Misalkan anda bekerja paruh waktu sambil kuliah sebagai asisten agen belanja di
supermarket, Anda mengeluarkan perintah belanja, menindak lanjuti para
pemasok, dan mengerjakan berbagai macam tugas yang dibebankan oleh bos
anda. Pada suatu hari, bos anda memberi instruksi seperti berikut ini. ini ada
setengah lusin order yang belum dipenuhi, pergilah ke gudang dan periksa ulang
seua kertas-kertas untuk melihat apakah sisa-sisa order sudah diterima. Jika
belum telepon para pedagang dan cari tahu kapan kita bisa menerima kirimankiriman tersebut. Apakah anda akan aptuh dengna perintah atasan itu ? dan
bagaimana reaksi anda ketika bos anda berkata seperti ini: Datanglah kerumah
saya hari Minggu, itu karpet-karpet perlu divakum cleaner, dan lantai perlu dipel.
Kemudian cuci jendela bagian luar dan rumput-rumput perlu dipotong, Apakah
anda akan mengerjakan permintaannya yang kedua ini ? sayang mengharapkan
anda hanya mengerjakan permintaan yang pertama saja karena permintaan
tersebut dalam garis kewenangan bos anda. Sementara yang ke dua, tidak perlu
dikerjakan. Kenapa ? Karena menyuruh pegawai mengerjakan pekerjaan rmah
tangga jelas mensahkan / menghalalkan praktek superior.
Ilustrasi diatas memberikan dua titik pandang yang pertama adalah
menggambarkan posisi manajemen dengan kewenangannya, sedikit sekali
dalam sebuah organisasi seorang bawahan yang tidak sudi mematuhi perinah
atasasnnya. Sedangkan yang kedua adalah kewenangan tidak ada batasnya.
Terbatasnya jumlah seorang pegawai menerima pemintaan bosnya.
Kita sudah menggunakan istilah kewenangan dalam bab sebelumnya.
Bab brikutnya akan dijelaskan pengertian kewenangan lebih dalam lagi. Kita
akan membuat batasan pengertian kewenangan, meneliti sumber-sumbernya,
mengkaji bermacam-macam jenis kewenangan, hubungan antara kewenangan
dengan penyerahan kekuasaan dan menarik kesimpulan perbedaan antara
kewenangan dengan konsep kekuatan.
Apa itu kewenangan ?
Kewenangan adalah hak yang dimiliki dalam menduduki posisi
managerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi.
Oleh karena itu kewenangan ada hubungan dengan posisi seseorang dalam
sebuah perusahaan dan mengenyampingkan kepribadian individu dari manager.
Hal ini tidak ada hubungannya dengan individu. Ungkapan Raja mati, Hidup raja !
menggambarkan posisi ini. Siapapun yang menjadi raja memilii hak dalam posisi
raja. Ketika posisi hak di lepas, orang yang meninggalkan posisi tersebut tidak
lagi memiliki kewenangan. Kewenangan tertap bersama posisi dan pemangku
berikutny
Ketika kewenangan itu terlatih, kita harus rela / ikhlas dengan kata lain
bawahan patuh tanpa ada pertanyaan. Mereka harus menangguhkan penilaian
tentang kepantasan suatu perintah. Merka bahkan patuh sekalipun tidak sesuai
dengan keinginan mereka. Akan tetapi dari manakah manager itu memperoleh
kewenagannya? Atau sebagai seorang bawahan bolehkan dia bertanya apa
hakmu menyuruh-nyuruhku untuk melakukan sesuatu?
Sumber kewenangan
anggota perusahaan Charlie ini yakin bahwa aasan utama tingkat kematian
yang rendah karena ketegasan komandan sebelumnya, bahwa semua perjalanan
dilakukan diatas jalan yan sudah dirancang, standar jalan yang sebetulnya itu
adalah jalan yang ditandai. Komandan baru in merasa yakin bhwa, semakin
tradisional pendekatan yang digunakan untuk menggerakkan anak buahnya,
akan semakin disukai, maka ia memerintahkan agar anak buahnya mengikuti
jalur yang telah dipersiapkan. Namun dia kaget anakbuahnya tidak mematuhi
perintahkanya dan menolak, apabila tidak mengikuti jalur yang biasa dilakukan
mereka. Bahkan setelah diadakan diskusi, para pegawai tidak dapat diperoleh
kesepakatan. Masalah ini masih tetap tidka terpecahkan sekalipun pimpinan
ayng lebih tinggi di ajak untuk membuat rekosiliasi konflik tersebut.
Intinya yang perlu dicatata adalh dalam insident ini adalah walaupun
pegawai komandan memiliki wewenang untuk memerintahkan bawahannya,
bawahan punya hak untuk menentang perintah tersebut. Jadi generalisasi dari
contoh adalah pimpinan tidak akan memiliki kewenangan kalau bawahan tidak
menerima kewenangan tersebut. Dengan kata lain bawahan memiliki hak
ultimatum untuk meniadakan apa yang biasa dikita pikirkan sebagai legitimasi
ewenangan sebuah posisi dalam organisasi.
Bernard lebih jauh mengetengahkan konsep-konsep yang disebut dengan
zona ketidaktertarikan, yang merupakan tabahan dari empat syarat kewenangan
yang sudah dibalas sebelumnya, menjelaskan penerimaan kewenangan tanpa
pertanyaan. Dalam zona ini bawahan tidak peduli dengan suruhan spesifik apa
yang diperintahkan kepada mereka. Diluar zona permintaan karena satu atau
lain alasan kadang bawahan tidak menerima apabila zona sang manager besar
atau kecilnya tergantung pada bagaimana bawahan memandang didorong oleh
rasa keunungan secara material atau sekedar pengorbanan. Seorang polisi
mungkin tidak tertarik apakah dia ditugasi patroli lalu lintas atau razia detail,
akan tetapi dia menolak menerima tugas patroli jalan tanpa partner di kota yang
rawan tingkat kejahatan tinggi.
Pernyataan ideal bagi seorang manager adalah menyuruh bawahannya
menjaga padangan yang luas terhadap zona ketiaktertarikan mereka kepada
arahannya ketika bagian ini ada, sejalan dengan empat syarat barnard seorang
manager mendapati permintaannya dituruti. Secara umum kita temukan bahwa
orang yang bergerak diatas, khususnya bawahan tingkat menengah dan
manager tingkat atas cenderung menafsirkanzona mereka lebih luas. Pada sisi
ekstrinya tukang las yang menolak perintah induk semangnya untuk
memindahkan gulungan akwat, karena ia memandang pekerjaan itua dalah
tugas pegawai bagian listrik dan tia telah membuat batasan zona yang sempit.
Jenis-jenis Kewenangan
1. kewenangan lurus
2. kewenangan staf
3. kewenangan fungsi
Penulis terdahulu dalam bidang managemen membuat perbedaan dua bentuk
kewenangan: kewenangan lurus dan kewenangan staf. dalam sesi ini kita akan
menetapkan masing-masing pengertian, memperkenalkan jenis ketiga yang
2. Kewenangan Staf
Ketika sebuah organisasi seakin besar dan kopleks, garis manager
melihat bahwa mereka tidak memiliki waktu, keahlian, sumber daya yang
efektif untuk memperoleh pekerjaannya. Akibatnya mereka akan
menciptakan fungsi kewenangan staf untuk mendukung, menolong
termasuk memberi saran-saran, dan secara umum ini mengurangi
tekanan-tekanan yang mereka miliki.
Administator rumah sakit tidak akan sanggup belanja sendiri semua
benda-benda yang dibutuhkan rumah sakit, maka dari itu ia menciptakan
bagian pembelanjaan/ pengadaan. Bagian pembelanjaan ini adalah staf
pembelanjaan. Tentu saja kepala bagian pembelanjaan ini memiliki garis
kewenangan membawahi agen-agen pembelanjaan.
Administrator rumah sakit tentu saja juga meraskan keberatankeberatan tugas dn membutuhkan asisten. Dalam hal di menciptakan
posisi asisten berarti dia telah menciptakan posisi staf. Posisi staf dapat
dipecah menjadi dua bagian : yaitu personel dan spesialis.
Personel Staf.
Asisten yang diciptakan administrator diatas adalah termasuk
contoh dari personel staf. Maka demikian juga dengan wakil presiden atau
menyinggung-nyinggung
masalah
akunting
umum
ini.
Supervisor akunting umum ini adalah seseorang sarjana muda
yang masih sedikit pengalaman dalam hal cara bagaimana
sebuah sistem bekerja. Tambahan lagi, tidak ada pengawal yang
bisa menjalankan fungsi semua akunting umum kecuali RJ.
Dengan alasan keahliannya inilah membuat RJ tidak bisa
tergantikan dan memiliki power.
Pada beberapa tahun terakhir ini, sebagai akibat dari
ledakan di bidang pengetahuan teknik kekuasaan berahli
menjadi semakin berpotensi sebagai sumber kekuatan dalam
sebuah organisasi. Ketika pekerjaan semakin menjadi
spesialisasi,
sistem
managemen
juga
meningkat
ketergantungannya terhadap karyawan yang ahli untuk
mencapai tujuan organisasi. Ketika pegawai meningkatkan
pengetahuan informasinya, bahwa adalah titik kritis pada
operasional kelompok kerja, dan semakin meningkat pula
pengetahuan tertentu itu tidak dimiliki oleh orang lain, semakin
kuat pulalah kekuasaan berahli. Untuk menggambarkan poin ini,
misalnya jika sistem komputer menjadi sangat penting bagi unit
kerja, dan hanya ada seorang pegawai, sebut saja Jim, yang
tahu cara memperbaiki komputer tersebut dan tidak ada satu
orangpun dalam jarak 200 mil yang bisa melakukannya, maka
unit tersebut tergantung pada Jim. Apabila sistem ini pecah, Jim
dapat menggunakan keahliannya sehingga dapat menguasai
wewenang jabatannya seorang diri. Dalam situasi seperti ini
manager unit berusaha mengirim karyawan lain untuk melatih
keahlian ini atau memasukkan satu roang lain yang juga
memiliki keahlian yang sama dengan Jim sehingga sapat
mengurangi ower Jim. Dengan adanya orng lain yang miliki
keahlian yang sama dengan Jim, kekuasaan berahlinya
melemah.
Kekuasaan Berekomendasi / penunjukkan. Kategori terakhir
dari kekuatan yang berpengaruh sebagaimana disebutkan oleh
French dan Raven aladah kekuasaan berekomendasi dasarnya
adalah penunjukkan seseorang yang memiliki sumber daya atau
perlakuan seseorang yang diyakini memenuhi keinginan/syarat.
Jika saya mengagumi dan mengenal anda, maka anda apat
melatihkan power tersebut kepada saya karena saya ingin
menyenangkan anda.
Kekuasaan penunjukkan mengembangkan rasa kekaguman
orang lain dan menjadiorang yang persis sepertinya diinginkan
orang itu. Anda mungkin menganggap orang yanganda kenal itu
karena memiliki karisma, jika anda mengagumi seseorang
karena sikap/tindak tanduknya bisa menjadi panutan, maka
orang tersebut bisa memiliki kekuasaan penunjukkan.
Kekuasaan penunjukkan menjelaskan menyapa selebriti dipasar
jutaan dolar untuk menghibahkan sebuah produk kepadanya.
Penelitian di bidang marketing menunjukkan bahwa orangorang seperti Bob Hope, Jacqueine Smith, John Houseman, dan
Julius Erving memiliki ower untuk menguasai sikap membeli
anda terhadap produk-produk bahan bakar, parfum, jasa
Kesimpulan
Kewenangan berarti hak yang melakat pada jabatan/posisi
manager untuk memebri perintah dan mengharapkan agar
perintah itu dipatuhi. Pandangan lama menyatakan bahwa
otoritas ini berasal dari masa. Pandangan ooritas yang diterima
menyatakan bahwa ini berasal ddari bawahan.
Ada 3 jenis kewenangan sejajar, staff dan fungsional.
Sejajar adalah hubungan kewenangan bawahan superior yang
melebar dari posisi atas hingga eselon terbawah dalam sebuah
organisasi. Staff otoritas adalah bersifa mendukung kebih
disarankan
ibandingkan
dengna
perintah
langsung.
Kekwenangan fungsional terbatas hanya pada hak untuk
mengarahkan perindividu atau unit dalam area khusus diluar
area perintah seseorang.
Sistem top managemen melewatkan kewenangan manager
evel lebih bawah melalui delegasi. Proses delegasi digunakan
untuk mengalokasikan tugas-tugas mendelegasikan/mewakilkan
kewenangan, menugaskan tanggung jawab dan menciptakan
akuntabilitas.
Kewenangan adalah salah satu sumber pengaruh dalam
subjek power yang lebih luas. Seseorang memerlukan
kewenangan untuk memperoleh kekuasaannya, agar seseorang
dapat mempengaruhi hasil keputusan tanpa perlu memegang
posisi
manager.
Sumber
kekuasaan
dibalik
legitimasi
kewenangan yang dibtuhkan seseorang melalui jabatan,
termasuk pemaksaan, hadiah, keahlian dan rekomendasi.