Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

PERANCANGAN SALURAN IRIGASI

4.1

KAPASITAS SALURAN
Jaringan irigasi merupakan prasarana irigasi yang terdiri atas bangunan dan

saluran air beserta perlengkapnya. Sistem jaringan irigasi dapat dibedakan antara
jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. aringan irigasi utama meliputi
bangunan bangunan utama yang dilengkapi dengan saluran pembawa, saluran
pembuang. dan banguanpengukur. Jaringan irigasi tersier merupakan jaringan
irigasi di petaktersier, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat di petak
tersier Kartasapoetra (2009: 30 31).
Berdasarkan letak dan fungsinya saluran irigasi teknis dibedakan menjadi :
1.

Saluran Primer (Saluran Induk) yaitu saluran yang langsung berhubungan


dengan saluran bendungan yang fungsinya untuk menyalurkan air dari
waduk ke saluran lebih kecil.

2.

Saluran Sekunder yaitu cabang dari saluran primer yang membagi saluran
induk kedalam saluran yang lebih kecil (tersier).

3.

Saluran Tersier yaitu cabang dari saluran sekunder yang langsung


berhubungan dengan lahan atau menyalurkan air ke saluran saluran
kwarter.

4.

Saluran kwarter yaitu cabang dari saluran tersier dan berhubungan langsung
dengan lahan pertanian (Najiyati, 2007: 35 36).
Adapun cara mengetahui banyaknya dan lamanya aliran air irigasi untuk

tanaman padi. Kualitas saluran irigasi adalah sangat penting bagi memenuhi air di
lahan persawahan. Saluran irigasi yang baik akan dapat memenuhi kebutuhan air
pada lahan persawahan. Kualitas saluran juga berkaitan dengan material binaan
pada saluran. Material yang banyak digunakan untuk lapisan pada saluran berupa
beton, pasangan batu, pasangan bata, campuran tanah dan bentonite lempung alam
dengan permeabilitas rendah dengan berbagai karet, plastik susunan aspal.
Air irigasi yang masuk ke lahan pertanian dapat diketahui dengan cara
menghitung kapasitas saluran irigasi atau debit air irigasi, dengan maksud agar

pembagian air dalam suatu jaringan irigasi dapat dilaksanakan secara adil dan
merata sehingga air yang dibutuhkan dapat mencukupi. Dibawah ini adalah hasil
dari perhitungan kapasitas saluran dimana kapasitas saluran dipengaruhi oleh
kebutuhan air bersih di sawah (NFR) yang sudah di hitung pada bab sebelumnya.
NFR yang sudah di dapat adalah 7,7 mm/hari.
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Kapasitas Saluran

Analisis Perhitungan Kapasitas Saluran


1. Perhitungan Saluran Primer RS1
QRS1 =

7,7 x 2000
c.NFR. A
=
= 2,7422 m3/detik
e
8,64 x0,65 x1000

2. Perhitungan Saluran Sekunder RSR3


QRSR3 =

7,7 x 223
c.NFR. A
=
= 0,2760 m3/detik
e
8,64 x0,72 x1000

3. Perhitungan Saluran Tersier SBR4 Ki1


QSBR4 Ki1 =

7,7 x72
c.NFR. A
=
= 0,0802 m3/detik
e
8,64 x0,80 x1000

4.2

HITUNGAN DIMENSI SALURAN

Tabel 4.2 Perhitungan Dimensi Saluran


No

Nama
Saluran

Q
(m/s)

Ks

h
(m)

R (m)

I ijin

Vmax

Z
(m)

L
(m)

I (Z/L)

h (m)

R (m)

V
(m/s)

Cek
(V<Vmax)

RSR3

0.276

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5520

0.0350

620

0.00006

0.9236

0.4825

0.1618

OK

RSR2

0.4108

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5580

0.6910

2010

0.00034

0.7641

0.3992

0.3518

OK

RSR1

0.5779

1.2

35

0.15

0.5461

0.0280

0.5640

3.0810

650

0.00474

0.5067

0.2767

1.0232

Tidak OK

RS9

0.8799

1.4

35

0.15

0.5676

0.0269

0.5700

0.7860

1490

0.00053

0.8583

0.4872

0.4977

OK

RS8

1.0308

1.5

40

0.15

0.5776

0.0265

0.5820

3.6650

700

0.00524

0.5524

0.3190

1.3514

Tidak OK

RS7

1.2412

1.5

40

0.15

0.5776

0.0265

0.5880

2.9290

1090

0.00269

0.6711

0.3876

1.1023

Tidak OK

RS6

1.4738

1.5

40

0.15

0.5776

0.0265

0.6060

3.8760

1030

0.00376

0.6720

0.3881

1.3056

Tidak OK

RS5

0.1658

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5520

3.7890

840

0.00451

0.3356

0.1753

0.7363

Tidak OK

RK2

0.193

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5520

4.5450

810

0.00561

0.3410

0.1781

0.8300

Tidak OK

10

RK1

0.2945

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5580

0.0160

810

0.00002

1.1523

0.6020

0.1109

OK

11

RS4

2.0827

1.5

40

0.15

0.6244

0.0245

0.6300

1.2590

1130

0.00111

0.8308

0.5188

0.8620

Tidak OK

12

RS3

0.1572

35

0.15

0.5224

0.0293

0.5520

1.5430

750

0.00206

0.3811

0.1991

0.5413

OK

13

RS2

2.3289

1.5

40

0.15

0.6244

0.0245

0.6420

1.0570

1020

0.00104

0.8783

0.5484

0.8627

Tidak OK

14

RS1

2.7422

1.5

40

0.15

0.6244

0.0245

0.6480

1.1900

800

0.00149

0.8726

0.5448

1.0291

Tidak OK

Tabel 4.2 Lanjutan Perhitungan Dimensi Saluran


No

Nama
Saluran

I2

h2 (m)

R2 (m)

V2
(m/s)

Cek
(V2<Vmax)

Cek
(<o)

Cek
(I < I
jin)

Lebar
Tanggul
(m)

F
(m)

b
(m)

H
(m)

BM
(m)

T
(m)

RSR3

0.00006

0.93

0.4858

0.0003

0.1625

OK

OK

OK

0.4

0.93

1.33

1.33

0.00

RSR2

0.00034

0.77

0.4023

0.0014

0.3536

OK

OK

OK

0.4

0.77

1.17

1.17

0.00

0.00094

0.69

0.3768

0.0035

0.5598

OK

OK

OK

0.5

0.83

1.19

1.19

2.47

0.00053

0.86

0.4881

0.0025

0.4984

OK

OK

OK

0.5

1.20

1.36

1.36

0.00

0.00054

0.85

0.4909

0.0026

0.5785

OK

OK

OK

1.5

0.5

1.28

1.35

1.35

3.29

0.5429

0.0025

3
4
5

RSR1
RS9
RS8

RS7

0.00047

0.94

0.5771

OK

OK

OK

1.5

0.5

1.41

1.44

1.44

2.42

RS6

0.00047

1.00

0.5776

0.0027

0.6014

OK

OK

OK

1.5

0.5

1.50

1.50

1.50

3.39

RS5

0.00190

0.40

0.2090

0.0039

0.5372

OK

OK

OK

0.4

0.40

0.80

0.80

2.19

RK2

0.00180

0.43

0.2246

0.0040

0.5487

OK

OK

OK

0.4

0.43

0.83

0.83

3.09

10

RK1

0.00002

1.16

0.6060

0.0001

0.1114

OK

OK

OK

0.4

1.16

1.56

1.56

0.00

0.00043

1.00

0.6244

0.0026

0.6059

OK

OK

OK

1.5

0.6

2.00

1.60

2.40

0.77

0.00206

0.39

0.2037

0.0041

0.5497

OK

OK

OK

0.4

0.39

0.79

0.79

0.00

0.00046

1.03

0.6431

0.0029

0.6392

OK

OK

OK

1.5

0.6

2.06

1.63

2.45

0.59

0.00041

1.12

0.6993

0.0028

0.6381

OK

OK

OK

1.5

0.6

2.24

1.72

2.58

0.86

11
12
13
14

RS4
RS3
RS2
RS1

Pada subbab perhitungan dimensi saluran akan di dapatkan lebar saluran (b),
tinggi muka air (h), tinggi saluran (H), lebar kemiringan (bm), kemiringan (I),
terjunan dan elevasi saluran. Perhitungan tersebut di muat dalam Tabel 4.2, untuk
analisis perhitungannya adalah sebagai berikut.

Analisis Perhitungan Dimensi Saluran Primer RS1 :


Data yang diketahui :
o

Q = 2,7422 m3/s

m = 1,5

n=2

ks = 40

o = 0,15 (Lihat Tabel)

NB : Nilai n, m, ks berdasarkan debit tertentu dapat di lihat lampiran 2 KP-03,


Tabel A.2.1 Karakteristik saluran yang dipakai
Perhitungan :
1.

Mencari jari-jari hidrolik (R) awal


Estimasi h = 1 m
R=

2.

(nh + mh)h
A
(2 x1) + (1,5 x1)1
=
=
= 0,6244 m
2
P nh + 2h m + 1 (2 x1) + 2 x1 1,5 2 + 1

Mencari kemiringan saluran yang diizinkan (I ijin)


I ijin =

3.

o
0,15
=
= 0,0245
Rg 0,6244 x9,81x1

Mencari v maks
Vmaks dicari dengan rumus :
Vmaks = Vb x A x B x C
Vb adalah kecepatan aliran dasar kami asumsikan 0,6 m3/s. Nilai A, B, dan C
didapat menggunakan grafik, lihat KP-03 pada Gambar 3.3 Faktor-faktor
koreksi terhadap kecepatan dasar. Pada gambar tersebut ada 3 grafik di mana
grafik A akan menghasilkan faktor koreksi A yang di dapat dari nilai banding
rongga, untuk deskripsi tipe tanah lihat Tabel 2.4. Grafik B akan
menghasilkan faktor koreksi C yang di dapat dari jari-jari lengkungan/ lebar
permukaan air. Grafik C akan menghasilkan faktor koreksi B di dapat dari

kedalaman air rencana (h) dalam meter. Dari data-data yang sudah kami
peroleh didapatkan Vmaks seperti pada Tabel 4.3 Perhitungan Vmaks di
bawah ini.

Tabel 4.3 Perhitungan Vmaks


Nama Saluran

vb =

0.6

v max

RSR3

0.5520

1.00

0.92

1.00

RSR2

0.5580

1.00

0.93

1.00

RSR1

0.5640

1.00

0.94

1.00

RS9

0.5700

1.00

0.95

1.00

RS8

0.5820

1.00

0.97

1.00

RS7

0.5880

1.00

0.98

1.00

RS6

0.6060

1.00

1.01

1.00

RS5

0.5520

1.00

0.92

1.00

RK2

0.5520

1.00

0.92

1.00

RK1

0.5580

1.00

0.93

1.00

RS4

0.6300

1.00

1.05

1.00

RS3

0.5520

1.00

0.92

1.00

RS2

0.6420

1.00

1.07

1.00

RS1

0.6480

1.00

1.08

1.00

Vmaks pada RS1 :


Vmaks = Vb x A x B x C
= 0,6 x 1,00 x 1,08 x 1,00 = 0,6480 m/s2
4.

Mencari beda tinggi elevasi tanah (z)


z di peroleh dari beda tinggi elevasi pada lay out bangunan irigasi, untuk
saluran primer RS1 didapat beda tinggi nya 1,19 m

5.

Mencari panjang saluran (L)


Panjang saluran di dapat dari lay out bangunan irigasi, untuk panjang saluran
primer RS1 adalah 800 m

6.

Mencari kemiringan saluran di lapangan (I1)


I1 =

z 1,19
=
= 0,00149
L
800

I1 < I ijin

Okay

7.

Mencari tinggi basah (h1) dengan kemiringan di lapangan (I1)


Q = AV
A = (b + mh) h
P = b + 2h
R=

b = nh

m2 +1

(nh + mh)h
A
)
=(
P
nh + 2h m 2 + 1

V = Ks x R2/3 x I1/2
Q = ((nh + mh) h ) x Ks x (

(nh + mh)h
nh + 2h m + 1

2,7422 = ((2h + 1,5h) h ) x 40 x (

) 2 / 3 x I1/2

(2h + 1,5h)h
2h + 2h 1,5 + 1
2

) 2 / 3 x 0,001491/2

2,7422 = 3,5 h2 x 40 x 0,7305h2/3 x 0,001491/2


h1 = 0,8726 m

8.

Mencari jari-jari hidrolik (R1) dengan h1 =


R1 =

9.

(nh + mh)h
A
((2 x0,8726) + (1,5 x0,8726))1
=
=
= 0,5448 m
2
P nh + 2h m + 1 (2 x0,8726) + 2 x0,8726 1,5 2 + 1

Mencari kecepatan saluran di lapangan (V)


R1 = 0,5448 m
I1 = 0,00149
V = Ks x R2/3 x I1/2
V = 40 x 0,54482/3 x 0,001491/2
V = 1,0291 m/s

Tidak Okay (akan mengakibatkan erosi)

Maka , V< Vmaks


10. Mencari Kemiringan saluran (I2)
Karena kecepatan di lapangan (V) lebih besar dari kecepatan maksimum
(Vmaks) agar tidak terjadi erosi di saluran maka kemiringan saluran
diperkecil sehingga dibuat terjunan, dengan I2 = 0,00041

I2 < I ijin, okay.

11. Mencari tinggi basah (h2) dari kemiringan saluran baru (I2)
Q = ((nh + mh) h ) x Ks x (

(nh + mh)h
nh + 2h m + 1

2,7422 = ((2h + 1,5h) h ) x 40 x (

) 2 / 3 x I1/2

(2h + 1,5h)h
2h + 2h 1,5 + 1
2

) 2 / 3 x 0,000411/2

h2 = 1,12 m
12. Mencari jari - jari hidrolik (R2) dari tinggi basah (h2)
R2 =

(nh + mh)h
A
((2 x1,12) + (1,5 x1,12))1,12
=
=
= 0,6993 m
2
P nh + 2h m + 1 (2 x1,12) + 2 x1,12 1,5 2 + 1

13. Mencari tractive force () 4,3904

= RI
R2 = 0,6993 m
I2 = 0,00041

= RI
= 9,81 x 1 x 0,6993 x 0,00041 = 0,0028 ton

Okay

< o, tidak terjadi erosi


14. Mencari kecepatan (V2) dari jari-jari (R2) dan kemiringan saluran (I2)
V = Ks x R2/3 x I1/2
V = 40 x 0,69932/3 x 0,000411/2
V = 0,6381 m/s

Okay

V< Vmaks, tidak terjadi erosi


15. Mencari lebar tanggul
Lebar tanggul didapat dari KP 03 pada Tabel 3.5 Lebar Minimum Tanggul
berdasarkan debit aliran (Q) , untuk saluran primer RS1 dipakai lebar tanggul
tanpa jalan ispeksi 1,5 meter karena debit aliran (Q) adalah 2,7422 m3/s berada
diantara 1 m3/s dan 5 m3/s.
16. Mencari free board (f)
Free board di dapat dari KP 03 pada Gambar 3.4 Tipe tipe potongan
melintang saluran irigasi, untuk saluran primer RS1 dipakai free board (f) adalah 60
cm karena debit aliran (Q) adalah 2,7422 m3/s berada di antara 1,5 m3/s dan 5

m3/s.

17. Mencari lebar saluran (b)


b = nh
b = 2 x 1,12 = 2,24 m
18. Mencari tinggi saluran (H)
H=h+f
= 1,12 + 0,60 = 1,72 m
19. Mencari lebar kemiringan (BM)
BM = H x m
= 1,72 x 1,5 = 2,58 m
20. Mencari tinggi terjunan
T = z - (I2xL)
= 1,19 (0,00041 x 800) = 0,862 m

4.3

GAMBAR SALURAN

No

Nama
Saluran

h (m)

RSR3

0.93

Lebar
Tanggul
(m)
1

RSR2

0.77

RSR1

F
(m)

b
(m)

H
(m)

BM
(m)

T
(m)

0.4

0.93

1.33

1.33

0.00

0.4

0.77

1.17

1.17

0.00

0.69

0.5

0.83

1.19

1.19

2.47

RS9

0.86

0.5

1.20

1.36

1.36

0.00

RS8

0.85

1.5

0.5

1.28

1.35

1.35

3.29

RS7

0.94

1.5

0.5

1.41

1.44

1.44

2.42

RS6

1.00

1.5

0.5

1.50

1.50

1.50

3.39

RS5

0.40

0.4

0.40

0.80

0.80

2.19

RK2

0.43

0.4

0.43

0.83

0.83

3.09

10

RK1

1.16

0.4

1.16

1.56

1.56

0.00

11

RS4

1.00

1.5

0.6

2.00

1.60

2.40

0.77

12

RS3

0.39

0.4

0.39

0.79

0.79

0.00

13

RS2

1.03

1.5

0.6

2.06

1.63

2.45

0.59

14

RS1

1.12

1.5

0.6

2.24

1.72

2.58

0.86

Selanjutnya untuk gambar potongan melintang dan memanjang saluran lebih


lengkap bias di lihat pada lampiran.

Anda mungkin juga menyukai