PVA Dengan Spektrometer
PVA Dengan Spektrometer
Abstrak Telah dilakukan karakterisasi nano fiber polimer Polyvinyl Alcohol (PVA) yang dimuati dengan nanopartikel
Fe3O4. Fiber tersebut dibuat dari larutan campuran nanopartikel Fe3O4 dan PVA 10% dengan rasio berat 10%, 50%
dan 70% yang diumpankan ke elektrospining. Proses elektrospining dilakukan dengan jarak ujung jarum ke pengumpul
fiber 15cm yang dioperasikan pada tegangan DC 15kV. Ukuran fiber diukur dengan Scanning Electron Microscope
(SEM). Absorbansi fiber diukur dengan spectrometer pada daerah 300 nm sampai 700 nm. Hasil perolehan
menunjukkan adanya kaitan antara ukuran fiber yang dibuat dengan bentuk absorbansi yang diperoleh.
Kata kunci: Elektrospining, Fiber, Magnetite (Fe3O4), Polyvinyl alcohol (PVA)
Abstract Nanofiber polymer Polyvinyl Alcohol (PVA) loaded with Fe3O4 nanoparticles have been characterized. The
fiber is made from a solution of a mixture of Fe3O4 nanoparticles and PVA 10% with a weight ratio of 10%, 50% and
70% were fed to electrospining. Electrospining process is done with a needle tip to collector distance of 15cm fiber
operated at 15kV DC voltage. Fiber size was measured with a Scanning Electron Microscope (SEM) fiber. Absorbance
was measured with a spectrometer on the region of 300 nm to 700 nm. Acquisition results indicate a link between the size
of the fiber with absorbance.
Key words: Electrospinning, Fiber, Magnetite (Fe3O4), Polyvinyl alcohol (PVA)
I. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi nano pada zaman sekarang
semakin cepat berkembang. Salah satu bidang
nanoteknologi yang sedang banyak dikembangkan adalah
pembuatan nanofiber. Nanofiber dari suatu bahan polimer
dibuat dan diteliti karena memiliki sifat dan karakteristik
seperti luas permukaannya yang tinggi serta ukuran pori
yang kecil. Nanofiber berpotensi untuk digunakan
sebagai media filtrasi, serat optik, sistem penghantaran
obat (drug delivery) dalam bidang farmasi, tissue
scaffolds dalam bidang medis, dan pakaian pelindung
(protective clothing).
Beberapa metode telah dikembangkan untuk fabrikasi
nanofiber, seperti template, self-assembly, pemisahan
fase, dan elektrospining. Diantara metode-metode
tersebut, elektrospining merupakan metode yang relatif
cepat, sederhana dan efektif untuk fabrikasi nanofiber.
Elektrospining dapat
menghasilkan nanofiber yang
kontinyu pada skala besar dan diameter fibernya dapat
disesuaikan dari nanometer sampai micrometer [1].
Teknik elektrospining merupakan salah satu metode
pembuatan fiber secara langsung dari larutan polimer
terutama dalam bentuk fiber nonwoven. Pembuatannya
tidak melalui proses penenunan (weaving) atau perajutan
(knitting) dengan ukuran diameter dalam puluhan sampai
ratusan nanometer. Komposisi kimia dari larutan uji yang
digunakan untuk elektrospining dapat disesuaikan dengan
jenis polimer yang dibuat baik dari material organik
maupun anorganik [2]. Dalam penelitian ini dibuat suatu
material nanofiber Fe3O4/PVA menggunakan metode
elektrospining dengan harapan mengahasilkan fiber
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
109
Nama
Sampel
FP1
FP5
FP7
Fe3O4 (g)
PVA (g)
0,1
0,5
0,7
1,0
1,0
1,0
Aquabidest
(mL)
9,0
9,0
9,0
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
1110
B. Hasil
H
Uji Spektrometer Ulttra Violet -Vissible (UV-Vis)
H
Hasil
karakteerisasi spektrrofotometer UV-Vis padda
Gaambar 3 menuunjukkan nilaai absorbansi sampel larutaan
PV
VA 10% serrta fiber Fee3O4/PVA dengan
d
variasi
konnsentrasi 10%
%, 50% dan 70%. Pada fiber Fe3O4/PVA
A.
bessarnya absorrbansi sebandding dengan rasio masssa
/
jadi seemakin tinggi rasio massa Fe
F 3O4/PVA
Fe3O4/PVA,
maka semakin
s
tingggi pula nilai abbsorbansi sam
mpel. Hal ini
sudah sesuai denngan hukum
m Beer-Lam
mbert pada
persam
maan (3), yaituu :
,
(3)
Prosiiding Pertemuan
n Ilmiah XXVIIII HFI Jateng & DIY,
D
Yogyakarta, 26 April 20144
ISS
SN : 0853-0823
111
V. KESIMPULAN
Hasil sintesis nanofiber larutan campuran nanopartikel
Fe3O4 dan PVA 10% dengan rasio berat 10%, 50% dan
70%. Jarak ujung jarum ke pengumpul fiber 15cm yang
dioperasikan pada tegangan DC 15kV. Ukuran fiber yang
diukur dengan SEM, dimana morfologi permukaan masih
terdapat aglomerasi partikel Fe3O4, namun seratnya sudah
kontinyu serta tidak ada beads. Absorbansi fiber diukur
dengan spektrometer pada daerah 300 nm sampai 700 nm
dan menunjukkan adanya kaitan antara ukuran fiber
yang dibuat dengan bentuk absorbansi yang diperoleh.
PUSTAKA
[1] J. Fang, X. Wang, and T. Lin, Functional Applications of
Electrospun Nanofibers, InTech, Nanofiber-Production,
Properties and Functional Applications, 2011, bab 14.
[2] Burger, S. B. Christian, Hsiao, B. Chu, Nanofibrous
Materials and Their Applications, Reviews in Advance,
2006, 36:333-368.
[3] Z. M. Huang, Y. Z. Zhang, M. Kotaki and S.
Ramakrishna, A review on polymer nanofibers by
electrospinning and their applications in nanocomposites,
Compos. Sci. Techno, vol. 63, 2003, pp. 222353.
[4] C. R. Lin, T. C. Tsai, M. Chung, S. Z. Lu, Synthesis and
Characterization of Magnetic Nanoparticles Embedded in
Polyvinyl Pyrrolidone Nanofiber Film by Electrospinning
Method, American Institute of Physics, Journal of Applied
Physics, vol. 07B509, 2009, pp. 105.
[5] P. Zhang, et al., Self-assembly Core-Shell Fe3O4 @SiO2
Nanoparticles from Electrospun Fibers. Elsevier,
Materials Research Bulletin, vol. 48, 2013, pp. 30583064.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823