Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIVITAS PENUKAR KALOR TIPE PLATE P41 73TK

Di PLTP LAHENDONG UNIT 2


Harlan S. F. Egeten1), Frans P. Sappu2), Benny Maluegha3)
Jurusan Teknik Mesin Universitas Sam Ratulangi
2014

ABSTRACT
One way to keep a plant operate optimally is keeping the effectiveness of the
components properly. One of the components used in the production process is heat
exchanger. In PLTP Lahendong unit 2 is used as a the cooler lubricant system of generator
and turbine is using type of plate P41 73TK heat exchanger.
This research objective is to determine the effectiveness of the heat exchanger plate
type PLTP Lahendong P41 73TK. Calculation are using formulas that correspond to the
type of heat exchanger plate and plate heat exchanger assuming that analyzed as a tube.
Results of the calculations shows that the effectiveness of plate heat exchanger on
the methods of LMTD is 83,3%, obtained by the thermal heat exchanger effectiveness of
55.6% and effectiveness based on method of NTU is 30.3%.
Keywords : Effectiveness, type heat exchanger plate, LMTD method, method of

NTU

ABSTRAK
Salah satu cara yang dapat ditempuh agar pembangkit-pembangkit dapat
berproduksi maksimal adalah dengan menjaga efektivitas komponen-komponen di
dalamnya tetap baik. Salah satu komponen yang digunakan dalam proses produksi adalah
alat penukar panas. Penukar panas tipe plate P41 73TK di PLTP Lahendong unit 2
digunakan sebagai pendingin dari sistem pelumas di generator dan sistem pelumas pada
turbin.
Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari penukar panas tipe plate
P41 73TK di PLTP Lahendong. Perhitungan pada penulisan ini menggunakan rumusrumus yang bersesuaian bagi penukar panas tipe plate dan dengan mengasumsikan pelat
penukar panas yang dianalisa sebagai sebuah tabung/pipa.
Dari hasil perhitungan pada penukar panas tipe plate maka diperoleh efektivitas
berdasarkan metode LMTD didapat 83,3 %, efektivitas termal penukar panas sebesar
55.6 % dan efektivitas berdasarkan metode NTU sebesar 30,3 %.
Kata kunci : Efektivitas, penukar panas tipe plate,metode LMTD,metode NTU.

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

66

I. PENDAHULUAN

dengan menjaga efektivitas komponen-

1.1 Latar Belakang

komponen di dalamnya tetap baik.

Listrik sudah menjadi kebutuhan

Salah satu komponen yang digunakan

yang penting dalam kehidupan masyarakat

dalam proses produksi adalah alat

sehari-hari, dan kebutuhan akan energi

penukar panas.

listrik terus meningkat. Untuk memenuhi

Unit penukar panas adalah suatu

kebutuhan listrik maka produksi listrik

alat untuk memindahkan panas dari

harus ditingkatkan. Dengan demikian,

suatu

semua sumber energi untuk pembangkitan

(Holman, 1986). Sebagian besar dari

listrik yang telah ada harus dioptimalkan,

industri-industri yang berkaitan dengan

serta ada upaya untuk mencari sumber-

pemrosesan selalu menggunakan alat

sumber energi baru harus ditingkatkan.

ini, karena alat penukar kalor ini

Potensi energi yang cukup berlimpah di

mempunyai peran yang penting dalam

Sulawesi Utara yang bisa dimanfaatkan

suatu proses produksi atau operasi.

untuk pembangkitan energi listrik adalah

Salah satu tipe dari alat penukar kalor

energi panas bumi.

yang banyak dipakai adalah tipe plate.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas

fluida

ke

fluida

yang

lain

Plate heat exchanger adalah suatu alat

bumi (PLTP) Lahendong merupakan unit

perpindahan

pembangkit terbesar dengan energi yang

frame yang diberi plat sebagai sekat-

ramah lingkungan berbasiskan sumber

sekat (J.P Holman, 1986).

daya panas bumi di Sulawesi Utara. PLTP

panas

Penelitan

yang

ini

berbentuk

dibuat

untuk

Lahendong memberikan kontribusi sebesar

mengetahui efektivitas penukar panas

60% pada sistem kelistrikan di Provinsi

Tipe Plate P41 73 TK di PLTP

Sulawesi Utara (Kementerian Energi dan

Lahendong Unit 2, yang berfungsi

Sumber Daya Mineral, 2009).

untuk

Uap panas bumi memutar poros

memindahkan

panas

dari

generator dan pelumas kompresor.

turbin uap yang terhubung dengan poros


generator

untuk

menghasilkan

tenaga

1.2

listrik. Uap sisa dari turbin mengalir ke

Rumusan Masalah
Bagaimana

laju

perpindahan

kondensor. Salah satu cara yang dapat

panas dan efektivitas dari alat penukar

ditempuh

kalor tipe plate P41 73 TK.

dapat

agar

pembangkit-pembangkit

berproduksi

maksimal

adalah

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

67

Perpindahan panas adalah ilmu

1.3 Tujuan Perencanaan


Tujuan perencanaan penulisan ini

yang

memperkirakan

terjadinya

adalah:

perpindahan energi yang disebabkan

1. Menentukan efektivitas alat penukar

oleh adanya perbedaan suhu di antara

kalor tipe plate P41 73 TK.

benda atau material. Ilmu perpindahan

2. Menentukan besar laju perpindahan

kalor menjelaskan bagaimana energi

panas pada penukar kalor tipe plate P41

berpindah dari suatu benda ke benda

73 TK.

lain

dengan

memperkirakan

laju

perpindahan yang terjadi pada kondisikondisi tertentu (Holman, 1986).

1.4 Batasan Masalah


Agar penulisan tugas akhir ini lebih

Terdapat tiga cara perpindahan

terarah dan jelas, perlu adanya pembatasan

panas dari sumber ke penerima, namun

masalah yang dibatasi pada beberapa hal

sebagian besar aplikasi dari teknik

berikut :

adalah kombinasi dua atau ketiganya

Adapun permasalahan penulisan tugas

(Holman, 1986). Cara tersebut adalah

akhir ini dibatasi pada perhitungan kajian

perpindahan

teoritis

konveksi, kadang-kadang juga radiasi.

mengenai

faktor-faktor

yang

kalor

konduksi

dan

berpengaruh pada alat penukar kalor tipe


plate P41 73 TK di PLTP Lahendong Unit

2.2

2.

Alat-alat Penukar Panas


Dalam penukar kalor yang paling

sederhana, fluida panas dan fluida


dingin bercampur langsung sedangkan

1.5 Manfaat Penulisan.


Hasil penulisan ini dapat memberi

dalam kebanyakan penukar kalor yang

manfaat yang berguna, untuk:

lain kedua fluida itu terpisah oleh suatu

1. Memperdalam pengetahuan tentang

dinding. Penukar kalor jenis ini, disebut

alat penukar kalor tipe plate.

rekuperator, mungkin hanya berupa

2. Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi


PLTP

Lahendong

dalam

perawatan alat penukar panas.

hal

dinding

rata

sederhana

yang

memisahkan dua fluida yang mengalir,


tetapi

mungkin

konfigurasi

rumit

pula

merupakan

yang

melibatkan

II.

LANDASAN TEORI

lintas-lintas rangkap, sirip, atau sekat.

2.1

Perpindahan Panas

2.2.1 Penukar panas pipa rangkap

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

67

Alat penukar panas pipa rangkap


terdiri dari dua pipa logam standart yang

penukar panas shell dan tube dipasang


sekat (baffle).

dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau


dihubungkan

dengan

kotak

penyekat.

Fluida yang satu mengalir di dalam pipa,


sedangkan fluida kedua mengalir di dalam
antara pipa luar dan pipa dalam. Alat
penukar panas jenis ini dapat digunakan
pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan
operasi yang tinggi. Sedangkan untuk
kapasitas yang lebih besar digunakan

Gambar 2.2 shell and tube heat


exchanger

penukar panas jenis shell and tube.


2.2.3 Penukar panas jenis pelat
Penukar panas jenis pelat adalah
alat

yang

digunakan

untuk

mempertukarkan panas secara kontinu


dari suatu medium ke medium lainnya
dengan

membawa

energi

panas

(Saunders, 1988).
Gambar.2.1 Penukar panas jenis pipa

Secara umum ada 2 tipe penukar panas,


yaitu:

rangkap

2.2.2 shell and tube heat exchanger

a. direct heat exchanger, dimana kedua

Alat penukar shell dan tube terdiri atas

medium penukar panas saling kontak

suatu bundel pipa yang dihubungkan

satu sama lain.

secara paralel dan ditempatkan dalam

b. indirect heat exchanger, dimana

sebuah pipa (cangkang). Fluida yang satu

kedua media penukar panas dipisahkan

mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan

oleh sekat/ dinding dan panas yang

fluida yang lain mengalir di luar pipa pada

berpindah juga melewatinya. Contoh,

arah

atau

indirect heat exchanger adalah penukar

bersilangan. Untuk meningkatkan efisiensi

panas jenis shell and tube, pelat, dan

pertukaran panas, biasanya pada alat

spiral. Sedangkan yang tergolong direct

yang

sama,

berlawanan,

heat exchanger adalah cooling tower


Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

68

dimana operasi perpindahan panasnya


terjadi

akibat

adanya

= kecepatan rata-rata fluida

pengontakan

(m/s)

langsung antara air dan udara (Saunders,

d = diameter dalam tabung (m)

1988).
2.3.2 Bilangan Nusselt
Nu =
di mana:
Nu = angka Nusselt
h = koefisien perpindahan panas
konveksi (W/m2
Gambar 2.4 Penukar panas tipe

L = panjang efektif (m)

plate
2.3.3 Bilangan Prandtl

dimana :
: kekentalan kinematik fluida,
= / , (m2/s)
: daya hantar panas, = k /
(cp), (m2/s)

Gambar 2.5 Pola aliran penukar panas

: kekentalan dinamik fluida,

Tipe plate yang umum

( (N s)/m2)
2.3 Perhitungan Perpindahan Panas

k : konduktivitas panas, ( W/(m

2.3.1 Bilangan Reynolds

K)
cp : panas spesifik, (J/(kg K) )

Red =

: berat jenis, (kg/m3 ).

Dimana :
Rex = angka Reynolds di atas pelat

2.4

Pendekatan

rata

panas Gasket-plate

Termal

Penukar

Red = angka Reynolds di dalam


tabung

2.4.1 Geometri pelat


1. Sudut Chevron

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

69

2. Panjang efektif pelat.

dimana:
= faktor gesekan =
= massa jenis fluida (kg/

3. Rugi tekanan port

= laju aliran massa fluida

melewati penampang port

2.4.2 Perhitungan koefisien perpindahan

={

panas, rugi tekanan saluran dan rugi

( )

tekanan port
1. Koefisien perpindahan panas

={

= total aliran fluida di mulut port


(kg/s)

= Jh Pr0.33 atau hch =

Nu =
(

= diameter port (m)


2.4.3 Beda temperatur rata-rata untuk
aliran berlawanan arah.
1.Beda Temperatur Efektif (LMTD)

dimana:

hch = koefisien perpindahan panas


k = konduktifitas termal

.U.A

=laju perpindahan panas total (kW)

Pr = angka Prandtl

U = koefisien perpindahan

= faktor koreksi viskositas

Jh = Ch Rey

panas

keseluruhan (W/m C)
A = total luas perpindahan panas (m)

dan angka Reynolds adalah :


Re = {
dimana:
melewati

}={

) (

(
(

= laju aliran massa fluida


penampang

satu

saluran

dimana :

(kg/s.m2)

= temperatur fluida

2. Rugi tekanan saluran

) (

)
)

={

panas masuk (C)

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

70

= temperatur fluida panas

dimana:
E = efektivitas penukar panas

keluar (C)

= laju perpindahan panas

= temperatur fluida dingin

aktual (kW)

masuk (C)

=laju perpindahan panas

= temperatur fluida dingin

maksimum yang mungkin (kW)

keluar (C)
2.4.4

Koefisien

perpindahan

panas

= total laju aliran massa

fluida dalam saluran (kg/s)

keseluruhan

= panas jenis fluida (J/kg


)

2.4.6 Efektivitas metode NTU

dimana :
U

= koefisien perpindahan

panas keseluruhan (m
,

W)

NTUmin = (

Cr =

panas film untuk fluida

(W/m

dan

= koefisien perpindahan

panas dan fluida dingin

( )
( )

dimana :

/W)

Cr = perbandingan laju kapasitas

= faktor pengotor untuk fluida

panas.

panas dan fluida dingin


(m

W)

t = tebal pelat (m)

3.1.1 Waktu pelaksanaan

(m

Pengambilan data ini dilakukan selama

W)

2013.
) (

) (

satu bulan, terhitung mulai dari tanggal


15 Mei sampai dengan tanggal 12 Juni

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

= konduktifitas termal pelat


2.4.5 Efektivitas penukar panas
E=

III. METODOLOGI PENELITIAN

)
(

)
)

atau

3.1.2 Tempat
Untuk pelaksanaannya dilakukan di
PLTP Lahendong, Tomohon

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

71

3.2 Diagram Alir Penelitian

Temperatur fluida dingin masuk, Tc,in (0C)


Temperatur fluida dingin keluar, T c,out (0C)
Temperatur fluida panas masuk, T c,in (0C)
Temperatur fluida panas keluar, T c,in (0C)
Debit fluida dingin, Qc (m3/h)
Debit fluida panas, Qh (m3/h)
Sudut chevron, (0)
Tebal pelat, t (m)

Mulai

Tahap persiapan

Pengambilan
data

Tidak

Perhitungan & Analisis


data

Koefisien perpindahan panas fluida


dingin, hchc (W/m2K)
Koefisien perpindahan panas fluida
dingin, hchc (W/m2K)
Rugi tekanan saluran fluida dingin
Rugi tekanan saluran fluida panas
Rugi tekanan port fluida dingin
Rugi tekanan fluida panas

Ya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


Metode Perhitungan
Tahapan

perhitungan

dalam

penelitian ini diuraikan dalam diagram alir


berikut

ini.

menggunakan

Perhitungan
rumus-rumus

Luas penampang
slauran, Ax (m2)
Laju aliran massa fluida dingin
per saluran ch,c(kg/s)
Laju aliran massa fluida panas
per saluran ch

Beda temperatur efektif, Tm (0C)


Koefisien perpindahan panas
keseluruhan, U (kW/m20C)
Laju perpindahan panas total (kW)
Efektivitas termal, Eth (%)
Efektivitas metode LMTD, ELMTD
(%)
Efektivitas metode NTU, ENTU
(%)

dilakukan

Selesai

yang

bersesuain bagi penukar panas tipe plate.

Gambar 3.2 Diagram alir perhitungan


penukar panas tipe plate P41-73-TK

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


(

4.1 Perhitungan Koefisien Perpindahan

Panas, Rugi Tekanan Saluran dan

= 28814,32

Rugi Tekanan Port

= 28814,32 Pa
4.1.1 Koefisien perpindahan panas

= 0,28 bar

Fluida dingin

Fluida panas

Koefisien perpindahan panas konveksi

hch,c =

={

}
(

= 25962,11

= 11059,74

= 11059,74

= 25962,11 Pa

Fluida panas
(

Fluida dingin
rugi tekanan port
Ppc

= 0,26 bar

4.1.3 Rugi tekanan Port

Koefisien perpindahan panas konveksi


hch,h =

={

= {

= 16855,53
= 16855,53

} Np

}1

= 11691,18

4.1.2 Rugi tekanan saluran


Fluida dingin

= 11691,18 Pa

rugi tekanan saluran

= 0,12 bar

={

}
Fluida panas
rugi tekanan Port

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

73

Pp,h = {

Tabel 4.1 Hasil perhitungan dengan

} Np

metode MTD

={

}1

Hasil

No
Parameter

Fluida
dingin

= 10077,04

Laju

= 10077,04 Pa

aliran

massa

per

saluran

= 0,101 bar

4.2 Perhitungan Beda Temperatur rata-

Fluida panas

0,9978

0,861

11059,74

16855,53

Koefisien

rata

perpindahan

Beda temperatur rata-rata logaritmik


[(

) (

[(

)]

) (

[(

) (

[(

) (

)]

)]

)]

4,48 0C

panas,

hch

Log

MTD,

Tlm ( )
MTD actual,
Tm ( )

4.3 Perhitungan Koefisien Perpindahan

Koefisien

Panas Keseluruhan

perpindahan

panas

4,48

4,4

1622,9

keseluruhan,
)

U(

Laju

)(
= 61,71.10

-5

U = 1620,4

=1,6204

U= 1,6204

panas

total,

230,65

(kW)

4.5 Efektivitas Termal dan Efektivitas


dengan Metode LMTD
1.

4.4 Laju Perpindahan Panas Total


T = A.U.Tm
= 32,06 m2x1,6204

perpindahan

Efektivitas termal

Ep =
=

x 4,44
= 0,5558

= 230,65 kW
Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

74

= 55,58
2.

4.7 Hasil Kerja Penukar Panas


Dari hasil perhitungan diperoleh

Efektivitas dengan metode LMTD.

koefisien

ELMTD =

keseluruhan U sebesar 1662,9

dimana = ( ..cp)h.(

,laju perpindahan panas total

= ( ..cp)h. Th
)

masing

data

metode

NTU adalah 83,3 % , 55,6 % , 30,3 %.


100

dengan

Metode NTU

Efektivitas
(%)

Efektivitas

[(

[(

[(

[(

80
60
40
20

Efektivitas penukar panas

0
15
22
29 5 Juni 12
Mei Mei Mei 2013 Juni
2013 2013 2013
2013
Waktu

]
]

Gambar 4.1 Grafik waktu terhadap

= 0,2983

efektivitas dengan metode LMTD

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Data lain


dengan metode NTU
Waktu
R

data

ENTU

100
Efektivitas (%)

= 29,83%

pengambilan

berdasarkan

LMTD, efektivitas termal dan metode

= 83,36

NO

sebesar

= 0,8336

Efektivitas rata-rata dari masing-

( ..cp)min . Tmax

ENTU =

panas

230,67 kW.

max = ( ..cp)min (

4.6 Perhitungan

perpindahan

(%)

80
60
40
20
0

15 Mei 2013

1.33

0.38

29.8

15 Mei22 Mei29 Mei 5 Juni 12 Juni


2013 2013 2013 2013 2013

22 Mei 2013

1.46

0.38

32.2

Waktu

29 Mei 2013

0.94

0.44

29.06

5 Juni 2013

1.33

0.38

30.42

Gambar 4.2 Grafik waktu terhadap

12 Juni 2013

1.16

0.38

30.04

efektivitas dengan efektivitas


termal

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

75

berturut-turut sebesar 83,3 % , 55,6

Efektivitas (%)

100

% , 30,3 %.

80

2.

60

40

Hasil

perhitungan

menunjukkan

laju perpindahan panas total adalah

20

230,65 kW

0
15
mei

22
mei

5.2 Saran

29 5 juni 12
mei
juni

Pemeliharaan

Waktu

penukar

panas

tetap harus dilakukan secara rutin, agar


Gambar 4.3 Grafik waktu terhadap

kinerja alat penukar panas tipe plate P41

efektivitas dengan metode NTU

73 TK dapat selale bekerja dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

100
80

Holman,

J.P.

1988.

Perpindahan

60

Kalor. Terjemahan E Jasjfi. Jakarta.

40

Erlangga.

20

Saunders,

E.A.D.

1988.

exchangers

Selections,

Heat

Design

&

Construction. Longman Scienfic &

00.511.522.533.544.555.5

Technical. Essex-

NTU

Lahendong geothermal power plant.


Gambar 4.12 Grafik efektivitas untuk

Design manual lube oil cooler. Hisaka

kemampuan kerja Penukar panas aliran

Daniel E.F Ngantung. 2006 Efektivitas

lawan arah

Penukar Panas Gasketed-Plate LT 26

BAB V PENUTUP

HS A66 N6 di PLTP Lahendong

5.1 Kesimpulan

Tomohon.

Dari hasil perhitungan efektivitas

Muaya, G.W.A. Analisis Termal Dari

terhadap penukar panas tipe plate P41 73

Extraction Ejector Dua tingkat Pada

TK, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Sistem

1.

Hasil perhitungan menunjukan bahwa

Lahendong-Silawesi

rata-rata efektivitas dengan metode

Jurusan

LMTD,

Manado.

efektivitas

efektivitas
dengan

termal
metode

dan

Tenaga

Teknik

Uap

Di

Utara,
Mesin

PLTP
Skripsi

UNSRAT

NTU

Jurnal Online Poros Teknik Mesin Volume 3 Nomor 1

76

Anda mungkin juga menyukai