PEMBAHASAN
2.1
Pompa
2.1.1
Umum
Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memberikan energi
kinetik atau energi potensial pada fluida. Setiap pompa memiliki karakteristik
sendiri tergantung pada desain dari pompa tersebut. Berdasarkan prinsip kerjanya
pompa terbagi atas dua jenis :
1.
Dimana :
2.
Dynamic Pump
Pada pompa dinamik, energi ditambahkan pada fluida dengan cara
melewatkan fluida pada sudu yang berputar cepat. Contoh pompa ini adalah
pompa radial/sentrifugal, pompa aksial.
Pada pompa sentrifugal energi yang ditambahkan pada fluida tergantung
pada sudu dari impeller. Kecepatan yang keluar tersebut merupakan
V 2 u2 w 2 2 uw cos w cos u Vt
Sehingga : Vt
1
2
V 2 u2 w 2
g V 22 V 12 u22 u12 w 22 w 12
P g z w 2 2 g r 2 w 2 2 g cos nt
Vn1 Q 2 r 1 b1
dan daya yang lebih besar dari pompa Wolley, adapun spesifikasi dari pompa
tersebut adalah sebagai berikut :
Spesifikasi pompa DAP (pompa 1)
Head
: 33 m
: 42 L/min
: 2850 rpm
: 125 Watt
Gambar rangkaian
G1
P1
K4
K3
K5
G2
FLOW
METER
P2
K2
K1
H2O
Keterangan :
= kran tertutup.
= kran terbuka.
2.1.3
dayanya lebih kecil dari pada pompa DAP, sehingga listrik yang digunakan
lebih irit. Adapun spesifikasi dari pompa Wolley adalah sebagai berikut :
Spesifikasi pompa Wolley (pompa 2).
Head
47 m
45 L/min
2900 rpm
100 Watt
Gambar rangkaian
G1
P1
K4
K3
K5
G2
FLOW
METER
P2
K1
H2O
K2
Keterangan :
= kran tertutup.
= kran terbuka.
2.1.4
: 33 m
: 42 L/min
2850
P
:
125 tt
2. Pompa 2 (Wolley pump)
Head
: 47 m
: 45 L/min
: 2900 rpm
: 100 Watt
v2 d / 2g
(+) dipakai jika muka air disisi keluar lebih tinggi dari pada sisi
isap.
(-) dipakai jika muka air disisi keluar lebih rendah dari pada sisi
isap.
2
v2 diperoleh dari harga Head kerugian gesek ( hf L v / D2g)
karena kerugian gesek pada percobaan ini kita anggap kecil, maka
persamaan Head total kita anggap menjadi:
H=P/+h
Dimana :
WHP
Dimana :
BHP
= tegangan (Volt)
WHP
BHP
Dimana :
2.1.5
WHP
BHP
10
G1
P1
K4
K3
K5
G2
FLOW
METER
P2
K2
K1
H2O
Gambar rangkaian
Keterangan:
= kran tertutup.
= kran terbuka.
11
2.1.6
pada saluran kempa yang sama. Untuk menjaga agar jangan sampai sebuah
pompa mengempa kembali zat cair kedalam saluran isap pompa yang lain,
umpamanya bila pompa yang terakhir ini tidak bekerja, maka dipasang
sebuah katup/kran. Dengan menutup kran 3 maka rangkaian ini akan
terhubung secara pararel dan akan dihasilkan debit aliran yang sangat besar
namun head tidak bertambah.
Gambar rangkaian
G1
P1
K4
K3
K5
G2
FLOW
METER
P2
K1
H2O
K2
12
Keterangan :
= kran tertutup.
= kran terbuka.
2.1.7
Head statis
Tekanan
Waktu
Tekanan
Waktu
Tekanan
Waktu
Head statis
Head statis
13
2.2
2.2.1
Head statis
Tekanan
Waktu
Motor Bakar
Umum
Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor,
yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja
mekanik. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi
menjadi dua golongan, yaitu
1. Mesin pembakaran luar (external combustion engine), yaitu proses
pembakaran yang terjadi diluar mesin, energi termaldarigas hasil
pembakaran dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui dinding pemisah,
sebagai contohnya mesin uap, turbin uap, dan lain-lain.
2. Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) yang pada
umumnya dikenal dengan nama motor bakar. Proses pembakarannya
berlangsung
didalam
ruang
bakar
gas
hasil
pembakaran
14
(connecting Rod) yang dihubungkan dengan poros engkol (Crank shaft) dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.
Motor bakar bensin termasuk dalam mesin pembakaran dalam (internal
combustion engine) yang dimana proses pembakarannya terjadi pada ruang
bakar.
Lain
halnya
dengan
pembakaran
luar
yang
mana
proses
15
16
engine.Oksigen
yang
terdapat
pada
udara
diperlukan
17
intake
stroke.
Mula-mula,intake
valve
18
d.
hasil
pembakaran
keluar
dari
silinder.
Pada
posisi
TDC
(Top
19
ruang
pembakarannya.Pada
diesel
engine,
ruangan
antara
cylinderheaddengan piston pada saat di posisi TDC (Top Dead Center), TMA
adalah
sangat
kecil,sehingga
menghasilkan
rasio
kompresi
yang
20
21
Semakin ideal suatu keadaan maka semakin mudah untuk dianalisis, akan
tetapi keadaan tersebut dapat menyimpang jauh dari keadaan sebenarnya.
Umumnya untuk menganalisis motor bakar dipergunakan siklus udara ideal.
Siklus udara tersebut menggunakan beberapa keadaan yang sama dengan siklus
sebenarnya, misalnya mengenai:
b.
c.
d.
a. Urutan proses.
Perbandingan kompresi.
Temperatur dan tekanan.
Penambahan kalor.
Pada keadaan sebenarnya banyak terjadi penyimpangan alur siklus ideal
tersebut. Hal tersebut antara lain :
1. Katup tidak terbuka dan tertutup tepat pada titik mati atas dan titik
mati bawah torak.
2. Fluida kerja bukanlah udara yang dapat dianggap sebagai gas ideal.
3. Pada motor bakar torak tidak terdapat pemasukan kalor seperti yang
terjadi pada siklus udara, akan tetapi perubahan temperatur yang
terjadi merupakan akibat dari pembakaran bahan bakar dan udara.
4. Tidak ada pembakaran yang sempurna.
5. Terjadi kerugian-kerugian gesek, thermal dan kerugian energi lain.
Rumus Dasar.
Pengolahan data :
(Nm)
(KW)
(L/h)
(liter / KWh)
22
(KW)
BFC (y)
n xy x x 2 y
n x 2 x 2
x 2 y x y
n x 2 x 2
FHP = b /a
8.
23
D (m)
6,3 X 10
-2
g ( m/s2)
L (m)
9.814
9,6 X 10-2
P
(Kg/cm2)
P
(kg/m2)
t (s)
Vg (ml)
Vg
(m3)
2.3
BHP
BFC
SFC
BME
P
IHP
FH
P
mek
Refrigerator
2.3.1
Umum
Prinsip pengkondisian udara merupakan terapan dari teori perpindahan
24
ukuran
tekanan
(preassure
gauge)
atau
Manometer
(yang
25
satuan massa, rapat massa dan volume spesifik saling berkaitan satu dengan
yang lainnya.
6. Kalor spesifik
kalor spesifik dari suatu bahan adalah jumlah energi yang diperlukan
untuk menaikkan satu-satu massa bahan tersebut sebesar 1 K. Oleh karena
itu, besaran ini dipengaruhi oleh cara proses berlangsung, maka cara kalor
ditambahkan atau dilepaskan harus disebutkan. Nilai pendekatan untuk nilai
spesifik dari beberapa bahan yang penting adalah sebagai berikut :
Cp
1,0
kJ/kg.K
Udara kering
Cp
4,19 kJ/kg.K
Air
Cp
1,88 kJ/kg.K
Uap air
7. Entalpi
perubahan entalpi (h) adalah jumlah kalor yang dilepaskan atau diberikan
persatuan massa melalui proses tekanan konstan. Sifat entalpi dapat juga
dinyatakan laju perpindahan kalor untuk proses yang padanya terjadi
penguapan atau pengembunan, misalnya proses dalam ketel air atau koil
pendinginan udara dimana uap air mengembun.
8. Entropi
walaupun entropi memiliki arti teknis dan filosofi, tapi sifat ini hanya
digunakan dalam hal khusus dan terbatas. Entropi terdapat pada banyak
grafik dan tabel-tabel sifat bahan.Berikut adalah sifat entropi, yaitu :
a. Jika suatu gas uap ditekan atau diekspansikan tanpa gesekan dan
tanpa penambahan atau pelepasan kalor selama proses berlangsung,
maka bahan itu akan tetap.
b. Dalam proses yang akan disebutkan dalam butir, perubahan entalpi
menyatakan jumlah kerja persatuan massa yang diperlukan oleh
poros penekanan atau yang dilepaskan oleh proses ekspansi tersebut.
9. Hukum gas ideal
model idealisasi dari perilaku gas yang berhubungan dengan tekanan,
suhu, dan volume spesifik suatu gas ideal memenuhi :
26
P.v R .T
Dimana :
P
= Tekanan (Pa)
Gaya m . a m . dV dt
Dimana :
m
= Massa (kg)
= Kecepatan (m/det)
= Percepatan (m/det2)
= Waktu (det)
27
atau
q m h2 h1
Artinya laju perpindahan kalor sama dengan laju aliran massa dikalikan
dengan perubahan entalpi.
12. Proses adiabatik
adiabatik berarti tidak ada kalor yang dipindahkan, jadi q = 0. Proses
adiabatik dapat terjadi jika pembatas sistem diberi sekat penahan aliran kalor.
Tetapi walaupun sistem tidak disekat asalkan laju energi total didalam sistem
jauh lebih besar dibandingkan dengan energi yang dimasukan atau
dikeluarkan ke lingkungan dalam bentuk kalor, maka proses tersebut dapat
dikatakan dengan adiabatik.
13. Kerja kompresi
suatu contoh yang dapat dijadikan sebagai model proses adiabatik adalah
pengkompresian suatu gas. Perubahan energi kinetik dan potensial serta laju
perpindahan kalor (q) didapat :
Q m h1 h2
Artinya, daya yang dibutuhkan sama dengan laju aliran massa dikalikan
dengan perubahan entalpi. Kerja W berharga negatif untuk kompresor dan
positif untuk mesin.
14. Kompresi isentropic
28
29
SIGHT
GLASS
EVAPORATOR
EXPANTION
VALVE
REFRIGERATOR
DEMONSTRATOR CD-52930
FILTER
H.P GAUGE
L.P GAUGE
CONDENSOR
PREASURE
GAUGE
TEMP.
CONTROL
POWER
ON
OFF
LIQUID
RECEIVER
TANK
Gambar rangkaian
COMPRESOR
30
Kondensor
Tujuan dari kondensor adalah untuk mengkondensasikan udara menjadi
Simbol.
31
Liquid Receiver
Liquid receiver menyimpan refrigeran yang telah dikondensasikan dalam
Simbol.
Simbol.
Strainer/Drier
32
Alat ini memisahkan air yang bisa berada pada pipa freon refrigeran. Jika
air masuk dalam sistem pipa, bukan hanya akan menghambat aliran refrigeran
yang dikarenakan air ini akan membeku, tetapi juga akan menyebabkan
terjadinya asam hidrochloric, asam floride hydrogen. Ini akan menyebabkan
akibat yang kurang baik, sebagai contoh : karat pada komponen, adhesive
tembaga atau material elektrik isolator.
Standar : 1,4 inchi.
Simbol.
Simbol.
7. Evaporator
Adalah bagian alat dari refrigeration system yang digunakan untuk
menguapkan refrigeran dengan cara menangkap panas dari lingkungan.
Dengan kata lain alat ini menguapkan cairan refrigeran dengan cara head
33
Simbol.
Dual
Alat ini digunakan untuk menghentikan kompresor pada saat tekanan
berlebihan dari tekanan normal operasi dan akan kembali dihidupkan jika
kembali normal. Dan akan menghentikan kompresor untuk mengurangi
tekanan pada tekanan rendah untuk membuat pompa bekerja pada tekanan
rendah yang berhubungan dengan selenoid valve.
Daerah tekanan dapat dikontrol :
H.P
L.P
GAUGE GAUGE
Simbol.
34
Simbol.
Simbol.
35
2.3.3
(Ideal)
T2
(Ideal)
T3
(Ideal)
T4
(Ideal)
P1
(Ideal)
KPa
P2
(Ideal)
KPa
P3
(Ideal)
KPa
P4
(Ideal)
KPa
t1
(Aktual)
t2
(Aktual)
t3
(Aktual)
t4
(Aktual)
P1
(Aktual)
KPa
P2
(Aktual)
KPa
P3
(Aktual)
KPa
P4
(Aktual)
KPa
P1
h2
P2
36
h3
P3
h4
P4
h3= h4(Ideal)
Wkompresor
m (h2 h1) =
Qkondensor
h2 h3 =
Qevaporator
h1 h4 =
COPideal
COPaktual
P1
h2
P2
h3
P3
h4
P4
Wkompresor
m (h2 h1) =
Qkondensor
h2 h3 =
Qevaporator
h1 h4 =
COPideal
Output / Input =
COPaktual
Output / Input =