Anda di halaman 1dari 3

VINNA RIZKI PUTRI

145120201111032
D-KOM-2

REVIEW MATERI PROSES PUBLIC RELATIONS DAN


PUBLIC & STAKE HOLDER
I. PROSES PUBLIC RELATIONS
Pada awalnya Public Relations atau yang biasa disebut PR hanya sebatas memberikan
citra pada perusahaan/organisasi/institusi, tetapi pada kegiatannya tidak hanya itu.
Dalam menjalankan kegiatannya, PR memiliki proses atau tahapan yang terdiri dari empat
hal, yaitu :
1) RESEARCH & LISTENING (Penelitian dan Mendengarkan
Kegiatan PR diawali dengan research, berup pencarian fakta-fakta atau yang
biasa disebut fact finding.
Pada tahapan ini, PR mempelajari sikap, opini, dan reaksi publik terkait
kebijakan atau produk organisasi.
Pada tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung
dengan kepentingan organisasi.
2) PLANNING & DECISION (Perencanaan dan Pengambilan Keputusan)
PR itu merencanakan suatu program kegiatan untuk mengembangkan citra
suatu perusahaan/organisasi/institusi.
Pada tahapan ini, PR memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan
dengan kebijaksanaan.
Pada tahapan ini dilakukan pula penetapan program kerja organisasi.
3) COMMUNICATION & ACTION (Komunikasi dan Pelaksanaan)
PR mengkomunikasikan program kerja sekaligus untuk pelaksaannya.
Pada tahapan ini, PR menjelaskan sekaligus menafsirkan informasi mengenai
langkah-langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihakpihak tertentu yang penting dan berpotensi mendukung program organisasi.
Komunikasi yang dilakukan, baik dengan pihak eksternal maupun internal.
4) EVALUATION (Evaluasi)
Pada tahap yang terakhir ini, PR mengadakan penilaian atau evaluasi terhadap
program, hasil kerja, dan aktivitas Public Relations itu sendiri.
Setelah menjalankan semuanya, dilakukan evaluasi atau yang biasa disebut
PR Audit, yaitu analisis mengenai apa saja yang sudah dilakukan, apakah
ada kebugaran?
Hasil evaluasi menjadi landasan/dasar untuk mengembangkan kegiatankegiatan PR.

II.

PUBLIC DAN STAKEHOLDER


SPECIAL EVENT MUST BE REPORTED
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations harus diberitakan atau harus
diliput dan disiarkan oleh media secara gratis. Menjadi seorang Public Relations
diperlukan adanya dua syarat, yaitu :
1) Menguasai teknik jurnalistik yang baik
Tidak hanya seorang wartawan saja yang harus menguasai teknik jurnalistik, seorang
PR juga harus menguasai teknik jurnalistik untuk menulis straight news dan feature
yang bagus.
2) Membangun kualitas media relations yang baik
Bagaimana caranya membangun relasi harmonis antara PR dan Media?
PR dan Media memiliki hubungan yang amat erat. PR berfungsi sebagai sumber
dan penghubung berita. Artinya, pada saat wartawan atau media membutuhkan
sumber berita, PR dapat memberikan informasi. Sementara media adalah
penyampai informasi kepada publik. Artinya, media dapat menyampaikan berita
yang berasal dari PR kepada publik. Karena itu, keduanya merupakan mitra kerja.
Wilayah kerja keduanya ini amat luas. Ranah yang mempersamakan keduanya
adalah senantiasa berubungan dengan publik.
Publik dari PR adalah internal dan eksternal perusahaan/organisasi/instansi yang
memiliki kepentingan, sedangkan publik dari media (wartawan) yaitu khalayak
luas, semua lapisan masyarakat.
Bagaimana bentuk kerjasama antara PR dengan media itu?
Bagaimana relasi yang bisa dilihat secara sederhana namun substansif?
Bila dilihat dari sisi PR bentuk kerjasama dan relasi tersebut terlihat dari hal-hal
di bawah ini.
a) Memperoleh tempat dalam space media
Argumentasinya adalah pemberitaan di media berpengaruh kepada institusi
ataupun organisasi.
Berbagai kegiatan PR selalu diharapkan muncul di media, baik dalam
bentuk hasil liputan, ulasan, editorial, maupun liputan khusus yang
menguntungkan dan membawa dampat dan citra possitif.
b) Ketepatan waktu
Masalah waktu ini senantiasa penting dan ini menguntungkan kedua belah
pihak, baik PR maupun media.
Bila media (wartawan) datang tepat waktu, maka materi tersampaikan
maksimal dan tidak ada informasi yang hilang dan tertinggal. Ketika
informasi lengkap, maka berita yang dibuat akan menjadi lebih baik.
c) Contact Person Redaksi/Wartawan
Mengenai hal ini nyaris mutlak bagi seorang PR. Contact person penting untuk
menghubungi media secara cepat.
Karena itu, setelah berlangsungnya kegiatan, idealnya PR menghimpun
kartu nama para wartawan agar nama, email, dan nomor telepon tersebut
tercatat dan menjadi basis data.

d) Press Release dimuat


Berbagai informasi berkaitan dengan kegiatan institusi atau organisasi bisa
dibuatkan Press Release, agar kegiatan itu diketahui masyarakat.
Tapi kenyataannya, tidak jarang Press Release dari PR tidak dimuat baik
karena mutu Press Release kurang memiliki news value atay tema kurang
menarik.
Namun saat Press Release itu tidak dimuat, sebenarnya PR juga butuh
feedback, masukan dari wartawan, terkait alasan mengapa release itu tidak
dimuat? Sehingga ada evaluasi dan perbaikan dalam pembuatannya.
e) Hubungan kooperatif dan berkelanjutan
Hal ini membuat kerjasama antara PR dan Media berjalan nyaman dan lancar.
Iklim komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan untuk saling membantu
amat menguntungkan kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai