Anda di halaman 1dari 10

Jan 10, '07 11:51 PM

for everyone
Tujuan materi tawazun ini adalah agar peserta memahami makna dan hakikat
tawazun, mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan
kebutuhan-kebutuhannya, serta termotivasi untuk dapat hidup tawazun.
Materi Mentoring: TAWAZUN (1)

Tawazun artinya keseimbangan. Sebagaimana Allah telah menjadikan alam


beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan (QS. 67: 3).
Manusia dan agama lslam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai
dengan fitrah Allah. Mustahil Allah SWT menciptakan agama lslam untuk
manusia yang tidak sesuai Allah (QS. 30: 30).
Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan
fitrah Allah yaitu memiliki naluri beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah
menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu.
Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh
lingkungan (Hadits: Setiap bayi terlahir daIam keadaan fitrah, orang tuanyalah
yang menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi)
Sesuai dengan fitrah Allah, manusia memiliki 3 potensi, yaitu Al-Jasad
(Jasmani), Al-Aql (akal) dan Ar-Ruh (rohani). Islam menghendaki ketiga
dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang). Perintah untuk
menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS. 55: 7-9.
Ketiga potensi tawazun ini membutuhkan makanannya masing-masing. :
Jasmani
Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang
lemah (HR. Muslim). Kebutuhannya adalah makanan, yaitu makanan yang
halaalan thayyiban (halal dan baik) (QS. 80: 24, QS. 2: 168), beristiharat (QS.
78: 9), kebutuhan biologis (QS. 30: 20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan
jasmani kuat.
Akal
Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akalya. Akal pulalah yang
menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk lainnya. Dengan akal
manusia mampu mengenal hakikat sesuatu, mencegahnya dari kejahatan dan
perbuatan jelek.

Membantunya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah


diperuntukkan baginya. Supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai
khalifatullah fil-ardh (wakil Allah di atas bumi) (QS. 2: 30, QS. 33: 72].
Kebutuhan akal adalah ilmu (QS. 3: 190) untuk pemenuhan sarana
kehidupannya.
Ruh (hati)
Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS. 13: 28, QS. 62: 9-10). Pemenuhan
kebutuhan rohani sangat penting, agar roh/jiwa tetap memiliki semangat hidup,
tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup
mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepadanya.
Dengan keseimbangan manusia dapat meraih kebahagian hakiki yang
merupakan nikmat Allah. Karena pelaksanaan syariah sesuai dengan fitrahnya.
Untuk skala umat, ke-tawazunan akan menempatkan umat lslam menjadi umat
pertengahan/ummatan wasathon (QS. 2: 143).
Kebahagiaan itu dapat berupa:
1. Kebahagiaan bathin atau jiwa, dalam Bentuk ketenangan jiwa (QS. 13: 28)
2. Kebahagian zhahir atau gerak, dalam Bentuk kestabilan, ketenangan
beribadah, bekerja dan aktivitas lainnya.
Dengan menyeimbangkan dirinya maka manusia tersebut tergolong sebagai
hamba yang pandai mensyukuri nikmat Allah. Dialah yang disebut manusia
seutuhnya.

Sifat-sifat Manusia
Materi : dasar keislaman untuk SMU-SMU
Tujuan
1) Peserta memahami sifat-sifat dasar manusia
2) Peserta memahami bagaimana mengelola sifat-sifat dirinya
Metode : game, ceramah dan Tanya jawab
Waktu : 80 menit
Proses :
1. Berikan penjelasan tantang keadaan manusia ketika diciptaan oleh Allah
SWT
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yg sempurna jika dibandingkan
dengan makhluq Allah yang lainnya. Dari sisi jasmani manusia dikatakan
sebagai makhluq yang paling baik bentuknya (QS.95:4), namun kebaikan secara
fisik tersebut bisa jatuh ke tingkat yang paling rendah ketika rohaninya tidak
ditata dengan baik (QS.95:5)
2. Berikan penjelasan bahwa pada dasarnya manusia memenuhi karakter berikut
:
Sanggup memegang amanah kepempininan di muka bumi (QS. 33:72)
Memiliki fitrah yang telah ditetapkan Allah (QS. 30:30)
Memiliki kecenderungan bertauhid (QS. 7:172)
Bertanggung jawab atas segala aktivitasnya (QS. 17:36)
3. Berikan penjelasan bahwa dari sisi jasmani dan rohani manusia memiliki sifat
sebagai berikut:
lemah (QS. 4:28)
pembantah (QS. 36:77)
keluh kesah, kikir (QS. 70:19-20)
tergesa-gesa (QS. 17:11)
zhalim,bodoh, keras hati (QS. 33:72)
melampaui batas (QS. 10:12)
Fitrah, hanif, cenderung pada kebaikan (QS. 30:30)
Merdeka ( QS. 91:8, 2:256)
Bebas memilih ( QS. 18:29)
4. lakukan game bagaimana orang melihat saya. Langkah-langkahnya:
minta peserta menyiapkan kertas dengan menuliskan namanya di bagian atas

setiap peserta menyerahkan kertas tersebut kepada teman disebelah kanannya.


pada peserta yang memegang kertas tersebut,peserta menuliskan apa yang
dinilainya terhadap orang yang memiliki kertas tersebut
setelah mengisi kertas tersebut, peserta kemudian menyerahkan kertas tersebut
ke peserta disebelah kanannya lagi dan mengisi dengan memberikan penilaian
terhadap sifat pemilik kertas.
Setelah dirasa cukup, minta salah satu peserta untuk membaca dan merenungi
apa yang telah ditulis teman-temannya mengenai dirinya
5. jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia ( sifat baik dan
buruk ) merupakan modal awal untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
Allah SWT. Berikan pemahaman bahwa sifat yang buruk/negatif harus
diminimalkan, sedangkan sifat yang baik/positif harus dimaksimalkan.
Kemudian diskusikan bersama peserta mengenai masalah-masalah yang sering
dihadapi peserta dan bagaimana pemecahannya.
Referensi : KSI Al-Ummah, Aqidah seoarang muslim

Konsep Diri Seorang Manusia


oleh: abu hasna
Materi : dasar keislaman untuk SMU
Tujuan
1) Peserta memahami hakikat penciptaan manusia
2) Peserta memahami kedudukan manusiadi dunia
3) Peserta memahami tujuan penciptaan manusia
Metode : ceramah dan Tanya jawab
Waktu : 60 menit
Proses :
1. Berikan penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia
Asal kejadian manusia :
1) Dari tanah (turob, QS 3:59), tanah liat (lazib, QS 37:11), tanah kering dan
Lumpur hitam (shalshaal, QS 15:28), saripati tanah (QS 23:12)
2) Dari air yang hina (QS 32:7-8), dari air yang dipancarkan (QS 86:6-7), dari
nuthfah(QS 36:77)
Jelaskan kepada peserta mentor, bahwa dari ayat-ayat Al-Quran tersebut Allah
mengingatkan kepada kita tentang penciptaan nabi adam as dari tanah dan
beragai unsur lainnya. Sedangkan keturunan nabi adam Allah ciptakan dari
saripati tanah berupa air mani yang hina. Sehingga mewujudkan keinginan
untuk menyembah Allah sebagai pencipta dengan penuh ketawadhuan.
2. Berikan penjelasan tentang kedudukan (tugas) manusia di dunia
1) Sebagai hamba Allah ( Abdullah )
Tugas utama manusia di ciptakan dan diturunkan ke bumi adalah sebagai hamba
Allah. Sehingga senantiasa menjadikah Allah sebagai satu-satunya Rab yang
disembah (QS 51:56)
2) Sebagai khalifah di bumi
Kedudukan manusia diturunkan kebumi adalah sebagai wakil Allah untuk

mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan mengatur tatanan yang ada di


bumi dengan syariat Allah (QS.2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan
yang ada di bumi dengan ketentuan Allah ( QS.11:61) dan berlaku adil demi
kemaslahatan dan kebaikan (QS.57:25, 38:26)
3. Berikan penjelasan tentang tujuan penciptaan manusia
Dalam QS.51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada
Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang hamba Allah seharusnya dilakukan
dalam rangka persembahannya kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk
mencapai keridhaan-nya
Referensi : KSI Al-Ummah, Aqidah seoarang muslim

Tips mencegah ledakan emosi


Pada dasarnya manusia membutuhkan sebuah emosi, tanpa emosi manusia
seperti benda yang diam dan tidak mempunyai kemauan. Namun pula emosi
tidak boleh berlebihan itulah yang biasa disebut dengan sifat emosional. Banyak
kondisi seseorang menjadi emosional, saat pulang kerja dalam keadaan capek
setelah kerja seharian, seseorang mudah sekali terpancing kemarahan oleh halhal sepele, misalnya jika anak-anak terlampau ribut atau tidak mau mandi,
seorang ibu akan marah. Dalam waktu lain mungkin rangsangan itu tidak cukup
kuat untuk menimbulkan perasaan marah.Di satu sisi manusia memang harus
melepaskan semua amarah yang ada di dalam dirinya agar diperoleh suatu
kelegaan atau terlepas dari adanya suatu beban berat. Namun di sisi lain tentu
saja dituntut cara-cara yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan tersebut
sebab jika tidak maka hal itu bisa merusak sendi-sendi kehidupan yang mungkin
sudah tertata dengan baik. Dengan kata lain individu harus mampu
mengendalikan kemarahan tersebut sebelum kemarahan itu justru yang
mengendalikan hidupnya.
Pada dasarnya manusia membutuhkan sebuah emosi, tanpa emosi manusia
seperti benda yang diam dan tidak mempunyai kemauan. Namun pula emosi
tidak boleh berlebihan itulah yang biasa disebut dengan sifat emosional. Banyak
kondisi seseorang menjadi emosional, saat pulang kerja dalam keadaan capek
setelah kerja seharian, seseorang mudah sekali terpancing kemarahan oleh halhal sepele, misalnya jika anak-anak terlampau ribut atau tidak mau mandi,
seorang ibu akan marah. Dalam waktu lain mungkin rangsangan itu tidak cukup
kuat untuk menimbulkan perasaan marah.Di satu sisi manusia memang harus
melepaskan semua amarah yang ada di dalam dirinya agar diperoleh suatu
kelegaan atau terlepas dari adanya suatu beban berat. Namun di sisi lain tentu
saja dituntut cara-cara yang tepat untuk mengungkapkan kemarahan tersebut
sebab jika tidak maka hal itu bisa merusak sendi-sendi kehidupan yang mungkin
sudah tertata dengan baik. Dengan kata lain individu harus mampu
mengendalikan kemarahan tersebut sebelum kemarahan itu justru yang
mengendalikan hidupnya.Banyak faktor seseorang mempunyai sifat emosional
di antaranya: Faktor genetik. Faktor genetik menunjukkan bahwa beberapa anak
memang terlahir dengan karakteristik mudah marah. Hal ini bisa dilihat pada
awal-awal tahun kehidupan sang anak. Bisa juga karena pengaruh sosial dan
budaya di mana masyarakta sekitarnya cenderung dalam tempramen keras.
Latar belakang keluarga juga dapat menjadi faktor. Keluarga yang tidak

terampil dalam mengelola emosi dapat ditirukan oleh para anggota


keluarganya.Anda tidak mungkin menghilangkan atau menghindari sesuatu
yang menjadi penyebab kemarahan. Andapun akan sangat sulit (bahkan tidak
mungkin) untuk bisa mengubah orang lain agar tidak membuat anda marah.
Satu hal yang bisa ada lakukan adalah mnegndalikan emosi anda sendiri. Dalam
rangka menyalurkan dan mengendalikan kemarahan, maka ada tiga pendekatan
yang bisa dipilih: Lalu bagaimana mengelola emosi? Ekspresikan secara Asertif
jangan agresif. Mengekspresikan Kemarahan secara Asertif bukan secara
agresif, Berusahalah untuk menahan Amarah dan mengalihkannya dengan
mengubahnya menjadi tindakan yang konstruktif. Contoh: ketika sedang marah
maka anda justru bekerja lebih lama dan produktif. Cara lain yang bisa
ditempuh dalam mengendalikan kemarahan adalah dengan cara menenangkan
diri, menarik nafas dalam-dalam dan mencoba meredakan emosi.. Dalam hal ini
ketika amarah datang maka anda segera mengambil jarak dari sumber penyebab
kemarahan dan mencoba untuk mengendalikan emosi yang sedang bergejolak di
dalam diri anda sendiri. Dengan demikian diharapkan bahwa amarah yang ada
di dalam diri anda berangsur-angsur mereda.Bila sifat amarah Anda datang
cobala kendalikan dengan Relaksasi misalnya menarik nafas dalam-dalam,
melakukan latihan-latihan ringan untuk mengendurkan otot-otot, atau pun
dengan kata-kata: sabar, ga ada apa-apa, take it easy, dan sebagainya.Cobalah
mengubah pikiran-pikiran yang berlebih-lebihan tersebut dengan suatu yang
rasional. Contoh: daripada anda mengatakan, ah, ini sangat mengerikan,
hancur semuanya, ini adalah mimpi buruk bagi saya, cobalah mengubahnya
dengan, ya memang hal ini membuat saya frustrasi, dan saya bisa memahami
mengapa saya menjadi marah, tetapi ini bukanlah akhir dari segala-galanya bagi
saya dan kemarahan tidak akan mengubah apa-apa Di samping hal-hal yang
telah disebutkan di atas, mungkin masih banyak cara yang dapat dilakukan oleh
anda untuk mengendali amarah di dalam diri. Salah satu yang patut dicatat
adalah dengan semakin mendekatkan diri pada Allah. Dengan kata lain ketika
anda berada dalam situasi tidak menyenangkan dan anda ingat bahwa hal
tersebut adalah dari Allah, maka saya yakin anda pasti akan berpikir panjang
untuk benar-benar menjadi marah. Akhir kata: anda tidak akan pernah bisa
menghilangkan amarah tetapi anda bisa mengendalikannya.
Mengendalikan amarah akan membuat anda menjadi lebih tenang dan mampu
menikmati hidup selamanya
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai