BAB III
METODE PENELITIAN
Desa
Guluk-guluk
Kecamatan
Guluk-guluk
Kabupaten
Sumenep.
22
23
24
a. Biaya
Biaya pengeluaran dalam agroindustri minuman kunir instan dapat dibagi
menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
-
Biaya tetap = biaya penyusutan, biaya modal investasi, biaya tenaga kerja.
Biaya variabel = biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya bahan pembantu,
biaya transportasi dan pengiriman produk.
Biaya total merupakan penjumlahan dari total biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut :
TC = TFC + TVC
Keterangan :
TC
TFC = Total biaya tetap usaha agroindustri minuman kunir instan (Rp)
TVC = Total biaya variabel usaha agroindustri minuman kunir instan (Rp)
(Gasperz, 1999).
b. Penerimaan
Menurut Soedjarwanto dan Riswan (1994) bahwa penerimaan total (Total
Revenue) dari suatu usaha dapat diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah
produk yang dihasilkan (terjual) dengan harga dari produk tersebut. Secara
matematis dituliskan dengan rumus :
TR = Q x P
25
Keterangan :
TR
c. Keuntungan
Menurut Soekartawi (1995) keuntungan adalah selisih antara penerimaan
total dengan biaya-biaya. Biaya-biaya yang dimaksud meliputi biaya tetap
ditambah biaya tidak tetap / variabel yang dikeluarkan dalam usaha agroindustri
kunir instan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
= TR TC atau = Q x P (TFC + TVC)
Keterangan :
TR
TC
26
biaya total yang dikeluarkan semakin besar maka keuntungan yang akan diperoleh
produsen akan semakin kecil pula.
d. Efisiensi Usaha
Sedangkan untuk mengetahui tingkat efisiensi/keuntungan usaha kunir
instan menggunakan rumus Return/Cost (R/C) Ratio yaitu
merupakan
TR
TC
TR = Total penerimaan
TC = Total biaya
Kreteria :
-
Jika R/C > 1 maka usaha kunir instan dikatakan efisien atau
menguntungkan.
Jika R/C < 1 maka usaha kunir instan dikatakan tidak efisien.
Jika R/C = 1 maka usaha kunir instan tersebut impas (tidak untung tidak
rugi).
e. Nilai Tambah
Nilai tambah didapatkan dari besarnya nilai akhir dari produksi
agroindustri kunir instan cap herbal dikurangi dengan besarnya nilai bahan baku
dan nilai bahan penolong dan sumbangan input lain. Menurut Zakaria (2000) nilai
tambah (NT) dapat dirumuskan sebagai berikut :
27
NT = Na (Nb + Ni)
Keterangan :
NT = Nilai tambah produk akhir agroindustri kunir instan (Rp)
Na = Nilai produk akhir agroindustri kunir instan (Rp)
Nb = Nilai bahan baku (Rp)
Ni = Nilai bahan penolong dan input lain (Rp).
Menurut Hayami dalam Sudiyono (2002), adapun perhitungan nilai
tambah seperti tampak pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1. Format Analisis Nilai Tambah
No
Output, Input, Harga
1
Hasil produksi (Kg/Bulan)
2
Bahan baku (Kg/Bulan)
3
Tenaga kerja (Hok)
4
Faktor konversi
5
Koefisien Tenaga kerja
6
Harga produk (Rp/kg)
7
Upah rata-rata (Rp/kg)
PENDAPATAN
8
Harga bahan baku (Rp/kg)
10
Nilai produk (Rp/kg)
11
a. Nilai Tambah (Rp/kg)
b. Rasio nilai tambah (5%)
12
a. Imbangan tenaga kerja (Rp/kg)
b. Bagian tenaga kerja (5%)
13
a. Keuntungan
b. Tingkat keuntunan (5%)
Persamaan
A
B
C
A/B=M
C/B=N
D
E
F
MxD=K
K-F-G=L
(L/K)%=H%
NxE=P
(P/L)%=Q%
L-P=R
(R/K)%=O%
28
29
10. Keuntungan adalah selisih antara nilai tambah dikurangi dengan imbangan
tenaga kerja dalam satuan Rp/kg.
11. Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya dalam
penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu biaya investasi dan biaya operasional
(biaya variabel dan biaya biaya tetap).
12. Pendapatan adalah selisih total penerimaan tunai dikurangi seluruh biaya
yang dikorbankan selama proses produksi. Dimana hasil pendapatan ini
diperoleh dari total rincian nilai dari Total Penerimaan Total Cost. Total
Penerimaan adalah hasil dari jumlah biji bawang merah (produksi) x harga
(Rp), Sedangkan Total Cost merupakan rincian biaya dari biaya variabel dan
biaya tetap.
13. Agroindustri kunir adalah kegiatan pengolahan tanaman kunir.
14. Biaya total adalah semua biaya yang digunakan dalam usaha pembuatan kunir
instan, baik yang benar-benar dikeluarkan atau tidak, yang terbagi menjadi
biaya tetap dan biaya variabel, yang dinyatakan dalam satuan rupiah.
15. Biaya tetap adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi kunir instan
yang besarnya tidak dipengaruhi oleh kuantitas output yang dihasilkan dan
dinyatakan dalam satuan rupiah.
16. Biaya variabel (biaya tidak tetap) adalah biaya yang besarnya berubah ubah
secara proporsional terhadap kuantitas Output yang dihasilkan dan dinyatakan
dalam satuan rupiah. Yang termasuk dalam biaya variabel dalam penelitian ini
30
antara lain : biaya bahan baku, biaya bahan pembantu (penolong), biaya bahan
bakar, biaya transportasi dan pemasaran produk. Semua dinyatakan dalam
satuan rupiah/bulan.