BAB I Pendahuluan Fix
BAB I Pendahuluan Fix
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pitiriasis versikolor (PV) adalah infeksi jamur superfisial pada kulit
yang disebabkan M. furfur atau P. orbiculare dan ditandai dengan makula
hipopigmentasi atau hiperpigmentasi di kulit, skuama halus dan disertai
gatal. Infeksi ini bersifat menahun, ringan dan biasanya tanpa peradangan.
Predileksi PV pada wajah, leher, badan, lengan atas, ketiak, paha dan
lipatan paha. (Madani, A. F., 2000).
Sinonimnya adalah panu, panau, tinea versikolor, dermatomikosis
furfurasea, kromofitosis, tinea flava, liver spots, akromia parasitika, hodipotsy, dan Kleineflechte. (Radiono, S., 2001).
Pitiriasis versikolor dikenal untuk pertama kali sebagai penyakit
jamur pada tahun 1846 oleh Eichsted. Pada tahun 1853, Robin memberi
jamur penyebab penyakit ini dengan nama Microsporum furfur dan
kemudian pada tahun 1889 oleh Baillon diberi nama M. furfur. (Partogi,
D., 2008).
Pitiriasis versikolor timbul bila M. furfur berubah bentuk menjadi
bentuk miselia karena disebabkan faktor predisposisi, baik eksogen
maupun endogen. (Partogi, D., 2008). Faktor eksogen meliputi suhu,
kelembaban udara, kepadatan penghuni dan personal hygiene yang buruk.
(Budimulja, U., 2001; Heffernan, M. P. dan Janik, M. P., 2008). Personal
hygiene meliputi kebersihan tubuh, pakaian, handuk dan tempat tidur.
(Mansyur, M., 2009). Sedangkan faktor endogen meliputi genetik,
malnutrisi, sindrom Cushing, terapi imunosupresan dan hiperhidrosis.
Disamping itu bisa juga karena diabetes melitus dan pemakaian steroid
jangka panjang yang dapat mempermudah timbulnya PV. (Partogi, D.,
2008; Heffernan, M. P. dan Janik, M. P., 2008).
Pitiriasis versikolor termasuk penyakit universal, tetapi lebih
banyak dijumpai di daerah tropis karena temperatur dan kelembaban yang
tinggi. Pada beberapa negara seperti Meksiko, Samoa, Amerika Tengah,
Amerika Selatan, India, Afrika, Kuba, Asia Barat dan Fiji lebih dari 50%
penduduk menderita PV. Insiden di Indonesia belum diketahui secara
1
diperoleh
di
Pondok
Pesantren
Al-
Ar-Riyadh
berhubungan
Palembang
sebesar
29,5%.
Kejadian
PV
pinjam
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah hubungan personal hygiene dan PV pada santri di asrama
Pesantren Aulia Cendekia Palembang?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan personal hygiene dan PV pada santri
di asrama Pesantren Aulia Cendekia Palembang.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Menentukan hubungan personal hygiene dan PV pada santri di
asrama Pesantren Aulia Cendekia Palembang.
2. Menentukan angka kejadian PV pada santri di asrama
Pesantren Aulia Cendekia Palembang.
3. Menentukan predileksi PV pada tubuh santri di asrama
Pesantren Aulia Cendekia Talang Jambe Sukarami Palembang.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Menambah
khasanah
ilmu
pengetahuan
mengenai
Manfaat Praktis
1. Menambah wawasan,
kemampuan
penulis
pemahaman,
dalam
pengetahuan
menganalisa
masalah
dan
yang
Judul Penelitian
Desain Penelitian
Angka Kejadian dan Faktor-Faktor Analitik
dengan
desain
yang
Mempengaruhi
Plaju Palembang
Hubungan Hygiene
Pribadi
Sukamara
Tengah
Provinsi
Kalimantan