PUBLIC & STAKE HOLDER I. PROSES PUBLIC RELATIONS Pada awalnya Public Relations atau yang biasa disebut PR hanya sebatas memberikan citra pada perusahaan/organisasi/institusi, tetapi pada kegiatannya tidak hanya itu. Dalam menjalankan kegiatannya, PR memiliki proses atau tahapan yang terdiri dari empat hal, yaitu : 1) RESEARCH & LISTENING (Penelitian dan Mendengarkan Kegiatan PR diawali dengan research, berup pencarian fakta-fakta atau yang biasa disebut fact finding. Pada tahapan ini, PR mempelajari sikap, opini, dan reaksi publik terkait kebijakan atau produk organisasi. Pada tahap ini ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi. 2) PLANNING & DECISION (Perencanaan dan Pengambilan Keputusan) PR itu merencanakan suatu program kegiatan untuk mengembangkan citra suatu perusahaan/organisasi/institusi. Pada tahapan ini, PR memberikan sikap, opini, ide, dan reaksi yang berkaitan dengan kebijaksanaan. Pada tahapan ini dilakukan pula penetapan program kerja organisasi. 3) COMMUNICATION & ACTION (Komunikasi dan Pelaksanaan) PR mengkomunikasikan program kerja sekaligus untuk pelaksaannya. Pada tahapan ini, PR menjelaskan sekaligus menafsirkan informasi mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan, diharapkan bisa mempengaruhi pihakpihak tertentu yang penting dan berpotensi mendukung program organisasi. Komunikasi yang dilakukan, baik dengan pihak eksternal maupun internal. 4) EVALUATION (Evaluasi) Pada tahap yang terakhir ini, PR mengadakan penilaian atau evaluasi terhadap program, hasil kerja, dan aktivitas Public Relations itu sendiri. Setelah menjalankan semuanya, dilakukan evaluasi atau yang biasa disebut PR Audit, yaitu analisis mengenai apa saja yang sudah dilakukan, apakah ada kebugaran? Hasil evaluasi menjadi landasan/dasar untuk mengembangkan kegiatankegiatan PR.
II.
PUBLIC DAN STAKEHOLDER
SPECIAL EVENT MUST BE REPORTED Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Public Relations harus diberitakan atau harus diliput dan disiarkan oleh media secara gratis. Menjadi seorang Public Relations diperlukan adanya dua syarat, yaitu : 1) Menguasai teknik jurnalistik yang baik Tidak hanya seorang wartawan saja yang harus menguasai teknik jurnalistik, seorang PR juga harus menguasai teknik jurnalistik untuk menulis straight news dan feature yang bagus. 2) Membangun kualitas media relations yang baik Bagaimana caranya membangun relasi harmonis antara PR dan Media? PR dan Media memiliki hubungan yang amat erat. PR berfungsi sebagai sumber dan penghubung berita. Artinya, pada saat wartawan atau media membutuhkan sumber berita, PR dapat memberikan informasi. Sementara media adalah penyampai informasi kepada publik. Artinya, media dapat menyampaikan berita yang berasal dari PR kepada publik. Karena itu, keduanya merupakan mitra kerja. Wilayah kerja keduanya ini amat luas. Ranah yang mempersamakan keduanya adalah senantiasa berubungan dengan publik. Publik dari PR adalah internal dan eksternal perusahaan/organisasi/instansi yang memiliki kepentingan, sedangkan publik dari media (wartawan) yaitu khalayak luas, semua lapisan masyarakat. Bagaimana bentuk kerjasama antara PR dengan media itu? Bagaimana relasi yang bisa dilihat secara sederhana namun substansif? Bila dilihat dari sisi PR bentuk kerjasama dan relasi tersebut terlihat dari hal-hal di bawah ini. a) Memperoleh tempat dalam space media Argumentasinya adalah pemberitaan di media berpengaruh kepada institusi ataupun organisasi. Berbagai kegiatan PR selalu diharapkan muncul di media, baik dalam bentuk hasil liputan, ulasan, editorial, maupun liputan khusus yang menguntungkan dan membawa dampat dan citra possitif. b) Ketepatan waktu Masalah waktu ini senantiasa penting dan ini menguntungkan kedua belah pihak, baik PR maupun media. Bila media (wartawan) datang tepat waktu, maka materi tersampaikan maksimal dan tidak ada informasi yang hilang dan tertinggal. Ketika informasi lengkap, maka berita yang dibuat akan menjadi lebih baik. c) Contact Person Redaksi/Wartawan Mengenai hal ini nyaris mutlak bagi seorang PR. Contact person penting untuk menghubungi media secara cepat. Karena itu, setelah berlangsungnya kegiatan, idealnya PR menghimpun kartu nama para wartawan agar nama, email, dan nomor telepon tersebut tercatat dan menjadi basis data.
d) Press Release dimuat
Berbagai informasi berkaitan dengan kegiatan institusi atau organisasi bisa dibuatkan Press Release, agar kegiatan itu diketahui masyarakat. Tapi kenyataannya, tidak jarang Press Release dari PR tidak dimuat baik karena mutu Press Release kurang memiliki news value atay tema kurang menarik. Namun saat Press Release itu tidak dimuat, sebenarnya PR juga butuh feedback, masukan dari wartawan, terkait alasan mengapa release itu tidak dimuat? Sehingga ada evaluasi dan perbaikan dalam pembuatannya. e) Hubungan kooperatif dan berkelanjutan Hal ini membuat kerjasama antara PR dan Media berjalan nyaman dan lancar. Iklim komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan untuk saling membantu amat menguntungkan kedua belah pihak.