PENDAHULUAN
DIAFRAGMA
Diaphragma merupakan otot pernafasan utama dan merupakan otot
terpenting kedua setelah otot jantung. Jika terjadi gangguan dari otot ini,
maka respirasi jelas terganggu, gangguan tubuh akan terjadi akibat
kompensasi gangguan pernafasan karena kelainan pada diaphragma. Untuk
mempermudah kelainan diaphragma maka pengertian dari anatomy dan
neurology
diperlukan.
Gangguan
saraf
yang
berhubungan
dengan
FUNGSI
Diafragma berfungsi dalam pernafasan. Selama inhalasi, diafragma
berkontraksi sehingga memperbesar rongga dada (otot interkostal eksternal
juga berpartisipasi dalam pembesaran). Hal ini akan menurunkan tekanan
intra-toraks: Dengan kata lain, memperluas rongga dada menciptakan daya
isap yang menarik udara ke dalam paru-paru. Ketika diafragma rileks, udara
dihembuskan oleh recoil elastis paru-paru dan jaringan yang melapisi rongga
dada bersama dengan otot-otot perut, yang bertindak sebagai antagonis
bersamaan dengan kontraksi diafragma.
Diafragma juga terlibat dalam fungsi-fungsi non-respirasi, membantu
untuk
mengeluarkan
muntah,
kotoran,
dan
urin
dari
tubuh
dengan
Latin
Diaphragm
Arteri
Vena
Nervus
prekursor
Otot diaphragma terbentang dari iga ke-6 pada kanan kiri, menuju sisi
posterior dari procesus xipoideus, dan melekat pada external serta internal
ligamentum arkuata. Beberapa organ melalui diapragma yaitu aorta,
oesophagus, dan vena cava. Aperture aorta merupakan tempat paling bawah
dan paling belakang pada diapragma yang terletak setinggi vertebra
thorakal 12. Pada tempat ini juga terdapat duktus thoracicus dan kadang
vena azygos dan hemiazygos. Aperture oesophagus dikelilingi oleh otot
diaphragma dan terletak setinggi Vertebra thorakal 10. Aperture vena cava
merupakan tempat tertinggi pada diaphragma yang terletak setinggi
vertebra thoracal 9.
Serat otot dapat dikelompokkan berdasarkan asalnya:
Bagian
Sternalis
Kosta
Asal
Dua berotot slip dari belakang proses xiphoid.
Permukaan dalam tulang rawan dan berdekatan
3
interdigitating
transversus
abdominis
Kelengkungan aponeurosis, bernama
Lumbar
Struktur Level
T8
vena cava infefior da beberapa cabang nervus
cava
Hiatus
frenicus kanan
T10 esofagus, nervus vagus, dan beberapa arteri
esophagus
Hiatus aorta
esophagus
T12 aota, vena azygos dan ductud thoraxicus
pericardiophrenicus
kecil-kecil
yang
berjalan
bersama
nervus
tapi juga menerima kontribusi dari nervus cervicalis ke-3 dan 5. Nervus
frenikus juga mengandung
Jalur
N. frenikus turun
scalenus anterior, jauh ke lapisan prevertebral dari fasia cervical dalam dan
cervical transversa dan arteri supraskapularis. Pada bagian kiri, saraf
frenikus melewati anterior bagian pertama dari arteri subklavia. Di sebelah
kanan, saraf frenikus terletak di depan muskulus skalenus dan melewati
anterior bagian ke-2 dari arteri subklavia. Di kedua sisi, saraf frenikus
berjalan di posterior v. subklavia dan anterior arteri toraks internal bersama
memasuki dada.
gangguan
terhadap
anatomy
diaphragma
akibat
apapun
akan
BAB II
ISI
II.1 Definisi
Paralisis diafragma adalah hilangnya fungsi diafragma. Kelumpuhan dapat
menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di diafragma.
II.2 Klasifikasi
Berdasarkan letak paralisis di bagi menjadi :
-
Paralisis hemidifragma
Paralisis bilateral
II.3 Etiologi
Kebanyakan penyebab dari kelumpuhan dari paralisis hemidiaframa
adalah adanya keterlibatan dari nervus frenikus. Dapat merupakan akibat
dari neoplasma ataupun setelah operasi CABG (Coronary Artery Bypass
Graft). Tetapi mungkin saja idiopatik. Biasanya terjadi pada laki-laki dan
terjadi pada diafragma kanan.
Paralisis diafragma bilateral lebih jarang terjadi di bandingka dengan
paralisis hemidiafragma. Biasanya disebabkan oleh penyakit neurologis,
syrinx
dan
myasthenia
gravis.
Paralisis
diafragma
bilateral
banyak
BAB III
DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI
foto toraks menunjukkan elevasi dari hemidiaphragm kiri. Minimal atelektasis linier
juga terlihat di dasar paru-paru kiri. Perhatikan bahwa sulcus kostofrenikus dan
costovertebral yang mendalam, menyempit, dan tajam, fitur terbaik terlihat pada
tampilan depan. Fluoroskopi menunjukkan gerakan paradoksal dari hemidiaphragm
kiri. Pasien adalah seorang pria 44 tahun dengan palsi saraf frenikus kiri idiopatik.
Untuk membedakan paralisis diframa atau eventrasio dapat juga digunakan sniff
test ini. Pada paralisis diafragma gerakan diafragma adalah paradoks dalam
kelumpuhan tapi tidak dengan Eventration.
10
BAB IV
KESIMPULAN
Paralisis diafragma adalah hilangnya fungsi diafragma. Kelumpuhan dapat
menyebabkan hilangnya perasaan atau hilangnya mobilitas di diafragma.
Paralisis hemidifragma
Paralisis bilateral
dan
myasthenia
gravis.
Paralisis
diafragma
bilateral
banyak
Untuk membedakan paralisis diframa atau eventrasio dapat juga digunakan sniff
test ini. Pada paralisis diafragma gerakan diafragma adalah paradoks dalam
kelumpuhan tapi tidak dengan Eventration.
12
DAFTAR PUSTAKA
Meschan Isadore, 1962. Synopsis Of Roetgen Signs. Saunders company.
http://bedah.info
www.learningradiology.com
www.en.wikipedia.org/wiki/nervus_phrenicus
www.en.wikipedia.org/wiki/diafrgm
13