Anda di halaman 1dari 24

A.

Anatomi Prostat
Prostat merupakan organ kelenjar dari sistem reproduksi pria berbentuk konus
terbalik yang dibungkus oleh kapsul fibromuskuler yang terletak di inferior dari
kandung kemih dan dapat diraba pada pemeriksaan colok dubur.1

Gambar 1. Anatomi prostat


Fungsi utama prostat adalah menghasilkan cairan semen yang mengandung
ion sitrat, kalsium, ion fosfat, enzim pembeku dan profibrinolisin. Organ ini
menghasilkan sekret yang memberikan bau khas pada semen. Cairan ini dialirkan
melalui duktus sekretorius dan bermuara di urethra posterior untuk kemudian
dikeluarkan bersama cairan semen lain pada saat ejakulasi. Volume cairan prostat
merupakan 25% dari seluruh volume ejakulat.1,2
Berat normalnya adalah berkisar 18-20 gram, dengan ukuran 3,5 cm pada
potongan transversal basis dan 2,5 cm pada potongan vertikal dan antero-posterior. Di
dalamnya terdapat uretra pars posterior yang panjangnya 2,5 cm. Jaringan penyangga
prostat di bagian depan adalah ligamentum puboprostatikum dan di sebelah inferior
oleh diafragma urogenital. Prostat di bagian belakang ditembus oleh duktus
ejakulotorius yang berjalan oblique sampai menembus veromontanum pada dasar
uretra pars prostatika, tepat diproksimal dari sfinkter uretra eksterna. Secara
makroskopis prostat terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Menurut Mc Neal,
prostat dibagi menjadi :1,2,4

1. Zona perifer (glandula prostatica propia / gugusan utama)


Gugusan ini sekitar 70% dari volume prostat dan membungkus kedua gugusan
lainnya, kecuali bagian depan, dihubungkan satu sama lain oleh isthmus prostat
(serabut otot polos) yang tidak bersifat kelenjar. Gugusan ini mempunyai saluran
keluar yang bermuara ke dalam sinus prostatikus sepanjang tempat masuk urethra
pars prostatika (post spinkter). Sekitar 70% kanker prostat timbul pada zone ini dan
umumnya disebabkan oleh prostatitis kronik.
2. Zona sentral (gugusan submukosal)
Terletak di bagian intermedia, saluran keluarnya bermuara ke dalam uretra setinggi
colliculus seminalis. Duktus zona sentral timbul secara sirkumferensial disekeliling
pembukaan duktus ejakulatorius. Zone ini mengandung 25% dari volume prostat
dan membentuk kerucut disekeliling duktus ejakulatorius pada bagian dasar vesica
urinaria. Zone ini memiliki karakteristik secara struktural dan imunohistokimia
yang berbeda dari bagian prostat yang lain, dan diduga berasal dari sistem duktus
Wolffian (umumnya mirip dengan epididimis, vas deferens dan vesica seminalis)
dimana bagian prostat yang lain berasal dari sinus urogenital. Berdasarkan hal
tersebut zona sentral jarang terkena penyakit, hanya 1 5% adenokarsinoma yang
timbul pada lokasi ini.
3. Zona transisional (gugusan mukosal)
Sekitar 5% dari volume prostat, yang terletak paling profunda dengan saluran
keluarnya yang bermuara ke dalam urethra disebelah cranial dari colliculus
seminalis. Benign Prostat Hyperplasia (BPH) umumnya muncul dari zone ini. BPH
awalnya merupakan mikronodul kemudian berkembang membentuk makronodul di
sekitar tepi inferior dari urethra preprostatik tepat diatas verumontanum.
Makronodul

ini

selanjutnya

menekan

jaringan

normal

sekitarnya

pada

posteroinferior zone perifer dengan membentuk kapsul palsu di sekitar jaringan


hyperplasia. Perkembangan zone transisi ini menghasilkan gambaran lobus pada
sisi atas uretra. Sekitar 20% dari adenocarsinoma terjadi pada zona ini.

Gambar 2. Pembagian zona pada prostat

Gambar 3. Potongan sagital pelvik, tampak bagian stroma fibromuscular anterior


prostat (panah
kuning), center zone (panah biru) dan prostat bagian peripheral zone (panah
merah)

Gambar 4. MRI Prostat normal.


Menurut Lowsley Prostat terbagi dalam beberapa lobus. Secara klinis prostat
membentuk tiga buah lobus, yaitu dua buah lobus lateralis dan sebuah lobus medius.
Kedua lobus lateralis dibagi oleh sulcus sentralis yang dapat dipalpasi pada
pemeriksaan colok dubur dan dihubungkan satu sama lain di sebelah ventral urethra
oleh isthmus prostatae, yang tidak tampak dari luar. Lobus lateralis merupakan
pembentuk massa prostat yang utama. Lobus medius, merupakan bagian yang
berbentuk kerucut dari prostat dan terletak antara kedua ductus ejaculatorius dan
urethra. Mempunyai ukuran ukuran yang bervariasi, terletak menonjol ke dalam

urethra pars cranialis pada permukaan posterior, dan menyebabkan terbentuknya


uvula vesicae. Hipertrofi lobus medius dapat menghalangi pengeluaran urine.
Pembagian lobus ini tidak mempunyai hubungan dengan struktur histologik pada
prostat normal, tetapi umumnya berhubungan dengan pembesaran patologik dari zona
transisional bagian lateral dan kelenjar periurethral pada bagian sentral.2,4

Gambar 5. Pembagian Lobus Prostat

Gambar 6. Gambaran prostat pada USG


Prostat mendapat perdarahan dari

arteri pudenda interna, arteri vesikalis

inferior yang merupakan salah satu cabang dari arteri iliaca intema yang masuk ke
dalam prostat pada perbatasan prostat dan vesika urinaria, serta arteri hemorhoidalis
medius. Darah vena dialirkan kembali melalui plexus venosus prostaticus yang

kemudian diteruskan ke vena iliaca interna. Aliran limfe dari prostat sebagian besar
dialirkan ke pembuluh limfe iliaca interna, tetapi sebagian ada yang masuk ke
pembuluh limfe iliaca externa. Sebagian kecil masuk ke dalam pembuluh limfe
sakralis.4,5
B. Definisi
Karsinoma prostat adalah suatu kanker ganas yang tumbuh di dalam kelenjar
prostat, tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak
jaringan sekitarnya dan merupakan yang terbanyak diantara keganasan sistem
urogenitalia pada pria. Tumor ini menyerang pasien yang berumur di atas 50 tahun,
diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80
tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia di bawah 45 tahun.2
Penyebab kanker prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa
penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan
peningkatan kadar hormon testosteron. Pada bagian lain, didapatkan kesimpulan
bahwa usia lanjut mengalami penurunan beberapa unsur esensial tubuh seperti
kalsium dan vitamin D. Penurunan kandungan kalsium tubuh mengakibatkan berbagai
penyakit, diantaranya adalah osteoporosis, sehingga timbul paradigma bahwa pada
usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah banyak. Tetapi pola makan
dengan kalsium tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker prostat
pada usia lanjut
Lebih.dari 95 % kanker prostat bersifat adenokarsinoma. Selebihnya didominasi
transisional sel karsinoma. Penelitian menunjukkan bahwa 60 - 70% kasus kanker
prostat terjadi pada zona perifer sehingga dapat diraba sebagai nodul nodul keras
irregular. Fenomena ini nyata pada saat pemeriksaan rectum dengan jari (Digital
Rectal Examination). Nodul nodul ini memperkecil kemungkinan terjadinya
obstruksi saluran kemih atau uretra yang berjalan tepat di tengah prostat. Sebanyak 10
20 % kanker prostat terjadi pada zona transisional, dan 5 10 % terjadi pada zona
sentral.

C. Etiologi dan Faktor Resiko Kanker Prostat

Dari berbagai penelitian dan survei, disimpulkan bahwa etiologi dan faktor
resiko kanker prostat adalah sebagai berikut.
1. Usia
Resiko menderita kanker prostat dimulai saat usia 50 tahun pada pria kulit putih,
dengan tidak ada riwayat keluarga menderita kanker prostat. Sedangkan pada pria
kulit hitam pada usia 40 tahun dengan riwayat keluarga satu generasi sebelumnya
menderita kanker prostat. Data yang diperoleh melaui autopsi di berbagai negara
menunjukkan sekitar 15 30% pria berusia 50 tahun menderita kanker prostat secara
samar. Pada usia 80 tahun sebanyak 60 70% pria memiliki gambaran histology
kanker prostat.
2. Ras dan tempat tinggal
Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras Afrika
Amerika.Pria kulit hitam memiliki resiko 1,6 kali lebih besar untuk menderita kanker
prostat dibandingkan dengan pria kulit putih.
3. Riwayat keluarga
Kanker prostat didiagnosa pada 15% pria yang memiliki ayah atau saudara
lelaki yang menderita kanker prostat, bila dibandingkan dengan 8% populasi kontrol
yang tidak memiliki kerabat yang terkena kanker prostat. Pria yang satu generasi
sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko 2 - 3 kali lipat lebih besar
menderita kanker prostat dibandingkan dengan populasi umum. Sedangkan untuk pria
yang 2 generasi sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko 9 - 10 kali lipat
lebih besar menderita kanker prostat.
4. Faktor hormonal
Testosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan oleh sel Leydig pada testis
yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit, berupa dihidrotestosteron (DHT) di
organ prostat oleh enzim 5 - reduktase. Beberapa teori menyimpulkan bahwa kanker
prostat terjadi karena adanya peningkatan kadar testosteron pada pria, tetapi hal ini
belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Beberapa penelitian menemukan terjadinya
penurunan kadar testosteron pada penderita kanker prostat. Selain itu, juga ditemukan

peningkatan kadar DHT pada penderita prostat, tanpa diikuti dengan meningkatnya
kadar testosteron.
5. Pola makan
Pola makan diduga memiliki pengaruh dalam perkembangan berbagai jenis
kanker atau keganasan. Pengaruh makanan dalam terjadinya kanker prostat belum
dapat dijelaskan secara rinci karena adanya perbedaan konsumsi makanan pada rasa
atau suku yang berbeda, bangsa, tempat tinggal, status ekonomi dan lain sebagainya.
D. PATOGENESIS
Munculnya kanker prostate secara laten pada usia tua banyak terjadi.
Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostate diam dan
tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang kebetulan
ditemukan lamban sekali.Keganasan prostate 90% biasanya berupa Adenocarsinoma
yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade kelima
sampai ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai pada jaringan prostate
yang masih muda. Karsinoma prostate paling sering terjadi pada zona perifer (75%).9
Dengan berkembangnya tumor dapat terjadi perluasan langsung ke urethra,
leher kandung kemih, dan vesikula seminalis. Karsinoma prostate dapat juga
menyebar melalui jalur limfatik dan hematogen. Secara berturut tempat yang paling
sering dari metastasis melalui jalur hematogen melalui v.vertebralis adalah ke tulangtulang pelvis, vertebra lumbalis, femur, vertebra torasika, dan kosta. Metastasis ini
lebih sering osteoklastik (menyerap tulang) daripada osteoblastik (membentuk
tulang). Pada osteokalstik jaringan tulang diganti jaringan tumor oleh infiltrasi dan
pertumbuhan tumor, sementara pada osteoblastik, tumornya justru merangsang sel-sel
pembentuk tulang di sekitarnya untuk membentuk tulang ekstra yang jelas dapat
dilihat pada foto roentgen.10
Penyebaran limfogen dapat ditemukan dikelenjar limfe di panggul kecil dan
lewat samping pembuluh darah besar keatas lewat samping dinding perut belakang
(kelenjar limfe retroperitoneal atas).agak jarang tumor ini menyebar ke sum-sum
tulang dan visera, khususnya hati dan paru.9,10,11Tingkat penyebaran karsinoma
prostate yang lazim dipakai didasarkan pada system tingkat penyebaran American
Urological Assosiation (AUA) dan TNM.9

E. GAMBARAN KLINIK
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan
gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai
BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut
timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih
melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena
mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang
(terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan
gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga
mudah mengalami fraktur. Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan
mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan
kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
Gejala lainnya adalah:

Segera setelah berkemih, biasanya air kemih masih menetes-netes


Nyeri ketika berkemih
Nyeri ketika ejakulasi
Nyeri punggung bagian bawah
Nyeri ketika buang air besar
Nokturia (berkemih pada malam hari)
Inkontinensia urine (beser)
Nyeri tulang atau tulang nyeri jika ditekan
Hematuria (darah dalam air kemih)
Nyeri perut
Penurunan berat badan.

F. DIAGNOSIS
Diagnosis kanker prostate ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisis dan
laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan mengenai
riwayat penyakit, riwayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang
dialami, khususnya yang berhubungan dengan berkemih. Berdasarkan anamnesis
tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan dilakukan sebagaimana yang
akan dijelaskan dibawah ini. Berdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli

kanker amerika, dua dari pemeriksaan tersebut, yaitu digital rectal examination
(DRE) dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik (PSA), dianjurkan untuk pasien
lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10 tahun, serta
usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam resiko tinggi.13
A. Digital Rectal Examination (DRE)
Karena bentuk prostate berada didepan rectum, maka memudahkan kita
untuk menyentuh prostate dengan memasukkan jari lewat rectum. Palpasi prostate
merupakan pemeriksaan yang mudah , murah tapi terbaik untuk mendeteksi semua
stadium penyakit selain stadium A. Adapun yang dapat dinilai dalam melakukan
pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks BCR, menilai apakah ada massa
dalam lumen rectum serta menilai keadaan prostate. DRE pada penderita kanker
prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan konsistensi keras,
padat, noduler, irregular, permukaan yang tidak rata, atau asimetris.11,12,13
B. Prostat Spesifik Antigen (PSA) test
Peningkatan insidens kanker prostat yang pesat dalam dekade terakhir tidak
lepas dari digunakannya PSA sebagai modalitas diagnostik. Walaupun tidak
merupakan petanda tumor spesifik untuk keganasan prostat, bila nilai PSA >4 ng/ml,
yaitu nilai yang dipakai sebagai batas normal, umumnya akan dilakukan biopsi
prostat sekalipun tidak ditemukan kelainan pada colok dubur. Untuk keganasan
prostate dikenal petanda tumor yaitu fosfatase asam prostate (prostate acid
phosphatase = PAP) dan antigen khas prostate (prostate specific antigen = PSA) yang
sensivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi lebih tinggi
dibandingkan dengan PAP.9,13 Peningkatan kadar antigen spesifik prostate (PSA)
dalam serum adalah pemeriksaan paling peka untuk mendeteksi kanker prostate
secara dini. Kadar PSA mungkin meningkat pada penyakit local, sedangkan
peningkatan kadar fosfatase asam biasanya mengisyaratkan kelainan ekstraprostate.
Setelah diagnosis dan pengobatan, penilaian respon paling baik dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan berkala PSA maupun fosfatase asam.10,11,13
C. Transrectal Ultrasound (TRUS)
Transrectal ultrasound digunakan untuk mengetahui pertumbuhan prostate
yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah prostate
yang abnormal. Tindakan ini menggunakan gelombang suara untuk membentuk
pencitraan dari prostate.TRUS selain dapat mengukur volume prostate, dapat juga

mendeteksi kemungkinan adanya keganasan dengan memperlihatkan daerah


hypoechoic, dan dapat pula melihat adanya bendungan vesika seminalis yang tampak
merupakan gambaran kista disebelah bawah dari prostate.7,13
D. Transabdominal Ultrasound (TAUS)
Prostate dapat pula diperiksa dengan USG transabdominal (TAUS),
biasanya dilakukan dalam keadaan vesika urinaria penuh. TAUS dapat mendeteksi
bagian prostate yang menonjol ke buli-buli yang dapat dipakai untuk meramalkan
derajat besar obstruksi, selain tentu saja dapat mendeteksi apabila ada batu didalam
vesika.7
E. Biopsy
Pada biopsy jaringan sample diambil dan diperiksa dengan bantuan
mikroskop untuk mengetahui ada tidaknya perubahan dari kanker. Hanya biopsy
yang dapat menentukan kanker prostate dengan pasti. Sejumlah dokter biasanya
mengambil sejumlah jaringan sample untuk dibiopsi. Namun perlu diketahui
meskipun hasil biopsy negative namun kanker kemungkinan tetap ada. Hal ini
mungkin dikarenakan pada saat biopsy sample yang diambil bukanlah jaringan yang
mengalami kanker. Pada kanker prostate yang mempunyai pembungkus tumornya
memiliki grade dan stage tersendiri. Grade dan stage tersebut membantu dalam
menentukan jenis terapi yang akan dilakukan.13
Score gleason diperuntukkan untuk kanker prostat berdasarkan gambaran
mikroskopiknya. Score gleason sangat penting karena score gleason yang tinggi
berhubungan dengan prognosis yang buruk. Hal ini disebabkan score gleason yang
tinggi memberikan gambaran kanker yang pertumbuhannya cepat. Untuk
menerapkan score gleason perlu dilakukan biopsy. Biopsi dilakukan dengan cara
prostatectomy atau dengan cara memasukkan dengan needle kedalam kelenjar prostat
melalui rectum.
Tingkat infiltrasi dan penyebaran tumor berdasarkan system TNM adalah
sebagai berikut : (7)
T Tumor Primer
Tx - Tumor primer tidak dapat dinilai
T0 - Tidak dijumpai tumor primer
Tis Karsinoma in situ ( PIN )
- T1a 5 % jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, colok
dubur normal

*T1b - > 5 % jaringan yang direseksi mengandung sel-sel kanker, colok

dubur normal.
*T1c - Peningkatan kadar PSA, colok dubur dan TRUS normal
*T2a - Teraba tumor pada colok dubur atau terlihat pada TRUS hanya

pada satu sisi, terbatas pada prostat


*T3a - Ekstensi ekstrakapsuler pada satu atau dua sisi
*T3b - Melibatkan vesikula seminalis
*T4 - Tumor secara langsung meluas ke baldder neck, sfingter, rectum,
muskulus levator atau dinding pelvik

N Kelenjar limfe regional ( obturator, iliaka interna, iliaka externa, limfonodus


presakral )
Nx - Tidak dapat dinilai
N0 - Tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional
N1 - Metastasis ke kelenjar limfe regional
M Metastasis jauh

Mx - Tidak dapat dinilai


M0 - Tidak ada metastasis
M1a - Metastasis jauh kelenjar limfe nonregional
M1b - Metastasis jauh ke tulang
M1c - Metastasis jauh ke tempat lain
Score gleason berkisar antara 2 sampai 10. score gleason dengan nilai 2

menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 10 menandakan nilai 10. Score
akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang berbeda dengan range 1 sampai 5.
Score gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut ini :
Grade 1. kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal. Kelenjarnya
kecil, bentuknya baik dan terbungkus rapat.
Grade 2. jaringan masih mempunyai kelenjar0kelenjar yang bentuknya baik, tapi
lebih besar dan memiliki lebih banyak jaringan diantaranya.
Grade 3. jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi
selnya lebih gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa dari
sel-sel ini meninggalkan kelenjar dan mulai menginvasi jaringan
sekitarnya.
Grade 4. jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat dikenali.
Sel sudah lebih banyak menginvasi jaringan disekitarnya.
Grade 5. jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya
terdapat lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada

disekelilingnya.
Dilakukan pemeriksaan patologi terhadap spesimen biopsi dan berusaha
memberikan penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil scoring
tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai akhir untuk score gleason. Contoh ;
spesimen prostat yang dibiopsi memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah
satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi angka 3. maka hasil akhir dari score
gelason.5.
Score gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat.
Bila digunakan dengan parameter lain, score gleason membantu dalam menentukan
staging kanker prostat yang mana secara tidak langsung akan memberikan gambaran
prognosis dari kanker prostat itu sendiri dan bermamfaat dalam penentuan terapi
yang akan dilakukan.13
PEMERIKSAAN PENCITRAAN7
1. Foto Rontgen
Foto polos panggul tidak dapat digunakan untuk menunjukkan adanya
penyakit

lokal di

prostat.

lebih sensitif dari radiograf untuk


tulang. Scan tulang

Scan

tulang radiovnuklida

menggambarkan

akan menunjukkan daerah

yang

metastase
abnormal bahkan

jika temuan radiografi polosnya normal. Selain itu, rontgen dada mungkin
dapat

menunjukkan

metastasis sklerotik atau lesi

litik dengan

kehancuran tulang.15

Gambar 12. Foto polos pelvis memperlihatkan lesi osteoblastik pada

tulang sebagai metastase dari ca prostat

2. USG Transrektal (TRUS)


Transrectal ultrasonografi (TRUS), memainkan peran sentral dalam diagnosis
karsinoma prostat karena memungkinkan biopsi-dibantu USG. Pasien
biasanya dirujuk untuk TRUS karena suatu kelainan ditemukan sewaktu
dilakukan rectal toucher atau karena tingkat PSA serum meningkat.
Gambaran

lesinya dapat

muncul berupa

hipoechoic, hiperechoic,

atau

isoechoic. Namun, TRUS memiliki spesifisitas yang rendah karena banyak


kondisi patologis lain yang gambarannya sama di perifer zone prostat. Untuk
alasan ini, penilaian diagnostik karsinoma di prostat harus dibuat dengan cara
penafsiran histologis. TRUS memungkinkan untuk biopsi yang akurat dan
komprehensif dari kelenjar prostat sambil melakukan pemeriksaan pencitraan.
Banyak proses patologik yang muncul dengan gambaran hipoechoic di daerah
PZ prostat atau sebagai daerah hipervaskuler pada pencitraan dopler.
Diagnosis diferensial dari daerah hipoechoic di PZ termasuk prostatitis,
prostatitis tuberculosis, prostatitis granulomatosa, PIN dan atrofi prostat. Hal
ini dapat dibedakan dengan melakukan biopsi pada daerah yang menunjukkan
kelainan fokal ultrasonografi.3

Gambar 13. TRUS potongan axial prostat menunjukkan derah hipoechoic


yang luas (panah) di bagian kanan perifer zone. Dari hasil biopsi
menunjukkan

adenoca prostat

Gambar 14.TRUS Ca prostat dengan area hipoechoic di sebelah kiri


peripheral zone dan sedikit daerah hipoechoic di sebelah kanan (panah)

Gambar 15. TRUS pasien dengan pemeriksaan rectal toucher yang normal
dan kadar PSA 9ng/mL. Terdapat gambaran hipoechoic
bilateral yang luas dominan kiri pada peripheral zone
(panah).

Biopsi

menunjukkan

diferensiasi

sel

poorly

differentiated, kapsul minor ireguler di sebelah kiri, ini


menunjukkan tumor T3.
3. CT scan
CT scan dapat digunakan untuk mencari metastasis di kelenjar getah bening
dan untuk menilai stadium tumor primer dengan menilai penyebaran
ekstrakapsular pada pasien yang dicurigai sudah menderita penyakit lanjut,

terutama jika direncanakan untuk mendapat radioterapi. CT scan tidak dapat


menilai dengan akurat tumor stadium T1 atau T2, namun invasi pada jaringan
lemak periprostatik atan vesikula seminalis pada stadium tumor T3 dapat
dibuktikan. CT scan juga dapat digunakan untuk menilai metastasis pada
jaringan lunak di tempat lain. Karena penilaian stadium dengan CT scan
dilakukan dengan menilai bentuk prostat, kadang terdapat sedikit kesulitan
dalam menilai stadiumnya. Ini dikarenakan dengan CT Scan tidak dapat
ditunjukkan penyebaran mikroskopik pada kapsul prostat.17

Gambar16. CT-Scan axial setinggi ginjal menunjukkan para-limfadenopati


luas (panah) yang merupakan stadium lanjut ca prostat

Gambar 17. Metastatik ca prostat yang melibatkan jaringan lunak di


sebelah kanan (panah).
4. MRI
MRI bisa menilai anatomi internal prostat dan bisa mengidentifikasi daerah
yang abnormal melalui perubahan intensitasnya. MRI memungkinkan
evaluasi yang menyeluruh pada penderita ca prostat karena bisa menilai
lokasi penyakit primer di prostat dan dan keterlibatan kelenjar getah bening.
Gambaran pada T1-weighted, prostat terlihat homogen dengan intensitas
medium, baik di daerah normal maupun daerah intraprostat. Namun pada
gambaran T2-weighted, daerah karsinoma di daerah PZ akan terlihat
hipointens sementara sekitarnya hiperintens. Sama dengan TRUS, MRI tidak
bisa dengan tepat menilai karsinoma di daerah TZ. Peran MRI saat ini
terutama dalam menilai perluasan ekstrakapsular dan invasi vesikula
seminalis. Tanda penyebaran ekstrakapsular mencakup: penonjolan irregular
pada kapsul prostat dan hilangnya sudut retroprostatika. Daerah hipointens
yang menyebar ke dalam vesikula seminalis dari basis prostat adalah bukti
dari sudah terjadinya invasi ke vesikula seminalis.15

Gambar 18. Potongan coronal T2 MRI menunjukkan daerah hipointensitas


di sebelah kiri menunjukkan ca prostat

Gambar 19.Endorectal MRI pada pasien dengan ca prostat yang luas


menunjukkan bulging di kapsular prostat sebelah kanan (panah). Ini adalah
tumor T3

Gambar 20. Potongan axial T2 endorectal MRI pasien ca prostat


menunjukkan hipointensitas di peripheral zone (panah)

Gambar 21. Potongan aksial T1 setinggi pelvis menunjukkan pembesaran


kelenjar limfe disebelah kiri (panah)
5. Bone scan
Kedokteran nuklir digunakan untuk menilai metastasis tulang dari karsinoma
prostat.Paling sering digunakan adalah bone scanning dengan menggunakan
technetium-99m.bone scan mempunyai sensitivitas yang tinggi tapi tidak
spesifik terhadap metastase karsinoma prostat.15

Gambar 22. Bone scan menunjukkan multiple area dari peningkatan aktivitas
dari metastasis ca prostat

G. PENATALAKSANAAN DAN TERAPI


I. Surveilance (observasi)
Surveilance ditujukan untuk observasi dan pengawasan secara teratur tanpa
terapi inmasif. Surveilance biasa digunakan pada stadium awal kanker prostate
dengan pertumbuhan yang lambat yang biasa didapatkan pada usia lanjut. Tindakan
ini juga dilakukan pada pasien yang berisiko terhadap terapi bedah radio terapi
maupun terapi hormonal. Terapi lain dapat mulai diberikan apabila sudah tumbuh
gejala atau jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan kanker (misalnya : PSA yang
meningkat cepat, Score Gleason yang tinggi pada biopsy dan lain-lain). Sebagian
besar pasien yang mendapat tindakan surveilance biasanya menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan dari tumor, dan terapi biasanya dilakukan 3 tahun kemudian. Meskipun

tindakan surveilance yang dilakukan dapat mencegah resiko pembedahan dan radiasi,
namun resiko dari metastasis dapat meningkat. Pada pasien usia muda tindakan
surveilance tidak ditujukan untuk mencegah dilakukannya terapi secara bersamaan,
tapi bisa menjadi salah satu alasan untuk hal tersebut beberapa tahun kemudian,
selama pengaruh terapi terhadap kualitas hidup dapat di cegah. Masalah-masalah
kesehatan yang berkembang seiring dengan berkembang usia selama masa observasi
juga menyulitkan untuk dilakukannya pembedahan dan radioterapi.15
II. Terapi Hormonal
Terapi hormonal menggunakan pengobatan atau pembedahan untuk
menghambat asupan Dihidro testosterone (DHT) pada sel kanker prostate, DHT
adalah suatu hormon yang dihasilkan di prostat dan dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan

metastasis

sel

kanker

prostate.15

Penghambatan DHT dapat menghentikan pertumbuhan kanker prostat bahkan


menghambat metastasisnya. Namun, terapi hormon jarang menyembuhkan kanker
prostat karena kanker yang berespon terhadap terapi hormonal biasanya menjadi
resisten 1 sampai 2 tahun berikutnya. Sel hormonal biasa diberikan pada kanker
prostat yang sudah mendapat terapi pembedahan atau radioterapi untuk mencegah
timbulnya rekurensi.15,16
Tujuan dari terapi hormonal adalah menurunkan kadar testosteron atau
untuk menghentikan kerja testosteron. Kanker prostate distimulasi oleh testosteron
dan hormon-hormon pria lainnya (androgen). Pertama-tama kadar DHT yang rendah
dalam darah menstimulasi hipotalamus untuk menghasilkan GnRH. GnRH kemudian
menstimuli kelenjar hipofise untuk menghasilkan LH, yang selanjutnya LH
menstimuli testis untuk menghasilkan testosteron. Pada akhirnya testosteron dari
testis dan dihidro epiandrosteron dari kelenjar adrenal akan menstimuli prostat untuk
menghasilkan DHT. Terapi hormonal dapat menurunkankadar DHT dengan cara
mengganggu telur pembentukkan tersebut di atas.15,16
Berikut ini beberapa bentuk dari terapi hormonal.
Orchiektomy adalah suatu pembedahan yang bertujuan mengangkat testis.
Karena testis yang dihasilkan testosterone, maka apabila testis diangkat maka
stimulasi hormonal terhadap tumor akan terhenti.
Menggunakan Agonis dari LHRH, seperti leuprolide (lupron, viaduneligart),

Gossereline (zoladex) atau Busereline (supra Fact), untuk menghentikan


produksi testosterone.
Anti Androgen yang biasa digunakan adalah flutamide (eulexine) bisa lutamide
(casodex), nilutamide dan asetat siproteron, yang menghambat kerja testosterone
dan DHT pada pasien kanker prosta.
Obat lain yang digunakan untuk menghambat produksi androgen pada kelenjar
adrenal adalah DHEA yang mengandung ketokenazol dan aminoglutethimide.
Karena kelenjar adrenal hanya membentuk 5 % dari androgen seluruh tubuh,
maka pengobatan ini umumnya dikombinasikan dengan pengobatan lain yang
dapat menghambat 95 % dari produksi androgen di testis. Cara kombinasi ini
biasa disebut TAB (Total Androgen Block)
Estrogen dalam bentuk dietil stilbesfron, dapat juga digunakan untuk menekan
pembentukkan testosteron. Namun estrogen jarang digunakan karena efek
sampingnya yang kuat. Efek samping adri cara pengobatan ini berbeda-beda
Orchiektomy dan Agonis LHRH dapat menimbulkan impotensi, rasa panas, dan
hilangnya

keinginan

untuk

berhubungan

seks.

Anti

androgen

dapat

menyebabkan timbulnya mual, muntah, diare, dan pembesaran payudara.


Beberapa diantara cara pengobatan tersebut dapat menyebabkan kelemahan
tulang (medicine)15,16,17

III. Terapi Radiasi


Radio terapi untuk kanker prostate terdiri dari terapi External-Beam radiasi
dan Brachy terapi.
a. Terapi External-Beam Radiasi
Terapi External-Beam radiasi khususnya menggunakan ekseleration linear
berenergi tinggi menghasilkan kelangsungan hidup yang lebih lama pada pasien
dengan penyakit local. Suatu tehnik yang biasa disebut dengan IMRT (Intensity
Modulated Radiation Therapy) dapat digunakan untuk menunjang External-Beam
radiasi yang disesuaikan dengan ukuran tumor, diberikan dengan dosis tinggi pada
prostate dan vesikula seminalis dengan sedikit merusak kandung kemih dan rectum.
Radioterapi ini biasanya diberiukan selama 6-7 minggu, 5 hari dalam seminggu.

Dosis dapat ditingkatkan dengan menggunakan suatu cara tertentu, tetapi efeknya
terhadap angka kelangsungan hidup tidak diketahui. Untuk pasien dengan penyakitpenyakit local (T3 T4) tambahan gocerelin (zoladex) agonis LhRH menunjukkan
adanya peningkatan sebagaimana rata-rata angka kelangsungan hidup yang ada.
Keuntungan dari radio terapi jenis ini adalah mudah pelaksanaannya dan masih
tergolong aman. Kerugiannya adalah memiliki resiko menimbulkan rekurensi
maupun pertumbuhan local, biaya dan resiko timbulnya komplikasi. Komplikasi
umumnya disebabkan oleh radiasi yang mengenai jaringan yang normal seperti
kandung kemih. Disamping itu efek samping lainnya adalah impotensi,
inkontinensia, cystitis dan prostitis.15,16,18
b. Brachy terapi
Brachy terapi untuk kanker prostat menggunakan Seeds yaitu suatu
lempeng radioaktif yang kecil yang mengandung bahan radioaktif (seperti iodin-125
atau Paladium-103) yang ditanamkan pada tumor dengan bantuan transrectal
ultrasound (TRUS). Jika Seeds yang ditanamkan tadi telah mencapai dosis
homogen terhadap prostat maka memungkinkan dilakukannya radiotherapi.
Keuntungan dari cara radiotherapi ini adalah mudah dalam penempatannya dan
memiliki masa terapi yang singkat. Kerugiannya memiliki biaya yang besar,
menimbulkan impotensi, rekurensi, inkontinensia (umumnya pada pasien yang telah
menjalani reseksi prostat) dan pergeseran atau migrasi kekandung kemih atau
sirkulasi, contohnya keparu-paru.
Radioterapi umumnya diberikan pada kanker stadium dini dan biasanya juga
pada stadium lanjut untuk mencegah metastasis ketulang, radioterapi dapat
dikombinasikan dengan terapi hormon pada penyakit dengan resiko sedang, dimana
radioterapi saja tidak cukup untuk mengatasi kanker itu. Beberapa ahli onkologi
mengkombinasikan external-beam radiasi dan brachy terapi untuk kelompok resiko
sedang sampai tinggi. Pada salah satu penelitian ditemukan bahwa kombinasi terapi
supresi androgen yang dikombinasikan dengan external-beam radiasi selama 6 bulan
dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup pasien jika dibandingkan dengan
radioterapi saja pada pasien kanker prostat yang terlokalisir. Dapat pula digunakan
kombinasi dari external-beam radiasi, brachy terapi dan terapi hormon. Umumnya
radioterapi diberikan apabila kanker sudah sampai menekan medula spinalis atau
kadangkala setelah dilakukan pembedahan seperti pada kanker yang ditemukan di

vesikula semilunaris, limfonodus, diluar kapsul prostat atau daerah yang dibiopsi.
Radioterapi biasa dibeikan pada pasien yang memiliki kendala medis sehingga susah
untuk dilakukan pembedahan. Radioterapi juga terbukti lebih baik dalam mengobati
kanker ang kecil jika dibandingkan dengan pembedahan. 15,16,18
IV. Operatif
Tehnik operatif untuk penanganan kanker prostat terdiri atas dua cara :
1. Prostatectomy radikal
prostatectomy radikal adalah suatu tehnik pembedahan dengan cara
mengangkat seluruh prostat. Cara ini di indikasikan untuk kanker yang hanya
mengenai prostat dan tidak menginvasi kapsula prostat, limfonodus dan organ lain
disekitarnya. Terdapat tiga cara pelaksanaan radical prostatectomy yaitu radical
retropubik prostatectomy dengan cara melakukan insisi abdomen. Sedangkan yang
kedua yaitu radikal perineal prostatectomy,dengan melakukan prostatectomy yaitu :
prostate yang terkena, vesikula seminalis dan ampula dari vasdeferens diangkat
seluruhnya, sedangkan kandung kemih dibiarkan tetap berhubungan dengan
membrane urethra untuk membiarkan terjadinya berkemih. Dan yang ketiga cara
radikal suprapubik prostatectomy. Prostatectomy radikal dapat dikombinasikan
dengan radioterapi pada kanker prostate yang letaknya hanya pada daerah prostate.
Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena kanker belum bermetastasis.
Komplikasi dari cara ini antara lain inkontinensia urine dan impotensi15,16,17,18
2. Transurethral Resection of the Prostate (TUR-P)
TUR-P merupakan suatu cara pembedahan pada kanker prostate apabila
terjadi sumbatan pada urethra yang disebabkan oleh pembesaran prostate. TUR-P
biasanya dilakukan pada penyakit-penyakit yang tergolong ringan. Sebagian prostat
diangkat menggunakan suatu alat yang dimasukkan kedalam urethra. alat tersebut
atau yang biasa dikenal cystoscope dimasukkan kedalam penis dan berfungsi untuk
menghilangkan sumbatan pada urethra tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan
pada stadium awal untuk mengangkat jaringan yang menghambat aliran urine. Pada
stadium metastasis dimana kanker telah menyebar seluruh prostat penganmgkatan
testis

(Orchiectomy)

dilakukan

untuk

mengendalikan pertumbuhan kanker.22

menurunkan

kadar

testosteron

dan

V. Kemoterapi
Kemoterapi adalah cara pengobatan terakhir yang digunakan untuk
mengatasi kanker prostate. Kemoterapi belum dapat meningkatkan angka
kelangsungan hidup. Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa tindakan kemoterapi
yang dilakukan bersama cara pengobatan lainnya terbukti belum dapat meningkatkan
kelangsungan hidup. Kemoterapi sangat toxic dan memiliki banyak efek samping.23
H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik dengan
menggunakan radiasi maupun pembedahan berupa :
- Gangguan ereksi (impotensi)
- Perdarahan post operasi
- Anastomosi striktur pada perineal prostatectomy
- Urocutaneus fistula (perineal prostatectomy)
- Hernia perineal (Perineal prostatectomy).dll18,19,20,21,24
I. PROGNOSIS
Prognosis karsinoma prostat tergantung dari stadium dari karsinoma itu sendiri.
Semakin dini deteksinya, angka harapan hidup pasien karsinoma prostat makin
baik.8

Anda mungkin juga menyukai