KELOMPOK II
Arifin
Asep rustandi
Awwaludin
Danang suwondo
Deby tyas djatmiko
Wahyu frendi irawan
DOSEN
MUSTASYAR PERKASA
RODA GIGI
Fungsi roda gigi
Roda gigi adalah suatu alat yang digunakan untuk mentransmisikan daya dan putaran yang
tepat.Roda gigi mempunyai keunggulan dibanding dengan sabuk dan rantai dalam mentransmisikan daya
dan putaran karena lebih ringkas.Putaran lebih tinggi dan tepat daya yang ditransmisikan lebih
besar.Namun ini bukan menjadi hal untuk dipilihnya roda gigi.Disamping cara lain yang memerlukan
ketelieian dalam pembuatan pemasangan atau pemilihannya,tetapi suatu hal yang pasti bahwa pemakaian
roda gigi ini sebagai alat transmisi telah menduduki hal yang penting disegala bidang.Mulai dari alat
pengukur yang kecil dan teliti seperti jam tangan sampai pada roda gigi reduksi pada turbin besar yang
berdaya puluhan megawatt.
1.2.Klasifikasi roda gigi
Roda gigi diklasifikasikan menurut letak poros,arah putaran dan bentuk jalur gigi.
Klasifikasi roda gigi dengan poros sejajar:
a.Roda gigi lurus (spur gear)
Roda gigi miring mempunyai jalur gigi yang berbentuk ulir pada silinder jarak bagi.
Perbandingan kontak lebih besar dari pada roda gigi lurus, sehingga pemindahan momen atau putaran
melalui gigi-gigi tersebut dapat berlangsung dengan halus.
c.Roda Gigi Miring Ganda
Slip yang terjadi antara roda gigi dengan pinion lebih kecil.
Jalur gigi sejajar dengan sumbu poros dan tidak banyak memakan tempat.
Kerugian :
-
pada Gambar 1. Roda gigi ini dinamakan spur gears (roda gigi lurus). Roda gigi ini
mempunyai gigi yang sejajar dengan sumbu roda seperti pada Gambar 1. Nama lain
yang diberikan untuk spur gears adalah helical gears, yang mana gigi-giginya
dimiringkan terhadap poros. Single dan double helical gears menghubungkan dua
poros ditunjukkan pada Gambar 2. a dan b.
Dalam external gearing, roda gigi dari dua poros berhubungan secara
eksternal seperti ditunjukkan pada Gambar 3.a. Roda yang terbesar dinamakan spur
wheel atau gear dan roda terkecil dinamakan pinion.
Dalam internal gearing, roda gigi dari dua poros berhubungan secara internal
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.b. Roda yang terbesar dinamakan annular wheel
atau gear dan roda terkecil dinamakan pinion.
Kadang-kadang roda gigi dari poros yang berhubungan secara eksternal dan
internal dengan roda gigi dalam sebuah garis lurus seperti pada Gambar 4. Jenis roda
gigi ini dinamakan rack dan pinion. Roda gigi garis lurus dinamakan rack dan roda lingkaran
dinamakan pinion. Dengan bantuan rack dan pinion, kita dapat
memindahkan gerakan linier ke dalam gerak putar seperti pada Gambar 4.
Secara matematika,
Circular pitch, pc = p.D/T
Dimana:
D = diameter pitch circle,
T = jumlah gigi pada roda.
Jika D1 dan D2 adalah diameter dari 2 roda gigi yang berhubungan mempunyai jumlah gigi T
dan T2 maka:
10. Module. Adalah rasio diameter pitch circle dalam millimeter terhadap jumlah
gigi. Biasanya dinotasikan dengan m. secara matematika dapat ditulis:
Catatan: seri yang direkomendasikan dari module dalam Standar India adalah 1, 1.25,
1.5, 2, 2.5, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 16, 20, 25, 32, 40, dan 50.
11. Clearance. Adalah jarak radial dari bagian atas gigi terhadap bagian bawah
gigi, pada sebuah roda gigi yang kontak (berhubungan). Sebuah lingkaran
yang melalui bagian atas gigi yang kontak diketahui sebagai clearance circle.
12. Kedalaman total (total depth). Adalah jarak radial antara addendum circle dan
dedendum circle. Ini sama dengan jumlah addendum dan dedendum.
1.4 MATERIAL RODA GIGI
Material yang digunakan untuk membuat roda gigi tergantung pada kekuatan
dan kondisi pemakaian. Roda gigi dapat dibuat dari material logam dan non logam.
Roda gigi logam berasal dari besi cor, baja dan perunggu. Roda gigi non logam
terbuat dari kayu, kulit, kertas tekan dan resin sintetis.
Besi cor banyak digunakan untuk membuat roda gigi karena sifat tahan aus
yang baik, mampu dimesin dan mudah dibentuk dengan metode pengecoran. Baja
digunakan untuk roda gigi kekuatan tinggi dan baja dapat terbuat dari baja karbon
atau baja paduan. Roda gigi baja biasanya diperlakukan panas agar menghasilkan
kombinasi sifat ketangguhan dan kekerasan gigi. Perunggu digunakan secara luas
untuk roda gigi cacing (worm gears) untuk menurunkan keausan.
Tabel berikut ini menunjukkan sifat material yang biasa digunakan pada roda gigi.
Tabel 1: Sifat materal yang biasa digunakan pada roda gigi
Dimana: AW= fraksi yang mana addendum standar untuk roda,G = rasio roda gigi = TG/TP=
DG/DP = sudut tekan
1.7 KEKUATAN BATANG GIGI GEAR PERSAMAAN LEWIS
Kekuatan batang gigi gear ditentukan dari persamaan Lewis dan kemampuan
gigi gear membawa beban ditentukan oleh persamaan ini yang dapat memberikan
hasil yang memuaskan. Dalam penyelidikan, Lewis mengasumsikan bahwa beban
ditransmisikan dari satu gigi ke gigi lain, seluruhnya diberikan dan diambil oleh satu
gigi, karena itu tidak selalu aman untuk menahan bahwa beban didistribusikan
diantara beberapa gigi. Ketika gigi mulai kontak, beban diasumsikan berada pada
ujung dari gigi penggerak dan ujung gigi yang digerakkan.
Atau
TEGANGAN KERJA YANG DIIJINKAN UNTUK GIGI GEAR ) dalam persamaan Lewis
tergantung padamaterial yang mana tegangan statis yang diijinkan (sTegangan kerja yang
diijinkan (sw) dapat ditentukan. Teganganstatis yang diijinkan (soo) adalah tegangan pada batas
elastis material yang dinamakan tegangan dasar (basic stress). Menurut rumus Barth, tegangan
kerja yang diijinkan adalah:
W =O. CV
Dimana: w= tegangan statis yang diijinkan,
Cv=factor kecepatan.
Nilai factor kecepatan (Cv) adalah sebagai berikut:
Cv =3/3+v, untuk kecepatan sampai 12,5 m/s
Cv = 6/6+v, untuk kecepatan sampai 20 m/s
Cv = (0.75/1+v)+0.25, untuk gear non metal
Table berikut menunjukkan nilai tegangan statis yang diijinkan untuk material roda
gigi yang berbeda.
Tabel 2: Nilai tegangan statis yang diijinkan
Catatan: Nilai tegangan statis yang diijinkan (o) untuk roda gigi baja adalah mendekati
tegangan tarik maksimum (udibagi 3 yaitu: (
Catatan:
1. Batas ketahan permukaan untuk baja dapat diperoleh dari persamaan berikut:
es= (2,8.BHN-70) N/mm2
2. Beban keausan maksimum (Ww) harus lebih besar dari pada beban dinamis (WD).
1.10 PENYEBAB KEGAGALAN GIGI GEAR
Diantara penyebab kegagalan pada gigi gear adalah sebagai berikut:
1. Kegagalan bending. Setiap gigi gear berperan seperti sebuah cantilever. Jika
beban dinamik total terjadi pada gigi gear lebih besar dari pada kekuatan batang
dari gigi gear,maka gigi gear akan gagal karena bending yaitu gigi gear bias patah.
2. Pitting (bintik-bintik/lubang kecil). Adalah kegagalan fatik permukaan yang mana
terjadi akibat beberapa tegangan kontak Hertz. Kegagalan terjadi ketika tegangan
kontak permukaan lebih besar dari pada batas ketahanan material.
3. Scoring. Panas yang luar biasa dihasilkan ketika adanya tekanan permukaan yang
sangat besar, kecepatan yang tinggi atau suplai pelumasan yang gagal.
4. Keausan abrasive. Partikel asing dalam pelumasan seperti kotoran, debu, yang
masuk antara gigi dan kerusakan susunan gigi. Jenis kegagalan ini dapat dihindari
dengan cara memberikan filter/saringan untuk pelumasan oli atau dengan
penggunaan pelumas viskositas tinggi.
5. Keausan korosif. Korosi pada permukaan gigi terutama diakibatkan adanya
elemen korosif. Untuk menghindari keausan jenis ini, perlu ditambahkan bahan
anti korosif.