Disusun oleh:
Lita Rahmasari, S.Si, M.Sc
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. Aturan Praktikum
5. Percobaan G-1 Pegas
6. Percobaan G-2 Osilasi Teredam
7. Percobaan G-3 Ayunan Torsi
8. Percobaan G-4 Resonansi Gelombang Bunyi
9. Daftar Pustaka 35
1
2
3
4
14
16
19
21
Percobaan 1
Judul
: Pegas
Tujuan
Dasar Teori
Jika suatu bahan dapat meregang atau menyusut karena pengaruh gaya dari luar dan
dapat kembali ke keadaan semula jika gaya yang bekerja padanya dihilangkan, maka keadaan
tersebut dikatakan mempunyai sifat elastis (misalnya pegas). Selama batas elastisitasnya
belum terlampaui maka perpanjangan pegas sebanding dengan gaya yang digunakan untuk
memperpanjangkannya, yang menurut hokum Hooke sebagai berikut :
F k .x
dimana: k = konstanta pegas (N/m)
F = gaya yang diberikan (m)
Osilasi Pegas
Pembebanan pegas
Disamping cara pembebanan, konstanta pegas k dapat dicari dengan cara getaran, benda yang
mempunyai berat w digantung pada pegas dan pegas mengalami osilasi maka periode getarannya
adalah :
T 2
m
k
T 2 4 2
m
k
atau
Untuk mencari konstanta pegas dapat digunakan persamaan :
4 2 m
k
T2
Alat dan Bahan
1. Pegas
2. Statif
3. Beban 10 g (2 buah), 20 g (2 buah),
50 g(2 buah), 100 g (1 buah)
4. Stopwatch
Prosedur Percobaan
Metode Osilasi
5. Mistar
Tabel Pengamatan
Metode Osilasi (Percobaan 1)
No
1
2
3
4
Massa beban
(kg)
100 g
150 g
200 g
250 g
Waktu 10 x
getaran t (s)
Periode T2
(s2)
Periode T
(s)
1
2
3
4
5
Massa beban
(kg)
l
Panjang pegas
(m)
Pertambahan
y
panjang
(m)
Tanpa beban
70 g
80 g
90 g
100 g
Lampiran
Tentukan nilai k (konstanta pegas) untuk pegas tunggal, secara seri dan paralel
Ftotal =F + F
'
3
m. a=kxbv
Ingat bahwa
v=
x
t
2 x
a=
dan
t2
m
2 x
x
+b
+kx=0
2
t
t
5
2 x b x k
+
+ x=0
t2 m t m
x
x
+2
+ 20 x=0
2
t
t
2 =
b
m
dan
20 =
k
m
getaran. Persamaan diferensial getaran teredam seperti persamaan diatas hampir sama
x
2=
dengan persamaan diferensial getaran harmonis dengan tambahan suku
t yang 7
mempunyai solusi
x= A e cos ( t + )
Persamaan (7) dimasukkan kedalam persamaan (5) maka didapat penyelesaian :
k 4 2
b=2 m
m T2
dengan :
7
b : konstanta redaman
m : massa bandul
k : konstanta pegas
T : periode osilasi
Dari persamaan terakhir terlihat bahwa redaman mempengaruhi besar frekuensi getaran,
selain itu amplitude juga berkurang secara eksponensial (fungsi eksponensial terhadap
waktu).
1. PERCOBAAN I
No
Massa beban
Waktu 10x
(m)
osilasi (t)
Periode osilasi
(T)
Panjang pegas
akhir (l)
Pertambahan
panjang pegas (
l )
1
2
3
4
2. PERCOBAAN II
No
Massa beban
(m)
Waktu 10x
osilasi (t)
Periode osilasi
(T)
Panjang pegas
akhir (l)
Pertambahan
panjang pegas (
l )
1
2
3
4
Tugas :
1. Menentukan konstanta pegas
2. Menentukan konstanta redaman
AYUNAN TORSI
A. Tujuan
1. Menentukan momen kelembaman (I)
2. Menentukan frekuensi sudut (
B. Landasan Teori
Bentuk Geometri
Sebuah titik massa bermassa m berada pada jarak r dari sumbu putar maka momen
I
kelembaman (I) adalah
1 2
mr
2
..................(1)
Untuk benda yang kontinyu, momen kelembaman terhadap suatu sumbu putar dapat
diperoleh dengan membagi-bagi benda atas elemen-elemen massa yang bermassa dm yang berada
I r 2 .dm
................(2)
Untuk lempeng bentuk persegi panjang yang bermassa m, panjang p dan lebar l, maka
momen kelembamannya terhadap sumbu putar yang melalui pusat lempeng dan tgak lurus pada
bidang lempeng (gambar G.1) adalah :
gambar G.1
1
m( p l )
12
.....................(3)
Sedang untuk lempeng lingkaran yang berjari-jari r serta bermassa m, maka momen
kelembamannya terhadap sumbu yang melalui pusat lempeng dan tegak lurus lempeng (gambar
G.2) adalah :
10
gambar G.2
1 2
mr
2
................(4)
Momen kelembaman dapat juga dicari dengan cara getaran. Misalkan diambil lempeng
persegi panjang, maka momen kelembamannya terhadap sumbu yang melalui pusat lempeng
I
sejajar sisi panjang p adalah :
1
m (l 2 t 2 )
12
................. (5)
Ayunan Torsi
Lempeng digantung dengan kawat pada statif sehingga kawat penggantung berimpit
dengan sumbu yang melalui pusat lempeng (gambar G.3). Bila lempeng diputar sebesar sudut
maka kawat akan mengadakan gaya pemulih sebesar
, dimana
kawat.
2
0
2t I
......................(6)
11
T 2
...........................(7)
4. Jangka sorong
2. Stopwacth
5. Mikrometer sekrup
3. Statif
6. Kawat baja
12
E. Cara Kerja
I. Bentuk Geometri
1. Ukur panjang, lebar, tebal serta diameter (masing-masing 5 kali pengukuran)
2. Timbang masing-masing lempeng
II. Ayunan Torsi
1. Gantungkan lempeng pada kawat baja
2. Putar lempeng hingga membentuk sudut
Hasil Pengamatan
Massa
Logam Persegi (gram)
Pengukuran
No
Logam Persegi
Panjang
Lebar
Tebal
Logam Lingkaran
Diameter
1.
2.
3.
4.
5.
Periode (n=10)
No
Logam Persegi
T (periode) (s)
Logam Lingkaran
T (periode) (s)
1.
2.
3.
4.
5.
Tugas
1. Hitung momen kelembaman dengan menggunakan cara kerja I dan II, baik persegi maupun
lingkaran dan frekuensi sudutnya.
resultan
penjumlahan
gelombang
tersebut
(superposisi).
Hasil
dar-0i
Ciri umum gelombang berdiri, jika gelomang tersebt dating secara terus
menerus maka superposisinya antara gelombang dating dan gelombang pantul akan
terus menerus terjadi dan akhirnya akan terjadi resonansi. Resonansi pada
umumnya terjadi jika gelombang frekuensi yang sama atau mendekati frekuensi
alamiah (frekuensi resonansi tali), dan pola gelombang berdiri berbeda tergantung
dari frekuensi resonansinya. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
tertutup akan terjadi simpul, tetapi jika ujungnya terbuka akan terjadi perut. Lihat
gambar di bawah ini ;
Gambar 2a
Gambar 2b
Untuk tabung yang salah satu ujungnya tertutup, hubungan antara panjang tabung L
dan panjang gelombang adalah :
L (2n 1) / 4
dengan n = 0, 1, 2, 3,
(1)
dengan n = 0, 1, 2, 3,
(2)
(3)
L (2n 2) / 4N
(4)