Bab 1
Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kimia fisika merupakan bagian dari
tentang gejala alam dan segala yang terjadi terkait dengan gejala alam.
Konsep kimia fisika mencoba untuk mempelajari dan mengetahui segala
aspek atau gelaja yang terjadi di lingkungan. Upaya ini dilakukan sebagai
bentuk tanggung jawab atas kebutuhan manusia terhadap material alam
bagi kehidupannya. Konsep kimia fisika mencoba mengintegrasikan
konsep kimia dan fisika dalam koridor ilmu pasti. Aspek ini sangat
penting karena merupakan aspek pertama dalam kebutuhan hidup (Ahira,
2014).
Parameter
penting
dalam
ekstraksi
cair-cair
meliputi
koefisien
efisien
karboksilatnya
apabila
rendah
diterapkan
(seperti
pada
asam
larutan
sitrat
yang
dan
kadar
oksalat)
asam
karena
partisi
(partition
coefficient),
didefinisikan
fraksi
berat
solute
dalam
fase
rafinat,
pada
sebagai
dibagi
keadaan
I-1
I-2
BAB I PENDAHULUAN
mol yaitu yo dibagi dengan xo, dimana masing-masing adalah fraksi mol
solut dalam fase rafinat dan fase ekstrak (Jos, 2008).
Menurut hukum distribusi Nerst, bila ke dalam dua pelarut yang tidak
saling bercampur dimasukkan solut yang dapat larut dalam kedua
pelarut tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan. Kedua pelarut
tersebut umumnya pelarut organik dan pelarut air. Dalam praktek solut
akan terdistribusi dengan sendirinya ke dalam dua pelarut tersebut
setelah
diaduk
dan
dibiarkan
terpisah.
Pada
keadaan
setimbang
I-3
BAB I PENDAHULUAN
1. Untuk menentukan harga koefisien distribusi dan jumlah Wn yang
tertinggal dalam campuran larutan NaOH dan Kloroform dalam HCl
dengan variabel n ekstraksi.
2. Untuk menghitung jumlah Wn yang tertinggal dalam campuran
larutan NaOH dan Kloroform dalam HCl dengan variabel n
ekstraksi.