PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2014 ABSTRAK KARYA TULIS ILMIAH TRIYANA NOORMANITA PENCEMARAN TANAH OLEH NEMATODA USUS DI KELURAHAN SUNGAI TIUNG KECAMATAN CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2014 (Syarifudin A, S.KM., M.S; Munawar Raharja, S.Si., M.PH ) xii + 51 halaman; 9 tabel ; 6 gambar; 13 lampiran Tanah merupakan tempat manusia hidup dan beraktivitas, tidak jauh berbeda dengan air dan udara, tanah pun dapat tercemar. Salah satu pencemar tanah adalah telur atau larva Nematoda usus yang tergolong Soil Transmitted Helminth yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Cacing Tambang. Penyakit infeksi kecacingan umumnya masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tenaga kesehatan, sebab penyakit tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang serius. Kejadian penyakit infeksi kecacingan khususnya yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pencemaran tanah oleh Nematoda usus di Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain cross sectional, dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan laboratorium, wawancara responden, dan observasi lingkungan. Jumlah sampel sebanyak 24 rumah, diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium pada sampel tanah, observasi lingkungan, serta wawancara terhadap orang tua penderita tentang gambaran sikap yang mempengaruhi terjadinya infeksi kecacingan adalah 15 rumah (62,5%) dinyatakan tercemar telur atau larva Nematoda usus golongan Ascaris lumbricoides dan cacing tambang, sisanya sebanyak 9 rumah (37,5%) tidak tercemar telur atau larva Nematoda usus, sedangkan gambaran sikap responden sebagian besar dikategorikan baik (70,8%). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan cara: membenahi keadaan lingkungan dan perbaikan perilaku hidup yang sehat sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyakit infeksi kecacingan akibat pencemaran tanah. Kata Kunci : Pencemaran tanah; Nematoda usus; Kepustakaan : 21 (2000-2013)
KEMENKES REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2014 ABSTRAK KARYA TULIS ILMIAH TRIYANA NOORMANITA SOIL CONTAMINATION BY INTESTINAL NEMATODES IN KELURAHAN SUNGAI TIUNG, KECAMATAN CEMPAKA, BANJARBARU 2014 (Syarifudin A, S.KM., M.S; Munawar Raharja, S.Si., M.PH ) xii + 51 halaman; 9 tabel ; 6 gambar; 13 lampiran Tanah merupakan tempat manusia hidup dan beraktivitas, tidak jauh berbeda dengan air dan udara, tanah pun dapat tercemar. Salah satu pencemar tanah adalah telur atau larva Nematoda usus yang tergolong Soil Transmitted Helminth yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Cacing Tambang. Penyakit infeksi kecacingan umumnya masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat maupun tenaga kesehatan, sebab penyakit tersebut dianggap tidak menimbulkan dampak yang serius. Kejadian penyakit infeksi kecacingan khususnya yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth di Indonesia masih cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pencemaran tanah oleh Nematoda usus di Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain cross sectional, dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan laboratorium, wawancara responden, dan observasi lingkungan. Jumlah sampel sebanyak 24 rumah, diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Hasil penelitian yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium pada sampel tanah, observasi lingkungan, serta wawancara terhadap orang tua penderita tentang gambaran sikap yang mempengaruhi terjadinya infeksi kecacingan adalah 15 rumah (62,5%) dinyatakan tercemar telur atau larva Nematoda usus golongan Ascaris lumbricoides dan cacing tambang, sisanya sebanyak 9 rumah (37,5%) tidak tercemar telur atau larva Nematoda usus, sedangkan gambaran sikap responden sebagian besar dikategorikan baik (70,8%). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan cara: membenahi keadaan lingkungan dan perbaikan perilaku hidup yang sehat sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyakit infeksi kecacingan akibat pencemaran tanah. Kata Kunci : Pencemaran tanah; Nematoda usus; Kepustakaan : 21 (2000-2013)