
2.2.3
Perlakuan Akuntansi
Perusahaan induk harus menyajikan laporan keuangan konsolidasian jika kelompok usaha
tersebut entitas tunggal.
Perubahan kepemilikan perusahaan induk pada anak perusahaan dapat berdampak pada :
Kendali ditahan.
Perubahan sebagai hasil dari perusahaan induk kehilangan kendali atas anak perusahaan
dapat di sebabkan oleh pelepasan dari seluruh kepemilikan atau sebagian dari kepemilikan.
2.2.4
Penyajian
Pengungkapan
Sifat hubungan antara orang tua dan anak ketika induk tidak memiliki, secara langsung atau
tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari setengah hak suara.
Alasan mengapa kepemilikan, secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan,
lebih dari setengah suara atau hak suara potensial asosiasi bukan merupakan kontrol.
Tanggal pelaporan laporan keuangan anak perusahaan ketika laporan keuangan tersebut
digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi dan pada tanggal pelaporan atau
untuk jangka waktu yang berbeda dari induk.
Alasan untuk menggunakan tanggal yang berbeda pelaporan atau periode, dan sifat dan
tingkat pembatasan yang signifikan pada kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan
dananya ke induk dalam bentuk dividen tunai atau untuk membayar pinjaman atau uang
muka.
2.3
28)
2.3.1
Tujuan
Tujuan dari IAS 28 (sebagaimana telah diubah pada tahun 2011) adalah untuk mengatur
akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dan menetapkan persyaratan untuk penerapan metode
ekuitas ketika akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dan joint venture.
2.3.2
Ruang Lingkup
IAS 28 berlaku untuk semua entitas yang investor dengan kontrol bersama, atau pengaruh
signifikan atas, sebuah asosiasi (asosiasi atau ventura bersama). [IAS 28 (2011) .2]
2.3.3
Perlakuan Akuntansi
Pengakuan Awal
1. Investasi pada perusahaan asosiasi pada awalnya diakui dan diukur sebesar biaya perolahan
pada tanggal saat pengaruh signifikan didapatkan.
2. Pada saat perolehan investasi, selisih antara biaya perolehan investasi dan bagian investor
atas nilai wajar aset neto perusahaan asosiasi merupakan goodwill.
3. Pengukuran Selanjutnya.
4. Dalam laporan keuangan sendiri yang dibuat investor, investasi pada perusahaan asosiasi
selanjutnya dihitung sesuai dengan IAS 27 yaitu berdasarkan harga perolehan atau sesuai
dengan IAS 39.
5. Dalam laporan keuangan konsolidasian investor, investasi pada perusahaan asosiasi harus di
hitung dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika :
Diakui sebesar nilai wajar sesuai dengan pengecualian ruang lingkup
27 paragraf 10 atau
Jika semua hal berikut ini berlaku
Investor merupakan anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya atau dimiliki sebagian,
dan pihak pemilik diinformasikan bahwa investor tidak menerapkan akuntansi ekuitas
2.3.4
Laporan Posisi Keuangan dan catatan atas laporan keuangan harus mencakup sebagai berikut :
Investasi pada perusahaan asosiasi ditampilkan sebagai pos yang terpisah di muka pernyataan
menawarkan ekuitas, deskripsi efek ini pasti telah diterapkan setara harus ditunjukkan.
Jika tidak mungkin untuk menghitung penyesuaian ketika menggunakan akuntansi rekan,
Tidak ada pengungkapan yang ditentukan dalam IAS 28. Sebaliknya, IFRS 12 Pengungkapan
Kepentingan Entitas Lain menguraikan pengungkapan yang diperlukan untuk entitas dengan
pengendalian bersama, atau berpengaruh secara signifikan untuk investee.
2.4
2.4.1
Konsep Penting
IAS 31 menjelaskan tentang Partisipasi dalam Ventura Bersama yang menetapkan akuntansi
untuk kepentingan entitas dalam berbagai bentuk usaha patungan: operasi pengendalian bersama
dan entitas yang dikendalikan bersama-sama. Izin standar dikendalikan entitas bersama
diperhitungkan dengan menggunakan metode ekuitas atau konsolidasi proporsional.
2.4.2
Ruang Lingkup
IAS 31 berlaku untuk akuntansi untuk semua kepentingan dalam usaha patungan dan pelaporan
aset perusahaan patungan, kewajiban, pendapatan, dan beban dalam laporan keuangan venturer
dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura
bersama, kecuali investasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura, reksa dana, unit trust,
dan entitas serupa yang (melalui pemilihan atau persyaratan) yang diterima.
2.4.3
perusahaan patungan.
Informasi tentang komitmen yang berkaitan dengan kepentingan dalam usaha patungan.
Sebuah daftar dan deskripsi kepentingan dalam usaha patungan yang signifikan dan proporsi
kepemilikan diadakan di entitas yang dikendalikan bersama-sama. Sebuah venturer yang
mengakui kepentingan dalam entitas yang dikendalikan bersama menggunakan baris demi
baris format untuk konsolidasi proporsional atau metode ekuitas harus mengungkapkan
jumlah agregat dari masing-masing aktiva lancar, aset jangka panjang, kewajiban lancar,
kewajiban jangka panjang melaporkan, pendapatan, dan biaya yang terkait dengan
Organisasi modal ventura atau reksa dana yang menjelaskan kepentingan mereka dalam entitas
yang dikendalikan bersama sesuai dengan IAS 39 harus membuat pengungkapan yang
diperlukan oleh IAS 31.
BAB III
LAPORAN KEUANGAN NERACA
3.1
3.1.1
Konsep Penting
IAS 16 menguraikan perlakuan akuntansi untuk sebagian besar jenis properti, pabrik dan
peralatan. Aset tetap awalnya diukur pada biaya, selanjutnya diukur baik menggunakan model
biaya atau revaluasi, dan disusutkan sehingga Jumlah yang dapat disusutkan yang dialokasikan
dengan dasar yang sistematis selama masa manfaatnya.
3.1.2
Tujuan
Tujuan dari IAS 16 adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk properti, pabrik, dan
peralatan. Isu-isu utama adalah pengakuan aset, penentuan nilai tercatat mereka, dan biaya
penyusutan dan kerugian penurunan nilai diakui dalam kaitannya dengan mereka.
3.1.3
Ruang Lingkup
IAS 16 berlaku untuk akuntansi aset tetap, kecuali standar lain membutuhkan atau mengizinkan
perlakuan akuntansi yang berbeda, misalnya:
Aset diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS 5 Aset Tidak Lancar
Daya Mineral
hak mineral dan cadangan mineral seperti minyak, gas alam dan sumber daya yang sama
non-regeneratif.
3.1.4
Pengakuan
Item aset, dan peralatan harus diakui sebagai aset jika besar kemungkinan bahwa:
Manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan
dalam kaitannya dengan total biaya item tersebut harus disusutkan secara terpisah.
IAS 16 mengakui bahwa bagian dari beberapa item properti, pabrik, dan peralatan mungkin
memerlukan penggantian secara berkala. Nilai tercatat suatu aset, pabrik, dan peralatan akan
mencakup biaya penggantian bagian dari item tersebut saat biaya tersebut terjadi, jika kriteria
pengakuan (manfaat masa depan dan keandalan pengukuran) terpenuhi. Nilai tercatat biaya
komponen yang diganti tidak lagi diakui sesuai dengan ketentuan penghentian pengakuan
IAS 16.
Juga, operasi terus item aset, dan peralatan (misalnya, pesawat) mungkin memerlukan
pemeriksaan rutin yang signifikan terlepas dari apakah bagian dari item yang diganti. Ketika
setiap inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
item aset, dan tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Jika perlu,
perkiraan biaya pemeriksaan yang sama di masa depan dapat digunakan sebagai indikasi apa
biaya komponen pemeriksaan yang ada adalah ketika item tersebut diperoleh atau dibangun.
3.1.5
3.2
3.2.1
Konsep Penting
IAS 40 berlaku untuk akuntansi untuk properti (tanah dan / atau bangunan) untuk menghasilkan
rental atau untuk kenaikan nilai (atau keduanya). Properti investasi pada awalnya diukur pada
biaya dan, dengan beberapa pengecualian. mungkin selanjutnya diukur dengan menggunakan
model biaya atau model nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar di bawah model nilai wajar
diakui dalam laporan laba rugi.
3.2.2
Pengakuan
Properti investasi harus diakui sebagai aktiva apabila besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa depan yang berkaitan dengan properti tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya
properti dapat diukur dengan andal.
pengukuran awal
Properti investasi pada awalnya diukur pada biaya, termasuk biaya transaksi. Biaya tersebut
tidak termasuk biaya start-up, limbah yang abnormal, atau kerugian operasi awal yang terjadi
sebelum properti investasi mencapai tingkat yang direncanakan hunian. [IAS 40,20 dan
40,23]
Pengukuran setelah pengakuan awal
IAS 40 memberikan izin entitas untuk memilih antara model nilai wajar, dan model biaya.
Salah satu metode harus diadopsi untuk semua properti investasi entitas. Perubahan hanya
diperbolehkan jika hal ini menghasilkan presentasi yang lebih tepat. IAS 40 mencatat bahwa
ini sangat tidak mungkin untuk perubahan dari model nilai wajar untuk model biaya.
3.2.3
Jika nilai model wajar berlaku maka berdasarkan keadaan pada kepemilikan properti
sewa
Beban operasional langsung dari properti investasi yang tidak dapat menghasilkan
pendapatan sewa
d) Laporan Posisi Keuangan dan Catatan atas Laporan Keuangan harus memasukan hal
berikut :
Pada saat entitas menerapkan model nilai wajar
- Rekonsiliasi perpindahan nilai terbawa secara rinci selama periode harus disiapkan
- Rekonsiliasi tersebut harus di ungkapkan secara terpisah dari properti investasi
3.3
3.3.1
Konsep Penting
IAS 41 Pertanian menetapkan akuntansi untuk kegiatan pertanian - transformasi aset biologis
(tanaman hidup dan hewan) dalam hasil pertanian (produk dipanen aset biologis entitas). Standar
umumnya memerlukan aset biologis diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual.
3.3.2
Perlakuan Akuntansi
Suatu entitas harus mengakuai aset biolojik atau hasil pertanian jika dan hanyajika:
3.3.3
keuntungan agregat atau kerugian dari pengakuan awal aset biologis dan hasil pertanian dan
perubahan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual selama periode * [IAS 41,40]
deskripsi aset biologis entitas, oleh kelompok luas [IAS 41,41] deskripsi sifat kegiatan entitas
dengan masing-masing kelompok aset biologis dan tindakan non-keuangan atau perkiraan
dari kuantitas fisik output selama periode dan aset di tangan pada akhir periode [IAS 41,46]
informasi tentang aset biologis yang judulnya dibatasi atau yang dijaminkan [IAS 41,49]
komitmen untuk pengembangan atau akuisisi aset biologis [IAS 41,49]
strategi manajemen risiko keuangan [IAS 41,49]
rekonsiliasi perubahan dalam jumlah tercatat aset biologis, menunjukkan secara terpisah
perubahan nilai, pembelian, penjualan, panen, kombinasi bisnis, dan selisih kurs * [IAS
41.50]
Pengungkapan terpisah dan / atau tambahan yang diperlukan di mana aset biologis diukur
Jika nilai wajar tidak dapat diukur secara andal, pengungkapan diperlukan tambahan meliputi:
deskripsi asset
penjelasan dari nilai wajar mengapa tidak dapat diukur secara handal
jika mungkin, berbagai di mana nilai wajar sangat mungkin untuk berbohong
metode penyusutan
hidup atau tarif penyusutan yang berguna
jumlah bruto tercatat dan akumulasi penyusutan, awal dan akhir.
Jika nilai wajar aset biologis yang sebelumnya diukur pada biaya selanjutnya menjadi tersedia,
pengungkapan tambahan tertentu yang diperlukan.
Pengungkapan yang berhubungan dengan hibah pemerintah termasuk sifat dan tingkat hibah,
kondisi tidak terpenuhi, dan penurunan signifikan yang diharapkan dalam tingkat hibah.
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN NERACA
4.1
4.1.1
Konsep Penting
IAS 38 Aktiva Tak Berwujud menguraikan persyaratan akuntansi untuk aset tak berwujud, yang
merupakan aset non-moneter yang tanpa substansi fisik dan diidentifikasi (baik yang dipisahkan
atau yang timbul dari hak-hak hukum kontrak atau lainnya). Aset tidak berwujud yang memenuhi
kriteria pengakuan yang relevan pada awalnya diukur pada biaya, selanjutnya diukur pada biaya
atau menggunakan model revaluasi, dan diamortisasi secara sistematis selama masa manfaat
(kecuali aset memiliki umur manfaat tidak terbatas, dalam hal ini tidak diamortisasi ).
4.1.2
Perlakuan Akuntansi
IAS 38 mensyaratkan entitas untuk mengakui aset tak berwujud, apakah dibeli atau diciptakan
sendiri (biaya) jika dan hanya jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan yang
disebabkan aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan biaya perolehan aset dapat diukur secara
andal.
4.1.3