BAB I Pencemaran Tanah, Nematoda Usus
BAB I Pencemaran Tanah, Nematoda Usus
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi kecacingan yang sering terjadi adalah Soil Transmitted
Helminth (STH) yang merupakan infeksi cacing usus yang ditularkan
melalui tanah. Tanah tergolong habitat perantara atau tuan rumah sementara,
tempat perkembangan telur-telur atau larva cacing sebelum dapat menular dari
seorang kepada orang lain. Penularannya sebagian dapat melalui mulut
menyertai makanan atau minuman, sebagian lagi larvanya menembus kulit
memasuki tubuh. Cacing STH antara lain Ascaris lumbricoides (cacing
gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus (cacing tambang) (Gandahusada, 2006).
Secara kumulatif infeksi kecacingan dapat mengakibatkan kekurangan
zat gizi berupa kalori dan protein serta kehilangan darah pada penderitanya.
Akibat dari gizi yang buruk dapat menghambat perkembangan fisik,
kecerdasan dan produktifitas kerja, serta menurunkan ketahanan tubuh
sehingga mudah terkena penyakit. Hampir semua golongan umur dan jenis
kelamin dapat terserang infeksi kecacingan, namun paling sering ditemukan
pada anak usia pra sekolah. Infeksi Ascaris dan Trichuris sudah di temukan
pada bayi yang berumur kurang dari satu tahun. Pada umur satu tahun A.
lumbricoides dapat ditemukan pada 80-100% di antara kelompok anak
tersebut, untuk T. trichiura angkanya lebih rendah, yaitu 70%. Usia anak
rumah yang
memiliki jamban sebanyak 1263 rumah, dan rumah yang memiliki sumur
sebanyak 1033 rumah (Puskesmas Rawat Inap Cempaka, 2013).
Berdasarkan survei pendahuluan kondisi lingkungan di Kelurahan
Sungai Tiung, tingginya infeksi kecacingan dapat dipengaruhi dari kondisi
pekarangan rumah yang kurang sehat, pembuangan limbah rumah tangga
secara sembarangan, dan kondisi jamban yang tidak memenuhi persyaratan.
pemeriksaan
tanah
untuk
dilakukan
penelitian
berdasarkan
permasalahan tersebut, dalam karya tulis ilmiah yang berjudul Studi Tentang
Pencemaran Tanah Oleh Nematoda Usus di Kelurahan Sungai Tiung
Kecamatan Cempaka Banjarbaru Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimanakah gambaran pencemaran tanah oleh
Nematoda usus di Kelurahan Sungai Tiung Tahun 2014?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah peneliti hanya melakukan
identifikasi telur dan larva cacing pada rumah warga dan gambaran sikap
warga yang mempengaruhi terjadinya infeksi kecacingan di Kelurahan
Sungai Tiung Tahun 2014.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitain dibagi menjadi dua yaitu:
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pencemaran tanah oleh nematoda usus di
Kelurahan Sungai Tiung Tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui jumlah rumah warga yang tanah sekitar rumahnya tercemar
F. Keaslian Penelitian
Penelitian sejenis yang sudah dilakukan antara lain:
1. Penelitian
oleh Sugimin
Parit
Kelurahan
Cempaka
dan
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya.
Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah
lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, serta variabel penelitian.
G. Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
maslah, batasan masalah, tujuan umum, tujuan khusus,
manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
BAB II
penulisan.
: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang tanah, pencemaran tanah oleh Soil
Transmitted Helminth, penyakit cacingan, cara penularan
penyakit, macam-macam Nematoda usus, faktor-faktor yang
mempengaruhi
BAB III
terjadinya
cacingan,
pencegahan
infeksi
BAB V
BAB VI
: PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran
sebagai masukan yang berkenaan dengan penelitian.