Anda di halaman 1dari 27

GALENIKA

Standarisasi Ekstrak

Anonim, 1998, Quality Control Methods for Medicinal Plant Materials, WHO Library
Cataloguing in Publication Data, Geneva

Anonim, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Dep Kes RI, Jakarta

Anonim, 2004, Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Dep Kes RI, Jakarta

Bruneton, J., 1999, Pharmacognosy, Phytochemistry, Medicinal Plants, Intercept Ltd., New
York

List, P.H., and Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, CRC Press, Boston

Jurnal-jurnal terkait

TEKNOLOGI FITOFARMASETIK

Ekstrak:

Bahan awal
Bahan antara
Bahan produk jadi

TEKNOLOGI FITOFARMASETIK

Faktor yang berpengaruh pada mutu ekstrak:


Faktor biologi
Faktor kimia
Faktor internal: jenis senyawa aktif, komposisi
kualitatif, komposisi kuantitatif, kadar total rata-rata
senyawa aktif
Faktor eksternal: metode ekstraksi, perbandingan
ukuran alat ekstraksi, ukuran, kekerasan dan kekeringan
bahan, pelarut, cemaran

TEKNOLOGI FITOFARMASETIK

Senyawa kimia dalam ekstrak ditinjau dari asalnya:

Senyawa kandungan asli dari tumbuhan asal


Senyawa hasil perubahan dari senyawa asli
Senyawa kontaminasi, baik sebagai polutan atau aditif proses
Senyawa hasil interaksi antara senyawa kontaminasi dengan
senyawa asli atau senyawa perubahan

Parameter Susut Pengeringan

5-10 mm
105C 30 menit

+ 1-2 g ekstrak
Oven 105C
hingga bobot tetap

Pendinginan
dalam eksikator

Bobot tetap: selisih 2 kali


penimbangan tidak lebih
dari 0.25%

Parameter Kadar Air


Cara Gravimetri
Loss on Drying = Susut pengeringan

Parameter Kadar Air


Cara Titrasi
Pereaksi Karl Fischer
Reaksi Bunsen:

Volumetrik: titran ditambahkan langsung ke sampel melalui buret


Coulometrik: titran diaktifkan secara elektrokimia dalam sel titrasi

Penentuan jumlah sampel untuk Metode Karl-Fischer

Parameter Kadar Air


Cara Destilasi
Destilasi Toluen

Parameter Bobot Jenis

Piknometer + air 25 C
Bobot air 25 C

Piknometer +
ekstrak cair 20 C

Piknometer +
ekstrak cair 25 C

Buang kelebihan
ekstrak cair

Bobot ekstrak cair-bobot


piknometer
Bobot ekstrak cair 25C

Bobot ekstrak cair 25C


Bobot air 25C

Berat jenis ekstrak cair

Piknometer

Timbang piknometer +
ekstrak cair

Parameter Kadar Abu


Penetapan Kadar Abu

Penetapan Kadar Abu yang Tidak Larut Dalam Asam

Parameter Sisa Pelarut


Cara Destilasi (Kadar Etanol)

+ Air ad
vol awal

destilat

Ekstrak yang banyak


mengandung minyak
menguap

+NaCl
+Heksan

Parameter Sisa Pelarut


Cara Kromatografi Gas

Parameter Residu Pestisida

a.

Ekstrak polar dan tanpa kandungan kimia dengan unsur N:


analisis semikuantitatif dengan KLT atau KG

b.

Ekstrak semi polar dan tanpa kandungan kimia dengan unsur N:


analisis semikuantitatif dengan KLT atau KG

c.

Ekstrak non polar atau mengandung senyawa N:


Pembersihan awal

Fraksi P.E
Petroleum eter
Asetonitril/
air
+ Na2SO4

+ NaCl

Ekstrak +
asetonitril/asetonitril + air

Pemekatan ad
5 ml

Eluat 6% : dietileter : PE = 6 : 94, v/v : aldrin,


BHC, DDE, o,p- dan DDT, heptaklor, heptaklor
epoksida,lindan, metoksiklor, mireks dan etilin, etion
dan ronnel

Pemekat
KudernaDanish

Eluat 15%: dietileter : PE = 15 : 85, v/v : dieldrin dan


endrin, diazinon, metilparation, paration
Eluat 50%:dietileter : PE = 50 : 50, v/v : malation

Kromatografi
Lapis Tipis

Kromatografi Gas

Kolom Florisil

Parameter Residu Pestisida


Cara Kromatografi Gas

Mixed pesticide standard (1 ng each) by HRGC using column effluent splitting to ECD
and NPD: 1, simazine; 2, lindane; 3, pirimicarb,; 4, bromacil; 5, aldrin; 6, triadimefon;
7, parathion ethyl; 8, penconazole; 9, endosulfan-a; 10, dieldrin; 11, endosulfan-b; 12,
carbophenothion; 13, p,p-DDT; 14, dicofol; 15, permethrin; 16, cyfluthrin; 17,
cypermethrin; 18, fenvalerate; 19, fluvalinate; and 20, deltamethrin.

Parameter Residu Pestisida


Cara Kromatografi Gas

Electron capture detector gas chromatogram of an extract of a marine


sediment containing 29 g/kg total DDT + metabolites and 2 g/kg dieldrin.
I.S = internal standard.

Parameter Cemaran Logam Berat


As3+ Bi3+ Hg2+ Cd2+ Sn2+ Sn4+ Sb3+ Pb2+ Cu2+
Hg2+(aq) + H2S(aq) <==> HgS(s) + 2H+(aq)
[HgCl4]2-(aq) + H2S(aq) <==> HgS(s) + 2H+(aq) + 4Cl-(aq)

Cd2+(aq) + H2S(aq) <==> CdS(s) + 2H+(aq)


Cd2+(aq) + HS - (aq) <==> CdS(s) + H+(aq)
Cd2+(aq) + S2- (aq) <==> CdS(s)

2As3+(aq) + 3H2S(aq) <==> As2S3(s) + 6H+(aq)

Parameter Cemaran Logam Berat


Metode I:
Untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan larutan jernih dan tidak berwarna
dengan penambahan ion sulfida
Metode II:
Untuk zat yang pada kondisi penetapan memberikan larutan jernih dan tidak berwarna
dengan penambahan tioasetamida
Metode III:
Untuk zat yang dengan metode I tidak menghasilkan larutan jernih dan tidak berwarna,
atau adanya gangguan pengendapan logam oleh ion sulfida
Metode IV:
Untuk zat yang dengan metode I dan III tidak dapat ditetapkan

Parameter Cemaran Logam Berat

Larutan
baku

20g Pb

Larutan
Uji

Larutan
monitor
(larutan uji
+ larutan
baku Pb

+ H2S atau
tioasetamida dalam
pH asam (3,5)

Parameter Cemaran Mikroba


Uji Angka Lempeng Total

1mL (10-1)

1mL (10-2)

9 mL
PDF
1 g sampel
dalam 10
mL PDF

1mL (10-3)

9 mL
PDF

10-2

9 mL
PDF

10-3

10-4

1mL (10-4)
Masing2 + PCA, inkubasi 2448 jam 35-37 C
9 mL
PDF
10-5

PDF: peptone dillution fluid

Parameter Cemaran Mikroba


Uji Nilai Duga Terdekat (MPN) Coliform

Uji Voges
Proskauer
(deteksi
keberadaan
acetoin)

Escherichia coli

Indikator: alfa
naftol and
KOH

Indikator: biru
brom timol

MacConkey Broth

Uji Indol
Indikator: paradimetilminobenzaldehida

Parameter Cemaran Mikroba


Staphylococcus aureus

Salmonella

Medium: LIA

Non fermenters: Pseudomonas

Laktosa, dektrosa, glukosa,


thiosulfat dan ferri sulfat

Dextrose fermenters: Shigella

Indikator: Merah fenol


Medium: TSI

Parameter Cemaran Mikroba


Parameter Cemaran Aspergillus flavus
Mikrokultur/Slide kultur

Sampel dalam PDA +


Kloramfenikol

Isolasi

Spot kultur dalam media


CDA

Kuis:
1. Informasi apakah yang dapat diperoleh dari analisis
susut pengeringan?
2. B/S: Metode uji mikrobiologis dapat mendeteksi
keberadaan aflatoksin
3. Informasi apakah yang bisa diperoleh dari uji kadar
abu?
4. Apakah perbedaan prinsip analisis residu pestisida
dan logam berat?

Anda mungkin juga menyukai