Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PELAKSANAAN

Tindakan keperawatan dengan pendekatan strategi pelaksanaan (SP)


A. Untuk pasien
1. SP 1 pasien: membina hubungan saling percaya, membantu pasien
mengenal penyebab isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan
berhubungan dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain, dan
mengajarkan pasien berkenalan.
a. Fase Orientasi (Perkenalan):
Assalamualaikum
Saya Lina, Saya mahasiswa dari UNSIQ yang sedang bertugas diruang
ini..........yang akan merawat bapak. Siapa nama bapak? Senang dipanggil
siapa? Apa keluhan bapak hari ini? Bagaimana kalau kita bercerita
tentang keluarga atau teman-teman bapak? Bagaimana kalau 15 menit?
b. Fase Kerja
(Pasien Baru)
Siapa yang tinggal serumah dengan bapak? Siapa yang paling dekat
dengan bapak? Siapa yang jarang berbicara dengan bapak dirumah? Apa
yang membuat bapak jarang berbicara dengannya?
(Jika pasien sudah lama dirawat)
Apa yang bapak rasakan selama dirawat dirawat disini? O..., bapak
merasa sendirian? Siapa saja yang bapak kenal diruangan ini? Apa saja

kegiatan yang biasa bapak lakukan dengan teman yang bapak kenal? Apa
yang menghambat bapak dalam berteman atau bercakap-cakap dengan
pasien yang lain? Menurut bapak, apa saja keuntungannya kalau kita
mempunyai teman? Benar sekali bapak, ada teman untuk bercakapcakap, apa lagi? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa yang
lainnya).
Kalau kerugiannya apa saja ya bapak? Ya, apa lagi? (sampai pasien
dapat menyebutkan beberapa yang lainnya).
Jadi kerugiannya banyak juga ya kalau tidak punya teman. Kalau begitu,
maukah bapak belajar bergaul dengan orang lain? Bagus, bagaimana
kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain?
Nah, untuk berkenalan dengan orang lain, kita sebutkan dulu nama dan
panggilan yang kita suka, asal dan hobi kita. Contoh: Nama saya Lina,
asal saya dari Wonosobo, dan hobi saya memasak. Selanjutnya bapak
menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini:
nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa? Asal dari mana? Apa
hobinya?
Ayo bapak coba. Misalnya saya belum kenal dengan bapak, dan bapak
akan berkenalan dengan saya. Setelah bapak berkenalan dengan orang
tersbut, bapak bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tenteng pekerjaan atau yang lainya.
c. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih berkenalan?

Bapak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.


Selanjutnya bapak dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada. Sehingga bapak lebih siap untuk berkenalan denga
orang lain. Bapak mau mempraktekan dengan pasien lain? Mau jam
berapa? Mari kita masukkan pada jadwal hariannya.
Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak bapak
berkenalan denga teman saya, perawat Astria. Bagaimana, bapak mau
kan? Baiklah, sampai jumpa besok ya bapak.
Assalamualaikum
2. SP 2 Pasien: Mengajarkan pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan
dengan orang pertama seorang perawat)
a. Fase Orientasi
Assalamualaikum bapak
Bagaimana perasaan bapak hari ini?
Sudah diingat-ingat pelajaran kita tentang berkenalan. Coba sebutkan
lagi sambil bersalaman dengan Perawat!
Bagus sekali, Bapak masih ingat. Nah seperti janji saya, saya akan
mengajak bapak mencoba berkenalan dengan teman saya perawat Astria.
Tidak lama ko, sekitar 10 menit
Ayo kita temui perawat Astria di sana
b. Fase Kerja
(Bersama-sama Saudara mendekati perawat Astria)
Selamat pagi perawat Astria, ini ingin berkenalan dengan Astria

Baiklah Bapak, Bapak bisa berkenalan dengan perawat Astria seperti


yang kita praktekkan kemarin
(Pasien mendemonstrasikan cara berkenalan dengan perawat Astria:
memberi salam, menyebutkan nama,menanyakan nama perawat, dan
seterusnya)
Ada lagi yang Bapak ingin tanyakan kepada perawat Astria, coba
tanyakan tentang keluarga perawat Astria
Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bapak bisa sudahi
perkenalan ini. Lalu Bapak bisa buat janji bertemu lagi dengan perawat
Astria, misalnya jam 1 siang nanti
Baiklah perawat Astria, karena Bapak sudah selesai berkenalan, saya
dan Bapak akan kembali ke ruangan Bapak. Selamat pagi
(Bersama-sama pasien perawat meninggalkan perawat Astria untuk
melakukan terminasi dengan klien ditempat lain)
c. Fase Terminasi
Bagaiman perasaan Bapak setelah berkenalan dengan dengan perawat
Astria
Bapak tampak bagus sekali saat berkenalan tadi
Pertahankan terus apa yang sudah Bapak lakukan tadi. Jangan lupa
untuk menanyakan topik lain supaya perkenalan berjalan lancar.
Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan sebagainya. Bagaimana, mau
coba dengan perawat lain. Mari kita masukkan pada jadwalnya. Mau
berapa kali sehari? Bagaimana kalau 2 kali. Baik nanti Bapak coba

sendiri. Besok kita latihan lagi ya, mau jam berapaa? Jam 10? Sampai
besok.
3. SP 3 pasien: Melatih pasien berinteraksi secara bertahap (berkenalan dengan
orang kedua-seorang pasien)
a. Fase Orientasi:
Assalamualaikum Bapak Bagaimana perasaan hari ini? Apakah Bapak
bercakap-cakap dengan perawat Astria kemarin siang (jika jawaban
pasien: ya, bisa dilanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain).
Bagaimana perasaan Bapak setelah bercakap-cakap dengan perawat
Astria kemarin siang. bagus sekali Bapak menjadi senang karena
punya teman lagi. Kalau begitu Bapak ingin punya banyak teman
lagi?
Bagaiman kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain, yaitu
pasien Opik Seperti biasa kira-kira 10 menit. Mari kita temui dia di
ruang makan.
b. Fase Kerja
(Bersama-sama klien perawat mendekati pasien) Selamat pagi, ini ada
pasien saya yang ingin berkenalan. Baiklah Bapak, Bapak sekarang
bisa berkenalan dengannya seperti yang Bapak lakukan sebelumnya.
(Pasien

mendemonstrasikan

cara

berkenalan:

memberi

salam,

menyebutkan nama, nama panggilan, asal dan hobi dan menanyakan hal
yang sama). Ada lagi yang Bapak ingin tanyakan kepada Opik?.
Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Bapak bisa sudahi

pembicaraan ini. Lalu Bapak bisa buat janji bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi jam 4 sore nanti (Klien membuat janji untuk bertemu
kembali dengan Opik) Baiklah Opik, karena Bapak sudah selesai
berkenalan, saya dan Bapak akan kembali ke ruangan Bapak. Selamat
pagi. (Bersama-sama klien dan perawat meninggalkan pasien Opik
untuk melakukan terminasi dengan klien di tempat lain).
c. Fase Terminasi
Bagaimana

perasaan

Bapak

setelah

berkenalan

denga

Opik

Dibandingkan kemarin pagi, Bapak tampak lebih baik saat berkenalan


dengan Opik Pertahankan apa yang Bapak lakukan tadi. Jangan lupa
untuk bertemu kembali dengan Opik jam 4 sore nanti Selanjutnya,
bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang
lain kita tambahkan lagi di jadwal harian. Jadi satu hari Bapak dapat
berbincang-bincang dengan orang lain sebanyak tiga kali, jam 10 pagi,
jam 1 siang dan jam 8 malam, Bapak bisa bertemu dengan Opik, dan
tambah dengan pasien baru dikenal. Selanjutnya Bapak bisa berkenalan
dengan orang lain lagi secara bertahap. Bagaimana Bapak, setuju kan?.
Baiklah, besok kita ketemu lagi untuk membicarakan pangalaman
Bapak, pada jam yang sama dan tempat yang sama ya. Sampai besok.
Assalamualaikum

B. Untuk Keluarga

1. SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada klien tentang masalah


isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan
isolasi sosial.

a. Fase Orientasi:
Assalamualaikum nama saya Lina, saya yang merawat adik Bapak, Tn.
S, di ruang ini
Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?
Bagaiman kalau kita berbincang-bincang tentang masalah adik Bapak
dan cara perawatannya
Kita diskusi di sini saja, Berapa lama bapak punya waktu? Bagaimana
kalau setengah jam?
b. Fase Kerja:
Apa masalah yang Bapak/Bapak hadapi dalam merawat Tn. S? Apa
yang sudah dilakukan
Masalah yang dialami oleh Tn. S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah
satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa
yang lain
Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,
mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk

Biasanya

masalah

ini

muncul

karena

memiliki

pengalaman

mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti ditolak,


tidak dihargai atau berpisah dengan orang-orang terdekat
Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan
yang sebetulnya tidak ada
Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga
lainnya harus harus sabar menghadapi Tn. S. dan untuk merawat Tn. S,
keluarga melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina
hubungan saling percaya dengan Tn. S yang caranya bersikap peduli
dengan Tn. S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan
semangat dan dorongan kepada Tn. S untuk bisa melakukan kegiatan
bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan
mencela kondisi Tn. S
Selanjutnya jangan biarkan Tn. S sendiri. Buat rencana atau jadwal
bercakap-cakap dengan Tn. S. misalnya sholat bersama, makan bersama,
rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama
Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara
itu
Begini contoh komunikasinya, Pak: S, saya lihat sekarang kamu sudah
bisa bercakap-cakap dengan orang lain. Perbincangannya juga lumayan
lama. Saya senang sekali melihat perkembangan kamu. S coba kamu
bincang-bincang dengan saudara yang lain. Lalu bagaimana kalau mulai

sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat
dimana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersama-sama keluarga atau
di mushola. Bagaimana S, kamu mau coba kan?. Nah coba sekarang
Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan. Bagus
Pak, Bapak telah memperagakan dengan baik sekali. Sampai sini ada
yang ditanyakan Pak?
c. Fase Terminasi:
Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan bapak setelah kita
latihan tadi?. Coba bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi
sosial dan tanda-tanda orang

yang mengalami isolasi sosial.

Selanjutnya bisa bapak sebutkan kembali cara-cara merawat adik bapak


yang mengalami masalah isolasi sosial. Bagus sekali pak, bapak bisa
menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut. Nanti kalau
ketemu Tn. S coba Bapak/Bapak lakukan. Dan tolong ceritakan kepada
semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama.
Bagaimana kalau kita ketemu tiga hari lagi untuk latihan langsung
kepada Tn. S?. Kita ketemu disini saja ya pak, di jam yang sama.
Assalamualaikum
2. SP 2 Keluarga: melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan masalah isolasi sosial laangsung dihadapan pasien.
a. Fase Orientasi
Assalamualaikum Pak
bagaimana perasaan Bapak hari ini?

Bapak masih ingat latihan merawat adik bapak seperti yang kita pelajari
beberapa hari yang lalu?
Mari praktekkan langsung ke Tn. S! berapa lama waktu Bapak. Baik
kita
akan coba 30 menit
Sekarang mari kita temui Tn. S
b. Fase Kerja
Assalamualaikum Bapak. Bagaiman perasaan Bapak hari ini?
Bapak E datang besuk, beri salam! Bagus. Tolong bapak tunjukkan
jadwal kegiatannya!
(kemudian perawat berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
Nah Pak, sekarang bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita
latih pada pertemuan sebelumnya)
Bagaimana perasaan Bapak setelah setelah berbincang-bincang dengan
saudara Bapak?
Baiklah, sekarang saya dan Pak E ke ruang perawat dulu
(Perawat dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi
dengan keluarga).
c. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi? Bapak sudah
bagus
Mulai sekarang Bapak sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada
Tn. S

Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman


Bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari.
Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak
Terimakasih
Assalamualaikum.
3. SP 3 Keluarga:
a. Fase Orientasi
Assalamualaikum Pak Karena besok Tn. S sudah boleh pulang, maka
perlu kita bicarakan perawatan di rumah Bagaimana kalau kita
membicarakan jadwal Tn. S tersebut disini saja Berapa lama kita bisa
bicara? Bagaiman kalau 30 menit
b. Fase Kerja
Bapak, ini jadwal Tn. S selama di rumah sakit. Coba dilihat,
mungkinkah dilanjutkan di rumah/ di rumah Bapak yang menggantikan
perawat. Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun
jadwal minum obatnya Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut
adalah perilaku yang ditampilkan oleh adik Bapak selama di rumah.
Misalnya kalau Tn. S terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain,
menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan
orang lain. Jika hal ini terjadi segera lapor ke rumah sakit atau bawa adik
Bapak ke rumah sakit.
c. Fase Terminasi

Bagaimana Pak? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian Tn.
S untuk dibawa pulang. Jangan lupa kontrol ke rumah sakit sebelum obat
habis

atau

ada

adminisstrasinya!

gejala

yang

tampak.

Silahkan

selesaikan

Anda mungkin juga menyukai