Organ Ini
Organ Ini
Anatomi Prostat
Prostat merupakan organ kelenjar dari sistem reproduksi pria berbentuk konus
terbalik yang dibungkus oleh kapsul fibromuskuler yang terletak di inferior dari
kandung kemih dan dapat diraba pada pemeriksaan colok dubur.1
ini
selanjutnya
menekan
jaringan
normal
sekitarnya
pada
inferior yang merupakan salah satu cabang dari arteri iliaca intema yang masuk ke
dalam prostat pada perbatasan prostat dan vesika urinaria, serta arteri hemorhoidalis
medius. Darah vena dialirkan kembali melalui plexus venosus prostaticus yang
kemudian diteruskan ke vena iliaca interna. Aliran limfe dari prostat sebagian besar
dialirkan ke pembuluh limfe iliaca interna, tetapi sebagian ada yang masuk ke
pembuluh limfe iliaca externa. Sebagian kecil masuk ke dalam pembuluh limfe
sakralis.4,5
B. Definisi
Karsinoma prostat adalah suatu kanker ganas yang tumbuh di dalam kelenjar
prostat, tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak
jaringan sekitarnya dan merupakan yang terbanyak diantara keganasan sistem
urogenitalia pada pria. Tumor ini menyerang pasien yang berumur di atas 50 tahun,
diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80
tahun. Kanker ini jarang menyerang pria berusia di bawah 45 tahun.2
Penyebab kanker prostat tidak diketahui secara tepat, meskipun beberapa
penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi lemak dan
peningkatan kadar hormon testosteron. Pada bagian lain, didapatkan kesimpulan
bahwa usia lanjut mengalami penurunan beberapa unsur esensial tubuh seperti
kalsium dan vitamin D. Penurunan kandungan kalsium tubuh mengakibatkan berbagai
penyakit, diantaranya adalah osteoporosis, sehingga timbul paradigma bahwa pada
usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah banyak. Tetapi pola makan
dengan kalsium tinggi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker prostat
pada usia lanjut
Lebih.dari 95 % kanker prostat bersifat adenokarsinoma. Selebihnya didominasi
transisional sel karsinoma. Penelitian menunjukkan bahwa 60 - 70% kasus kanker
prostat terjadi pada zona perifer sehingga dapat diraba sebagai nodul nodul keras
irregular. Fenomena ini nyata pada saat pemeriksaan rectum dengan jari (Digital
Rectal Examination). Nodul nodul ini memperkecil kemungkinan terjadinya
obstruksi saluran kemih atau uretra yang berjalan tepat di tengah prostat. Sebanyak 10
20 % kanker prostat terjadi pada zona transisional, dan 5 10 % terjadi pada zona
sentral.
Dari berbagai penelitian dan survei, disimpulkan bahwa etiologi dan faktor
resiko kanker prostat adalah sebagai berikut.
1. Usia
Resiko menderita kanker prostat dimulai saat usia 50 tahun pada pria kulit putih,
dengan tidak ada riwayat keluarga menderita kanker prostat. Sedangkan pada pria
kulit hitam pada usia 40 tahun dengan riwayat keluarga satu generasi sebelumnya
menderita kanker prostat. Data yang diperoleh melaui autopsi di berbagai negara
menunjukkan sekitar 15 30% pria berusia 50 tahun menderita kanker prostat secara
samar. Pada usia 80 tahun sebanyak 60 70% pria memiliki gambaran histology
kanker prostat.
2. Ras dan tempat tinggal
Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras Afrika
Amerika.Pria kulit hitam memiliki resiko 1,6 kali lebih besar untuk menderita kanker
prostat dibandingkan dengan pria kulit putih.
3. Riwayat keluarga
Kanker prostat didiagnosa pada 15% pria yang memiliki ayah atau saudara
lelaki yang menderita kanker prostat, bila dibandingkan dengan 8% populasi kontrol
yang tidak memiliki kerabat yang terkena kanker prostat. Pria yang satu generasi
sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko 2 - 3 kali lipat lebih besar
menderita kanker prostat dibandingkan dengan populasi umum. Sedangkan untuk pria
yang 2 generasi sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko 9 - 10 kali lipat
lebih besar menderita kanker prostat.
4. Faktor hormonal
Testosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan oleh sel Leydig pada testis
yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit, berupa dihidrotestosteron (DHT) di
organ prostat oleh enzim 5 - reduktase. Beberapa teori menyimpulkan bahwa kanker
prostat terjadi karena adanya peningkatan kadar testosteron pada pria, tetapi hal ini
belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Beberapa penelitian menemukan terjadinya
penurunan kadar testosteron pada penderita kanker prostat. Selain itu, juga ditemukan
peningkatan kadar DHT pada penderita prostat, tanpa diikuti dengan meningkatnya
kadar testosteron.
5. Pola makan
Pola makan diduga memiliki pengaruh dalam perkembangan berbagai jenis
kanker atau keganasan. Pengaruh makanan dalam terjadinya kanker prostat belum
dapat dijelaskan secara rinci karena adanya perbedaan konsumsi makanan pada rasa
atau suku yang berbeda, bangsa, tempat tinggal, status ekonomi dan lain sebagainya.
D. PATOGENESIS
Munculnya kanker prostate secara laten pada usia tua banyak terjadi.
Sepuluh persen pria usia enam puluh tahun mempunyai kanker prostate diam dan
tidak bergejala, pertumbuhan dari kanker prostate asimptomatis yang kebetulan
ditemukan lamban sekali.Keganasan prostate 90% biasanya berupa Adenocarsinoma
yang berasal dari kelenjar prostate yang menjadi hipotrofik pada usia decade kelima
sampai ketujuh. Agaknya proses menjadi ganas sudah mulai pada jaringan prostate
yang masih muda. Karsinoma prostate paling sering terjadi pada zona perifer (75%).9
Dengan berkembangnya tumor dapat terjadi perluasan langsung ke urethra,
leher kandung kemih, dan vesikula seminalis. Karsinoma prostate dapat juga
menyebar melalui jalur limfatik dan hematogen. Secara berturut tempat yang paling
sering dari metastasis melalui jalur hematogen melalui v.vertebralis adalah ke tulangtulang pelvis, vertebra lumbalis, femur, vertebra torasika, dan kosta. Metastasis ini
lebih sering osteoklastik (menyerap tulang) daripada osteoblastik (membentuk
tulang). Pada osteokalstik jaringan tulang diganti jaringan tumor oleh infiltrasi dan
pertumbuhan tumor, sementara pada osteoblastik, tumornya justru merangsang sel-sel
pembentuk tulang di sekitarnya untuk membentuk tulang ekstra yang jelas dapat
dilihat pada foto roentgen.10
Penyebaran limfogen dapat ditemukan dikelenjar limfe di panggul kecil dan
lewat samping pembuluh darah besar keatas lewat samping dinding perut belakang
(kelenjar limfe retroperitoneal atas).agak jarang tumor ini menyebar ke sum-sum
tulang dan visera, khususnya hati dan paru.9,10,11Tingkat penyebaran karsinoma
prostate yang lazim dipakai didasarkan pada system tingkat penyebaran American
Urological Assosiation (AUA) dan TNM.9
E. GAMBARAN KLINIK
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan
gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai
BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut
timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih
melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena
mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak.
Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang
(terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan
gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga
mudah mengalami fraktur. Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan
mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan
kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya.
Gejala lainnya adalah:
F. DIAGNOSIS
Diagnosis kanker prostate ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisis dan
laboratorium. Sebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya ditanyakan mengenai
riwayat penyakit, riwayat penyakit kanker dalam keluarga dan gejala-gejala yang
dialami, khususnya yang berhubungan dengan berkemih. Berdasarkan anamnesis
tersebut barulah dianjurkan pemeriksaan yang akan dilakukan sebagaimana yang
akan dijelaskan dibawah ini. Berdasarkan dari ketentuan dari perhimpunan ahli
kanker amerika, dua dari pemeriksaan tersebut, yaitu digital rectal examination
(DRE) dan pemeriksaan prostate-antigen spesifik (PSA), dianjurkan untuk pasien
lebih dari 45 tahun dan memiliki perkiraan masa hidup kurang dari 10 tahun, serta
usia lebih dari 45 tahun yang termasuk dalam resiko tinggi.13
A. Digital Rectal Examination (DRE)
Karena bentuk prostate berada didepan rectum, maka memudahkan kita
untuk menyentuh prostate dengan memasukkan jari lewat rectum. Palpasi prostate
merupakan pemeriksaan yang mudah , murah tapi terbaik untuk mendeteksi semua
stadium penyakit selain stadium A. Adapun yang dapat dinilai dalam melakukan
pemeriksaan ini tonus sfingther ani dan refleks BCR, menilai apakah ada massa
dalam lumen rectum serta menilai keadaan prostate. DRE pada penderita kanker
prostate akan menunjukkan adanya pembesaran prostate dengan konsistensi keras,
padat, noduler, irregular, permukaan yang tidak rata, atau asimetris.11,12,13
B. Prostat Spesifik Antigen (PSA) test
Peningkatan insidens kanker prostat yang pesat dalam dekade terakhir tidak
lepas dari digunakannya PSA sebagai modalitas diagnostik. Walaupun tidak
merupakan petanda tumor spesifik untuk keganasan prostat, bila nilai PSA >4 ng/ml,
yaitu nilai yang dipakai sebagai batas normal, umumnya akan dilakukan biopsi
prostat sekalipun tidak ditemukan kelainan pada colok dubur. Untuk keganasan
prostate dikenal petanda tumor yaitu fosfatase asam prostate (prostate acid
phosphatase = PAP) dan antigen khas prostate (prostate specific antigen = PSA) yang
sensivitasnya tinggi dan spesifisitasnya tidak terlalu tinggi, tetapi lebih tinggi
dibandingkan dengan PAP.9,13 Peningkatan kadar antigen spesifik prostate (PSA)
dalam serum adalah pemeriksaan paling peka untuk mendeteksi kanker prostate
secara dini. Kadar PSA mungkin meningkat pada penyakit local, sedangkan
peningkatan kadar fosfatase asam biasanya mengisyaratkan kelainan ekstraprostate.
Setelah diagnosis dan pengobatan, penilaian respon paling baik dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan berkala PSA maupun fosfatase asam.10,11,13
C. Transrectal Ultrasound (TRUS)
Transrectal ultrasound digunakan untuk mengetahui pertumbuhan prostate
yang tidak normal dan membantu dalam melakukan biopsy pada daerah prostate
yang abnormal. Tindakan ini menggunakan gelombang suara untuk membentuk
pencitraan dari prostate.TRUS selain dapat mengukur volume prostate, dapat juga
dubur normal.
*T1c - Peningkatan kadar PSA, colok dubur dan TRUS normal
*T2a - Teraba tumor pada colok dubur atau terlihat pada TRUS hanya
menandakan prognosis yang baik sedangkan nilai 10 menandakan nilai 10. Score
akhir merupakan kombinasi dari 2 penilaian yang berbeda dengan range 1 sampai 5.
Score gleason berhubungan dengan beberapa gambaran berikut ini :
Grade 1. kanker prostat yang menyerupai jaringan prostat normal. Kelenjarnya
kecil, bentuknya baik dan terbungkus rapat.
Grade 2. jaringan masih mempunyai kelenjar0kelenjar yang bentuknya baik, tapi
lebih besar dan memiliki lebih banyak jaringan diantaranya.
Grade 3. jaringan masih memiliki kelenjar yang masih dapat dikenali, tapi
selnya lebih gelap. pada pembesaran yang lebih tinggi, beberapa dari
sel-sel ini meninggalkan kelenjar dan mulai menginvasi jaringan
sekitarnya.
Grade 4. jaringan hanya menyisakan sedikit kelenjar yang masih dapat dikenali.
Sel sudah lebih banyak menginvasi jaringan disekitarnya.
Grade 5. jaringan sudah tidak memiliki kelenjar yang dapat dikenali. Hanya
terdapat lembaran-lembaran sel disepanjang jaringan yang berada
disekelilingnya.
Dilakukan pemeriksaan patologi terhadap spesimen biopsi dan berusaha
memberikan penilaian terhadap dua bentuk yang paling berbeda. Hasil scoring
tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai akhir untuk score gleason. Contoh ;
spesimen prostat yang dibiopsi memperlihatkan dua bentuk yang berbeda salah
satunya diberi angka 2 dan yang lainnya diberi angka 3. maka hasil akhir dari score
gelason.5.
Score gleason berguna dalam menegakkan prognosis dari kanker prostat.
Bila digunakan dengan parameter lain, score gleason membantu dalam menentukan
staging kanker prostat yang mana secara tidak langsung akan memberikan gambaran
prognosis dari kanker prostat itu sendiri dan bermamfaat dalam penentuan terapi
yang akan dilakukan.13
PEMERIKSAAN PENCITRAAN7
1. Foto Rontgen
Foto polos panggul tidak dapat digunakan untuk menunjukkan adanya
penyakit
lokal di
prostat.
Scan
tulang radiovnuklida
menggambarkan
yang
metastase
abnormal bahkan
jika temuan radiografi polosnya normal. Selain itu, rontgen dada mungkin
dapat
menunjukkan
litik dengan
kehancuran tulang.15
lesinya dapat
muncul berupa
hipoechoic, hiperechoic,
atau
adenoca prostat
Gambar 15. TRUS pasien dengan pemeriksaan rectal toucher yang normal
dan kadar PSA 9ng/mL. Terdapat gambaran hipoechoic
bilateral yang luas dominan kiri pada peripheral zone
(panah).
Biopsi
menunjukkan
diferensiasi
sel
poorly
Gambar 22. Bone scan menunjukkan multiple area dari peningkatan aktivitas
dari metastasis ca prostat
tindakan surveilance yang dilakukan dapat mencegah resiko pembedahan dan radiasi,
namun resiko dari metastasis dapat meningkat. Pada pasien usia muda tindakan
surveilance tidak ditujukan untuk mencegah dilakukannya terapi secara bersamaan,
tapi bisa menjadi salah satu alasan untuk hal tersebut beberapa tahun kemudian,
selama pengaruh terapi terhadap kualitas hidup dapat di cegah. Masalah-masalah
kesehatan yang berkembang seiring dengan berkembang usia selama masa observasi
juga menyulitkan untuk dilakukannya pembedahan dan radioterapi.15
II. Terapi Hormonal
Terapi hormonal menggunakan pengobatan atau pembedahan untuk
menghambat asupan Dihidro testosterone (DHT) pada sel kanker prostate, DHT
adalah suatu hormon yang dihasilkan di prostat dan dibutuhkan untuk pertumbuhan
dan
metastasis
sel
kanker
prostate.15
keinginan
untuk
berhubungan
seks.
Anti
androgen
dapat
Dosis dapat ditingkatkan dengan menggunakan suatu cara tertentu, tetapi efeknya
terhadap angka kelangsungan hidup tidak diketahui. Untuk pasien dengan penyakitpenyakit local (T3 T4) tambahan gocerelin (zoladex) agonis LhRH menunjukkan
adanya peningkatan sebagaimana rata-rata angka kelangsungan hidup yang ada.
Keuntungan dari radio terapi jenis ini adalah mudah pelaksanaannya dan masih
tergolong aman. Kerugiannya adalah memiliki resiko menimbulkan rekurensi
maupun pertumbuhan local, biaya dan resiko timbulnya komplikasi. Komplikasi
umumnya disebabkan oleh radiasi yang mengenai jaringan yang normal seperti
kandung kemih. Disamping itu efek samping lainnya adalah impotensi,
inkontinensia, cystitis dan prostitis.15,16,18
b. Brachy terapi
Brachy terapi untuk kanker prostat menggunakan Seeds yaitu suatu
lempeng radioaktif yang kecil yang mengandung bahan radioaktif (seperti iodin-125
atau Paladium-103) yang ditanamkan pada tumor dengan bantuan transrectal
ultrasound (TRUS). Jika Seeds yang ditanamkan tadi telah mencapai dosis
homogen terhadap prostat maka memungkinkan dilakukannya radiotherapi.
Keuntungan dari cara radiotherapi ini adalah mudah dalam penempatannya dan
memiliki masa terapi yang singkat. Kerugiannya memiliki biaya yang besar,
menimbulkan impotensi, rekurensi, inkontinensia (umumnya pada pasien yang telah
menjalani reseksi prostat) dan pergeseran atau migrasi kekandung kemih atau
sirkulasi, contohnya keparu-paru.
Radioterapi umumnya diberikan pada kanker stadium dini dan biasanya juga
pada stadium lanjut untuk mencegah metastasis ketulang, radioterapi dapat
dikombinasikan dengan terapi hormon pada penyakit dengan resiko sedang, dimana
radioterapi saja tidak cukup untuk mengatasi kanker itu. Beberapa ahli onkologi
mengkombinasikan external-beam radiasi dan brachy terapi untuk kelompok resiko
sedang sampai tinggi. Pada salah satu penelitian ditemukan bahwa kombinasi terapi
supresi androgen yang dikombinasikan dengan external-beam radiasi selama 6 bulan
dapat memperbaiki angka kelangsungan hidup pasien jika dibandingkan dengan
radioterapi saja pada pasien kanker prostat yang terlokalisir. Dapat pula digunakan
kombinasi dari external-beam radiasi, brachy terapi dan terapi hormon. Umumnya
radioterapi diberikan apabila kanker sudah sampai menekan medula spinalis atau
kadangkala setelah dilakukan pembedahan seperti pada kanker yang ditemukan di
vesikula semilunaris, limfonodus, diluar kapsul prostat atau daerah yang dibiopsi.
Radioterapi biasa dibeikan pada pasien yang memiliki kendala medis sehingga susah
untuk dilakukan pembedahan. Radioterapi juga terbukti lebih baik dalam mengobati
kanker ang kecil jika dibandingkan dengan pembedahan. 15,16,18
IV. Operatif
Tehnik operatif untuk penanganan kanker prostat terdiri atas dua cara :
1. Prostatectomy radikal
prostatectomy radikal adalah suatu tehnik pembedahan dengan cara
mengangkat seluruh prostat. Cara ini di indikasikan untuk kanker yang hanya
mengenai prostat dan tidak menginvasi kapsula prostat, limfonodus dan organ lain
disekitarnya. Terdapat tiga cara pelaksanaan radical prostatectomy yaitu radical
retropubik prostatectomy dengan cara melakukan insisi abdomen. Sedangkan yang
kedua yaitu radikal perineal prostatectomy,dengan melakukan prostatectomy yaitu :
prostate yang terkena, vesikula seminalis dan ampula dari vasdeferens diangkat
seluruhnya, sedangkan kandung kemih dibiarkan tetap berhubungan dengan
membrane urethra untuk membiarkan terjadinya berkemih. Dan yang ketiga cara
radikal suprapubik prostatectomy. Prostatectomy radikal dapat dikombinasikan
dengan radioterapi pada kanker prostate yang letaknya hanya pada daerah prostate.
Hal ini akan memberikan hasil yang baik karena kanker belum bermetastasis.
Komplikasi dari cara ini antara lain inkontinensia urine dan impotensi15,16,17,18
2. Transurethral Resection of the Prostate (TUR-P)
TUR-P merupakan suatu cara pembedahan pada kanker prostate apabila
terjadi sumbatan pada urethra yang disebabkan oleh pembesaran prostate. TUR-P
biasanya dilakukan pada penyakit-penyakit yang tergolong ringan. Sebagian prostat
diangkat menggunakan suatu alat yang dimasukkan kedalam urethra. alat tersebut
atau yang biasa dikenal cystoscope dimasukkan kedalam penis dan berfungsi untuk
menghilangkan sumbatan pada urethra tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan
pada stadium awal untuk mengangkat jaringan yang menghambat aliran urine. Pada
stadium metastasis dimana kanker telah menyebar seluruh prostat penganmgkatan
testis
(Orchiectomy)
dilakukan
untuk
menurunkan
kadar
testosteron
dan
V. Kemoterapi
Kemoterapi adalah cara pengobatan terakhir yang digunakan untuk
mengatasi kanker prostate. Kemoterapi belum dapat meningkatkan angka
kelangsungan hidup. Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa tindakan kemoterapi
yang dilakukan bersama cara pengobatan lainnya terbukti belum dapat meningkatkan
kelangsungan hidup. Kemoterapi sangat toxic dan memiliki banyak efek samping.23
H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat ditimbulkan dari pemberian terapi baik dengan
menggunakan radiasi maupun pembedahan berupa :
- Gangguan ereksi (impotensi)
- Perdarahan post operasi
- Anastomosi striktur pada perineal prostatectomy
- Urocutaneus fistula (perineal prostatectomy)
- Hernia perineal (Perineal prostatectomy).dll18,19,20,21,24
I. PROGNOSIS
Prognosis karsinoma prostat tergantung dari stadium dari karsinoma itu sendiri.
Semakin dini deteksinya, angka harapan hidup pasien karsinoma prostat makin
baik.8