Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Penyebab utama kematian pada pasien diabetes adalah komplikasi. Advanced glycation end product (AGE) berperan penting dalam proses dan
peningkatan derajat keparahan komplikasi. AGE adalah molekul bioaktif yang terbentuk dari proses glikasi nonenzimatik protein, lipid dan
asam nukleat. Sejauh ini, kontrol asupan makanan dan konsumsi obat akan sangat berperan menurunkan kadar AGE dalam sirkulasi. Meskipun
demikian, pendekatan ini masih memiliki banyak hambatan. Pendekatan antibodi untuk menghambat berbagai tahap pembentukan AGE
merupakan pendekatan baru yang cukup menjanjikan, tetapi belum banyak penelitian tentang hal tersebut. Tinjauan ini akan membahas
potensi dan mekanisme berbagai antibodi yang mampu menghambat aktivitas AGE dalam perkembangan komplikasi diabetes melitus.
Kata kunci: anti-AGE, anti-KLH, anti-A717, AGE, komplikasi diabetes
ABSTRACT
Diabetic complications were the leading cause of death in diabetic patients. Advanced glycation end product (AGE) holds an important role in the
development of diabetic complications. AGE formed by nonenzymatic glycation process of protein, lipid and also nucleic acid. Food intake control
and drug use are important to control AGE level in diabetic patient. Nevertheless, those methods still have a lot of difficulties. Usage of antibody
to inhibit AGE formation is a new approach which is potentially promising in the future. This review will describe the potency and mechanism
of some of these antibodies in preventing diabetes complications. Makhyan Jibril Al-Farabi. Antibody to Advanced Glycation End Product
Formation as Novel Preventive Measure for Diabetes Complication.
Keywords: anti-AGE, anti-KLH, anti-A717, AGE, complications of diabetes
PENDAHULUAN
Kadar glukosa darah yang tinggi dalam jangka
panjang pada penderita diabetes memicu
terjadinya proses glikasi lipid dan protein yang
mengakibatkan peningkatan AGE (advanced
glycation end-product).1 AGE diproduksi
melalui reaksi Maillard yang ditandai dengan
adanya asam amino teralkilasi, residu
fluoresens, dan ikatan silang (cross linkage)
intra- maupun intermolekul.2 Selama ini,
terapi untuk menurunkan kadar AGE, seperti
aminoguanidin, karnosin, dan piridoksamin
harus dikonsumsi terus-menerus dalam
jangka panjang. Hal ini memerlukan biaya
besar untuk dapat mengontrol komplikasi
vaskuler diabetes seumur hidup.3
AGE memegang peran yang cukup
signifikan dalam proses terjadinya berbagai
komplikasi pada diabetes, baik AGE yang
Alamat korespondensi
email: makhyan.jibril@gmail.com
807
TINJAUAN PUSTAKA
melitus. Pada tinjauan pustaka ini, akan
dijelaskan potensi antibodi sebagai salah
satu pendekatan untuk komplikasi diabetes
melitus.
PEMBAHASAN
Pembentukan AGE
Faktor kunci dalam pembentukan AGE
ialah kecepatan proses glikosidasi protein,
derajat hiperglikemia dan banyaknya
pemicu stres oksidatif.13,14 Jika salah satu
atau lebih dari kondisi tersebut terpenuhi,
protein intraseluler dan ekstraseluler dapat
mengalami glikasi dan oksidasi. Proses
pembentukan AGE yang disebut sebagai
reaksi Maillard, dimulai dari basa Schiff dan
produk Amadori. 1-amino-1-deoksiketosa
diproduksi dari reaksi antara grup karbonil dari
glukosa tereduksi dengan protein, lipid, dan
asam nukleat.15 Pada saat proses reorganisasi
reaksi Amadori, grup karbonil yang sangat
reaktif yakni -dikarbonil atau oksoaldehid
yang juga meliputi 3-deoksiglukoson and
metilglioksal terakumulasi; fenomena ini
disebut juga stres karbonil.16 -dikarbonil
telah dibuktikan mampu bereaksi dengan
amino, sulfhidril dan grup fungsional
guanidin pada protein.17 Reaksi ini berakibat
terjadinya denaturasi, perubahan warna
kecokelatan, dan ikatan silang protein
target.18 Selain itu, -dikarbonil juga
mampu bereaksi dengan grup fungsional
lisin dan arginin protein yang pada akhirnya
menghasilkan komponen AGE yang stabil,
seperti N-(carboxymethyl)lysine (CML), yang
merupakan AGE nonfluoresens.19
Peranan AGE dalam Patogenesis
Komplikasi Diabetes Melitus
AGE merupakan produk akibat glikasi
nonenzimatik protein yang beragam
struktur kimiawinya. 2-furoil-4(5)-(2-furanil)1H-imidazol (FFI), AFPG (1-alkil-2-formil3,4-diglukosil-pirol), N-karboksimetil lisin,
piralin, dan pentosidin adalah contoh AGE.20
Glukosa adalah suatu aldehid reaktif yang
dapat bereaksi secara spontan, walaupun
lambat, dengan protein. Melalui proses yang
disebut glikosilasi non enzimatik, protein
mengalami modifikasi. Gugus aldehid glukosa
bereaksi dengan gugus amino yang terdapat
pada suatu protein, membentuk produk
glikosilasi yang bersifat reversibel21. Produk ini
mengalami serangkaian reaksi dengan gugus
NH2 dari protein dan mengadakan ikatan
silang membentuk AGE.20
808
TINJAUAN PUSTAKA
2. Mata
Protein kristalin sebagai penyusun utama
lensa pengatur transparensi merupakan
protein yang rentan mengalami glikasi untuk
menjadi AGE.38 Hal ini dibuktikan bahwa
lensa manusia katarak memiliki kadar CML,
pentosidin, dan imidazolon lebih tinggi
dibandingkan lensa manusia normal.39 CML
dan reseptornya, RAGE, meningkat pada
lesi patologis degenerasi makula. Selain itu,
penderita diabetes dengan katarak terbukti
mengalami peningkatan AGE.40
Gambar 1 Peran AGE pada sirkulasi (ekstraseluler) terhadap komplikasi vaskuler pada DM22
3. Sistem Kardiovaskuler
AGE berperan penting dalam proses
aterosklerosis.1 Sebuah penelitian telah
membuktikan bahwa lesi aterosklerosis
memiliki kandungan AGE tinggi. Reaksi
silang antara AGE dengan matriks protein
pada endotel akan mengakibatkan turunnya
elastisitas, gangguan pada kolagen tipe IV dan
laminin.41 Reaksi silang ini akan mengakibatkan
LDL dapat masuk ke subendotel untuk
dioksidasi oleh monosit.1 Selain itu, interaksi
antara AGE dengan RAGE akan mengakibatkan
peningkatan permeabilitas vaskuler, migrasi
monosit dan limfosit ke dalam intima,
serta gangguan relaksasi vaskuler yang
dipicu endotelium.1 Aktivasi jalur NFB akan
meningkatkan ekspresi molekul adhesi.1
Pada pasien diabetes tipe 1, gagal jantung
berkorelasi dengan aterosklerosis koroner,
kontrol glikemik yang buruk, dan peningkatan
AGE.42 Pada penderita diabetes tipe 2, elevasi
AGE serum berkorelasi dengan derajat
keparahan penyakit jantung koroner dan
mikroangiopati.43
4. Eritrosit
AGE mampu berakumulasi di eritrosit
untuk memicu terjadinya deformitas.44
AGE dibuktikan mampu berikatan dengan
RAGE pada endotel vaskuler.20 Deformasi
eritosit akan menurunkan fungsi. Penderita
DM dengan anemia terbukti mengalami
peningkatan AGE.45 Risiko kejadian anemia
juga lebih tinggi pada komunitas dengan
konsumsi CML tinggi.46
5. Ginjal
Ginjal merupakan tempat metabolisme AGE,
sekaligus lokasi akumulasi AGE dan kerusakan
akibat AGE.47 AGE terbukti berperan dalam
patogenesis nefropati diabetes pada pasien
gagal ginjal stadium akhir. AGE meningkatkan
sintesis fibronektin, laminin dan kolagen tipe
809
TINJAUAN PUSTAKA
IV yang mengakibatkan sklerosis glomerulus,
fibrosis dan hipertrofi ginjal.48 Deposit AGE
ditemukan pada penderita nefropati diabetes
namun tidak pada kontrol.49 Selain itu, pada
pasien diabetes dengan gagal ginjal stadium
akhir terdapat AGE dua kali lipat lebih banyak
dibandingkan penderita diabetes tanpa
gangguan ginjal.50 dan kadar CML tiga hingga
lima kali lebih tinggi dibandingkan manusia
normal.47 Ikatan antara AGE dengan RAGE akan
meningkatkan TGF-1 yang berperan dalam
fibrogenesis di tubulus renal48 dan apoptosis
podosit yang mengakibatkan disfungsi renal
dan albuminuria pada diabetes.50
6. Tulang
AGE terbukti mampu berakumulasi di tulang
kortikal dan trabekular, dan berkorelasi negatif
dengan densitas tulang dan mineralisasi.51
Akumulasi AGE pada matriks kolagen tulang
akan mengakibatkan gangguan mekanis
yakni peningkatan kekakuan sehingga tulang
mudah retak. Penderita osteoporosis terbukti
mengalami peningkatan AGE yang signifikan
dibandingkan dengan manusia sehat.52 Lanjut
usia dengan peningkatan pentosidin sebagai
jenis AGE, lebih berisiko patah tulang.53
Sumber AGE eksogen
Pada analisis hasil makanan, penanda CML
paling sering dipakai.untuk mengukur AGE54
Kadar CML akan bervariasi dan bergantung
pada suhu proses pemasakan makanan,
makanan yang sama apabila di masak dengan
suhu tertentu akan mengalami peningkatan
kadar CML hingga 200 kali lipat.55 Kadar CML
berbagai macam makanan yang tidak dimasak
dengan suhu tinggi seperti sayur mentah,
buah mentah, yoghurt bervariasi antara
0,35-0,37 mg CML/kg, kadar CML lebih tinggi
mencapai 11 mg CML/kg pada makanan
yang diproses suhu tinggi seperti susu skim
terpasteurisasi dan mentega. kadar CML pada
daging steak dan crust roti mencapai 37 mg
CML/kg. Susu terpasteurisasi, daging goreng,
mentega dan cookies memiliki kadar AGE
yang paling tinggi.54
Susu terpasteurisasi dan susu tersterilisasi
memiliki kadar CML lebih tinggi dari susu segar
tanpa diproses.56 Peningkatan CML ini diduga
karena tingginya temperatur yang digunakan
dalam pemrosesan susu.54 Hal ini juga dapat
dilihat pada susu formula untuk bayi yang juga
mengandung kadar AGE tinggi, 70 kali lebih
tinggi daripada dalam air susu ibu; akibatnya
810
TINJAUAN PUSTAKA
Selain itu, sel kuppfer hepar yang merupakan
jalur eliminasi AGE memiliki FcRII-B264 yang
diduga akan berperan dalam proses eliminasi
AGE. Eliminasi AGE serum akan menurunkan
terjadinya aktivasi signaling ligan pada RAGE
yang pada akhirnya mencegah terjadinya
ekspresi faktor-faktor yang mengakibatkan
komplikasi pada diabetes melitus.
Anti-KLH
Derajat glikasi, kondisi oksidasi dan berat
molekul merupakan determinan paling
penting dalam proses ikatan silang, ikatan
reseptor dan toksisitas AGE dalam serum.
Kadar LMW-AGE (low molecular weight
advanced glycation end product) akan
meningkat pada sirkulasi dan berpotensi
sitotoksik, fenomena ini juga berkorelasi
erat dengan akumulasinya pada nefron dan
gangguan ginjal.73 Difusi AGE yang banyak
pada mikrovaskuler dan sekat intersisial, rasio
tinggi glikasi, kekebalan terhadap degradasi
proteolitik akan meningkatkan peran AGE
dalam patologi vaskuler. Karena itu, LMW
menjadi kandidat potensial sebagai biomarker
maupun target terapi.74
Inkorporasi spesies karbonil reaktif pada
protein merupakan mekanisme penting
dalam jalur Maillard yang menjadi target
terapi penyakit yang berkorelasi dengan
AGE, selama ini aminoguanidin, carnosin
dan piridoksamine menjadi alternatif untuk
menurunkan komplikasi diabetes.3 KLH
merupakan glikoprotein konjugat yang
diketahui memiliki kesamaan struktur
dengan konjugat karbonil reaktif.75 Antibodi
konvesional yang memiliki rantai L reaktif
terbukti mampu bereaksi dengan struktur
mirip karbohidrat pada AGE, anti-KLH telah
dibuktikan mampu bereaksi silang dengan
berbagai macam struktur karbohidrat.76 Hal ini
merupakan salah satu bukti potensi aplikasi
KLH untuk terapi penyakit yang berhubungan
dengan hiperglikemi maupun karsinoma.77
Inhibisi rantai L dengan KLH menunjukkan
adanya afinitas moderat antara antibodi
dengan KLH. KLH telah dibuktikan imunogenik
dan mampu mengakibatkan produksi
antibodi reaktif terhadap karbonil pada
mencit.12 Sebuah penelitian menunjukkan
bahwa imunisasi aktif menggunakan KLH
mampu menurunkan kejadian komplikasi
nefropati-diinduksi-STZ ginjal mencit dengan
menurunkan albuminuria dan derajat
kerusakan histologis ginjal; efek ini serupa
Anti-Glycated Albumin
Penelitian menunjukkan bahwa serum
pasien diabetes yang mengandung albumin
terglikasi menginhibisi replikasi sel mesangial
dan menstimulasi ekspresi gen kolagen tipe
IV.80 Kemampuan tersebut akan dihambat
dengan adanya antibodi monoklonal A717
pada kondisi in vitro. Antibodi monoklonal
A717 akan bereaksi secara spesifik dengan
albumin termodifikasi pada proses Amadori
dan akan menghambat patogenesis nefropati;
kemampuan ini tidak didapatkan pada IgG
non reaktif terhadap albumin terglikasi.
Gambar 2 Mekanisme berbagai macam antibodi yang berpotensi untuk menghambat pembentukan AGE dan timbulnya
komplikasi pada kondisi diabetes
811
TINJAUAN PUSTAKA
Pada diabetes akan terjadi gangguan ginjal
akibat overproduksi matriks ekstraseluler81.
Antibodi monoklonal dapat diberikan untuk
terapi mencit diabetes.80 Terapi antibodi
monoklonal A717 pada mencit diabetes db/
db11 akan mencegah terjadinya abnormalitas
glomerulus, histopatologi dan lesi nefropatik
pada diabetes yang ditunjukkan dengan
penurunan ekskresi albumin urin, pencegahan
akumulasi matriks mesangial, pencegahan
kenaikan mRNA dari kolagen tipe IV dan
fibronektin; proteksi tersebut tidak didapatkan
pada mencit yang diterapi IgG yang tidak reaktif
dengan albumin terglikasi. Penurunan mRNA
dari kolagen dan fibronektin akan dihambat
ekspresinya oleh antibodi monoclonal A717
pada tubulointestinum.81
Meskipun hiperglikemia merupakan faktor
SIMPULAN
AGE merupakan faktor penting untuk
terjadinya berbagai komplikasi diabetes
melalui jalur aktivasi RAGE. Terapinya akan
membutuhkan konsumsi jangka panjang
obat crosslink breaker. Vaksinasi dengan
pendekatan antibodi A717, anti-AGE maupun
anti KLH berpotensi menjadi modalitas
manajemen komplikasi diabetes berbasis
respons imun dan hambatan pembentukan
AGE dengan efek jangka panjang dan biaya
lebih murah.
SARAN
Perlu dievaluasi lebih lanjut efektivitas masingmasing antibodi tersebut terhadap berbagai
tipe komplikasi diabetes dan perlu evaluasi
efek yang dapat terjadi akibat peningkatan
kompleks imun akibat vaksinasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Basta G, Schmidt AM, De Caterina R. Advanced glycation end products and vascular inflammation: implications for accelerated atherosclerosis in diabetes. Cardiovasc Res. 2004; 63:
58292.
2.
Vlassara H, Cai W, Crandall J, Goldberg T, Oberstein R, Dardaine V, Peppa M, Rayfield EJ. Inflammatory mediators are induced by dietary glycotoxins, a major risk factor for diabetic angiopathy. Proc Natl Acad Sci USA 2002; 99:15596 601.
3.
Cho SJ, Roman G, Yeboah F, Konishi Y: The road to advanced glycation end products: A mechanistic perspective. Curr Med Chem 2007; 14: 165371.
4.
Neumann A, Schinzel R, Palm D, Riederer P, Munch G. High molecular weight hyaluronic acid inhibits advanced glycation end product-induced NF-B activation and cytokine expres-
5.
Yan SD, Schmidt AM, Anderson GM.. Enhanced cellular oxidant stress by the interaction of advanced glycation end products with their receptors/binding proteins. J Biol Chem 1994;
269:988997.
6.
Wautier MP, Chappey O, Corda S. Activation of NADPH oxidase by AGE links oxidant stress to altered gene expression via RAGE. Am J Physiol Endocrinol Metab 2001;280:E68594.
7.
Rosdiana N, Soewoto H. Peranan Nitrogen Oksida dalam Patosiologi Penyakit Vaskular. Jakarta: Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008.
8.
Horiuchi S, Araki N, Morino Y. Immunochemical approach to characterize advanced glycationendproducts of the Maillard reaction.. J Biol Chem 1991; 266: 7329-32.
9.
Turk Z, Ljubic S, Turk N, Benko B. Detection of Autoantibodies Against Advanced Glycation End Products and AGE- immune complexes in serum of patients with diabetes mellitus. Clin.
Chim.Acta 2001;303: 105115.
10. Baydanoff S, Konova E, Ivanova N. Determination of anti-AGE antibodies in human serum. Glycoconj J. 1996; 13: 335-9.
11. Margo P. Cohen, Kumar Sharma, Yulin Jin, Elizabeth Hud, Van-Yu Wu,John Tomaszewski, and Fuad N. Ziyadehtt. Prevention of Diabetic Nephropathy in dbldb Mice with Glycated Albumin
Antagonist. J. Clin. Invest. 1995; 95:,2338-45.
12. Armentano F, Knight T, Makker S, Tramontano A: Induction of covalent binding antibodies. Immunol Lett 2006;103: 517.
13. Schmidt AM, Hori O, Brett J, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Cellular receptors for advanced glycation end products: implications for induction of oxidant stress and cellular dysfunction in the
pathogenesis of vascular lesions.. 1994; 14: 15218.
14. Brownlee M. Advanced protein glycosylation in diabetes and aging.. 1995; 46: 22334.
15. Takata, K., Horiuchi, S., Araki, N., Shiga, M., Saitoh, M. and Morino, Y. J. Biol. Chem1988;263: 1481925.
16. Baynes JW, Thorpe SR. Role of oxidative stress in diabetes complications, a new perspective on an old paradigm.Diabetes. 1999;48:19.
17. Lo et al., 1994.
18. Frye EB, Degenhardt TP, Thorpe SR, Baynes JW. Role of the Maillard reaction in aging of tissue proteins. . 1998; 273: 187149.
19. Ahmed MU, Thorpe SR, Baynes JW. Identification of --carboxymethyllysine as a degradation product of fructoselysine in glycated protein. . 1986; 261: 488994.
20. Wautier JL, Wautier MP, Schmidt AM, et al. Advanced glycation end products (AGEs) on the surface of diabetic erythrocytes bind to the vessel wall via a specific receptor inducing oxidant
stress in the vasculature: a link between surface-associated AGEs and diabetic complications. Proc Natl Acad Sci USA 1994;91:7742-6.
21. Halliwell B, Gutteridge J MC. Oxygen-Toxicity, Oxygen Radicals, Transition-Metals and Disease. Biochem. J 1999; 219 (1 ): 1-14.
22. Goldin JA, Beckman AM, Schmidt, M. Creager A. Circulation 2006;114:597 605.
23. Hudson BI, Hofman MA, Bucciarelli L. Glycation and diabetes: The RAGE connection. Current Sci. 2002:83 (12): 151521.
24. McPherson JD, Shilton BH, Walton DJ. Role of fructose in glycation and cross-linking of proteins. . 1988; 27: 19017.
25. Giardino I, Edelstein D, Brownlee M. Nonenzymatic glycosylation in vitro and in bovine endothelial cells alters basic fibroblast growth factor activity: a model for intracellular glycosylation
in diabetes. . 1994; 94: 1107.
812
TINJAUAN PUSTAKA
26. Schmidt AM, Hori O, Brett J, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Cellular receptors for advanced glycation end products: implications for induction of oxidant stress and cellular dysfunction in the
pathogenesis of vascular lesions. ArteriosclerThromb. 1994; 14: 152128.
27. Haitoglou et al., 1992.
28. Kushiro M, Shikata K, Sugimoto H, Ikeda K, Horiuchi S, Makino H. Accumulation of --(carboxy-methyl)lysine and changes in glomerular extracellular matrix components in Otsuka LongEvans Tokushima fatty rat: a model of spontaneous NIDDM. . 1998; 79: 45868.
29. Paul RG, Bailey AJ. The effect of advanced glycation end-product formation upon cell-matrix interactions. . 1999; 31: 65360.
30. Nakhjavanin et al, 2010.
31. Schmidt AM, Yan SD, Wautier JL, Stern D. Activation of receptor for advanced glycation end products: a mechanism for chronic vascular dysfunction in diabetic vasculopathy and atherosclerosis. . 1999; 84:48997.
32. Lawrence A. Loeb, Douglas C. Wallace and George M. Martin. The mitochondrial theory of aging and its relationship to reactive oxygen species damage and somatic mtDNA mutations.
PNAS December 27, 2005 vol. 102no. 52 18769-70.
33. Cederberg J, Simn Cm, Eriksson Uj: Combined treatment with vitamin E and vitamin C decreases oxidative stress and improves foetal outcome in experimental diabetic pregnancy.
Pediatr Res 49: 755-762, 2001.
34. Kimura T, Takamatsu J, Ikeda K, Kondo A, Miyakawa T, Horiuchi S. Accumulation of advanced glycation end products of the Maillard reaction with age in human hippocampal neurons.
Neurosci Lett 1996;208:53-6.
35. Castellani RJ, Harris PLR, Sayre LM, et al. Active glycation in neurofibrillary pathology of Alzheimer disease: N-(carboxymethyl) lysine and hexitol-lysine. Free Radic Biol Med 2001;31:17580.
36. Southern L, Williams J, Esiri MM. Immunohistochemical study of N-epsilon-carboxymethyl lysine (CML) in human brain: relation to vascular dementia. BMC Neurol 2007;7:35.
37. Valente T, Gella A, Fernndez-Busquets X, Unzeta M, Durany N. Immunohistochemical analysis of human brain suggests a pathological synergism of Alzheimers disease and diabetes
mellitus. Neurobiol Dis 2010;37:67-76.
38. Kumar PA, Kumar MS, Reddy GB.Effect of glycation on -crystallin structure and chaperone-like function. Biochem J 2007;408:251-8.
39. Franke S, Dawczynski J, Strobel J, Niwa T, Stahl P, Stein G. Increased levels of advanced glycation end products in human cataractous lenses. J Cataract Refract Surg 2003;29:998-1004.
40. Gul A, Rahman MA, Salim A, Simjee SU.Advanced glycation end products in senile diabetic and nondiabetic patients with cataract. J Diabetes Complications 2009;23:343-8.
41. Nerlich AG, Schleicher ED. N-(carboxymethyl)lysine in atherosclerotic vascular lesions as a marker for local oxidative stress. Atherosclerosis 1999;144:41-7.
42. Steine K, Larsen JR, Stugaard M, Berg TJ, Brekke M, Dahl-Jrgensen K. LV systolic impairment in patients with asymptomatic coronary heart disease and type 1 diabetes is related to coronary atherosclerosis, glycaemic control and advanced glycation endproducts. Eur J Heart Fail 2007;9:1044-50.
43. Kiuchi K, Nejima J, Takano T, Ohta M, Hashimoto H. Increased serum concentrations of advanced glycation end products: a marker of coronary artery disease activity in type 2 diabetic
patients. Heart 2001;85:87-91.
44. Ando K, Beppu M, Kikugawa K, Nagai R, Horiuchi S. Membrane proteins of human erythrocytes are modified by advanced glycation end products during aging in the circulation. Biochem
Biophys Res Commun 1999;258:123-7.
45. Thomas MC, Tsalamandris C, MacIsaac R, Low-molecular-weight AGEs are associated with GFR and anemia in patients with type 2 diabetes. Kidney Int 2004;66:1167-72.
46. Semba RD, Patel KV, Sun K. Association of serum carboxymethyl-lysine, a dominant advanced glycation end product, with anemia in adults: the Baltimore Longitudinal Study of Aging. J
Am Geriatr Soc 2008;56:2145-7.
47. Schinzel R, Mnch G, Heidland A, Sebekova K. Advanced glycation end products in end-stage renal disease and their removal. Nephron 2001;87:295-303.
48. Oldfield MD, Bach LA, Forbes JM. Advanced glycation end products cause epithelial-myofibroblast transdifferentiation via the receptor for advanced glycation end products (RAGE). J Clin
Invest 2001;108:1853-63.
49. Makita Z, Radoff S, Rayfield EJ, et al. Advanced glycosylation end-products in patients with diabetic nephropathy. N Engl J Med 1991;325:836-42.
50. Chuang PY, Yu Q, Uribarri J, He JC. Advanced glycation endproducts induce podocyte apoptosis by activation of the FOXO4 transcription factor. Kidney Int 2007;72:965-876.
51. Odetti P, Rossi S, Monacelli F, et al. Advanced glycation end-products and bone loss during aging. Ann N Y Acad Sci 2005;1043:710-7.
52. Hein G, Wiegand R, Lehmann G, Stein G, Franke S. Advanced glycation end-products pentosidine and N-carboxymethyllysine are elevated in serum of patients with osteoporosis. Rheumatology 2003;42:1242-6.
53. Schwartz AV, Garnero P, Hillier TA, et al. Pentosidine and increased fracture risk in older adults with type 2 diabetes. J Clin Endocrinol Metab 2009;94:2380-6.
54. Assar SH, Moloney C, Lima M, Magee R, Ames JM. Determination of N-(carboxymethyl)lysine in food systems by ultra performance liquid chromatography-mass spectrometry. Amino
Acids 2009;36:317-26.
55. Richard D. Semba1, Emily J. Nicklett and Luigi Ferrucci. Does Accumulation of Advanced Glycation End Products Contribute to the Aging Phenotype?. J Gerontol A Biol Sci Med
Sci (2010) 65A (9): 963-75.
56. Ahmed MU, Thorpe SR, Baynes JW. Identification of N--carboxymethyllysine as a degradation product of fructoselysine in glycated protein. J Biol Chem. 1986; 261: 488994.
57. ebekov K, Saavedra G, Zumpe C, Somoza V, Klenovicsov K, Birlouez-Aragon I. Plasma concentration and urinary excretion of N-(carboxymethyl)lysine in breast milk- and formula-fed
infants. Ann N Y Acad Sci 2008;1126:177-80.
58. Delgado-Andrade C, Rufin-Henares JA, Morales FJ. Study on fluorescence of Maillard reaction compounds in breakfast cereals. Mol Nutr Food Res 2006;50:799-804.
59. Yaacoub R, Saliba R, Nsouli B, Khalaf G, Birlouez-Aragon I. Formation of lipid oxidation and isomerization products during processing of nuts and sesame seeds. J Agric Food Chem
2008;56:7082-90.
60. Drusch S, Faist V, Erbersdobler HF. Determination of N-carboxymethyllysine in milk products by a modified reversed-phase HPLC method. Food Chem 1999;65:547-53.
61. Chao PC, Hsu CC, Yin MC. Analysis of glycative products in sauces and sauce-treated foods. Food Chem 2009;113:262-6.
62. Tan D, Yang Y, Lo CY, Sang S, Ho CT. Methylglyoxal: its presence in beverages and potential scavengers. Ann N Y Acad Sci 2008;1126:72-5.
63. Tanaka S, Avigad G, Brodsky B, Eikenberry EF. Glycation induces expansion of the molecular packing of collagen. J Mol Biol. 1988; 203: 495505.
813
TINJAUAN PUSTAKA
64. Brd J, Norie H, Seiko H. Advanced glycation end products are eliminatedby scavenger-receptor-mediated endocytosis in hepatic sinusoidal Kupffer and endothelialcells. Biochem. J.
1997;322:56773.
65. VanBerkel TJC, de RijkeYB, Kruijt, J K..J. Biol. Chem. 1991;226: 22829.
66. Stanton LW, White RT, Bryant CM, Protter AA, Endelmann G. A macrophage Fe receptor for IgG is also a receptor for oxidized low density lipoprotein. J Biol Chem 1992; 267: 22446-51.
67. Lin RY, Reis ED, Dore AT,. Lowing of dietary advanced glycation endproducts (AGE) reduces neointimal formation after arterial injury in genetically hypercholesterolemic mice. Atherosclerosis. 2002;163: 30311.
68. Park L, Raman KG, Lee KJ, Lu Y, Ferran LJ Jr, Chow WS, Stern D, Schmidt AM: Suppression of accelerated diabetic atherosclerosis by the soluble receptor for advanced glycation end products. Nat Med 1998; 4 : 102531.
69. Vay D, Vidali M, Allochis G, Cusaro C, Rolla R, Mottaram E, Bellomo G, Albano E. Antibodies against advanced glycation end product Nepsilon-(carboxymethyl)lysine in healthy controls and
diabetic patients. Diabetologia 2000; 43:1385-8.
70. Skogh T, Blomhoff R, Eskild W, Berg T.Immunology 1985;55:58594.
71. Al-Farabi MJ, Laili F, Lidia M, Sri W, Fetreo N. Induksi Vaksinasi AGE-BSA-KLH dalam Menghambat Komplikasi Mencit Model Diabetes.Dipresentasikan pada PKM Dikti 2012.
72. Al-Farabi. M J, Aditya SN, Durrotul I, Annisa A, Dicky SZ. Ekstrak Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Meregenerasi Sel Islet Langerhans Pankreas Mencit Model DM. Dipresentasikan pada
PIMNAS Makassar 2011.
73. Verbeke P, Perichon M, Borot-Laloi C, Schaeverbeke J, Bakala H. Accumulation of advanced glycation endproducts in the rat nephron: Link with circulating AGEs during aging. J Histochem
Cytochem 1997; 45: 105968,
74. Monnier VM, Sell DR, Genuth S: Glycation products as markers and predictors of the progression of diabetic complications. Ann N Y Acad Sci 2005; 1043: 56781.
75. Wagner J, Lerner RA, Barbas CF 3rd. Efficient aldolase catalytic anti- bodies that use the enamine mechanism of natural enzymes. Science 1995; 270:1797800.
76. May RJ, Beenhouwer DO, Scharff MD. Antibodies to keyhole limpet hemocyanin cross-react with an epitope on the polysaccharide cap sule of Cryptococcus neoformans and other carbohydrates: Implications for vaccine development. J Immunol 2003; 171: 490512.
77. Harris JR, Markl J. Keyhole limpet hemocyanin (KLH): A biomedical review. Micron 1999:30: 597623.
78. Shcheglova T, Makker S, Tramontano A. Reactive Immunization Suppresses Advanced Glycation and Mitigates Diabetic Nephropathy. J Am Soc Nephrol 2009; 20: 10129.
79. Gugliucci A, Menini T. Circulating advanced glycation peptides in streptozotocin-induced diabetic rats: Evidence for preferential modification of IgG light chains. Life Sci 1998; 62: 2141
50.
80. Cohen MP, Ziyadeh FN. Amadori glucose adducts modulate mesangial cell growth and collagen gene expression. Kidney Int. 1994; 45:475-84.
81. Lane PH, Steffes MW, Fioretto P, Mauer SM. Renal interstitial expansion in insulin-dependent diabetes mellitus. Kidney Int. 1993;43:661-7.
82. Cohen MP, Hud E, Wu VY. Amelioration of diabetic nephropathy by treatment with monoclonal antibodies against glycated albumin. Kidney Int. 1994;45:1673-9.
83. Wu VY, Cohen MP. Receptors specific for Amadori- modified glycated albumin on murine endothelial cells. Biochem Biophys Res Commun. 1994; 198:734-9.
84. Ziyadeh FN, Cohen MP. Effects of glycated albumin on mesangial cells: evidence for a role in diabetic nephropathy. Mol Cell.Biochem 1993; 125:19-25.
814