Makalah Sintesis Ozon
Makalah Sintesis Ozon
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Sintesis Anorganik Semester Lima
yang Diampu oleh Pardoyo S.Si, M.Si
Oleh:
Arum Dista Wulansari
24030112130103
24030112130104
Mega Wijayanti
24030112110105
Lailiyatin Nuriyah
24030112130106
Kelas : B
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Sintesis Ozon (O3).
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sintesis Anorganik di Universitas
Diponegoro.
Dalam penyusunan makalahini penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Bapak Pardoyo S.Si, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Sintesis
Anorganik.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Sintesis Anorganik.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah SintesisOzon
(O3), yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penyusunan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penyusun harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, Desember 2014
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
5
7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ozon merupakan gas yang tidak berwarna pada suhu kamar dan
membentuk cairan biru pada suhu -112 oC dan membeku pada suhu -251,4oC
serta mulai mengalami dekomposisi pada suhu diatas 0oC. Ozon merupakan
gas yang berbau pedas (pungent), tajam (acrid), tidak enak, seperti bahan
pemutih klor. Bau ini biasanya terdeteksi oleh hidung manusia pada
konsentrasi antara 0,01 dan 0,04 ppm (Suslow, 2004).
Secara kimiawi ozon merupakan senyawa yang tidak stabil, sangat reaktif,
dan mudah sekali terdekomposisi menjadi oksigen setelah terbentuk pada
ozonator. Oleh karena itu ozon harus dibuat dalam ozonator yang jaraknya
dekat dengan instalasi pengolahan air (on-site) (Rice dan Browning, 1981).
Sisi positif ozon berasal dari reaktivitasnya yang sangat tinggi sehingga
sering diaplikasikan pada proses penjernihan air, pengolahan obat, dan sintesis
senyawa kimia organik. Reaktivitas ozon disebabkan struktur molekulnya
mengandung tiga buah atom oksigen. Setiap atom oksigen dengan konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2px2 2py1 2pz1dan dua buah pasangan elektron bebas menempati
satu buah orbital 2p. Tiga buah atom oksigen tersebut tersusun pada sudut
tumpul dimana atom oksigen pusat terikat dengan jarak yang ekuivalen, pada
sudut 116o 49 dan panjang ikatannya 1,278 .
Menurut Bollyky (2000), saat terlarut dalam air, ozon akan mengalami tiga
reaksi
secara
bersamaan
yaitu
oksidasi,
desinfeksi,
dan
BAB II
SINTESIS OZON (O3)
A. Sintesis Ozon (O3)
ozonizer.
Bahan dasar : O2
Perhatikan: tegangan listrik yang tinggi tidak akan terhubung kesaluran
listrik kecuali oleh instruktur, dan harus digunakan di bawah pengawasan
langsung dari instruktur. Hati-hati dalam menggunakan listrik. Ketika
digunakan, ozonizer dan sambungan listrik harus terlindung untuk
mencegah pegawai laboratorium lainnya menyentuh peralatan. Ozone
adalah gas beracun, sehingga peralatan yang dirakit harus dibuat untuk
mencegah keluarnya ozon ke udara. dalam kondisi apapun harus ozon
terkondensasi, misalnya, lewat melalui perangkap yang didinginkan oleh
nitrogen cair. Sering terjadi ledakan keras selama penangan anozon cair,
oleh karena itu diperlukan pemakaian APD yang baik.
Eksperimental
Ozon dapat dibuat dengan melewatkan oksigen melalui ozonizer sementara
potensial sekitar 15 kv diterapkan. Pada sintesis ini tidak ada pipa karet
digunakan dalam sistem aliran di luar ozonizer tersebut. Penggunaan pipa
plastik harus dikurangi karena bagus menggunakan tabung kaca.
Cara membuat ozonizer
Alat yang dibutuhkan:
a. 12 volt DC kipas angin
b. Tabung gelas
c. Alumunium foil
d. Kawat
e. Lem tembak
Langkah pembuatan:
1. Potong alumunium foil
2. Masukkan alumunium foil ke dalam tabung gelas
3. Lilitkan kawat pada tabung gelas
pada
tabung
gelas.
Hal
tersebut
mengindikasikan
terbentuknya ozon.
Adapun mekanisme kerjanya adalah:
O3
C. Karakterisasi Ozon
Ozon merupakan gas yang tidak berwarna pada suhu kamar dan
membentuk cairan biru pada suhu -112oC dan membeku pada suhu -251,4oC
serta mulai mengalami dekomposisi pada suhu diatas 0 oC. Ozon merupakan
gas yang berbau pedas (pungent), tajam (acrid), tidak enak, seperti bahan
pemutih klor. Bau ini biasanya terdeteksi oleh hidung manusia pada
konsentrasi antara 0,01 dan 0,04 ppm (Suslow, 2004).
Secara kimiawi ozon merupakan senyawa yang tidak stabil, sangat
reaktif, dan mudah sekali terdekomposisi menjadi oksigen setelah terbentuk
pada ozonator. Oleh karena itu ozon harus dibuat dalam ozonator yang
jaraknya dekat dengan instalasi pengolahan air (on-site) (Rice dan Browning,
1981).
Oleh karena itu untuk karakterisasi ozon bisa dengan cara:
1. Ini adalah pelajaran untuk menentukan hasil dan konsentrasi ozon
sebagai fungsi dari aliran oksigen dan potensial. Ozon dapat dianalisis
dengan mereaksikannya dengan larutan potasium iodida-amonium
klorida:
2NH4+ + O3 + 3I-
D. Manfaat Ozon
Pemanfaatan ozon telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu.
Ozon pertama kali di pergunakan oleh Nies dari Prancis pada tahun 1906
untuk membersihkan air minum. Berawal dari kesuksesan Nies ini di berbagai
negara Eropa penggunaan ozon untuk mengolah air minum berkembang
pesat.
Di Asia, pemanfaatan ozon untuk mengolah air minum pertama kali
dilakukan di Kota Amagasaki, Jepang, pada tahun 1973. Namun, pemanfaatan
pada waktu masih terbatas hanya untuk menghilangkan bau. Di Amerika,
pemanfaatan ozon termasuk lambat, ozon dipergunakan pertama kali pada
pusat pengolahan air di Los Angeles pada tahun 1987.Memasuki tahun 1990an pemanfaatan ozon berkembang sangat pesat. Berbagai pemanfaatannya
antara lain, ozon untuk pengolahan air minum dan air limbah, ozon untuk
sterilisasi bahan makanan mentah, serta ozon untuk sterilisasi peralatan.
Luasnya ruang lingkup penggunaan ozon ini tidak terlepas dari sifat ozon
yang dikenal memiliki sifat radikal (mudah bereaksi dengan senyawa
disekitarnya) serta memiliki oksidasi potential 2.07 V. Ozon dengan
kemampuan oksidasinya dapat menguraikan berbagai macam senyawa
organik beracun yang terkandung dalam air limbah, seperti benzene, atrazine,
dioxin (Daito, 2000), dan berbagai zat pewarna organik (Sugimoto,
2000).Melalui proses oksidasinya pula ozon mampu membunuh berbagai
macam microorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella
enteriditis, serta berbagai bakteri pathogen lainnya (Violle, 1929).Ozon juga
dapat dipergunakan untuk mengawetkan bahan mentah makanan seperti
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Ozon bereaksi dalam dua substansi yang berbeda, secara langsung dan
tidak langsung. Kedua jenis reaksi yang berbeda ini memberikan
terbentuk pada ozonator. Oleh karena itu ozon harus dibuat dalam
10
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyawati, 2008, Sintesis Ozon (O3) Menggunakan Reaktor Plasma Lucutan
Penghalang Dielektrik BerkonfigurasiSpiral-Silinder Dengan Gas Sumber
Oksigen (O2 ) Murni
https://shintaleon.wordpress.com/2013/03/15/ozon-ozonasi/, 2 Desember 2014
pukul 14:00